Anda di halaman 1dari 7

Tahap penyampaiaan pidato

Ada tiga rukun penyampaian pidato kontak, penggunaan suara (paralanguage), dan penggunaan
isyarat dan gerak tubuh (lambing-lambang nonverbal visual).

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DAN KREDIBILITAS

Kecemasan berkomunikasi : diagnose

Daftar gejala yang dirasakan

Detak jantung yang cepat, telapak tangan berkeringat, napas terengah-engah, mulut kering,
ketegangan otot dada,tangan, leher, dan kaki, bergetar tangan atau kaki, suara bergetar dan parau,
berbicara cepat dan tidak jelas, tidak sanggup mendengar atau konsentrasi, lupa atau ingatan
hilang.

Menurut para psikologi, semua gejala itu adalah reaksi alamiah kepada ancaman. System saraf
simpatetisnya berguncang. Adrenalin dan kadar gula dalam pembuluh darah meningkat. Tiba-
tiba dalam tubuh ada tumpukan energy. Perilaku tersebut disebut sindrom mekanisme
penyesuaian (general adaptation syindromes).

Sebab-sebab kecemasan komunikasi

Pertama, tidak tahu apa yang harus dilakukan, tidak tahu bagaimana memulai pembicaraan,
tidak dapat memperkirakan apa yang diharapkan pendengar, menghadapi sejumlah ketidak
pastian. Untuk mengobati kk(kecemasan komunikasi) karena sebab pertama, latihan dan
pengalaman sangat menentukan.

Kedua, orang menderita kk karena ia tahu ia akan dinilai. Berhadapan dengan penilaian membuat
orang nervous. Penilaian dapat mengangkat dan menjatuhkan harga dirinya. Semua yang
ditakutkan sebenarnya hanya terdapat dalam persepsi kita sendiri dari pada kenyataannya. Semua
orang pernah gagal tergantung cara dia melihat kegagalan itu sebuah titik atau koma.

Ketiga, kk dapat terjadi tidak hanya pemula, bahkan mungkin orang-orang terkenal sebagai
pembicara yang baik. Ini terjadi bila pembicara berhadapan dengan situasi asing dan ia tidak
siap.

Metode Mengendalikan KK

Ada dua metode mengendalikan KK. Pertama, metode jangka panjang; yakni, ketika kita secara
berangsur-angsur mengembangkan keterampilan mengendalikan KK dengan tiga sebab. Kedua,
metode jangka pendek; yakni, ketika kita harus segera mengendalikan KK pada waktu atau
sebelum menyampaikan pidato.
Dengan menggunakan metode pertama, yang pertama dilakukan adalah meningkatkan
pengetahuan tentang retorika, persiapan, penyusunan, dan penyampaian pidato. Sebelum berlatih
menyampaikan pidato harus berlatih menulis naskah pidato. Jadi Isocrates dahulu, sebelum jadi
Demosthenes. Selanjutnya menjadi Demosthenes, cari tempat sepi seperti kamar pribadi berdiri
didepan cermin. Masukan dalam benak gambaran hadirin yang dihadapi latihkan pidato dalam
berbagai gaya penyampaian, ubah suara dalam berbagai cara(teknik vocal) lakukan juga olah
gerak(sejenis olah raga).

Rudolph E. busby dan Randall E. Majors, dalam Basic Speech Communication, memberikan
resep yang disebut metode jangka pendek. mulut terasa kering, ini biasanya terjadi karena Anda
kurang menarik napas. Tariklah nafas apas dalam-dalam. Ingatlah untuk bernapas seperti itu
selama Anda berbicara. Bila diperlukan, ambillah segelas air ke podium, dan teguklah sekali-kali
untuk "membasahi tenggorokan". Jantung yang berdegup, kaki yang bergetar, dan keringat
seringkali merupakan reaksi pada tarikan napas yang dalam dan relaksasi. Tangan yang bergetar
dapat ditenangkan dengan menggoyangkannya secara perlahan-lahan dan mengendurkannya
atau meletakkannya di atas mimbar. Teknk terbaik untuk mengatasi gejala KK secara cepat
adalah memancing respon dari hadirin pada permulaan bicara. Dengan menceritakan
lelucon,dengan mengajukan pertanyaan yang memancing reaksi khalayak, atau dengan
melibatkan hadirin dalam kegiatan, anda dapat memusatkan perhatian pada khalayak dari
melepaskan kecemasan anda. Dengan memusatkan perhatian pada hadirin - pemahaman,
pendengaran, dan reaksi mereka -pembicara segera bertindak untuk membuat para
pendengarnya senang.

Kreanointas tidak melekat pada diri pembicara. Kredibilitas terletak pada persepsi khalayak
tentang pembicara. Karena itu, seorang profesor senior sangat dihormati di fakultasnya,tetapi
tidak dikenal dilingkungan pedagang di pasar. Seorang mubalig dielu-elukan para
pengagumnya, tetapi dibenci oleh orang-orang yang memusuhinya. Karena kredibilitas itu sama
dengan persepsi khalayak tentang komunikator, kredibilitas dapat dibentuk atau dibangun.

Seorang komunikator dapat membangun kredibilitasnya dengan meminta bantuan orang lain;
atau "merekayasa" perilaku - termasuk cara penyampaian pidatonya sesuai citra yang ia
inginkan.

Membangun Kredibilitas

Salah satu komponen penting kredibilitas adalah otoritas. Memiliki otoritas artinya memiliki
keahlian yang diakui. Dokter memiliki otoritas untuk berbicara berkenaan dengan masalah
kesehatan. Doktor ilmu figh yang kita ceritakan di atas - memiliki otoritas untuk berbicara
tentang hukum perdata dan pidana Islam. Apa yang menyebabkan mereka memiliki otoritas?

Pertama, otoritas dibentuk karena orang melihat latar belakang pendidikan dan pengalaman.
Komponen kedua dalam kredibilitas adalah good sense. Pendengar menyukai (dan akhirnya
menerima) gagasan yang dikemukakan oleh pembicara yang dipandang objektif. Anda dapat
membangun citra objektif ini dengan: (1) menggunakan pendekatan rasional dan argumentasi
yang logis; (2) menghindari penjulukan (lihat Bab IIl: Memilih kata-kata); (3) menghindari sikap
tidak jujur dalam menyajikan informasi, seperti dengan sengaja menutup informasi yang sudah
sangat dikenal khalayak;(4)tidak"menggurui" dan menunjukkan penghargaan kepada pendapat
yang berbeda. Lebih penting dari itu ialah memperlakukan pendengar sebagai rekan, saudara,
atau mitra dalam mencari kebenaran. Paling penting dari semuanya ialah memperlakukan
mereka sebagai manusia, dan bukan sebagai objek yang Anda manipulasikan. Erat kaitannya
dengan gool sense adalah good character (akhlak yang baik), komponen kredibilitas yang
ketiga. Termasuk akhlak yang baik adalah kejujuran, integritas, kelulusan. Hadirin akan tertarik
pada tokoh tokoh yang terkenal jujur, yang tidak mudah dibeli, yang telah berbuat baik. Bila
good character sulit dipertahankan, paling tidak peliharalah dia ketika kita berbicara. Sajikan
informasi dengan cermat dan jelas.Gunakan kata-kata yang sopan. Hindari omongan yang
kasar, fulgar, atau menyinggung perasaan. Tunjukkan juga hubungan Anda dengan orang-orang
yang memiliki akhlak yang baik (gilt by association). Tampakkan ketidaksenangan Anda kepada
orang-orang yang berperilaku jelek, supaya Anda tidak tercemar karena hubungan (guilt by
association).

Komponen kredibilitas yang keempat adalah good will. Para pendengar akan tertarik kepada
Anda, bila mereka tahu bahwa Anda berbicara untuk kepentingan mereka; bahwa Anda sedang
"berjuang" untuk kesejahteraan dan kebahagiaan mereka. Anda bukan berbicara kepada (speak
to) mereka, tetapi berbicara bersama (speak with) mereka. Anda dapat membangun good till,
melalui proses ko-orientasi. Anda mencari kesamaan antara Anda dengan khalayak dalam
perbuatan sikap, dan nilai. Ciptakan kesan bahwa keperluan mereka adalah keperluan Anda,
kerugian mereka adalah kerugian Anda,dan kecemasan mereka adalah kecemasan Anda juga.
Satukan Anda secara psikologis dengan seluruh khalayak Anda.

Teknik lain untuk membangun good trill adalah menunjukkan keterlibatan pribadi (komitmen)
Anda kepada topik dan kebutuhan khalayak.

Komponen terakhir kredibilitas adalah dinamisme. Dinamisme adalah ekspresi fisikal dari
komitmen psikologis Anda terhadap topik. Bila anda memandang serius pembicaraan
anda,suara dan gerak Anda juga kelihatan serius. Semangat, begitu juga kelesuan, mudah
menular.

Kredibilitas adalah hasil penilaian orang lain tentang diri kita, setelah mereka menerima
informasi tentang kita langsung atau tidak langsung. Glenn R. Capp dan G. Richard Capp, Jr.,
dalam Basic Oral Communication, menjelaskan lima cara bagaimana Anda dinilai orang lain.

1. Anda dinilai antara lain dari reputasi yang mendahului Anda

2. Anda dinilai antara lain dari perkenalan tentang Anda

3. Anda dinilai antara lain dari apa yang Anda ucapkan

4. Anda dinilai antara lain dari cara Anda berkomunikasi

5. Anda dinilai antara lain dari pernyataan-pernyataan yang menciptakan ethos

PRINSIP-PRINSIP PENYAMPAIAN PIDATO

Semua orang dapat menyampaikan pidato dengan baik bila mereka mengetahui dan
mempraktekkan tiga prinsip penyampaian pidato (Di tempat lain, kita menyebutnya tiga rukun
pidato atau trisila pidato).

1. Pelihara kontak visual dan kontak mental dengan khalayak (Kontak)

2. Gunakan lambang-lambang auditif;atau, usahakan agar suara anda memberikan makna yang
lebih kaya pada bahasa Anda (Olah Vokal)

3. Berbicaralah dengan seluruh kepribadian Anda; dengan wajah, tangan dan tubuh Anda (Olah
Visual).

Kontak

Sebagian pakar komunikasi menyebutnya "rapport" - hubungan erat dengan pendengar. Pidato
adalah komunikasi tatap muka, yang bersifat dua arah. Walaupun pembicara lebih banyak
mendominasi pembicaraan, ia harus "mendengarkan" pesan-pesan yang disampaikan para
pendengarnya (baik berupa kata-kata atau bukan kata-kata). la harus menjalin hubungan
dengan pendengarnya.
Teknik pertama untuk menjalin hubungan adalah melihat langsung kepada khalayak. Anda tidak
mungkin melihat mereka satu per satu. Tetapi, sapukan pandangan Anda ke semua hadirin.
Pada titik-titik tertentu.

Anda melihat catatan Anda; atau memandang jauh keluar ruangan atau ke atas bangunan; atau
kepada bagian kiri ruangan saja. Hadirin tidak akan memperhatikan pembicara yang tidak
memperhatikan mereka. Inilah kontak visual.

Di samping kontak visual, Anda juga melakukan kontak mental. Perhatikan "feedback" - umpan
balik dari mereka, dan sesuaikan pembicaraan Anda dengannya. Anda melihat mereka
mengantuk, masukkan bahan-bahan yang menarik perhatian.

Karakteristik Olah Vokal

Mekanisme olah vokal mengubah bunyi menjadi kata, ungkapan, atau kalimat. Tetapi cara kita
mengeluarkan suara memberikan makna tambahan atau bahkan membelokkan makna kata,
ungkapan, atau kalimat.

Intelligibility. Pada suatu kali Anda menjawab pertanyaan dosen. Dosen berkata, Yang agak
keras, dong. Saya tidak dapat mendengar Anda". Suara Anda tidak begitu jelas terdengar. Suara
Anda kurang inteligible. Tingkat kekerasan suara bisa diukur dari dua indikator fisiologis
artikulasi dan kekerasan (bunyi), serta dua indikator psikologis pelafalan dan dialek. Artikulasi
menunjukkan proses pembentukan dan pemisahan bunyi oleh mekanisme vokal (organ-organ
bunyi). Satuan bunyi (disebut fonem) dipisahkan dengan tegas oleh bibir, lidah, dan rahang.
Ketika mengucapkan Indah", Anda harus memproduksi lima bunyi; setiap bunyi memerlukan
gerakan otot yang berbeda. Bila setiap fonem diucapkan tidak jelas, Anda akan kedengaran
bergumam. Artikulasi tidak baik.

Pelafalan menunjukkan cara mengucapkan setiap bunyi. "Batuk dapat diucapkan berbeda-beda.
Orang Amerika mengucapkan "r" dan k seperti mereka melafalkan "time" dan "key. Orang Jawa
boleh jadi melafalkannya "Batu, dengan bunyi "" yang sangat tebal. Pelafalan yang kurang
benar bukan saja dapat mengaburkan arti, tetapi juga menjatuhkan kredibilitas komunikator.
Lagi pula, kesalahan pelafalan dapat mengalihkan perhatian pendengar dari pesan ke bunyi,
dari isi Pembicaraan kepada pembicara. Dialek adalah sejenis ragam bahasa, dikembangkan
oleh suatu kelompok, dan terdiri dari perbendaharaan bahasa, tata bahasa, dan pelapalan, yang
membedakannya dari kelompok pengguna bahasa yang lain. Ada dialekbJakarta, Sunda,
Padang, Medan, dan sebagainya.

Keragaman (variety). Tetapi, karakteristik vokal yang paling mempengaruhi makna adalah
keragaman. Keragaman terdiri dari pitch(nada), duration (lama), rate (kecepatan), pauses
(hentian). Pitch adalah jumlah gelombang yang dihasilkan sumber energi (sebuah definisi yang
berlebihan untuk buku yang praktis semacam buku ini). Pitch naik bila Anda menjadi berang
atau agresif.

Duration adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk mengucapkan satu suku kata Kata
terakhir dalam kutipan di atas bisa diucapkan "su-nyi atau "suu nyii". Bila kita kombinasikan
duration dengan rate, kita akan memperoleh efek emosional yang bagus. Menurut penelitian,
orang mengungkapkan bahagia atau senang bila ia meningkatkan rate dan memendekkan
duration. la mengungkapkan rasa sedih, kecewa, takut, atau bosan, bila ia melambatkan rate dan
memperpanjang duration.

Rate, atau kecepatan bicara, menunjukkan jumlah kata yang diucapkan dalam satu menit.
Kecepatan bicara dipengaruhi isi pesan, tingkat emosionalitas dan intelektualitas pesan, dan
besarnya ruangan. Bila Anda mengutarakan persoalan yang sulit, Anda sebaiknya memperlambat
kecepatan bicara. Begitu pula, bila Anda berbicara di depan khalayak, dalam ruangan yang luas.
Rate membantu Anda untuk menyampaikan pengertian, mengungkapkan perasaan, dan
memberikan tekanan pada gagasan yang perlu ditegaskan.

Paus berarti menghentikan bunyi. Kadang-kadang pembaca memisah-misahkan satuan gagasan


dengan bunyi: "eh", "anu", "apa", apa namanya". Yang seperti ini tidak fungsional dan
mengganggu. Para ahli komunikasi menyebutnya intrusions. Intrusions menunjukkan orang yang
tidak siap, ragu. kurang persiapan, atau takut. Sekurang kurangnya, takut tidak bicara.

Ritma adalah keteraturan dalam meletakkan tekanan pada bunyi, suku kata, tata kalimat, atau
paragraf. Tekanan pada satuan ungkapan yang kecil disebut stress atau aksen. Tekanan pada
ungkapan yang panjang (seperti paragraf) disebut tempo.

Olah visual

Sebenarnya ketika kita berbicara yang wajar, ketika kita bercakap-cakap, kita menggunakan alah
visual itu dengan sendirinya. Secara alamiah, anak-anak belajar berbicara dengan tangan, wajah,
dan seluruh tubuhnya. Tetapi, begitu kita tampil di muka orang banyak, kita berbicara hanya
dengan kata-kata lisan saja. Kita menjadi"mesin suara",yang mengeluarkan bunyi saja.
Para sarjana komunikasi membagi lisan keadaan kepada dua hal: gerakan fisik (physical action)
atau tubuh (bodily action) Fungsi gerak fisik. Dalam komunikasi, gerak fisik digunakan paling
tidak untuk tiga hal: (1) menyampaikan makna, (2) menarik perhatian, dan (3) menumbuhkan
kepercayaan diri dan semangat. Gerak fisik dapat digunakan untuk menggambarkan ukuran atau
bentuk sesuatu. Misalnya, kedua tangan Anda disusun secara vertikal telapak tangan kanan di
atas dan telapak tangan kiri di bawah. Ada macam-macam gerak tubuh: (1) gerak seluruh torso -
misalnya Anda berjalan dari satu tempat ke tempat lain, (2) gerak sebagian tubuh Anda
misalnya gerak tangan, kaki, bahu, (3) ekspresi wajah, dan (4) posture posisi pembicara ketika
duduk atau berdiri. Berbicaralah langsung dari hati Anda. Ekspresi wajah akan muncul dengan
sendirinya. Mudah diucapkan, memang. Paling tidak, biasakanlah menggunakan isyarat yang
baik.

Karakteristik isyarat yang baik Kita mengutip lagi tulisan Glenn R. Capp dan anaknya dalam Basic
Oral

Communication tentang ciri-ciri isyarat yang baik.

1. Isyarat yang baik bersifat spontan dan alamiah.

2. Isyarat yang baik mengkoordinasikan seluruh gerak tubuh.

3. Isyarat yang baik dilakukan pada waktu yang tepat.

4. Isyarat yang baik dilakukan penuh, tidak sepotong-sepotong.

5. Kekuatan isyarat itu harus sesuai dengan gagasan yang dikemukakan.

6. Isyarat yang baik harus sesuai dengan besar dan jenis khalayak

7. Isyarat yang baik bervariasi.

Sebagai kesimpulan, ada tiga P (atau P tiga) Poise, Pause, dan Pose. Poise artinya kepercayaan
diri, ketenangan, dan kredibilitas. Pause artinya hentian yang tepat - menunjukkan penggunaan
suara (olah vokal) yang baik. Pose seperti dalam ucapan anak muda "berpose" adalah
penampilan anda di hadapan khalayak.

Jadi kapan saja Anda berpidato, ingat P-3.

Anda mungkin juga menyukai