Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adelia Azis

NIM : B011201056

Mata Kuliah : Hukum Diplomatik dan Hubungan Internasional

Kelas :A

Tugas :

Menonton Film Argo (2012) dan membuat review (ulasan) terkait film tersebut.

Review:

Film Argo (2012) didasari oleh kisah nyata yang diangkat dari kejadian Canadian Caper ,
yaitu operasi kerja sama rahasia antara CIA dan pemerintah Kanada di Tehran, Iran dalam
operasi menyelamatkan 6 orang warga negara Amerika yang terjebak pada masa krisis
tahanan di Iran tahun 1979.

Film ini di latar belakangi pada masa Revolusi Iran tahun 1979. Rombongan mahasiswa Iran
melakukan demontrasi di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tehran dengan
menghancurkan pagar, memanjat dinding serta memaksa masuk di gedung Kedutaan Besar
Amerika Serikat. Demonstrasi ini dilakukan karena mereka meminta mantan pemimpin
mereka, Shah (bernama lengkap Mohammad Reza Shah Pahlavi) yang mendapatkan
perlindungan dari Amerika untuk dikembalikan ke Iran agar Shah turun dari kuasanya dan
mendapatkan proses hukum karena selama menjabat sebagai Syāh (Gelar Penguasa di Iran),
ada banyak kejahatan yang dilakukannya. Shah dianggap pemimpin yang diktator serta
pemerintahannya sangat sekuler, anti komunis dan pro barat.

Dalam demonstrasi tersebut, lebih dari 50 staff kedutaan besar Amerika yang sebagian besar
adalah diplomat dan pegawai kedutaan disandera, tetapi 6 di antaranya berhasil melarikan
diri dan mencari perlindungan di Kedutaan Besar Kanada dengan bersembunyi di rumah
duta besar Kanada, yaitu Ken Taylor. Dengan situasi pelarian yang dirahasiakan. Departemen
Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mulai mengeksplorasi pilihan untuk mengeksfiltrasi
mereka dari Iran. Tony Mendez seorang spesialis CIA dikirim untuk untuk menyelamatkan
mereka. Tony Mendez mengatur rencana untuk membuat sebuah film palsu, membawa nama
Kanada sebagai pelindung utama dengan segala detail yang sangat bersih, sehingga Mendez
dapat masuk ke Iran. Yang ketika itu masih terus diwarnai demonstrasi besar-besaran dengan
tingkat sensitifitas yang sangat tinggi terhadap Amerika Serikat. Dalam misi
penyelamatannya, Tony Mendez mendandani enam orang-orang kedutaan Amerika Serikat
yang berhasil kabur saat para mahasiswa menyerang gedung sebagai kru film Kanada agar
dapat melewati petugas imigrasi di bandara Iran dan pulang ke Amerika Serikat.
Keterkaitan Film Argo (2012) dengan Konvensi Wina 1961 Tentang Hubungan
Diplomatik

Dari keseluruhan penjelasan film yang berjudul Argo (2012) di atas, apabila dikaitkan dengan
konvensi Wina 1961 ( Vienna Convention on Diplomatic Relations 1961) , ada beberapa
pasal yang berkaitan dengan film ini, antara lain :

1. Pasal 22 dan Pasal 24 Konvensi Wina 1961

Di dalam dunia Hubungan Internasional, suatu kantor Kedutaan Besar di suatu negara
adalah wilayah berdaulat. Kedutaan besar dan para staffnya dilindungi oleh kekebalan
hukum dari suatu negara di mana Kedutaan Besar itu berdiri karena merupakan
wilayah berdaulat. Semua orang yang ingin memasuki kantor Kedutaan Besar harus
mendapat izin dari duta besar. Dalam hal ini, Militer pun tidak bisa sembarang masuk,
karena apabila masuk, sama saja mengibarkan perang antara kedua negara, karena
dapat dikatakan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Iran adalah bentuk kedaulatan
negara Amerika Serikat. Dalam film Argo (2012), bisa dilihat bahwa mahasiswa
pendemo memaksa masuk, merusak properti dan mengambil data-data negara. Hal ini
kemudian melangggar pasal 22 dan pasal 24 Konvensi 1961, yang mengatur :

Article 22 :

1) The premises of the mission shall be inviolable. The agents of the receiving
Statemay not enter them, except with the consent of the head of the mission.
2) The receiving State is under a special duty to take all appropriate steps
to protect the premises of the mission against any intrusion or damage and t
o prevent any disturbance of the peace of the mission or impairment of its
dignity
3) The premises of the mission, their furnishings and other property thereon
andthe means of transport of the mission shall be immune from search,
requisition attachment or execution.”

Terjemahan Pasal 22 :

1) Gedung misi tidak dapat diganggu gugat (inviolabel). Pejabat-pejabat


dari Negara penerima tidak boleh memasukinya, kecuali degan persetujuan
kepala misi
2) Negara penerima di bawah kewajiban khusus untuk mengambil semua langka
hyayang perlu untuk melindungi gedung misi terhadap penerobosan atau
perusakandan untuk mencegah setiap gangguan perdamaian misi atau
perusakan martabatnya.
3) Gedung misi, perlengkapannya dan barang-barang lainnya di sana serta alat-
alat transport misi kebal terhadap penyelidikan,
pengambilalihan,penglengkapan atau eksekusi.
Article 24 :

“The archives and documents of the mission shall be inviolable at any time
and wherever they may be.”

Terjemahan Pasal 24 :

“Arsip-arsip dan dokumen-dokumen misi tidak dapat diganggu gugat


(inviolabel) kapan pun dan dimana pun benda-benda itu berada.”

2. Pasal 29 Konvensi Wina 1961

Penangkapan terhadap staff dan pejabat diplomat Kedutaan Besar Amerika Serikat
oleh Iran menunjukan bahwa Iran telah melanggar Pasal 29 Konvensi Wina 1961,
yang mengatur :

Article 29 :

“The person of the diplomatic agent shall be inviolable. He shall not be


liable to any form of arrest or detention. The receiving state shall treat him
with duerespect and shall take all appropriate steps to prevent any attack on
his person, freedom or dignity.”

Terjemahan Pasal 29:

Pejabat diplomatik tidak dapat diganggu gugat (inviolabel). Ia tidak dapat


ditangkap atau ditahan. Negara penerima harus memperlakukannya dengan
hormat dan harus mengambil semua langkah yang tepat untuk mencegah
setiap serangan terhadap badannya, kebebasannya atau martabatnya.

Anda mungkin juga menyukai