MEMASANG BIDAI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RUMAH SAKIT
100/SPO.02/RSGH/2017 00 1 dari 1
GRHA HUSADA

Ditetapkan Oleh :
Direktur RS Grha Husada
Standar Prosedur Tanggal :
Operasional 03 April 2017

dr. Imawan
Pengertian Memasang alat untuk immobilisasi (mempertahankan kedudukan tulang).

1. Mencegah pergerakan tulang yang patah.

2. Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang.
Tujuan
3. Mengurangi rasa sakit.
4. Mengistirahatkan daerah pada patah tulang.
SK Direktur RS Grha Husada Nomor 002/03/TU.04.02/SK/RSGH/2017 tentang Kebijakan
Kebijakan
Pelayanan di Rumah Sakit Grha Husada.

1. Indikasi
Patah tulang terbuka dan tertutup.
2. Persiapan
2.1 Alat
a. Alat pelindung diri (masker, handschoon).
b. Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan.
c. Kasa steril dan desinfektan.
d. Verband/mitella.
2.2 Pasien
a. Diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
b. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.
2.3 Lingkungan bersih dan tenang.
2.4 Petugas lebih dari satu orang.
3. Pelaksanaan
Prosedur 3.1 Petugas menggunakan masker, handschoen.
3.2 Petugas I mengangkat daerah yang akan dipasang bidai.
3.3 Petugas II meletakkan bidai melewati dua persendian anggota gerak.
3.4 Jumlah dan ukuran bidai yang dipakai disesuaikan dengan lokasi patah tulang.
3.5 Petugas I mempertahankan posisi, sementara petugas II mengikat bidai.
3.6 Pengikatan tidak boleh terlalu kencang ataupun terlalu kendor.
3.7 Mengatur posisi pasien, sesuaikan dengan kondisi luka.
3.8 Pada fraktur terbuka atau fraktur dengan luka, rawat luka terlebih dahulu dan tutup luka
dengan kasa steril.
3.9 Mencatat respon dan tindakan yang telah dilakukan dalam catatan perawat.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan
4.1 Respon/keluhan pasien.
4.2 Observasi tekanan darah, nadi dan pernafasan.
4.3 Pengikatan tidak boleh terlalu kencang/terlalu longgar.
4.4 Observasi vaskularisasi darah distal.

1. Instalasi Rawat Inap, Bersalin dan HCU

2. Instalasi Bedah Sentral
Instalasi Terkait 3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Hemodialisis