1
TRUSMI KAWASAN BATIK CIREBON YANG MELEGENDA
Salah satu versi tentang Trusmi dapat dibaca dari Sejarah Caruban Kawedar
berjudul “Sambetipun Sajarah Trusmi” yang ditulis dalam bahasa Cirebon,
diterjemahkan secara bebas oleh Mustaqim Asteja :
2
Gambar 1. Lokasi Kawasan Batik Trusmi
Sumber: Google map
Pertumbuhan Trusmi tidak lepas dari peranan Ki Buyut Trusmi, salah seorang
pengikut setia Sunan Gunung Jati yang memilih Trusmi sebagai medan
perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam. Melalui jasa Ki Buyut
Trusmi, batik tidak terbatas pada lingkungan Keraton Kasepuhan dan
Kanoman di Kota Cirebon. Sejak abad ke-16 hingga saat ini terus menyatu
dengan kehidupan masyarakat Trusmi (Kudiya, 2011, 15).
3
Memasuki Kawasan Trusmi akan disambut dengan Gapura berupa Candi
Bentar berukuran besar dengan patung perempuan pembatik di salah satu
sudutnya. Gapura tersebut mempertegas pentingnya Kawasan Batik Trusmi.
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Kawasan tersebut terbagi dalam
Desa Trusmi Kulon dan Desa Trusmi Wetan.
4
Gambar 4. Jalan di Kawasan Trusmi Cirebon
Sumber foto Penulis
5
Gambar 6. Kain Selesai Dicap di Workshop Nofa
Sumber: Penulis
Pengunjung dapat menyaksikan proses pembuatan batik tulis dan batik cap.
Selanjutnya dapat melihat proses pengerjaan kain batik hingga selesai
menjadi selembar kain batik. Sepanjang perjalanan dapat dilihat Kawasan-
kawasan tempat pengrajin menjemur batik-batik mereka.
6
Suasana di atas memperkuat Kawasan Trusmi tidak sebatas Kawasan belanja
batik, melainkan sebuah Kawasan budaya batik. Kawasan yang perlu dijaga
kelestariannya untuk diketahui oleh anak cucu bangsa Indonesia.
Sumber Pustaka:
• Kudiya, K., 2011, Batik: Eksistensi untuk Tradisi, Dian Rakyat, Jakarta.
• Kusrianto, A., 2013, Batik: Filosofi, Motif, & Kegunaan, Andi Offset,
Yogyakarta.
• http://batiktrusmi.com/?tag=batik-trusmi
7
8
BATIK BUKETAN, BATIK CANTIK HASIL AKULTURASI BUDAYA DAN
KREATIVITAS PEMBATIK TRUSMI
Pada mulanya batik Jawa tidak mengenal apa yang disebut pola buketan.
Masyarakat Jawa menggunakan ornament tumbuhan seperti semen maupun
lung-lungan. Kemudian pengusaha batik Tionghoa menerapkan pola
buketan sebagai pengaruh dari budaya Eropa (Belanda) (Kusrianto, 2013).
9
Sejarah Pola Buketan
Penerapan ragam hias buketan itu mereka lakukan pada saat Batik Belanda
yang berawal kurang lebih pada tahun 1840 dan dipelopori oleh Caroline
Josephine Van Franquemont dan Catherina Carolina Van Oosterom. Pada
awalnya batik Belanda tidak menampilkan pola-pola buketan. Namun
demikian, seiring dengan adanya perkembangan polanya, maka batik
Belanda pun menampilkan ragam hias buket–buket yang halus dan indah
dengan warna-warna cerah serta serasi, bahkan sering dipadu dengan isen
latar ragam hias tradisional keraton seperti galaran, gringsing, dan
blanggreng yang dibatik sangat halus (lebih halus dari batikan keraton).
Setelah bahan kimia masuk ke Jawa, maka batik Belanda yang semula hanya
menampilkan dua warna itu, mulai menampilkan beragam warna sehingga
tampak lebih indah dan halus.
Pola buketan tersebut pertama kali diproduksi oleh Cristina Van Zuylen yaitu
salah satu seorang pengusaha batik keturunan Belanda kelas menengah di
Pekalongan. Batik Van Zuylen tersebut sangat laku, sehingga pengusaha-
pengusaha menengah Tionghoa yang semula menerapkan pola-pola
dengan ragam hias mitos Cina maupun keramik Cina, mulai membuat batik
buketan setelah tahun 1910 sebagaimana diuraikan di muka. Para pengusaha
tersebut antara lain Lock Tjan dari Tegal, Oey-Soe-Tjoen dari Kedungwuni,
dan Nyonya Tan-Ting-Hu yang mulai tahun 1925 telah memproduksi batik
dengan format “pagi-sore”. Selain itu, dikampung Kwijan (Tempat tinggal
Kepala Daerah Pekalongan Tan-Kwi-Jan) juga terdapat dua orang pengusaha
batik buketan dari golongan Tionghoa yang cukup terkenal yaitu Tjoa-Sing-
Kwat dan Mook-Bing-Liat. (http://batikdan.blogspot.com/2011/09/batik-
belanda.html).
10
Melalui tulisan Kusrianto (2013) dipaparkan jika Batik Pekalongan terdapat
tiga jenis utama yaitu Batik Pribumi yang telah ada sebelum pengaruh Cina
dan Eropa. Motif batik tersebut tidak terikat pada pakem raja-raja.
Jenis ketiga dari Batik Pekalongan adalah Batik Belanda yang dibuat
Sebagian besar masyarakat keturunan Belanda. Salah satu motif yang
terkenalnya adalah motif buketan di samping motif kartu bridge, cupido,
tapal kuda, ragam cerita Putri salju, Cinderella, dan Si Topi Merah.
11
bagian ujung puncak tanaman yang kadang dilengkapi dengan kupu-kupu
dan burung (Kudiya, 2019, 250).
12
Gambar 12. Pola Buketan Latar Putih dengan Kepala Tumpal Produksi Nofa
Sumber: Penulis
Kain sarung pola buketan tersebut selalu digemari oleh pembeli. Warna-
warna yang beragam dan sering kali menyesuaikan dengan trend di pasar.
Trend warna latar putih atau latar kream muncul dalam tahun 2021 ini.
Menurut Ibu Nofa, sering kali pembeli meminta motif lama untuk diproduksi
kembali. Ibu Nofa sendiri senantiasa mengembangkan motif-motif dengan
cara menelusuri motif yang sudah ada melalui buku-buku maupun pameran,
sehingga ia dapat menciptakan motif baru untuk pola buketan ini.
Sumber Pustaka
• http://batikdan.blogspot.com/2011/09/batik-belanda.html
• Doelllah, S., 2002, Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan, Danar
Hadi, Solo.
• Kudiya, K., 2019, Kreativitas dalam Desain Batik, ITB Press, Bandung.
• Liong, W., 2018, Evolusi Batik Peranakan Tionghoa di Pulau Jawa,
dalam Peranakan Tionghoa Indonesia, Majalah Intisari, Jakarta.
13
14
DIREKTORI BATIK BUKETAN TRUSMI
Pada bagian kepala sarung terdapat berbagai motif. Motif tumpal, motif
diagonal, maupun motif bunga buketan. Variasi tersebut membuat setiap
sarung buketan produksi Nofa memperlihatkan perbedaan satu sama
lainnya.
Proses kreasi dari Ibu Nofa membuat motif batik buketan di Trusmi ini selalu
ada inovasi-inovasi yang dapat menarik para kolektor batik untuk
memilikinya.
15
Gambar Batik Buketan Trusmi dengan Tumpal Sorot/pucuk Rebung
Sumber: Penulis
16
Gambar Batik Buketan Trusmi dengan Tumpal Sorot/pucuk Rebung
Sumber: Penulis
17
Gambar Batik Buketan Trusmi dengan Tumpal Sorot/pucuk Rebung
Sumber: Penulis
18
Gambar Batik Buketan Trusmi dengan Tumpal Dlorong
Sumber: Penulis
19
Gambar Batik Buketan Trusmi dengan Tumpal Bendera
Sumber: Penulis
20
Gambar Batik Buketan Trusmi
Sumber: Penulis
21
Gambar Batik Buketan Trusmi dengan Tumpal BUketan
Sumber: Penulis
22
Gambar Pola Kain Sarung dengan Tumpal Buketan Kain Sutra
Sumber: Penulis
Gambar Pola Kain sarung Bajang Dlorong dengan Tumpal Buketan Kain
Sutra
Sumber: Penulis
23
1