Anda di halaman 1dari 7

SIMULASI GENERATOR INDUKSI

BERPENGUAT SENDIRI DENGAN PENINJAUAN


KARAKTERISTIK MAGNETISASI CELAH
UDARA
xxxxxxxx, Harjib Haridh
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Depok, Indonesia Depok, Indonesia
xxxxxx@gmail.com harjibharidh@yahoo.com

Abstract—This final project discusses the Self Excitated Induction kapasitor lokal yang terhubung ke stator mesin induksi.
Generator(SEIG) by approaching the induction machine, Konfigurasi sistem ini dikenal juga dengan istilah generator
physically and mathematically which then transformed from induksi berpenguat sendiri.
three-phase frame abc to two-axis frame dq. Based on the
reactive power demand of the induction machine, capacitor Pada proyek ini, akan dibuat simulasi dari sistem generator
mounted on the stator of the induction machine then do the induksi berpenguat sendiri, dengan mengunakan pengetahuan
physical and mathematical approach of the system to obtain a dari sistem mesin induksi dan SEIG maka dibuatlah pendekatan
state space model. Under known relationships, magnetization matematis terhadap sistem yang kemudian digunakan untuk
reactance and magnetizing current is not linear, so do melakukan simulasi dengan harapan mendapatkan gambaran
mathematical approach to the magnetization reactance and mengenai tanggapan dari mesin induksi berpenguat sendiri.
magnetization currents characteristic curve to obtain the
magnetic reactance equation used in the calculation. Obtained II. TEORI
state space model and the magnetic reactance equation is Berdasarkan rangkaian per-phasa mesin induksi yang telah
simulated by using Runge Kutta method.
dirangkai untuk ketiga phasa, persamaan mesin induksi untuk
ketiga phasa abc sebagai berikut:
Keywords-Induction Machine, Self Excitated Induction
Generator, dq0 Transformation, State Space, Magnetization #" #$ as &$
Characteristic of Induction Machine, Metode Runge Kutta. !"$
%" ar
!$$ %$
I. PENDAHULUAN !"" !($ cr '$
bs cs
Mesin listrik AC dapat berupa motor dan generator. Untuk !$" br
membedakan dapat dilihat dari fungsi mesin itu sendiri. Motor !("
merupakan alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik, sedangkan generator merupakan alat yang mengubah a) rangkaian per fasa b) konfigurasi lilitan
energi mekanik menjadi energi listrik.
Berdasarkan keadaan putaran mesin listrik AC dikenal Gambar 1Rangkain per-phasa dan konfigurasi lilitan dari mesin
dalam dua bentuk yaitu mesin sinkron dan mesin asinkron, induksi [1] [2].
dengan mesin sikron adalah mesin yang memiliki perputaran
rotor sama dengan perputaran medan magnet stator, sedangkan Berdasarkan definisi hubungan persamaan antara flux rata2
mesin asinkron adalah mesin yang memiliki perputaran rotor dengan flux terhubung setiap waktu :
dengan perputaran medan stator yang tidak sama.
Mesin asinkron dikenal juga sebagai mesin induksi karena (1)
konstruksi mesin tersebut, sebagaimana mesin listrik bahwa
mesin induksi dapat dibuat untuk keperluan generator. Terdapat Maka:
beberapa kelebihan generator induksi terhadap generator
sinkron yaitu sistem dapat bekerja diluar kecepatan sinkronnya, (2)
dalam topik generator induksi terdapat istilah eksitasi diri(Self-
Excitation), pada proses ini generator akan mengunakan energi Untuk N adalah jumlah kumparan pada lilitan dan adalah
yang di hasilkan dari putaran rotor untuk membangkitkan tegangan induksi
medan stator dan juga medan rotor dengan mengunakan daya
reaktif. Daya reaktif yang dibutuhkan disediakan oleh bank

Simulator generator..., Harjib Haridh, FT UI, 2013.


: jumlah kumparan lilitan stator
: jumlah kumparan lilitan rotor serta adalah
Persamaan Tegangan stator: permeabilitas celah udara.
(3)
Dengan Transformasi sumbu abc ke dqo:
(4)

(5)

Persamaan Tegangan rotor:


(6)

(7)

(8)

Berdasarkan hubungan flux lilitan terhubung stator- Gambar 2 Hubugan sumbu a stator, sumbu a rotor dan dq
stator, stator-rotor, rotor-rotor dan rotor-stator dengan sembarang[1]
induktansi untuk ketiga phasa abc didapatkan: Matriks tranformasi digunakan untuk merubah nilai pada axis
Persamaan hubungan flux: abc kepada nilai pada axis qd0 sebagia berikut:
wb. lilitan (9)
(22)

(10)
Untuk nilai berdasarkan fungsi waktu :
(11)
(23)
(12)
(13) (24)
Matriks transformasi yang digunakan sebagai berikut :
Induktansi lilitan stator ke stator :
(25)
(14)

Dan inverse matriks tranformasi sebagai berikut


Induktansi lilitan rotor ke rotor:

(15) (26)

Induktansi lilitan stator ke rotor dan rotor ke stator:


Persamaan Sumbu dq0:
Persamaan Tegangan stator:
(27)

(16) (28)
Dengan: (29)
Induktasi diri stator : (17) Persamaan Tegangan rotor:
Induktasi diri rotor : (18)
(30)
Induktasi bersama stator : (19)
(31)
Induktasi bersama rotor : (20)
Induktasi puncak stator ke rotor: (21) (32)
Persamaan hubungan flux:

Simulator generator..., Harjib Haridh, FT UI, 2013.


=

(33) (40)
Persamaan hubungan flux stator:
Kemudian dilakukan pembebanan RL sebagai berikut:
(34)
(35)
Persamaan hubungan flux rotor:
(36)
(37)
Jika:
(38)
(39)

Gambar 5 Rangkain beban RLC pada SEIG [4]

Dari rangkaian Gambar 5 didapatkan:


III. METODE
(41)
Pada awalnya sebuah SEIG dengan kapasitor, generator
induksi dianggap beroperasi tanpa beban, dengan Dengan , maka
merepresntasikan mesin tiga-phasa simetris yang di atau:
hubungkan dengan bank kapasitor paralel identik. Dengan
mengunakan model mesin induksi stasioner maka diperoleh (42)
rangkaian pengganti Generator induksi berpernguat sendiri:
Dengan atau

(43)

Dengan cara yang sama didapatkan:

(44)

Dengan mensubtitusikan dan dengan dan


Gambar 3 Rangkaian stasioner sumbu d dengan capasitor
eksitasi [1] [4] pada persamaan 40 maka:

(45)

Gambar 4 Rangkaian stasioner sumbu q dengan capasitor


eksitasi [1] [4]

Dengan menyusun persamaan sesuai dengan rangkaian gambar


3 dan gambar 4 diperoleh matriks persamaan tegangan sumbu
d dan q: !

Simulator generator..., Harjib Haridh, FT UI, 2013.


Untuk :

(46)

Dengan melakukan proses matematis pada persamaan diatas diperoleh model ruang keadaan:

(47)

Dengan:

(48)

(49)

Untuk adalah:

(50)

Dengan K:
(51)

Dan menyatakan Xm dengan persamaan eksponen sebagai berikut:


(52)

Simulator generator..., Harjib Haridh, FT UI, 2013.


Maka setelah mendapakan persamaan persamaan diatas kecepatan angular generator adalah:
dibuatlah suatu alogaritma untuk mensimulasikan mesin
induksi dengan mengunakan metode Runge Kutta sehigga ( SEQ
diperoleh diagram alir sebagai berikut. Equation \* ARABIC 54 )
Bersadasarkan jurnal diketahui persamaan linear-piecewise
dari hubungan reaktansi dan tegangan celah udara
sebagai berikut:
0 " " 117.87 = 108,
117.87 " " 171.052 = 135.553-0.2337 ,
171.052 " " 211.919 = 151.160-0.325 ,
211.919 " " 344.411 = 213.919-0.621 ,
(54)

Dengan menginterasi nilai dari mulai 0 hingga 345 volt


dengan interval interasi 0.01 volt didapatkan kurva
magnetsisasi sebagai berikut:

Gambar 7 Kurva magnetisasi linear-piecewise

Untuk batasan nilai referensi digunakan program pembalik


Gambar 6 Diagram Alir Simulasi
nilai dengan mengiterasi nilai sehingga didapatkan
IV. HASIL DAN ANALISIS gambar grafik berikut:

Data yang digunakan adalah data pada jurnal [8] dengan mesin
induksi tiga phasa 2.2 KW \ 3HP, 230V, 50 Hz, 8.6 A, sangkar
bajing koneksi delta.

Tabel 1 Data mesin induksi

Nama Nilai Satuan Nama Nilai Satuan


3.35 ! V-base 230 V
4.85 ! I-base 4.96 A
1.76 ! N-base 1500 rpm
4.85 ! frekuensi 50 Hz

Dengan menggunakan data mesin induksi pada Tabel 1 Data


mesin induksi dibuatlah suatu perhitungan untuk menentukan
batasan paramater mesin induksi sehingga sistem dapat
disimulasikan.Dengan asumsi sudut listrik dan sudut rotor
berhimpitan sehingga: Gambar 8 Kurva magnetisasi dengan iterasi nilai
(53)

Simulator generator..., Harjib Haridh, FT UI, 2013.


Berdasarkan data diatas diketahui bahwa sistem mulai Jika beban dianggap beban resistif murni maka :.
berfluktuasi saat 1,646 hingga 3.185 Ampere , sehingga
didapat batasan pencarian nilai konstanta ,!
dan . Dari persamaan linear-piecewise untuk nilai (58)
terkecil yang diketahui adalah 0.2267 dengan mengunakan
program pencari nilai konstanta kemudian ditelusuri nilai yang Dengan mengunakan nilai pada didapatkan nilai
mendekati 0.2267 dengan batas pencarian oleh dari 1,646 sebagai berikut:
< didapatkan:

Tabel 2 Konstanta parameter mesin induksi Hendry (59)

Diketahui arus generator adalah 4.96 A, maka :


No (A) (!) (!)
(!)
1 3.15 76.782 -0.0652 32.2266 109.0086
2 3 81.5965 -0.0602 27.3012 108.8977 (60)
3 2.85 93.2129 -0.0507 15.5697 108.7826 Diasumsikan eksitasi berhasil dengan beban 1% sehingga:
4 2.8 98.024 -0.0477 10.7229 108.7469
(61)
5 2.75 104.3473 -0.0442 4.3628 108.7101
6 2.7 107.4782 -0.0426 1.2013 108.6795 Dengan hubungan terhadap # :
7 2.69 106.5299 -0.043 2.1454 108.6753 (62)
8 2.68 108.4391 -0.0421 0.2289 108.668 Berdasarkan asumsi awal menggunakan dan
9 2.67 0 Inf 108 108 maka:
10 2.66 tidak ditemukan solusi untuk Ohm (63)

Diketahui berdasarkan penjelasan pada [4] untuk hubungan Dengan menggunakan nilai , dan yang telah diperoleh,
antara tegangan celah udara, tegangan terminal, arus dilakukan pengujian simulasi untuk parameter pada Tabel 2
magnetisasi dan arus kapasitasi. Bahwa untuk membuat sistem dengan pulsa impulse 10 volt selama 0.0003 detik hingga
bereksitasi pada tegangan terminal digunakan tegangan celah keadaan stabil dan diperoleh untuk nilai puncak:
udara dengan nilai tegangan terminal, dengan demikian dapat Tabel 3 Data simulasi persamaan pedekatan .
diketahui nilai untuk tegangan
sebagai berikut: No (Ampere) (Ampere)
(Volt) (Ampere)
211.919 " " 344.411 = 213.919-(0.621*230) 1 3.5065 0.2349 249.7465 0.0539
( SEQ 2 3.4793 0.2329 247.8041 0.0534
Equation
\* 3 3.4442 0.2305 245.3062 0.0529
ARABI 4 3.4300 0.2295 244.2914 0.0527
C 56 ) 5 3.4169 0.2286 243.3601 0.0525
Berdasarkan persamaan untuk nilai pada 6 3.4126 0.2283 243.0553 0.0524
adalah: 7 3.4160 0.2285 243.2985 0.0525
(55) 8 3.4125 0.2283 243.0506 0.0524
9 Tidak dapat disimulasikan
Karena nilai pada lebih tinggi dari nilai terkecil yang
diketahui maka: Dengan meninjau Tabel 3 Data simulasi persamaan pedekatan
.diketahui bahwa berbeda dengan , hal ini
disebabkan oleh persamaan yang kurang akurat. Untuk
nilai , karena persamaan matriks tidak power-invariant
(56) maka:
Untuk mendapakan beban RL digunakan hubungan impedasi
beban sebagai berikut:
(57) ! A (64)!

Simulator generator..., Harjib Haridh, FT UI, 2013.


Dengan meninjau Tabel 3 Data simulasi persamaan pedekatan
. diketahui bahwa berbeda dengan , jika
meninjau kedua korelasi antara data dan perhitungan diketahui
bahwa nilai pada data Tabel 3 Data simulasi persamaan
pedekatan .lebih besar dari nilai perhitungan, dengan
demikian digunakan suatu faktor koreksi. Karena persamaan
REFERENSI
matriks terdapat nilai yang merupakan persamaan dari
mesin induksi maka digunakan perbandingan nilai data [1] Chee-mun Ong, Dynamic Simulation of Electrical
dengan nilai perhitungan sebagai berikut: Machinery. New Jersey: Prentice Hall, 1998.
[2] Joseph A Edminister, Therory and Problem of Electrical
(65)
Circuits. New York: McGraw-Hill, 1972.
Dengan mengalikan dengan persamaan diperoleh: [3] Murray R. Spiegel, Advanced Mathematics for Engineers
and Scientists. New York: McGraw-Hill, 1980.
(66)
[4] M. Godoy Simoes and Felix A. Farret, Renewable Energy
System.
Dengan menggunakan persamaan 67 dan 68 dilakukan
simulasi dengan menggunakan konstanta pada Tabel 2 dan [5] J. Gary Reid, Linear System Fundamental. Singapore:
nilai McGraw-Hill, 1983.
[6] K Trinadha, A. Kumar, and K. S. Sandu, "Study of Wind
Tabel 3 diperoleh:
Turbine based SEIG under," International Journal of Electrical
Tabel 4 Data simulasi dengan mengunakan konstanta faktor koreksi and Computer Engineering (IJECE), vol. 2, June 2012.
.
[7] TU Dortmund. [Online]. www.mathematik.uni-
dortmund.de/~kuzmin/cfdintro/lecture8.pdf
No (A) (A) (V)
(A) [8] Shelly Vadhera and K.S. Sandhu, "Estimation of saturation
1 0.943010599 3.2548 0.2243 231.8150 0.0500 in grid connected induction generator," International Journal on
0.95038274 Emerging Technologies, 2010.
2 3.2701 0.2201 232.9028 0.0502
3 0.960068134 3.2887 0.2208 234.2306 0.0505 [9] Stephen J. Chapman, Electric Machininery and Power
System Fundamentals. New York: McGraw-Hill, 2002.
4 0.96404276 3.2937 0.2210 234.5883 0.0506
5 0.967738789 3.2982 0.2211 234.9075 0.0507
6 0.968958175 3.2998 0.2212 235.0183 0.0507
7 0.967993755 3.2991 0.2212 234.9703 0.0507
8 0.968986569 3.2928 0.2208 234.5206 0.0506
9 Tidak dapat disimulasikan

V. KESIMPULAN
1. Persamaan reaktasi magnetisasi sangat mempengaruhi
perhitungan pada simulasi .
2. Faktor koreksi yang diberikan, memperbaiki

persamaan reaktansi magnetisasi sehingga data simulasi


mendekati data mesin induksi.
3. Program dapat melakukan simulasi yang mendekati data
pada mesin induksi pada tegangan quadratur stator sama
dengan tegangan stator phasa a , dan arus

quadratur stator sama dengan dua per tiga arus stator


phasa a ( ).

Simulator generator..., Harjib Haridh, FT UI, 2013.

Anda mungkin juga menyukai