Anda di halaman 1dari 46

MENERIMA PASIEN BARU DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


RSUD H.BADARUDDIN
KASIM
JL.Tanjung Baru
Maburai 71571 1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi : dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018 Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Menerima pasien untuk di rawat sesuai ketentuan yang berlaku di ruang rawat
inap
Tujuan Sebagai acuan dalam protap perawatan dasar langsung
Kebijakan Dilakukan pada setiap pasien baru yang akan masuk ke ruang rawat inap

Prosedur 1. Pasien dan keluarga diterima dengan ramah


2. Lihat kondisi pasien ( bisa berdiri, duduk atau berbaring )
3. Pasien dipindahkan dari kursi roda/ brancard ketempat tidur
4. Selanjutnya lakukan pengkajian data melalui anamnesa, pemeriksaan
fisik dan tanda-tanda vital serta pemeriksaan diagnostik
5. Laporkan pasien pada penanggungjawab ruangan
6. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tata tertib yang berlaku
di ruang rawat inap serta orientasi keadaan ruangan/ fasilitas yang ada
7. Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan catatan
perawat pasien
8. Memberitahukan prosedur perawatan/ tindakan yang segera dilakukan

Unit Terkait 1. Unit keperawatan terkait


2. Perawat jaga
3. Pasien
MEMINDAH PASIEN BARU KE RUANG RAWAT INAP, INTENSIF
DAN ISOLASI

RSUD H.BADARUDDIN
TANJUNG
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi :
dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara memindah pasien baru ke ruang perawatan
Tujuan Terciptanya kesinambungan pelayanan keperawatan yang bermutu
Kebijakan Dilakukan pada setiap pasien baru yang akan dipindah ke ruang rawat inap,
Intensif dan isolasi
Prosedur 1. Adanya data tertulis tentang ruang pemindahan yang akan dituju
pasien, apakah akan di rawat di ruang perawatan biasa, intensif atau
isolasi
2. Perawat ruangan awal menghubungi ruangan tujuan dan menanyakan
tentang ketersediaan tempat serta menginformasikan tentang pasien
yang akan masuk
3. Jika perawat menyatakan tersedianya tempat maka perawat ruangan
menyiapkan tempat untuk pasien tersebut dan keperluan lainnya
seperti O2
4. Perawat ruangan awal menyiapkan pasien untuk di pindah ke ruang
perawatan tujuan
5. Jika telah siap perawat ruang tujuan akan menginformasikan bahwa
ruangan telah siap
6. Perawat ruangan melakukan serah terima pasien beserta informasi-
informasi pengobatan/ tearapi yang diberikan

Unit Terkait 1. Unit keperawatan terkait


2. Perawat jaga
3. Pasien
MENGGANTI SPREY PASIEN

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Menciptakan rasa nyaman dalam usaha untuk mencegah adanya infeksi
nasokomial dengan pergantian sprey dalam jangka waktu yang telah
ditentukan
Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pergantian sprey
Kebijakan Pergantian sprey dilakukan secara rutin setiap 3 hari sekali

Prosedur 1. Pasien dan keluarga diberi penjelasan


2. Perawat mencuci tangan
3. Selimut pasien diletakan di kursi
4. Pasien dimiringkan
5. Sprey digulung sampai dibawah punggung bersama perlak
6. Bersihkan bila ada kotoran diatas kasur
7. Pasang sprey bersama perlak
8. Pasien dimiringkan kelain sisi dan ambil gulungan sprey/ perlak yang
kotor
9. Tarik sprey yang bersih dan dirapikan
10. Pasien dikembalikan pada posisi semula
11. Sprey kotor habis pakai dimasukkan pada tempatnya
12. Perawat mencuci tangaan

Unit Terkait 1. Unit keperawatan terkait


2. Perawat
3. Pasien
PEMASANGAN INFUS

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Pemberian cairan intravena ( infus ) yaitu memasukan cairan atau obat
langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu
dengan menggunakan infus set
Tujuan 1. Memenuhi kebutuhancairan tubuh ataupun untuk rehidrasi parenteral
2. Memberikan pengobatan yang diberikan secara intra vena (IV)
3. Sebelum memberikan tranfusi darah
4. Pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan
Kebijakan Pelaksana pemasangan dilakukan oleh perawat terlatih secaran unternal RS
yang diberi kewenangan melakukan tindakan yang dibantu satu atau lebih
tenaga perawat lainnya
Prosedur 1. Instruksi pemasangan infus dari dokter tercatat lengkap dan jelas pada
rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat dan bila ada yang
kurang jelas segera menanyakan pada dokter yang memberi instruksi
2. Persiapan alat :
a. Meja/ troly serupa meja suntik tersedia diatasnya
- Sarung tangan
- Selang infus sesuai kebutuhan ( makro/ mikro )
- Cairan parenteral sesuai program
- IV catheter ( ukuran sesuai )
- Kapas alkohol dalam kom secukupnya
- Torniquet/ manset
- Perlak dan pengalas
- Bengkok 1 buah
- Plester/ hypafix
- Kassa steril
- Penunjuk waktu
b. Standar Infus
c. Pencahayaan yang baik
d. Tutup ruangan pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi
3. Prosedur pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi
- Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat di dekat pasien
b. Tahap Orientasi
- Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pasien/ keluarga
- Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
PEMASANGAN INFUS

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
2/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Prosedur c. Tahap Kerja
- Persiapan cairan yang akan diberikan dengan menusukkan
bagian tajam selang infus ke dalam botol larutan infus, buka
saluran hingga cairan infus memenuhi seluruh selang tanpa
menyisakan udara dalam selang infus
- Mengatur posisi pasien dan pilih vena
- Memasang perlak dan alasnya
- Membebaskan daerah yang akan di insersi
- Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
- Memakai sarung tangan
- Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembuluh vena dengan
arah jarum sejajar arah vena lalu dorong
- Bila jarum masuk kedalam pembuluh venna darah akan
tampak masuk kedalam bagian reserpoir jarum dan hentikan
dorongan
- Pisahkan jarum dari bagian kanul dengan menarik sedikit lalu
dorong kanul kedalam vena secar perlahan sampai seluruk
kanul masuk
- Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah
keluar dari kanul, tahan bagian kanul dengan ibu jari
- Hubungkan kanul dengan selang infus, buka saluran infus dan
perhatikan apaka tetesan lancer, perhatikan juga apakah lokasi
penusukan membengkak ( untuk menandakan adanya
ekstravasasi cairan sehingga penusukan harus diulang )
- Bila tetesan lancar dan tidak ada ekstravasasi lakukan fiksasi
dengan plester ( pada bayi diperkuat dengan spalk )
- Atur tetesan infus sesuai instruksi
d. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Berpamitan dengan pasien Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawat
4. Prosedur pelepasan, bila sudah tidak diperlukan lagi, pemasangan
infus distop dengan cara :
- Beri penjelasan pada pasien dan keluarga
- Gunakan sarung tangan
- Lepaskan plester dengan bantuan alcohol
- Lepas IV catheter
- Tutup saluran infus dengan menindikan kapas alcohol pada
lokasi tusukan
- Kapas difiksasi dengan plester
- Rapikan peralatan, buang seluruh alat infus pada sampah
medis

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PEMBERIAN OBAT PER ORAL

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Memberikan pengobatan melalui mulut guna mendapatkan hasil yang
maksimal
Tujuan Sebagai acuan pemberian obat secara per oral sehingga pasien dapat terlayani
dengan baik
Kebijakan Di lakukan pada setiap pasien yang mendapat obat oral
Prosedur 1. Persiapan Alat
- Obat sesuai kebutuhan ( puyer, tablet, kapsul )
- Sendok dari pasien sesuai kebutuhan
- Gelas dengan air minum dari pasien
- Lap bersih atau tisu dari pasien
2. Prosedur Pelaksanaan
- Pasien diberi penjelasan
- Perawat mencuci tangan
- Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan dicocokkan
dengan nama pasien dan ruangannya
- Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu
sampai obat tersebut betul-betul obat ditelan habis oleh
pasien, bila perlu pasien dibantu dengan memperhatikan
prinsip 5 benar ( benar pasien, obat, dosis, waktu, cara,
dokumentasi dan informasi)
- Observasi dan catat respon pasien
- Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
- Perawat mencuci tangan

Unit Terkait 1. Unit keperawatan terkait


2. Perawat
3. Pasien
MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL DAN VIAL

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara menyiapkan obat-obatan dari sediaan ampul dan vial
Tujuan Sebagai acuan untuk menyiapkan obat-obatan dengan benar
Kebijakan Di lakukan sesuai instuksi dari dokter yang merawat dan dilaksanakan oleh
perawat yang bertugas
Prosedur 1. Persiapan Alat
- Spuit dengan jarum sesuai kebutuhan
- Ampul/ vial dari obat yang diresepkan
- Kapas alkohol
- Tempat sampah medis
- Bengkok
- Sarung tangan
2. Pelaksanaan Sediaan Ampul
- Perawat mencuci tangan
- Ambil spuit sesuai ukuran
- Patahkan leher ampulan kearah luar
- Pegang ampulan dalam posisi miring atau tegak, masukkan
jarum suntik kedalam lubang dan hindari jarum bersentuhan
dengan dinding ampul lalu tarik obat kedalam spuit
- Jika semua obat sudah disedot tarik keluar jarum dan tutup
jarum dengan penutupnya
- Buang bekas ampulan ke tempat sampah medis
- Perawat mencuci tangan
3. Pelaksanaan Sediaan Vial
- Perawat mencuci tangan
- Siapkan spuit sesuai ukuran
- Lepaskan cap logam dan usap permukaan karet dengan kapas
alkohol
- Masukkan jarum menembus bagian karet penutup
- Ambil cairan sesuai dosis
- Tutup spuit dengan penutup
- Beri label jika cairan obat masih tersisa
- Buang bekasvial kedalam tempat sampah medis
- Perawat mencuci tangan

Unit Terkait 1. Unit keperawatan terkait


2. Perawat
3. Pasien
PEMBERIAN INJEKSI MELALUI INTRA VENA

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi :
dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Memasukkan cairan obat kedalam vena dengan memakai jarum suntik agar
mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan sunyikan intravena
Kebijakan 1. Di lakukan sesuai instuksi dari dokter yang merawat dan dilaksanakan
oleh perawat yang terlatih secara internal di RS yang diberi mandat
untuk melakukan penyuntikan
2. Semua obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin
test terlebih dahulu
3. Semua penyuntikan menggunakan menggunakan disposable syring
yang baru
Prosedur 1. Persiapan Alat
- Bak spuit - Pembendung/ stuing
- Spuit 3 cc/ 5 cc - Sarung tangan
- Obat suntik ( siap pakai ) - Plester
- Kapas desinfektan - Buku Injeksi
- Alas/ perlak - Gunting
2. Prosedur Pelaksanaan
- Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
- Perawat memakai sarung tangan
- Membawa peralatan kepada pasien
- Menyiapkan lingkungan dan atur posisi pasien
- Memasang pengalas/ perlak dibawah lokasi yang akan ditusuk
- Menetukan lokasi tusukan dan lakukan pembendungan
-
- Lakukan tindakan aseptic/ antiseptic
- Tegangkan kulit pasien dengan tangan kiri
- Pastikan tidak ada udara dalam spuit
- Tusukan jarum dengan sudut 25˚ - 45 ̊ dengan lubang jarum
menghadap keatas
- Lakukan aspirasi untuk melihat apakah jarum benar masuk
vena, bila berhasil masuk maka darah dari vena akan masuk
kedalam spuit
- Masukkan obat secara perlahan dan perhatikan area
penyuntikan
- Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut
jarum
- Buang spuit pada sampah medis
- Merapikan pasien dan peralatan
- Perawat melepas sarung tangan dan mencuci tangan
- Mendokumentasikan hasil tindakan dibuku injeksi
- Perhatikan reaksi pasien pada saat dan sesudah pemberian
suntikan
- Lokasi penusukan :
a. Lengan ( vena media kubiti/ vena cephalica )
b. Tungkai ( vena saphenous )
c. Kepala ( vena frontalis temporalis ) khusus anak
PEMBERIAN INJEKSI MELALUI INTRA VENA

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
2/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Prosedur 3. Persiapan Alat
- Bak spuit - Pembendung/ stuing
- Spuit 3 cc/ 5 cc - Sarung tangan
- Obat suntik ( siap pakai ) - Plester
- Kapas desinfektan - Buku Injeksi
- Alas/ perlak - Gunting
4. Prosedur Pelaksanaan
- Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
- Perawat memakai sarung tangan
- Membawa peralatan kepada pasien
- Menyiapkan lingkungan
- Mengatur posisi pasien
- Memasang pengalas/ perlak dibawah lokasi yang akan ditusuk
- Menetukan lokasi tusukan
- Melakukanpembendungan
- Lakukan tindakan aseptic/ antiseptic
- Tegangkan kulit pasien dengan tangan kiri
- Pastikan tidak ada udara dalam spuit
- Tusukan jarum dengan sudut 25˚ - 45 ̊ dengan lubang jarum
menghadap keatas
- Lakukan aspirasi untuk melihat apakah jarum benar masuk
vena, bila berhasil masuk maka darah dari vena akan masuk
kedalam spuit
- Masukkan obat secara perlahan dan perhatikan area
penyuntikan
- Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut
jarum
- Buang spuit pada sampah medis
- Merapikan pasien dan peralatan
- Perawat melepas sarung tangan dan mencuci tangan
- Mendokumentasikan hasil tindakan dibuku injeksi
- Perhatikan reaksi pasien pada saat dan sesudah pemberian
suntikan
- Lokasi penusukan :
d. Lengan ( vena media kubiti/ vena cephalica )
e. Tungkai ( vena saphenous )
f. Kepala ( vena frontalis temporalis ) khusus anak

Unit Terkait 1. Unit keperawatan terkait


2. Perawat
3. Pasien
PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULER ( IM )

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


RSUD H.BADARUDDIN
TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513 1/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi :
dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Memasukkan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena melalui
selang infuse
Tujuan Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
Kebijakan 1. Di lakukan sesuai instuksi dari dokter yang merawat dan dilaksanakan
oleh perawat yang terlatih secara internal di RS yang diberi mandat
untuk melakukan penyuntikan
2. Semua obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin
test terlebih dahulu
3. Semua penyuntikan menggunakan menggunakan disposable syring
yang baru
Prosedur 1. Persiapan alat
- Baki spuit
- Spuit sesuai kebutuhan
- Sarung tangan
- Kapas alkohol
- Obat sesuai program terapi
- Buku injeksi
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi
- Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
- Mencuci tangan
- Menyiapkan obat dengan benar
- Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
b. Tahap Orientasi
- Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien dan
keluarga
- Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
c. Tahap Kerja
- Mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan
- Memakai sarung tangan
- Tentukan lokasi penyuntikan pada 1/3 lateral garis sias
coccygis pada bokong, pada paha atau pangkal lengan/ deltoid
- Membersihkan kulit dengan kapas alkohol ( melingkar dari
arah dalam keluar )
- Untuk pasien kurus maka tangan kiri mengangkat otot pada
lokasi suntikan dengan cubitan ringan. Untuk pasien gemuk
dengan lapisan lemak subkutis tebal tidak perlu dilakukan
- Tusukkan jarum pada lokasi suntikkan dengan sudut 90 ͦ
hingga ¾ panjang jarum
- Lakukan aspirasi bila masuk darah makajarum ditarik sedikit,
aspirasi ulang untuk memastikan tidak ada ( menandakan
jarum tidak masuk pembuluh darah )
- Masukkan obat secara perlahan
- Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan, cabut
jarum,massage lokasi suntikan dengan kapas tadi
PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULER ( IM )

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


RSUD H.BADARUDDIN
TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513 2/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Prosedur d. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
- Berpamitan dengan pasien
- Membereskan peralatan
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PEMBERIAN INJEKSI INTRA VENA
LEWAT SELANG INFUS

RSUD H.BADARUDDIN
TANJUNG No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513

1/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Pemberian obat/ cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot
( musculus )
Tujuan Sebagai tindakan pengobatan
Kebijakan 1. Di lakukan sesuai instuksi dari dokter yang merawat dan dilaksanakan
oleh perawat yang terlatih secara internal di RS yang diberi mandat
untuk melakukan penyuntikan
2. Semua obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin
test terlebih dahulu
3. Semua penyuntikan menggunakan menggunakan disposable syring
yang baru
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Baki berisi :
- Obat yang akan diberikan
- Spuit atau disposable spuit steril
- Kapas alkohol dan kassa swab
- Pengalas
- Jam tangan yang ada detiknya
b. Alat pelindung diri : sarung tangan
c. Alat tulis dan buku catatan suntikan
2. Prosedur pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi
- Mengecek status pasien dan mengkaji kebutuhan pasien terkai
pemberian obat
- Menjaga lingkungan : atur pencahayaan, jaga privasi pasien,
tutup pintu, jendela atau korden
b. Tahap Orientasi
- Memberikan salam
- Mengklarifikasi kontrak atau pemberian obat
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat
- Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
- Mendekatkan alat kepasien
c. Tahap Kerja
- Perawat mencuci tangan
- Perawat memakai sarung tangan
- Memasang pengalas pada area dibawah yang terpasang infus
- Mencek kelancaran tetesan infus sebelum obat dimasukkan
- Mematikan/ mengklem infus dengan cara melipat selang infus
- Melakukan desinfektan pada area karet saluran infus set pada
saluran infus
- Memastikan tidak ada gelombang udara pada spuit
- Menusukkan jarum kebagian karet saluran infus dengan
kemiringan jarum 15 ͦ - 45 ͦ
- Memasukkan obat secara perlahan dengan mendorong
pegangan spuit sampai obat habis
- Mencabut jarum dari bagian karet saluran infus dan
mendesinfeksi lagi pada lokasi karet bekas tusukan jarum tadi
PEMBERIAN INJEKSI INTRA VENA
LEWAT SELANG INFUS

RSUD H.BADARUDDIN
TANJUNG No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513

2/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Prosedur - Membuka klem unfus/ membuka lipatan selang atau observasi
Kelancaran tetesan infus
- Merapikan pasien dan peralatan serta buang spuit kedalam
sampah medis
- Perawat melepas sarung tangan dan mencuci tangan
d. Tahap Terminasi
- Mengevaluasi respon pasien
- Menyimpulkan hasil kegiatan
- Memberi pesan ( menjaga posisi dan kelancaran )
- Melakukan kontrak selanjutnya ( waktu, tempat, tofik/
kegiatan
- Berpamitan dengan pasien
- Membereskan peralatan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PEMBERIAN INJEKSI INTRAKUTAN

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan kedalam
jarigan kulit/ inntra dermis
Tujuan 1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter
2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam
pemberian obat
3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu
( misalnya tuberculin tes )
4. Menghindari pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test )
Kebijakan 1. Di lakukan sesuai instuksi dari dokter yang merawat dan dilaksanakan
oleh perawat yang terlatih secara internal di RS yang diberi mandat
untuk melakukan penyuntikan
2. Semua obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin
test terlebih dahulu
3. Semua penyuntikan menggunakan menggunakan disposable syring
yang baru
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Obat-obatan sesuai program pengobatan dokter
b. Spuit 1 cc
c. Alas/ perlak
d. Kapas alkohol
e. Sarung tangan
2. Prosedur pelaksanaan
a. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat kepada pasien
dan keluarga
b. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
c. Memasang sarung tangan
d. Mencek obat dengan membawa obat kehadapan pasien sambil
mencocokkan nama pada tempat tidur dengan nama pada daftar
obat
e. Memasang alas / perlak dbawah area penusukkan
f. Mengisi spuit dengan obat sesuai dosisnya
g. Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan bawah bagian
dalam
h. Membersihkan lokasi dengan kapas alkohol lalu kulit diregangkan
tunggu sampai kering
i. Menusukkan jarum dengan lubang jarum menghadap keatas dan
membuat sudut 5 ͦ - 15 ͦ dari permukaan kulit
j. Memasukkan obat perlahan-lahan sampai terbentuk gelembung
kecil ( dosis yang diberikan o,1 cc atau sesuai jenis obat )
k. Setelah penyuntikkan area penyunyikan tidak boleh di desinfeksi
l. Membereskan alat-alat
m. Membuang spuit kedalam sampah medis
n. Perawat mencuci tangan
o. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PEMBERIAN INJEKSI SUBKUTAN

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Pemberian obat melalui suntikkan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan
konektif atau lemak di bawah kulit
Tujuan Agar obat dapat menyebar/ diserap secara perlahan-lahan ( vaksin,
insulin, uji tuberculin )
Kebijakan 1. Di lakukan sesuai instuksi dari dokter yang merawat dan dilaksanakan
oleh perawat yang terlatih secara internal di RS yang diberi mandat
untuk melakukan penyuntikan
2. Semua obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin
test terlebih dahulu
3. Semua penyuntikan menggunakan menggunakan disposable syring
yang baru
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Spuit 1 cc
b. Kapas alkohol
c. Obat yang dibutuhkan
d. Sarungtangan
e. Catatan pemberian obat
2. Prosedur pelaksanaan
a. Menjelaskan tindakan yang akan dikerjakan pada pasien dan
keluarga
b. Memasang sarung tangan
c. Memasukkan obat kedalam spuit sesuai program dokter
d. Tentukan lokasi penyuntikan 1/3 atas lengan atas, 1/3 atas paha
atas, sekitar pusat
e. Melakukan desinfeksi dilokasi penusukkan
f. Angkat sedikit kulit dengaan cubitan ringan oleh tngan kiri
g. Masukkan jarum pada lokasi suntikan dengan lubang jarum
menghadap keatas dengan sudut 45 ͦ
h. Lakukan aspirasi dan pastikan tidak ada darah yng keluar
i. Masukkan obat dengan perlahan-lahan
j. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikkan lalu cabut jarum
serta massage lokasi suntikkan dengan kapas alkohol
k. Membereskan alat-alat
l. Membuang spuit kedalam sampah medis
m. Perawat mencuci tangan
n. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PEMBERIAN OBAT SECARA DRIP INFUS

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Memasukkan cairan/ obat kedalam cairan infus
Tujuan Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
Kebijakan 1. Di lakukan sesuai instuksi dari dokter yang merawat dan dilaksanakan
oleh perawat yang terlatih secara internal di RS yang diberi mandat
untuk melakukan penyuntikan
2. Semua obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin
test terlebih dahulu
3. Semua penyuntikan menggunakan menggunakan disposable syring
yang baru
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Spuit sesuai kebutuhan
b. Kapas alkohol
c. Obat yang dibutuhkan
d. Sarungtangan
e. Catatan pemberian obat
2. Prosedur pelaksanaan
a. Menjelaskan tindakan yang akan dikerjakan pada pasien dan
keluarga
b. Memasang sarung tangan
c. Memasukkan obat kedalam spuit sesuai program dokter
d. Melakukan desinfeksi di lokasi penusukkan
e. Pada sediaan larutan infus dengan tutup karet obat bisa langsung
disuntikkan dengan menusukkan jarum pada karet untuk
selanjutnya larutan infus dikocok sekali dua kali untuk
memastikan obat larut secara merata
f. Pada sediaan larutan infus tanpa tutup karet maka selang infus
harus dilepas dengan terlebih dahulu mengklem infus. Jarum
ditusukkan pada mulut botol infus ( sama dengan lokasi tusukkan
selang infus ). Pasang kembali selang infus untuk selanjutnya
larutan infus dokocok sekalidua kali untuk memastikan obat larut
secara merata
g. Mengatur kembali tetesan infus sesuai instruksi dokter
h. Membereskan alat-alat
i. Membuang spuit kedalam sampah medis
j. Perawat mencuci tangan
k. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PEMBERIAN TRANFUSI DARAH

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Memberikan tranfusi darah sesuai instruksi/ program

Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan dasar dan mencegah anemia


2. Pasien dengan kadar hemoglobin di bawah 10 gr/dl
Kebijakan Unit tranfusi darah menyediakan darah untuk keperluan tranfusi darah.
Pelaksana pemberian tranfusi darah adalah perawat terlatih internal RS yang
diberi wewenang untuk melakukan pemberian tranfusi darah
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Standar infus
b. Larutan Nacl 0,9%
c. Tranfusi set
d. Bengkok
e. Sarung tangan
f. Darah yang siap pakai dan sudah di cros test
g. Obat antihistamin
h. Tensimeter dan termometer
i. Alat tulis
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Memberi salam
b. Menanyakan adanya keluhan
c. Menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien atau keluarga
d. Memberikan kesempatan kepada pasien atau keluarga bertanya
e. Mencuci tangan
f. Mendekatkan alat kedekat pasien
g. Menggunakan sarung tangan
h. Mengukur tanda vital
i. Memeriksa ulang kesesuaian darah jenis golongan darah,
identitas,nomor kantong darah, tanggal kadaluarsa serta hasil
cross test
j. Segera hangatkan darah sedekat mungkin dengan suhu tubuh
pasien caranya dengan didekap oleh tubuh pasien
k. Periksa apakah selang infus sudah terpasang tranfusi set, bila
belum segera ganti selang infus dengan tranfusi set
l. Ganti larutan infus pasien dengan larutan Nacl 0,9% setelah 15
menit dengan darah
m. Mengatur tetesan darah
n. Mengobservasi adanya reaksi tranfusi dan komplikasi, bila terjadi
komplikasi segera stop dulu pemberian tranfusi, konsultasikan
dengan dokter yang merawat untuk pemberian obat antihistamin
o. Merapikan alat
p. Melepas sarung tangan
q. Mencuci tangan
r. Bila tranfusi sudah selesai dan pemasangan infus masih
diperlukan tranfusi set diganti dengan yang baru
s. Mendokumentasikan setiap tindakan ( waktu pemberian, dosis,
jenis tranfusi yang diberikan, reaksi tranfusi/ komplikasi )
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien

PEMASANGAN URINE KATETER PADA PRIA

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513
1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
dr. H. Mastur Kurniawan
Tanggal Revisi :
Pembina
2 April 2018
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan kedalam kandung
kemih pada pria
Tujuan 1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Penatalaksanaan kandung kemih inkopeten
3. Mendapatkan urine steril
4. Mengosongkan kandung kemih secara lengkap
Kebijakan Pelaksana tindakan adalah Dokter konsulen, Dokter ruangan, Perawat terlatih
Internal RS yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Bak instrument berisi pinset anatomis, kasa
b. Kateter sesuai ukuran dan urine bag
c. Sarung tangan
d. Spuit 10cc
e. Pelumas
f. Plester dan gunting
g. Bengkok
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Prainteraksi
- Melakukan pengecekan program terapi
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat didekat pasien
b. Tahap Orientasi
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
c. Tahap Kerja
- Memasang sampirab dan menjaga privacy
- Mengatur posisi pasien dalam posisi dorcal recumbanent
dan melepaskan pakaian bagian bawah dan memasang
selimut
- Memakai sarung tangan
- Memberi pelumas pada ujung kateter
- Mengarahkan penis keatas
- Memasukkan kateter perlahan-lahan sedalam 15 – 23
cm atau hingga urine keluar
- Menyambungkan kateter dengan urine bag
- Mengisi balon dengan aquadest sebanyaak 10 cc
- Memfiksasai kateter kearah atas/ perut
d. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan serta merapikan pasien dan
lingkungan
- Berpamitan dengan pasien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien

PEMASANGAN URINE KATETER PADA WANITA

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Memasukkan selang karet atau plastik melalui urethra kedalam kandung kemih
pada wanita
Tujuan 1. Menghilangkandistensi kandung kemih
2. Mengosongkan kandung kemih secara lengkap
Kebijakan Pelaksana tindakan adalah Dokter Konsulen, Dokter uangan, Perawat terlatih
internal RS yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Bak instrument berisi pinset anatomis, kassa
b. Kateter sesuai ukuran dan urine bag
c. Sarung tangan
d. Spuit 10 cc
e. Pelumas
f. Plester dan gunting
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Preinteraksi
- Melakukan pengecekan program terapi
- Mencuci tangan
- Menyiapka alat
b. Tahap Orientasi
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
c. Tahap Kerja
- Memasang sampiran dan menjaga privasi
- Mengatut posisi pasien dalam posisi dorsal recumbanent dan
melepaskan pakaian bagian bawah
- Memakai sarung tangan
- Memberikan pelumas pada ujung kateter
- Memasukkan kateter perlahan-lahan sedalam 5 - 7,5 cm atau
hingga urine keluar
- Menyambungkan kateter dengan urine bag
- Mengisi balon dengan aquadest sebanyak 10 cc
- Memfiksasi kateter kearah paha
d. Tahap terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan yang baru dilakukan
- Merapikan pasien dan lingkungan
- Berpamitan dengan pasien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PEMASANGAN NGT

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Memasukkan NGT melalui hidung ke dalam lambung
Tujuan 1. Membilas/ mengumbah lambung
2. Memberi makanan dan obat-obatan
3. Indikasi terapiutik untuk pre dan post operasi
Kebijakan Pelaksana adalah Dokter Konsulen, Dokter Ruangan dan Perawat terlatih yang
diberi kewenangan untuk melakukan tindakan
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. NGT sesuai ukuran
b. Plester dan gunting
c. Sarung tangan dan tong spatel
d. Jelly, alat tulis. Stetoskop, Spuit 10 cc
e. Aquadest dalam kom, kasa dan bengkok
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Menjelaskantujuan pemasangan NGT pada keluarga
b. Membawa alat-alat ke dekat pasien
c. Mengatur posisi pasien sesuai keadaan pasien
d. Mencuci tangan dan memasang sarung tangan
e. Mengukur dan member tanda pada NGT yang akan dipasang lebih
kurang 40 – 45 cm ( diukur mulai dahi s/d proxesus xypoideus )
f. Mengolesi NGT dengan jelly sepanjang 15 cm dari ujung NGT
g. Memasukkan NGT melalui lubang hidung dan pasien dianjurkan
untuk menelan ( jika pasien tidak sadar tekan lidah dengan spatel )
masukkan NGT sampai batas yang sudah ditentukan sambil
perhatikan keadaan umum pasien
h. Cek posisi NGT ( apakah masuk dilambung/ paru-paru
dengan 3 cara :
1. Memasukkan ujung NGT ( yang diluar ) kedalam air yang
ada dalam kom bila ada gelembung berarti NGT masuk
paru-paru
2. Petugas memasukkan gelembung udara melalui spuit 10 cc
sambil stetoskop diletakkan pada epigastrium, bila
terdengar bunyi semprotan udara berarti masuk ke
lambung
3. Dengan spuit yang sama lakukan aspirasi cairan lambung
dengan spuit 10 cc jika cairan bercampur isis lambung
berarti sudah masuk lambung
i. Perhatikan keadan pasien, tenangkan pasien dan bersihkan seluruh
kotoran akibat batuk/ muntah
j. Lakukan fiksasi luar dengan plester pada hidung
k. Merapikan peralatan kemudian melepas sarung tangan
l. Mencatat semua kegiatan di lembar catatan perawatan
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PEMBERIAN PENYULUHAN SECARA INDIVIDU/ KELUARGA

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara penyuluhan secara individu/ keluarga tentang hal-hal yang
berhubungan dengan penyakitnya
Tujuan Pasien/ keluarga dapat mengerti tentang hal – hal yang berhubungan dengan
penyakitnya
Kebijakan Di lakukan kepada semua pasien/ keluarga yang sedang menjalani pengobatan
di RSUD H.Badaruddin Tanjung
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Materi SAP
b. Leaflet, brosur, poster
c. Komputer, laptop, LCD
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Membuat SAP sesuai materi penyuluhan
b. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
c. Menggunakan cara diskusi dan atau demontrasi
d. Menggunakan alat bantu bila diperlukan
e. Mengadakan evaluasi
f. Memberikan umpan balik
g. Menusus perencanaan selanjutnya

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien/ keluarga
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dengan menggunakan alat
bantu oksigen
Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan oksigen
2. Mencegah terjadinya hipoksia
Kebijakan Hanya dilakukan pada pasien yang tidak tercukupi kebutuhan oksigenasinya
Prosedur 1. Pesiapan alat
a. Tabung oksigen atau outlet oksigen sentral dengan flow meter dan
humidifier
b. Kanula nasal
c. Masker oksigen
2. Prosedur pelaksanaan
a. Menggunakan kanula nasal
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Mencuci tangan
- Observasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sudah
disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan
- Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan
( 1 – 6 liter/mnt ) kemudian observasi humidifier pada tabung
air dengan menunjukan adanya gelembung air
- Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk
kenyamanan pasien
- Periksa kanula nasal setiap 6 – 8 jam
- Kaji cuping hidung, septum, mukosa hidung serta periksa
kecepatan aliran oksigen, rute pemberia dan respon pasien
- Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
b. Menggunakan masker oksigen
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Mencuci tangan
- Atur posisi semi fowler
- Observasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sudah
disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan
- Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan
( 6 – 10 liter/mnt ) kemudian observasi humidifier pada
tabung air dengan menunjukan adanya gelembung air
- Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung serta atur
pengikat untuk kenyamanan pasien
- Periksa masker oksigen setiap 6 – 8 jam
- Kaji cuping hidung, septum, mukosa hidung serta periksa
kecepatan aliran oksigen, rute pemberia dan respon pasien
- Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
FISIOTERAPI DADA

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tindakan untuk melepaskan secret dari saluran nafas bagian bawah
Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas dan akumulasi secret
2. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
Kebijakan Dilakukan oleh perawat terlatih yang telah diberikan kewenangan untuk
melaksanakan tindakan
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Alas
b. Kertas tissue
c. Bengkok
d. Sputum pot berisi desinfektan
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi
- Mengecek program terapi
- Mencuci tangan
- Menyiapkan alat
b. Tahap Orientasi
- Memberikan salam dan sapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan/ kesiapan pasien
c. Tahap Kerja
- Menjaga privacy pasien
Mengatur posisi sesuai gangguan daerah paru
- Meletakkan alas dan bengkok dipangkuan pasien bila duduk
atau di dekat mulut bila miring
- Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk
punggung pasien secara bergantian
- Menganjurkan pasien inspirasi dalam, tahan sebentar ( posisi
ke dua tangan perawat di punggung pasien )
- Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi dan pada saat yang
bersamaan tangan perawat melakukan vibrasi
- Memnta pasien menarik nafas, menahan nafas dan membatuk
kan dengan kuat
- Menampung lender dalam sputum pot
- Menunjukkan sikap hati-hati dan memperhatikan respon
pasien
d. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Berpamitan dengan pasien
- Membereskana alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
BATUK EFEKTIF

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 april 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Latihan mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu disaluran
nafas dengan cara dibatukkan
Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan laboratorium
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
Kebijakan Dilakukan oleh perawat RS terlatih yang telah diberi kewenangan untuk
melaksanakan tindakan
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Alas
b. Bengkok
c. Kertas tissue
d. Sputum pot berisi desinfektan
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi
- Mengecek program terapi
- Mencuci tangan
- Menyiapkan alat
b. Tahap Orientasi
- Memberikan salam dan sapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan/ kesiapan pasien
c. Tahap kerja
- Menjaga privacy pasien
- Meminta pasien meletakkan satu tangan didada dan satu
tangan diabdomen
- Melatih pasien melakukan nafas perut ( menarik nafas dalam
melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup )
- Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen ( cegah
lengkung pada punggung )
- Meminta pasien untuk menghembuskan nafas perlahan setelah
hitungan ke 3 ( lewat mulut, bibir seperti meniup )
- Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan
kontraksi dari otot
- Memasang alas dan bengkok dipangkuan pasien bila duduk
atau didekat mulut bila tidur miring
- Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam 2 kali, yang ke
3 inspirasi, tahan nafas lalu batukkan dengan kuat
- Menampung lendir dalam sputum pot
- Merapikan pasien
d. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Berpamitan dengan pasien
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PENGISAPAN LENDIR ( SUCTION )

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 april 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Pengisapan lender ( suction ) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan
pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret/ lendir dengan
menggunakan alat penghisap
Tujuan 1. Membersihkan jalan nafas
2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi
Kebijakan Hanya dilakukan pada pasin yang tidak mampu mengeluarkan sekret/ lendir
secara mandiri dengan menggunakan alat penghisap
Prosedur 1. Persiapan Alat
- Alat penghisap lender dengan botol berisi larutan desinfektan
- Kateter penghisap lender
- Pinset sarung tangan
- Kasa dan kertas tissue
- Dua kom berisi larutan aquadest/ Nacl 0,9% dan larutan
desinfektan
- Stetoskop
2. Prosedur Pelaksanaan
- Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
- Mencuci tangan
- Tempatkan pasien pada posisis terlentang dengan kepala
miring kearah perawat
- Gunakan sarung tangan
- Hubungkan kateter penghisap dengan selang alat pennghisap
- Lakukan penghisapan lendir dengan memasukkan kateter
penghisap kedalam kom berisi aquadest/ Nacl 0,9% untuk
mempertahankan tingkat kesterilan
- Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap
- Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110 – 115 mmHg
untuk dewasa, 95 – 110 mmHg untuk anak-anak dan 50 –
95 mmHg untuk bayi
- Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15
detik
- Bilas kateter dengan aquadest, nacl 0,9%
- Lakukan penghisapan antara pengisapan pertama dengan
berikutnya. Jika pasaien sadar minta pasien untuk bernafas
dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distress
pernafasan, biarkan istirahat 20 – 30 detik sebelum melakukan
penghisapan berikutnya
- Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau, sekret dan
respon pasien terhadap prosedur yang dilakukan
- Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
INHALASI NEBULIZER

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Memberikan inhalasi uap dengan obat menggunakan nebulator
Tujuan 1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan ketika batuk
2. Melonggarkan jalan nafas
Kebijakan Pelaksana Perawat terlatih yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Set Nebulizer
b. Obat bronkhodilator
c. Tissue
d. Aquadest
e. Spuit 5 cc
f. Bengkok, sputum pot yang berisi air dan larutan desinfektan
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap pra Interaksi
- Mengecek program terapi
- Mencuci tangan
- Menyiapkan alat
b. Tahap Orientasi
- Memberikan salam dan sapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan/ kesiapan pasien
c. Tahap Kerja
- Menjaga privacy pasien
- Mengatur pasien dalam posisi duduk
- Menempatkan alat set nebulizer didepan pasien
- Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik
- Mengisi nebulizer dengan aquadest sesuai takaran
- Memasukkan obat bronchodilator sesuai dosis
- Memasang masker pada pasien
- Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam lalu
mengeluarkan pelan-pelan sampai obat pasien
- Bila pasien batuk buang sputumnya ke dalam sputum pot
berisi air dan diberi desinfektan lalu bersihkan mulut dan
hidung dengan tissue
d. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Berpamitan denga pasien dan keluarga
- Membereskan alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
-
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
ETIKA BATUK DAN BERSIN YANG BENAR

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di slauran pernafasan dan
merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi
ditenggorokkan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya
Tujuan 1. Mencegah kontaminasi kuman pada orang lain
2. Mencegah penularan penyakit infeksi
Kebijakan Dilakukan oleh semua karyawan RS H.Badaruddin Kasim
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Tissue, saputangan atau lengan baju
b. Sabun cuci tangan
c. Gel pembersih
d. Masker
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda, tutup hidung
dan mulut anda dengan menggunakan tissue, saputangan atau
lengan baju anda setiap kali anda merasakan dorongan untuk batuk
atau bersin
b. Segera buang tissue yang sudah dipakai kedalam tempat sampah
c. Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan
mengambil kesempatan untuk pergi mencuci tangan di kamar kecil
terdekat
d. Gunakan masker
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PENGGUNAAN ALAT EKG

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 april 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara persiapan dan pelaksanaan penggunaan EKG secara tepat
Tujuan Agar hasil rekaman EKG terjaga mutunya dan alat EKG terawat dengan baik
Kebijakan Pelaksana tindakan adalah Dokter Ruangan, perawat terlatih yang diberikan
kewenangan melakukan tindakan
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Alat EKG dan kertas rekam EKG
b. Kertas tissue
c. Jelly
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Pasang kabel listrik kejaringan listrik
b. Mempersiapkan pasien dengan posisi telentang dan pasien dalam
keadaan tenang
c. Membuka dan melonggarkan pakaian pasien bagian atas, bila
pasien memakai jam tanga, gelang, logam lainnya agar dilepas
d. Membersihkan kotoran dengan menggunakan tissue pada daerah
dada, kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai dilokasi manset
elektroda
e. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda
f. Memasang elektroda ke pasien :
- Lengan kanan = kabel merah
- Lengan kiri = kabel kuning
- Kaki kanan = kabelhitam
- Kaki kiri = kabel hijau
g. Khusus elektroda ( Kabel putih ) dada 6 buah :
- V1 : ( merah ) Garis sternum kanan sela iga 4
- V2 : ( kuning ) Garis sternum kiri sela iga 4
- V3 : ( hijau ) Antar V2 dan V4 sela iga 5
- V4 : ( coklat ) Garis tengan clavicula sela iga 6
- V5 : ( hitam ) garis axilla depan sela iga 5
- V6 : ( ungu ) Garis axilla tengah horizontal V5
h. Beritahu pasien untuk tidak bergerak selam proses perekaman dan
periksa ulang seluruh pemasangan elektroda
i. Perekaman EKG :
- Hidupka EKG, cek gerakan jarum perekam
- Jalankan rekaman mulai I, II, III, AVL, AVF dan V1 – V6
- Jika ada gangguan maka periksa ulang peletakkan elektroda,
apaka posisi tubuh pasien mengenai bed, adakah benda logam/
atau barang elektronik seperti HP atau lainnya
j. Setelah selesai matikan listrik dan rapikan alat
k. Lepas semua elektroda yang melekat ditubuh pasien dan bersihkan
seperti semula dan bantu pasien merapikan pakaian
l. Bila pemeriksaan selesai tuliskan nama pasien, tanggal/jam, no
rekam medik, nama ruangan
m. Tindakan EKG yang telah dilakukan dicatat kedalam catatan
perawat pada berkas rekam medik pasien
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PEMBERIAN KOMPRES HANGAT

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 april 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Suatu prosedur menggunakan kain/ handuk yang telah di celupkan pada air
hangat dan ditempelkan pada bagian tubuh tertentu
Tujuan Memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh dalam menangani kasus
pasien yang mengalami pireksia
Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan indikasi pemberian kompres dingin
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Larutan kompres berupa air hangat dalam wadahnya
b. Handuk, kain atau wash lap untuk kompres
c. Termometer
2. Prosedur pelaksanaan
a. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan dan
posisi diatur sesuai kebutuhan
b. Mencuci tangan
c. Mengukur suhu tubuh
d. Basahi kain kompres dengan air, persa kain sehingga tidak terlalu
basah
e. Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi, ketiak,
perut, leher belakang )
f. Apabila kain telah kering atau suhu kain relative menjadi dingin,
masukkan kembali kain kompres kedalam cairan kompres dan
letakkan kembali kedaerah kompres. Lakukan berulang-ulang
hingga efek yang diinginkan tercapai
g. Observasi respon pasien
h. Mencuci tangan
i. Mencatat respon pasien dan hasil tindakan kedalam catatan
keperawatan

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
PENGAMBILAN SAMPEL SPUTUM BTA

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/2
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 april 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Pengambilan sampel sputum pada saluran pernapasan pasien yang dicurigai
mengandung kuman Mycrobacterium Tuberculosa dengan cara dibatukkan.
Sputum adalah sekret atau mucus yang dihasilkan dari paru-paru, bronchus dan
trakea
Tujuan 1. Untuk mengetahui apakah di dalam sputum pasien terdapat kuman
Mycrobacterium Tuberculosa
2. Untuk menegakkan diagnose TB Paru dan pemberian OAT
Kebijakan 1. Pengambilan sampel sputum dilakukan pada tempat khusus yang telah
ditentukan ( tempat terbuka, teras, tempat khusus dengan sirkulasi
udara yang baik )
2. Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari dimana
kemungkinan untuk mendapat seputum bagian dalam lebih besar atau
juga bisa diambil sputum sewaktu. Pengambilan sputum juga harus
dilakukan sebelum pasien meyikat gigi
3. Agar sputum mudah dikeluarkan pasien dianjurkan mengkonsumsi air
yang banyak pada malam hari sebelum pengambilan sputum
4. Dalam pengambilan sputum untuk Bakteri Tahan Asam ( BTA )
diperlukan 3 kali pengambilan sputum yang disebut sputum SPS
( Sewaktu pemeriksaan awal hari pertama. Pagi hari sesaat bangun
tidur sebelum makan dan minum. Sewaktu yang kedua saat pasien mau
mengantar sampel sputum ke laboratorium )
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Tempat pot sputum sebanyak 3 buah yang telah diberikan etiket
pada sisi luarnya ( jangan pada tutupnya )
b. Blanko permintaan pemeriksaan BTA
c. Tissue
d. Tempat khusus penempatan pot sputum yang sudah diambil
e. Air minum
2. Persiapan Pasien
a. Jelaskan pada pasien apa yang dimaksud dengan sputum ( dahak )
agar yang dibatukkan benar-benar merupakan sputum, bukan air
liur, darah atau campuran antara keduanya
b. Jelaskan cara mengeluarkan sputum
c. Berikan pot sputum sebanyak 3 buah
3. Prosedur pelaksanaan
a. Cara pengambilan sputum
- Sebelum mengeluarkan sputum pasien disuruh kumur-kumur
dengan air, lepaskan gigi palsu jika ada
- Pasien dipersilahkan ketempat khusus pengambilan sputum
- Sputum di ambil dari batukkan yang pertama
- Ajarkan cara batuk efektif
- Cara membatukkan sputum dengan menarik nafas dalam dan
kuat ( pernapasan dada ) → kemudian batukkan sputum dari
bronchus → trakea → mulut → pot penampungan
-

PENGAMBILAN SAMPEL SPUTUM BTA


RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman
TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513 2/ 2
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 april 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Prosedur - Periksa sputum yang dibatukkan, bila yang ternyata
dibatukkan adalah air liur maka harus diulang
- Sebaiknya pilih sputum yang mengandung unsur-unsur khusus
seperti butiran keju, darah dan unsur lainnya
- Bila sputum susah keluar dapat diberikan obat yang
mengandung ekspektoran 200 mg atau dengan minum yang
manis saat malam sebelum pengambilan sputum
- Pot penampung diletakkan ditempat khusus yang telah
ditentukan, dilengkapi data-datanya dan siap dikirim ke
laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan
b. Cara pengiriman sputum, harus disertai dengan data sebagai
berikut :
- Pot sputum diberi label dengan menulis/ menempelkan label
pada dinding luar pot yang berisi nama, umur, jenis kelamin,
jenis spesimen dan tanggal pengambilan
- Formulir yang berisi data keterangan klinis : dokter yang
merawat, riwayat anamnesa, riwayat pemberian antibiotik
terakhir ( minimal 13 hari harus dihentikan sebelum
pengambilan spesimen ), waktu pengambilan spesimen dan
keterangan lainnya mengenai biodata pasien
- Antar spesimen dengan blanko permintaan ke laboratorium
4. Evaluasi
a. Mengobservasi respon pasien selama dan sesudah pengambilan
sputum
b. Mengobservasi cairan yang dikeluarkan ( sputum, air liur atau
darah )
c. Mencuci tangan
5. Dokumentasi
a. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan
b. Mencatat hasil pengkajian pasien selama dan setelah tindakan
c. Mencatat hasil observasi pasien selama dan setelah tindakan
d. Mencatat sputum/ sekret dan karakteristiknya ( jumlah,
konsistensi dan warnanya )
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien
MENCUCI TANGAN

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara mencuci tangan
Tujuan Tindakan mencuci tangan dilakukan dengan benar
Kebijakan Dilakukan setiap akan melakukan dan setelah selesai melakukan tindakan/
pekerjaan
Prosedur 1. Gunakan air mengalir
2. Buka kran air, basahi tangan dan berikan sabun
3. Gosok telapak tangan
4. Lanjutkan dengan posisi telapak tangan kanan di atas punggung tangan
kiri maupun sebaliknya
5. Lanjutkan telapak tangan dan jari saling terkait
6. Lalu letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling
mengunci
7. Selanjutnya jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan
sebaliknya
8. Terakhir jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan lalu ke kiri dan
sebaliknya

Unit Terkait 1. Dokter yang merawat


2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat
4. Pasien

PENYEDIAAN MENU PASIEN TANPA DIET KHUSUS

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Cara pendataan dan penyediaan menu pasien tanpa pantangan atau aturan diet
Tujuan Terlayaninya pasien dengan baik dalam hal menu makanan
Kebijakan 1. Pendataan, penyajian, pemberian, pengambilan makanan dilakukan
petugas gizi
2. Penyediaan makanan dilakukan oleh petugas gizi
3. Menu yang disediakan adalah menu standar yang suda di setujui
direktur
Prosedur 1. Catat pilihan tersebut dalam lembar permintaan menu
2. Petugas gizi menyediakan makanan yang di minta
3. Apetugas gizi menyajikan makanan tersebut kepada pasien
Unit Terkait 1. Instalasi gizi
2. Unit keperawatan terkait
3. Perawat jaga
4. Pasien

PELAKSANAAN LAVEMENT

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara melaksanakan lavement pada pasien yang memerlukan
Tujuan Terlaksananya proses lavement dengan baik
Kebijakan Pelaksana lavement perawat dan pembantu perawat
Prosedur 1. Persiapan
a. Irigator dengan kanula recti yang sesuai dengan umur pasien
b. Pispot
c. Baskom
d. Alas bokong/ perlak
e. Air hangat
f. NaCl 0,9 % 1000 cc
g. Vaselin/ jelly
h. Glyserin
i. Masker dan sarung tangan
2. Pelaksanaan
a. Beritahu pasien tentang rencana tindakan, posisikan pasien miring
kekiri dan tutup ruangan pasien
b. Gunakan masker dan sarung tangan
c. Pasang alas bokong/ perlak
d. Tanggalkan pakaian pasien bagian bawah
e. Irigator diisi dengan cairan hangat 750 cc – 1000 cc, kanul
dipasang dalam keadaan terjepit
f. Irigator dipegang ditangan kiri pada posisi ± 50 cm dari atas kasur,
tangan kanan memasukkan kanula yang sudah diberi jelly ± 15 cm
kedalam rectum
g. Buka klem selang kanula masukkan cairan perlahan
h. Bila cairan habis klem ditutup dan kanula dilepas
i. Pasien masih dalam posisi miring dan diminta untuk menahan
sebentar
j. Pispot dipasang pasien posisi terlentang dan disiapkan untuk
pengeluaran cairan
k. Setelah selesai pasien dibersihkan dan dirapikan
l. Mengobservasi pasien
m. Mencatat semua kegiatan

Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat


2. Unit Keperawatan terkait
3. Perawat jaga
4. Pasien

DAFTAR RENCANA SOP RAWAT INAP


RSUD H. BADARUDDIN KASIM

1. Menerima Pasien Baru di ruang Rawat Inap


2. Memindahkan Pasien Baru Ke ruang Rawat Inap, Intensif dan Isolasi
3. Mengganti Sepray pasien
4. Pemasangan Infus
5. Pemberian Obat Peroral
6. Menyiapkan Obat Suntikan dari Ampul dan Vial
7. Pemberian Injeksi Melalui Intravena
8. Pemberian Obat Intra Muskuler ( IM )
9. Pemberian Injeksi Intra Vena Lewat Selang Infus
10. Pemberian Injeksi Intrakutan
11. Pemberian Injeksi Subkutan
12. Pemberian Obat Secara Drip Infus
13. Pemberian Tranfusi Darah
14. Pemasangan Urine kateter pada Pria
15. Pemasangan Urine Kateter Pada Wanita
16. Pemasangan NGT
17. Pemberian Penyuluhan secara Individu/ Keluarga
18. Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
19. Fisioterapi Dada
20. Batuk Efektif
21. Pengisapan Lendir ( Suction )
22. Inhalasi Nebulizer
23. Etika Batuk dan Bersin yang Benar
24. 24. Penggunaan Alat EKG
25. Pemberian Kompres Hangat
26. Pengambilan Sampel Sputum BTA
27. Mencuci Tangan
28. Penyediaan Menu Pasien tanpa Diet Khusus
29. Pelaksanaan Lavement
30. Mencuci Rambut Pasien
31. Vulva Hygiene
32. Menolong Pasien BAB
33. Perawatan Post Operasi Seksio Sesaria
34. Menyiapkan Pasien Untuk Pemeriksaan Rontgen
35. Menyiapkan Urine Untuk Pemeriksaan Laboratorium
36. Menyisir Rambut Pasien

MENCUCI RAMBUT PASIEN

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Cara membersihkan rambut pasien yang tidak mampu melakukannya secara
mandiri
Tujuan Menghilangkan mikro organisme kulit kepala dan memberika rasa nyaman
Kebijakan Mencuci rambut pasien dilaksanakan pada pasien yang tidak dapat melakukan
sendiri, dapat dilakukan bersamaan dengan memandikan pasien
Prosedur 1. Persiapan
a. Handuk secukupnya
b. Perlak/ pengalas dan sampiran bila diperlukan
c. Baskom air hangat
d. Sampo/ sabun dalam tempatnya
e. Kapas dan bengkok
f. Sisir, gayung dan ember kosong
2. Pelaksanaan
a. Menjelaskan prosedur tindakan pada pasien
b. Mencuci tangan
c. Memasang sampirran bila diperlukan
d. Mengatur posisi pasien setengah duduk atau terlentang
e. Dibawah kepala diletakkan pengalas dengan arah kebawah dan
digulung bagian tepinya menuju baskom yang diletakkan tepat
dibawah kepala pasien
f. Menutup telinga dengan kapas
g. Menutup dada dengan handuk sampai lehet
h. Menyisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat lalu
beri sampo dan bilas dengan air hingga bersih sambil dipijat
i. Setelah selesai keringkan rambut dengan handuk dan sisir
j. Mencuci tangan setelah melakukan prosedur
k. Membersihkan peralatan dan merapikan pasien
l. Mencatat semua kegiatan

Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat


2. Unit Keperawatan terkait
3. Perawat Jaga
4. Pasien

VULVA HYGIENE

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara menbersihkan vulva pada pasien yang tidak mampu melakukannya
sendiri
Tujuan Mencegah terjadinya infeksi dan menjaga kebersihan vulva
Kebijakan Hanya dilakukan pada pasien yang tidak mampu melakukan secar mandiri dan
membutuhkan bantuan
Prosedur 1. Persiapan
a. Kapas sublimat
b. Pinset
c. Bengkok
d. Pispot
e. Tempat cebok berisi larutan
f. Larutan desinfektan sesuai kebutuhan
g. Pengalas
h. Masker dan sarung tangan
2. Pelaksanaan
a. Menjelaskan prosedur tindakan pada pasien
b. Mencuci tangan
c. Mengatur posisi pasien dengan posisi dorsal recumbent
d. Memasang pengalas dan pispot diletakkan dibawah bokong pasien
e. Menggunakan masker dan sarung tangan
f. Melakukan tindakan higyien vulva dengan tangan kiri membuka
vulva memakai kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva
dengan larutan desinfektan
g. Mengambil kapas sublimat dengan pinset lalu bersihkan vulva dari
atas ke bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok lakukan hingga
bersih
h. Setelah selesai ambil pispot dana atur posisi pasien kembali
i. Membersihkan peralatan dan merapikan pasien
j. Mencuci tangan
k. Mencatat semua kegiatan

Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat


2. Unit Keperawatan terkait
3. Perawat Jaga
4. Pasien

MENOLONG PASIEN BUANG AIR BESAR ( BAB )

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara membantu pasien BAB di tempat tidur
Tujuan Pasien dapat BAB dan terlayani dengan baik
Kebijakan Pelaksana adalah perawat dan pembantu perawat
Prosedur 1. Persiapan
a. Pispot
b. Air bersih dalam ember
c. Tisue toilet
d. Sarung tangan
e. Masker
2. Pelaksanaan
a. Menjelaskan prosedur tindakan pada pasien
b. Mencuci tangan
c. Menutup ruangan pasien
d. Menggunakan masker dan sarung tangan
e. Mengatur posisi pasien dengan posisi terlentang
f. Melepaskan pakaian bagian bawah
g. Memasang pispot dibawah bokong
h. Setelah proses BAB selesai, anus dan genetalia dibersihkan dengan
air dan tissue toilet lalu dibuang kedalam pispot ( diulang sampai
bersih )
i. Pispot diangkat, amati faeses bila ada kelaianan segera dilaporkan
lalu bokong pasien dikeringkan
j. Membersihkan peralatan dan merapikan pasien
k. Mencuci tangan
l. Mencatat semua kegiatan

Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat


2. Unit Keperawatan terkait
3. Perawat Jaga
4. Pasien

PERAWATAN POST OPERASI SEKSIO SESARIA

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/2
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Perawatan pasien setelah operasi seksio sesaria dan pasien sudah dalam
keadaan sadar serta berada diruangan nifas yang memerlukan perhatian dan
perawatan khusus yaitu keadaan umum, tanda vital, luka operasi, mobilitas,
pemberian obat-obatan sesuai terapi dokter dan personal higyien serta gizi
Tujuan Agar penyembuhan post operasi seksio sesaria dapat berjalan dengan baik dan
tidak terjadi infeksi
Kebijakan 1. Perawatan post operasi dilaksanakan sesuai prosedur
2. Perawatan luka operasi atau ganti verban dilakukan di rumah sakit
setelah empat hari perawatan
3. Kontrol ulang setelah tiga hari ganti verban

Prosedur 1. Hari Pertama


a. 6 – 10 hari setelah pasien sadar boleh miring kiri dan kanan
b. Puasa sampai platus
c. Kateter terpasang sampai platus
d. Memperhatikan keadaan umum, mengukur tanda vital
e. Melaksanakan kolaborasi terapi dari dokter :
- Pemberian cairan infus Dextros 5 % : RL, 20 tts/ mnt
- Pemberian antibiotik dan obat-obatan yang lain
- Pemberian tranfusi bila Hb rendah
2. Hari Kedua
a. Duduk selama 5 menit, pasien diminta untuk bernafas dalam lalu
menghembuskannya disertai batuk kecil untuk melonggarkan
pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan diri pasien
pahwa ia mulai sembuh
b. Kemudian posisi terlentang dirubah menjadi setengah duduk
( posisi semi fowler )
c. Berangsur-angsur duduk penuh
d. Kalau sudah platus boleh minum air putih hangat atau teh manis
hangat sedikit-sedikit yang jumlahnya bias dinaikkan
e. Memberikan diet bubur saring 3 kali sehari
f. Memperhatikan keadaan umum, mengukur tanda vital
g. Melakukan vulva hygiene
h. Melaksanakan kolaborasi terapi dari dokter :
- Pemberian infus Dextros 5 % : RL, 16 tts/ mnt
- Pemberian antibiotik dan obat-obatan yang lain
3. Hari ketiga
a. Belajar jalan sambal dibantu sampai dengan bias jalan sendiri dan
memberikan ASI
b. Memperhatikan keadaan umum, mengukur tanda vital
c. Melakukan personal hygiene
d. Memberikan diet bubur nasi biasa 3 kali sehari
e. Melaksanakan kolaborasi terapi dari dokter :
- Pemberian infus Dextrose 5 % : RL 10 tts/ mnt
- Pemberian antibiotik dan obat-obatan lain
- Melepas kateter

PERAWATAN POST OPERASI SEKSIO SESARIA

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 2/2
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Prosedur 4. Hari Keempat
a. Mengganti verban dengan tetap menjaga kesterilan baik alat
maupun petugas dengan cara :
- Luka insisi dibersihkan dengan alkohol dan larutan suci
hama ( betadine, dll ) dengan gerangan searah
- Lalu tutup dengan kasa steril/ cerplas
b. Melaksanakan kolaborasi terapi dari dokter :
- Melepas infus
- Memberika obat peroral sesuai instruksi
c. Memberikab diet biasa 4 sehat 5 sempurna
d. Bila luka kering pasien boleh pulang dan anjurkan :
- 3 hari setelah pulang kontrol luka jahitan ke poli
kandungan di rumah sakit
- Jaga kebersihan ( personal hygiene )
- Luka jahitan jangan kena air
- Tetap menjalankan diet 4 sehat 5 sempurna
- Meminum obat sesuai instruksi dokter
- Lakukan kegiatan dirumah seperti biasa dan jangan terlalu
berat
- Jarangkan kehamilan dengan ber KB minimal 5 tahun

Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat


2. Unit Keperawatan terkait
3. Bidan Jaga
4. Pasien

MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN RONTGEN

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara persiapan pasien untuk pemeriksaan rontgen
Tujuan Terciptanya pelayanan yang baik dan bermutu
Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan pemeriksaan rontgen
Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat dan obat
- Alas brankar atau kursi roda
- Selimut
- Formulir permintaan
- Obat-obatan sesuai program
b. Persiapan pasien
Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
a. Mengantar pasien keruang pemeriksaan
b. Mendampingi pasien
c. Mengobservasi respon pasien
d. Membawa pasien kembali ke ruang perawatan
e. Mengobservasi tanda vital
f. Mencatat semua kegiatan

Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat


2. Unit Keperawatan terkait
3. Perawat Jaga
4. Petugas Rontgen
5. Pasien

MENYIAPKAN URINE
UNTUK PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RSUD H.BADARUDDIN
TANJUNG No. Dokumen No. Revisi No.Halaman
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513 1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara mempersiapkan urine untuk pemeriksaan laboratorium
Tujuan Terpenuhinya standar pemeriksaan penunjang dengan benar
Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan indikasi pemeriksaan urine
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Botol kecil/ tabung tempat spesimen yang sudah diberi label
b. Kateter sesuai kebutuhan
c. Formulir pemeriksaan
d. Alas untuk bokong
e. Bengkok
2. Persiapan Pasien
a. Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Posisi pasien sudah diatur sesuai kebutuhan
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Menyiapkan botol tempat urine
c. Memasang kateter
d. Menampung urin dalam botol pemeriksaan ± 5 cc
e. Sisanya ditampung dalam bengkok
f. Memasang label pada botol pemeriksaan urine dengan cara
mencantumkan :
- Nama pasien
- Nomor MR
- Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan urine
g. Mencuci tangan
h. Mengirim urine dan menyertakan formulir pemeriksaan yang
sudah diisi dan ditandatangani dokter

Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat


2. Unit Keperawatan terkait
3. Perawat Jaga
4. Petugas Laboratorium
5. Pasien

MENYISIR RAMBUT PASIEN

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Tata cara menyisir rambut pasien
Tujuan Pasien terlayani dengan baik
Kebijakan Penyisiran rambut pasien dilaksanakan pada pasien yang tidak dapat
melakukannya sendiri
Prosedur 1. Pesiapan
a. Sisir
b. Kain penahan/ handuk
c. Karet gelang untuk pasien yang berambut panjang
d. Air/ minyak
e. Kertas untuk membungkus kotoran/ rambut rontok
f. Bengkok berisi larutan desinfektan khusus untuk pasien yang
berkutu/ kelainan kulit
2. Pelaksanaan
a. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam posisi duduk
atau berbaring
c. Kain penahan/ handuk diletakkan pada bahu atau dibawah belikat
d. Bila rambut panjang dan kusut diberi minyak dan dibelah dua
kemudian disisir secara bertahap dimulai dari bagian bawah
( ujung rambut ) setelah rapi rambut dijalin
e. Bila rambut pendek disisir dari pangkal keujung
f. Mengumpulkan rambut yang rontok dan dibungkud dengan kertas
kemudian dibuang ketempat yang tersedia
g. Bila rambut berkutu/ kelainan kulit gunakan larutan desinfektan
h. Mengobsevasi respon pasien
i. Mencatat kelainan pada kulit kepala
j. Membersihkan peralatan dan merapikan pasien
k. Mencatat semua kegiatan

Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat


2. Unit Keperawatan terkait
3. Perawat Jaga
4. Pasien

MEMBERSIHKAN GIGI DAN MULUT PASIEN

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian Cara membersihkan gigi dan mulut pasien yang tidak dapat melakukannya
sendiri
Tujuan Pasien terlayani dengan baik
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat
2. Unit Keperawatan terkait
3. Perawat Jaga
4. Pasien

VULVA HYGIENE

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto
Tanjung 71513 1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat
2. Unit Keperawatan terkait
3. Perawat Jaga
4. Pasien

VULVA HYGIENE

RSUD H.BADARUDDIN No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


TANJUNG
JL.J.A.Soeprapto 1/1
Tanjung 71513

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Revisi dr. H. Mastur Kurniawan
2 April 2018
Pembina
NIP. 19720109 200604 1 019
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait 1. Dokter yang Merawat
2. Unit Keperawatan terkait
3. Perawat Jaga
4. Pasien

Anda mungkin juga menyukai