Anda di halaman 1dari 2

MODUL NUSANTARA

1. Jelaskan konsep batik sebagai warisan tak benda UNESCO!

UNESCO memasukkan batik dalam daftar representatif budaya tak benda warisan
manusia. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya
Indonesia. Menurut UNESCO, batik dinilai sebagai ikon budaya yang memiliki keunikan
dan filosofi mendalam, serta mencakup siklus kehidupan manusia. Saat itu, setelah
UNESCO resmi menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda. Dalam
pembuatannya batik penuh akan filosofis dan esensi yang terkandung didalam motifnya.
Macam-macam batik tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Yaitu: Batik Cirebon,
Yogyakarta, Aceh, Solo, Pekalongan, Bali, Betawi, Tegal, Banten, Kudus, Brebes, dan
lainnya.

2. Apakah karakteristik batik pekalongan?

Karakteristiknya batik pekalongan yaitu mayorita bermotif bunga, motif dipenuhi dengan
garis dan titik,memiliki warna yang cerah, memiliki motif khas keturunan tiongkok.motif
batik pekalongan yang menjadi ciri khas pekalongan adalah motif jlamprang yang
dipengaruhi budaya Arab dan India. Motif batik jlamprang khas Pekalongan terinspirasi
dari kain tenun sutra yang dibawa pedagang dari Gujarat

3. Jelaskan jejak-jejak multikulturalisme batik Pekalongan!

Perkembangan Batik di Pekalongan sangat panjang. Batik yang pernah dipakai oleh
bangsawan kerajaan Majapahit hingga Mataram Hindu kini telah menjadi pakaian sehari-
hari bagi masyarakat Pekalongan. Sejarah Batik di Pekalongan erat kaitannya dengan
perkembangan peradaban kerajaan Islam Mataram serta penyebaran ajaran Islam di Jawa
oleh para Wali dan para pedagang muslim yang datang ke Pekalongan. Beberapa
dokumen sejarah menunjukkan bahwa perkembangan batik di Pekalongan mulai
direalisasikan pada masa kerajaan Mataram Islam sekitar abad ke-17 Masehi. Sehingga
banyak bermunculan kawasan pemukiman baru di Pekalongan yang membatik, akhirnya
meluas ke wilayah selatan Pekalongan seperti Kedungwuni dan wilayah barat seperti
Wiradesa dan Tirto. Selain itu, Pekalongan bagian timur seperti Setono, Nglumprit dan
Warungasem - Batang juga mulai menjadi pemukiman batik. Oleh karena itu, Pekalongan
mulai dikenal sebagai daerah berkembang sekaligus perdagangan batik. Tak heran jika
kawasan Pekalongan banyak dikunjungi oleh para pedagang Malaysia, Bugis, Cina, Arab,
India bahkan Eropa. Kebanyakan dari mereka menetap di perkampungan Eropa, terutama
di Jalan Harenstraat, Jalan Residenweg dan sekitar Bugisan. Tokoh terkenal adalah Lein
Metzelaar, Eliza Charlota van Zuylen dan Christina van Zuylen. Sedangkan pembuat
batik Cina yang terkenal adalah Oey Soe Chun, Oey Soen King, Liem Ping Wie.
Saat itu cara kerja membatik dipengaruhi oleh siklus pertanian. dalam hal menanam atau
memanen, mereka bekerja sepenuhnya di sawah.Pada masa itu, pola kerja pembuatan
batik dipengaruhi oleh siklus pertanian. ketika masa tanam atau masa panen, mereka
(pembuat batik pribumi) sepenuhnya bekerja disawah. Diantara jeda antara musim tanam
dan panen, mereka fokus mengerjakan batik. Perkembangan Motif Batik Pekalongan
Perkembangan motif batik Pekalongan pun sangat beragam corak, warna memiliki
kekhasan tersendiri seperti Khas India, Persia, Turki, Cina, dan Belanda. Pada masa
pendudukan Jepang, sempat berkembang pula motif bergaya Jepang yaitu disebut Batik
Java Hokokai atau Batik Jawa Baru. Dan motif yang terpengaruh budaya Arab adalah
Motif Jlamprang yang sekarang ini menjadi ciri khas Kota Pekalongan.

Anda mungkin juga menyukai