Anda di halaman 1dari 24

Laporan Praktikum Kimia

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM SERTA


BUDAYA K3 DALAM PRAKTIKUM KIMIA

Dosen Ruspin A. Sampe, M.Si


Disusun Oleh Lastri (2241003)

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM
STUDI BIOLOGI DAN FARMASI
BANDUNG
2022
I. Tujuan percobaan
a. Memahami dan mengenal alat dan bahan di laboratorium dan bagian k3 dalam
praktikum kimia
b. Mengenal, menyebutkan serta mengetahui nama dan fungsi alat-alat yang akan
digunakan dalam praktikum.
c. Mengenal dan menggunakan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
laboratorium dengan benar.
d. Mengenal dan menggunakan macam-macam bahan yang dipakai dalam praktikum di
laboratorium dengan benar.

II. Pendahuluan ( Landasan Teori )


Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer,1987).
Sebab pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui
cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin.
Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula.
Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Dalam bekerja di laboratorium juga, ada kemungkinan bahaya yang terjadi seperti
adanya bahan kimia yang karsinogenik, bahaya kebakaran, keracunan, sengatan listrik
dalam penggunaan alat listrik (kompor, oven, dll), sehingga diperlukan pengenalan dan
cara menggunakan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium
dengan benar.
Selain pengetahuan mengenai penggunaan alat dan teknis pelaksanaan di laboratorium,
pengetahuan resiko bahaya dan pengetahuan sifat bahan yang digunakan dalam percobaan
pun menjadi suatu keharusan sebelum bekerja di laboratorium
III. Alat dan Bahan, serta Kegunaannya

Nama Kegunaan Gambar


-Sebagai tempat untuk
mereaksikan bahan kimia,
Tabung reaksi -Untuk melakukan reaksi kima
dalam skala kecil
-Erlenmeyer digunakan dalam
proses titrasi untuk menampung
Erlenmeyer larutan yang akan di titrasi,
-Menampung filtrat hasil
penyaringan
-Sebagai tempat untuk
melarutkan zat yang tidak
Gelas kimia memerlukan ketelitian tinggi,
-Sebagai wadah menampung dan
menyimpan larutan sekaligus
untuk memanaskanya
Membantu memindahkan
larutan kimia dari wadah yang
Pipet tetes satu kewadah yang lainya dalam
skala ynag kecil

digunakan untuk pemanasan,
Bunsen burner sterilisasi, dan pembakaran

Fungsinya adalah untuk


mengambil larutan dengan
Pipet volume/ volume yang tepat dan sesuai
gondok dengan label yang tertera pada
bagian yang menggelembung
tersebut
Fungsi Pipet ukur yaitu
Pipet ukur memindahkan larutan secara
terukur sesuai dengan volume.
fungsi destilasi atau penyulingan
Labu Destilasi adalah memisahkan suatu
larutan ke dalam masing masing
komponennya
fungsi untuk mendinginkan
cairan panas dan
Kondesor mengembunkan uap. 

Yaitu proses
memisahkankomponen-
Corong pisah komponen fase pelarut dengan
densitas yang berbeda.

Fungsi Plat tetes adalah sebagai


penguji keasaman suatu larutan
Plat tetes atau mereaksikan larutan 

Fungsi alat ini adalah untuk


Mortar dan menghancurkan atau
Alue (Pestle) menghaluskan suatu bahan atau
zat yang masih bersifat padat
atau kristal.
Fungsi kawat kasa adalah untuk
menahan beaker atau labu ketika
Kawat kasa proses pemanasan menggunakan
pemanas bunsen atau pemanas
spiritus.
Kawat nikrom Fungsi kawat krom adalah untuk
mengidentifikasi zat dengan cara
uji nyala.
fungsi tabung reaksi adalah
sebagai tempat menyimpan
Rak tabung reaksi tabung reaksi, mengeringkan
dan menjaga tabung reaksi agar
tidak berjamur.
Spatula Plastik dan digunakan untuk mengambil
Logam bahan kimia bentuk padatan atau
kristal.
Filler Filler adalah alat yang
digunakan untuk menyedot
larutan, yang biasanya dipasang
pada pangkal pipet.
Pembakar Bunsen Fungsi pembakar bunsen adalah
untuk pemanasan, pembakaran
dan sterilisasi jarum osi atau
lainnya.
Water Quality berfungsi untuk mengukur
Checker kualitas air secara handal,produk
ini memungkinkan mengukur
dan mununjukan hasil
monitoring dengan secara
bersamaan hingga 11 parameter
dengan satu unit.
Desikator digunakan untuk mendinginkan
sampel yang telah dipanaskan
dalam oven/tanur. 

Bahan Kimia Berbahaya
1. Amonia (NH3)
2. Asam Sulfat (H2SO4)
3. Asam klorida (HCl)
4. Formalin
5. Natrium Hidroksida (NaOH)
6. Klorofrom (CHCl3)
V. Tugas
1. Berilah masing-masing 2 contoh bahan kimia pada simbol berbahaya!
2. Carilah MSDS masing-masing bahan kimia yang anda sebutkan pada no.1!
3. Apa fungsi lemari asam dalam laboratorium kimia?

VI. Hasil

1. Toxic (sangat beracun)

Bahan dan formulasi yang ditandaid e n g a n n o t a s i b a h a y a “ v e r y


t o x i c ” d a p a t m e n y e b a b k a n k e r u s a k a n kesehatan akut atau kronis
bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh
melalui inhalasi,melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.

Huruf kode : T

Contoh :-Kalium Sianida (KCN) : KCN adalah salah satu senyawa anorganik p a l i n g
b e r a c u n, b e r b e nt u k K r i s t a l ( t a m pi l a n n ya m i r i p g ul a ) ,
t a k berwarna dan mudah sekali larut dalam air.

-Hidrogen Sulfida (H2S)

b. Explosive (bersifat mudah meledak)

B a h a n d a n f o r m u l a s i y a n g ditandai dengan notasi


bahaya “explosive” ini mudah meledak dengan adanya
panas,percikan bunga api,guncangan atau gesekan.
Huruf kode : B

Contoh :-Amonium nitrat (NH4NO3)

-Nitroselulosa

c. Explosive (Mudah meledak) : Ammonium Nitrat, Nitroselulosa

d. Oxidizing (Pengoksidasi) : Permanganat, Peroksida

e. Flambel (Mudah terbakar) : Klorin Triflorida (FCL3), Etanol


f. Harmful (Bahaya, Iritasi) : Karbon Monoksida, Amonia

2. a. Etanol

1. Identifikasi Bahan Kimia

1.1. Golongan Alkohol

1.2. Sinonim/Nama Dagang(2,4,8) Alcohol, anhydrol, ethyl alcohol, ethyl hydrate,


ethyl hydroxide, Grain alcohol, Jaysol, Methyl carbinol, potato alcohol, spirit,
synasol, tecsol (8) , alkohol absolut, cologne spirit, etylowy alkohol, methyl
carbinol, wp alcohol, etanol absolut, alcool ethylique, alkoholu etylowego,
dehydrated alcohol, molasses alcohol, wp spirit, aethanol, alcool etilico, alkohol
denaturasi, alkohol fermentasi, alkohol kentang, aethyl alkohol, algrain, alkohol
anhidrat, etanolo, spirits of wine (2) , Jaysol S, SD Alchol 23-hydrogen; C2H5OH,
alkohol denaturasi CD-5, alkohol denaturasi CD-5a, alkohol denaturasi CD-10,
alkohol denaturasi SD-1, alkohol denaturasi SD-13a, alkohol denaturasi SD17,
alkohol denaturasi SD-23a, alkohol denaturasi SD-28, alkohol denaturasi SD-3a,
alkohol denaturasi SD-30, alkohol denaturasi SD-39b, alkohol denaturasi SD-39c,
alkohol denaturasi SD- 40m, ethanol 200 proof, NClCO3134, spirt, thanol, etil
alkohol anhidrat, SD alcohol 23-hydrogen, UN 1170, Tecsol C, Alcare Hand
Degermer, silent spirit, ethylol, punctilious ethyl alcohol, pyro, synasol, USI in
oval, etanol standar(4) .

1.3. Nomor Identifikasi(6,7)

1.3.1. Nomor CAS : 64-17-5

1.3.2. Nomor EC : 603-002-00-5

1.3.3. Nomor RTECS : KQ6300000

1.3.4. Nomor UN : 1170

1.3.5. Nomor EINECS : 200-578-6 , 2.

2. Penggunaan

Etanol digunakan sebagai salah satu komponen bahan pembersih. Dalam dunia medis,
etanol digunakan sebagai bahan untuk sterilisasi permukaan (mejakursi), sebagai
pengawet atau pelarut dalam obat, dan merupakan antidotum pada keracunan metanol
dan etilen glikol. Etanol juga digunakan secara luas sebagai pelarut di industri dan
penelitian.

3. Bahaya terhadap kesehatan

3.1. Organ Sasaran(4,6) Mata, kulit, sistem pernapasan, sistem syaraf pusat, hati, darah, dan
sistem reproduksi.

3.2. Rute Paparan

3.2.1. Paparan Jangka Pendek(1,2,3,5,7) Etanol dapat mengiritasi mata. Terhirupnya uap
etanol dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran
pernapasan. Paparan etanol dalam jangka pendek dapat menyebabkan korban
mengalami gangguan emosional, gangguan koordinasi motorik (gangguan
keseimbangan, bicara kurang jelas), gangguan sensorik (vertigo, pandangan
ganda), wajah kemerahan, detak jantung cepat, berkeringat, mual, muntah,
mengantuk, pingsan, hingga koma. Korban juga dapat mengalami kejang yang
disebabkan oleh kondisi hipoglikemia . Pada keracunan etanol ringan hingga
sedang, korban/pasien dapat mengalami gejala-gejala seperti rasa gembira yang
berlebihan, gangguan keseimbangan, nystagmus (bola mata bergerak tidak
beraturan), berkurangnya ketajaman penglihatan, hilangnya rasa malu/batasan
moral, perilaku agresif, mual, muntah, kulit kemerahan, dan dapat terjadi
takiaritmia supraventrikular. Sementara pada keracunan yang berat, korban/pasien
dapat mengalami koma, depresi sistem pernapasan, aspirasi paru, hipoglikemia,
dan hipotermia.(2,3)

2.1.1. Terhirup

Batuk, sakit kepala, rasa lelah, mengantuk. Gagal sistem pernapasan dapat terjadi
akibat keracunan berat. Masuknya muntahan ke dalam paru-paru, dapat menyebabkan
pneumonitis dan edema paru.

3.2.1.2. Kontak dengan Kulit

Etanol dapat mengiritasi kulit menyebabkan wajah kemerahan, kulit kering,


dan iritasi.
3.2.1.3. Kontak dengan Mata Mata kemerahan, rasa sakit dan terbakar pada mata
3.2.1.4. Tertelan Rasa terbakar pada saluran cerna, sakit kepala, rasa bingung, pusing,

hilang kesadaran, mual, muntah, hipoglikemia, serta gangguan keseimbangan

asam basa dan eletrolit.

3.2.2. Paparan Jangka panjang(1,7) Konsumsi etanol dalam jangka panjang dapat
menyebabkan beberapa komplikasi seperti :

3.2.2.1. Terhirup Gangguan pada saluran pernapasan bagian atas

3.2.2.2. Kontak dengan Kulit Hilangnya lapisan lemak pada kulit

3.2.2.3. Kontak dengan Mata Tidak ditemukan informasi mengenai paparan jangka
panjang kontak etanol terhadap mata

3.2.2.4. Tertelan Konsumsi etanol dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan
terjadinya sirosis pada hati. Toksisitas pada hati termasuk infiltrasi lemak ke
dalam hati, hepatitis alkoholik, dan sirosis. Paparan etanol dalam jangka
panjang dapat menimbulkan luka pada organ hati yang menyebabkan hipertensi
pada vena porta hepatika, akumulasi cairan pada rongga perut, perdarahan dari
varises esophagus dan hemorrhoids, hiponatremia akibat retensi cairan, dan
perotinitis. Produksi faktor-faktor pembekuan darah juga akan terganggu yang
mengakibatkan semakin panjangnya waktu protrombin. Metabolisme yang
terjadi di hati termasuk metabolisme terhadap toksin endogen akan terganggu
mengakibatkan terjadinya hepatic encelopathy. Perdarahan saluran cerna dapat
terjadi karena gastritis yang diinduksi oleh alkohol, esophagitis, dan duodenitis.
Pankreatitis akut merupakan penyebab umum munculnya rasa nyeri pada perut
dan muntah. Gangguan jantung termasuk disritmia, seperti fibrilasi atrium yang
mungkin berkaitan dengan menurunnya kadar kalium dan magnesium dan
rendahnya asupan kalori pada jantung. Penggunaan alkohol dalam jangka
panjang juga mengakibatkan terjadinya cardiomyopathy. Toksisitas pada syaraf
termasuk atropi otak, degenerasi otak kecil, dan neuropati sensori perifer.
Kelainan nutrisi seperti kekurangan vitamin B1 pada pengguna alkohol dapat
menyebabkan enselopati Wernicke atau psikosis Korsakoff.

4. TOKSIKOLOGI
4.1.Toksisitas

4.1.1. Data pada Hewan(4,10) LD50 oral-tikus 7 g/kg; LD50 intraperitonial –tikus 3,6
mg/kg; LD50 intravena tikus 1,44 g/kg; LD50 kulit-kelinci 20 g/kg, LC50
inhalasi – tikus 20.000 ppm, LC50 oral – tikus 7060 mg/kg BB, LD50 oral –
mencit 3450 mg/kg.

4.1.2. Data pada Manusia LDL0 oral-manusia 1,4 g/kg bb.(10) Etanol pekat (95-99%)
pada dosis 1 ml/kg (1 g/kg bb) menghasilkan konsentrasi etanol di dalam darah
sebesar 100-150 mg/dL (21-32 mmol/L) yang menyebabkan keracunan ringan
hingga sedang pada orang dewasa. Konsentrasi etanol dalam darah antara 150-
300 mg/dL (32.6-65.2 mmol/L) menyebabkan munculnya gejala keracunan yang
umum(3) .

4.2. Data Karsinogenik(3,5) IARC golongan 3, tidak diklasifikasikan sebagai bahan yang
bersifat karsinogenik pada manusia

4.3. Data Tumoregenik Tidak terdapat informasi

4.4. Data Teratogenik(7) Konsumsi etanol selama kehamilan dapat memberikan efek yang
tidak diinginkan pada janin.

4.5.Data Mutagenik(3) Etanol menyebabkan kerusakan DNA pada model tikus dan
Saccharomyces cereviseae, perubahan DNA pada Escheriscia coli, dan inhibisi DNA
pada leukosit manusia. Etanol juga meyebabkan mutasi pada Salmonella typhimurium,
E.coli, Aspergillus nidulans, dan S. Cereviseae.

5. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN KERACUNAN

5.1.Terhirup(5,6) Segera pindahkan korban dari area paparan. Bila perlu gunakan kantong
masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat.

5.2.Kontak dengan Kulit(6) Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang
terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang
banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit).
Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

5.3.Kontak dengan Mata(5,6) Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan
garam normal (NaCl 0,9%) selama 15-20 menit, atau sekurangnya 1 liter untuk setiap
mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan
tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.

5.4.Tertelan(2,5,11) Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat.


Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak
sadar/ pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul
untuk mencegah aspirasi. Bila korban dalam keadaan sadar dan terjaga, miringkan kepala
ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

6. PENATALAKSANAAN PADA KORBAN KERACUNAN

6.1.Resusitasi dan Stabilisasi

6.1.1. Pastikan fungsi jantung dan paru dalam keadaan baik.

a. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk menjamin


pertukaran udara

b. Penatalaksanaan fungsi pernapasan , untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan


cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan
oksigen dan pengeluaran karbon dioksida

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi darah


d. Jika ada kejang, berikan benzodiazepin sebagai terapi lini pertama pada pasien

kejang. Pemeriksaan kadar gula darah harus ditentukan dengan cepat untuk
pengambilan tindakan selanjutnya

6.2. Dekontaminasi(2,3)

6.2.1. Dekontaminasi Mata(2) Dilakukan sebelum membersihkan kulit

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata
yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air
bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau
sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.


- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit - Jangan biarkan
pasien menggosok matanya

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat atau konsul ke dokter mata.

6.2.2. Dekontaminasi Kulit (3) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. - Cuci
segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta
sabun minimal 10 menit. - Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien
dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. - Lepaskan pakaian, arloji,
dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/
plastik tertutup. - Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak
menghirupnya. - Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

6.2.3. Dekontaminasi Gastrointestinal(2) Dekontaminasi gastrointestinal (saluran cerna)


tidak disarankan untuk dilakukan karena risikonya lebih tinggi daripada manfaat

6.3.Antidotum Tidak ada antidotum khusus untuk keracunan etanol.

7. SIFAT FISIKA KIMIA

7.1.Nama Bahan Etanol

7.2. Deskripsi(2,7,8,9) Cairan tidak berwarna dengan bau khas; Rumus molekul:
CH3CH2OH; Berat molekul 46.1; Titik didih 79°C; Titik leleh -114°C; Kelarutan:
bercampur dengan air, eter, aseton, etanol, kloroform; Tekanan uap (20°C): 5.8 kPa;
Titik nyala 13°; Kerapatan 0,79; pKa 15.9 pada suhu 25 °C.

7.3. Tingkat Bahaya, Frasa Risiko dan Frasa Keamanan (GHS)

7.3.1. Peringkat NFPA (Skala 0-4) (4) Kesehatan 2 = Paparan berulang kali dapat
menyebabkan munculnya lumpuh sementara atau kemungkinan cedera
Kebakaran 3 = Senyawa dapat terbakar pada kondisi suhu ruang Reaktivitas 0 =
Stabil pada kondisi normal bahkan saat terjadi kebakaran dan tidak reaktif
dengan air.

7.3.2. Klasifikasi EC (Frasa Risiko dan Frasa Kemanan)(9) R11 : Sangat mudah
menyala S2 : Jauhkan dari jangkauan anak-anak S7 : Jaga wadah dalam keadaan
tertutup rapat S9 : Letakkan wadah di tempat yang berventilasi baik S16 :
Jauhkan dari sumber nyala – Dilarang Merokok S33 : Ambil tindakan
pencegahan untuk meniadakan muatan listrik statis

7.3.3. Klasifikasi GHS(10,11) Kata kunci : Berbahaya Pernyataan Bahaya : H225


Cairan dan uap yang sangat mudah terbakar H302 Berbahaya bila tertelan H319
Menyebabkan iritasi mata yang serius H371 Menyebabkan kerusakan pada
organ Pernyataan Pencegahan Pencegahan P210 Jauhkan dari panas/nyala
api/api terbuka/ permukaan panas – Dilarang merokok P233 Tutup wadah
penyimpanan dengan rapat P240 wadah dan peralatan diletakkan di tanah atau
diikat. P241 Gunakan peralatan/ alat listrik/saluran udara/pencahayaan yang
tahan terhadap ledakan P242 Gunakan alat-alat yang tidak mencetuskan api
P243 Lakukan tindakan pencegahan untuk menghilangkan muatan statis P260
Jangan menghirup debu / asap / gas / embun / uap / semprotan P264 Cuci
seluruh tangan setelah menyentuh bahan ini P270 Hindari makan, minum, atau
merokok saat menggunakan bahan ini P280 Gunakan sarung tangan/pakaian
pelindung / pelindung mata / pelindung wajah Respon P301+P312 APABILA
TERTELAN : hubungi Sentra Informasi Keracunan atau Dokter bila merasa
tidak sehat. P303+P361+P353 APABILA KONTAK DENGAN KULIT (atau
rambut) : lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit menggunakan air/
semprotan. P305+P351+P338 APABILA TERPAPAR PADA MATA : bilas
mata selama beberapa menit. Lepaskan lensa kontak, apabila menggunakannya,
lanjutkan pembilasan. P309+P311 : Apabila terpapar atau merasa tidak sehat :
Hubungi Sentra Informasi Keracunan atau Dokter. P330 : Bilas mulut.
P337+P313 : Bila iritasi pada mata terus berlanjut, cari bantuan medis.
P370+P378 : Apabila terjadi kebakaran : gunakan pasir kering, bahan kimia
kering atau busa tahan alkohol untuk pemadaman. Penyimpanan P403+P235 :
Simpan pada tempat yang memiliki sirkulasi udara baik. Simpan di tempat
sejuk. P405 : Simpan dalam keadaan tertutup rapat. Pembuangan P501 : Buang
bahan/wadah penyimpanan ke tempat pembuangan limbah yang telah disetujui.

8. STABILISASI DAN REAKTIVITAS

8.1. Reaktivitas(4) Stabil pada kondisi normal.

8.2. Kondisi yang Harus Dihindari(5,7) Jauhkan dari oksidator kuat; sumber nyala api;
suhu ekstrim; dan cahaya matahari langsung..
8.3. Bahan Tak Tercampurkan(4,11) Alumunium, Asam, Oksidator, Logam Alkali,
komponen Halogen, Amoniak, Asam Klorida, Asam Anhidrida, Reduktor, Peroksida

8.4. Dekomposisi Produk dekomposisi adalah karbon dioksida dan karbon monoksida

8.5. Polimerisasi Pada kondisi penggunaan dan penyimpanan normal, tidak terbentuk
polimer yang berbahaya (4) .

9. BATAS PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

9.1. Ventilasi(11) Senyawa ini harus disimpan di tempat kering, bersuhu dingin, dan
memiliki saluran udara yang baik.

9.2. Perlindungan Mata(5,11) Gunakan kacamata pelindung yang telah diuji dan
memenuhi standar peraturan yang berlaku atau sesuai standar NIOSH atau EN166
(EU)

9.3. Pakaian(5) Gunakan pakaian pelindung lengkap yang melindungi dari bahan kimia,
pakaian pelindung antistatik tahan api, jenis baha pelindung yang digunakan harus
dipilih berdasarkan konsentrasi dan sumbah bahan berbahaya yang ada di tempat
kerja.

9.4. Sarung Tangan(5,11) Gunakan sarung tangan pelindung yang memenuhi standar
peraturan yang berlaku atau sesuai spesifikasi EU 89/686/EEC dan standar EN374.

9.5. Respirator(6) Paparan hingga 3300 ppm : APF = 10 : Gunakan respirator penyuplai
udara APF = 50 : Gunakan alat pernafasan mandiri dengan penutup wajah penuh
Kondisi gawat darurat atau pada kondisi dimana konsentrasi paparan tidak diketahui :
APF = 10.000 : Gunakan alat pernafasan mandiri dengan penutup wajah dan
dijalankan berdasarkan kebutuhan tekanan atau mode tekanan positif lainnya. APF =
10.000 : Gunakan respirator penyuplai udara yang memiliki penutup wajah dan
dijalankan berdasarkan kebutuhan tekanan atau mode tekanan positif lainnya
dikombinasikan dengan bantuan alat pernapasan mandiri tekanan positif.

b. Amonia

AMONIAK (NH3, Ammonia)


 Ammonia
Ammonia Gas
 Anhydrous Ammonia
Liquid Ammonia
Nitro-Sil
Berat Molekul : 17.03

Sifat- sifat Fisik


Gas tidak berwarna, berbau khas amoniak, iritan, mudah larut dalam air.
Titik leleh : -77.7°C Berat Jenis : 0.682 (-33,4°)
Titik didih :-33,4°C Berat jenis Uap : 0.6 (udara=1)
Tekanan Uap : 400 mmHg (-45,4°C) Suhu Kritis :133°C
Kelarutan dalam air : 31g/100g (25°C)

SIFAT-SIFAT BAHAYA
Efek jangka pendek (Akut)
Iritasi terhadap pernapasan, hidung, tengorokan dan mata yang terjadi
pada 400-700 ppm. Sedang pada 5000 ppm menimbulkan kematian .
KESEHATAN kontoak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar (frostbite). Efek
jangka Panjang (kronis).
Menghirup uap asam pada jangka Panjang mengakibatkan iritasi pada
hidung tengorokan dan paru-paru.termasuk bahan teratogenic.
Nilai Ambang batas : 25 ppm( 18mg/m3)(ACGIH 1987-88) STEL 35 ppm (27
mg/m3).
Toksisitas : LD50 = 3 mg/kg (oral,tikus). LC50 = 200 ppm (tikus
menghirup 4 jam)
Dapat terbakar pada daerah mudah terbakar : 16-25 % (LFL-UFL).
REAKTIFITAS suhu kamar : 651°C

2. a. Asam Sulfat

Material Safety Data Sheet (MSDS) – Asam


Sulfat – H2SO4

Bagian 1. Identifikasi Bagian 7. Penanganan dan Penyimpanan


Nomor Kesehatan: 3 Simpan di tempat yang dingin, kering, dan
C2784 Kemungkinan terbakar 0
Produk: mempunyai ventilasi yang baik. Letakkan jauh di
Asam sulfat 93% Reaktivitas 0 material yang tidak cocok. Jangan lupa mencuci
Nama Produk: Persentase tangan setelah memegang.
kekentalan
2

Bagian 8. Pengontrolan & Perlindungan Diri


Merek Dagang
Formula: H2SO4 Alat Bantu Pernapasan: tidak diperlukan
RTECS: WS5600000 Sarung tangan
Perlindungan yang disetujui
Mekanik: tangan:
C.A.S CAS# 7664-93-9 Ventilasi: NIOSH
Proteksi Kacamata dan
Exhaust Lokal: mata: pelindung muka
Perlengkapan Proteksi lainnya: Gunakan pakaian yang
tepat untuk melindungi kulit.
Bagian 2. Komposisi
Sara Batas
Komponen Nomor CAS % Dim
313 penggunaan Bagian 9. Data Fisik dan Kimiawi
:
Informasi
Gravitasi yang
Water, Titik cair: tidak 1.84
Tidak digunakan
Deionized ASTM CAS# 7732-18-5 ~7% V/V tersedia
Type II dimua Informasi Informasi
t Titik Didih: tidak Persentase tidak
Penguapan:
tersedia tersedia
OSHA TWA Tekanan 1mm Hg @ Tingkat
uap: 145.8°C Penguapan: <1
Sulfuric Acid 1 mg/mƒ,
CAS# 7664-93-9 ~93% V/V Kepadatan <0.3 @ Standar
93% ACGIH
Uap: 25°C Penguapan:
STEL Temperatur
3 ppm Kelarutan Dapat
menyala Tidak ada
dalam Air: Larut otomatis:
Bagian 3. Pengenalan Bahaya
Cairan
Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar. Berbahaya jika Bentuk bening Jumlah
minimun di Tidak Ada
teroles. Hindari uap ataupun asapnya. Gunakan dlm ventilasi dan bau: tidak
udara terbuka:
cukup. Hindari kontak dgn mata, kulit atau baju. Cuci tangan berbau
dengan bersih setelah memegang dan simpan rapat-rapat. informasi Jumlah
Titik tidak maksimum di Tidak ada
Bagian 4. Tata Cara Pertolongan Pertama menyala: tersedia udara terbuka:
Pertolongan Pertama: Panggil dokter.
KULIT: bila terjadi kontak, segera basuh kulit dengan air paling
sedikit 15 menit saat membersihkan pakaian dan sepatu yang Bagian 10. Stabilitas dan Reaktivitas
terkontaminasi. Bersihkan secara menyeluruh pakaian dan Kondisi yang harus dihindari:
sepatu sebelum digunakan lagi. Stabilitas: Stabil Hindari sentuhan dengan material
MATA: basuh mata dg air selama paling sedikit 15 menit, buka yang tidak cocok.
tutup pelupuk mata beberapa kali. Cari pertolongan medis. Material yang dihindari:
Pengoksidasi, logam, bases, amines.
PERNAPASAN: Segera cari udara segar.
Produk Dekomposisi Berbahaya:
Jika tidak bisa bernapas, berikan pernapasan buatan, jika
Asap beracun: Sulfur Oksida
masih sulit bernapas, berikan oksigen.
Bahaya Polimerisasi: Tidak akan terjadi
TERTELAN: Berikan beberapa gelas susu atau air. Akan terjadi Kondisi yang harus dihindari: Tidak diketahui
beberapa kali muntah, jangan memasukkan apapun kedalam
mulut orang yang tidak sadar. Bagian 11. Informasi Tambahan
Bagian 5. Tata Cara Penanggulangan Kebakaran Kondisi yang paling buruk:
Tipe • Karat !
Semua jenis pemadam dapat digunakan • Dicurigai sebagai penyebab kanker.
Pemadam
untuk memadamkan api. • Apabila terpapar dapat berakibat fatal.
kebakaran:
Bahaya Dekomposisi pada kondisi panas • Bersifat menghancurkan jaringan tubuh.
ledakan: menghasilkan banyak uap beracun. Akut: rasa terbakar hebat pada kulit, mata atau
Bereaksi dgn air, melepaskan panas dan saluran nafas, saluran pencernaan; kejang²;
Prosedur oksigen; jadi bila digunakan akan luber. edema saluran nafas dan paru².
terhadap api: Gunakan pakaian pelindung dan alat bantu Akibat kronis : infeksi kulit, kerusakan pada mata,
pernapasan. saluran pencernaan dan saluran pernafasan.
Klasifikasi DOT : Sulfuric Acid, 8, UN1830, PG II
Bagian 6. Tata Cara Penanggulangan Tumpahan
Regulasi DOT dapat berubah dari waktu ke waktu.
Silahkan konsultasikan dg versi terbaru dr kondisi yg ada
Serap tumpahan dengan lap basah, kemudian letakkan dalam Revisi Tanggal data masuk: Disetujui oleh:
tempat sampah kimia. Atau bisa juga dinetralkan dengan basa No:0 9/1/2006 WPF
lemah.
Informasi yang terkandung disini dianggap dan akurat dan dibuat untuk kepentingan pertimbangan dan pemikiran
pengguna. Tidak ada garansi yang dapat diutarakan atau dinyatakan atas kelengkapan atupun keakuratan informasi ini,
semuanya didapat dari Science Stuff, Inc. atau dari tempat lain. Pengguna materi ini seharusnya melengkapi dirinya
dengan investigasi pribadi dan informasi medis terkini, agar material ini dapat ditangani dengan aman.
d. MATERIAL SAFETY DATA SHEET ( MSDS ) KALIUM PERMANGANAT ( KMnO4 )

Bagian 1: Chemical Identifikasi Produk dan Perusahaan

Nama Produk: Potassium permanganate

Sinonim: Potassium Permanganate, Bioteknologi Grade

Nama kimia: Potassium Permanganate

Formula kimia: KMnO4

Bagian 2: Identifikasi bahaya


Potensi Efek Kesehatan akut:
Berbahaya jika terjadi kontak kulit (yg mengganggu), dari kontak mata (yg mengganggu), dari proses
menelan, dari inhalasi. Agak berbahaya dalam kasus kontak kulit (permeator). Korosif mungkin untuk
mata dan kulit. Jumlah tergantung kerusakan jaringan panjang pada kontak. Kontak mata dapat
menyebabkan kerusakan atau corneal kebutaan. Kontak kulit dapat menghasilkan radang dan
blistering. Inhalasi debu akan menghasilkan iritasi ke perut usus atau saluran pernafasan, dicirikan
oleh pembakaran, bersin dan batuk. Parah over-eksposur dapat menghasilkan merusak paru-paru,
choking,

ketidaksadaran atau kematian. Eksposur berkepanjangan dapat menyebabkan luka bakar dan kulit
ulcerations. Over-eksposur oleh inhalasi dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Potensi Efek
Kesehatan kronis:

Yg menyebabkan kanker EFEK: Tidak tersedia.

MUTAGENIC EFEK: Mutagenic untuk bakteri dan / atau ragi.

Substansi mungkin beracun ke ginjal, hati, kulit, sistem saraf pusat (CNS).

Berulang atau lama terpapar zat yang dapat menghasilkan target kerusakan organ. Eksposur yang
diulang mata yang rendah tingkat debu dapat menghasilkan iritasi mata. Diulang kulit eksposur lokal
dapat menghasilkan kulit kehancuran, atau infeksi kulit. Diulang inhalasi debu dapat menghasilkan
berbeda-beda pernafasan iritasi paru-paru atau kerusakan.

Bagian 3: Tindakan Pertolongan Pertama

Eye Contact:

Memeriksa dan menghapus setiap lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera flush dengan banyak
mata air di paling tidak 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Segera mendapatkan perhatian medis.
Kulit Hubungi: Dalam kasus kontak, segera membilas kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit saat menghapus kejangkitan
pakaian dan sepatu. Menutupi jengkel dengan yg melunakkan kulit. Air dingin mungkin pakaian
sebelum used.Wash kembali. Sepatu sebelum benar-benar bersih kembali. Segera mendapatkan
perhatian medis. Cucilah dengan sabun dan desinfektan menutupi kejangkitan kulit dengan anti-
bacterial cream. Segera mencari

perhatian medis.

Inhalasi:

Jika inhaled, keluarkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, memberikan pernafasan buatan. Jika sulit
bernapas, berikan oksigen. Mendapatkan

perhatian medis.

Serius inhalasi:

Mengungsikan korban ke daerah yang aman secepatnya. Melucuntukan pakaian ketat seperti leher,
dasi, ikat pinggang atau

ikat pinggang. Jika sulit bernapas, mengelola oksigen. Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut
ke mulut

hal menyadarkan. PERINGATAN: Ini mungkin berbahaya kepada orang yang memberikan bantuan
untuk memberikan mulut ke mulut hal menyadarkan

bila inhaled bahan beracun, korosif atau menular. Mencari perhatian medis segera.

Proses menelan:

Jangan menyebabkan muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya dengan personil medis. Tidak
pernah memberikan sesuatu kepada oleh mulut bawah sadar orang. Jika jumlah besar ini adalah bahan
ditelan, segera memanggil dokter. Melucuntukan ketat

pakaian seperti leher, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang.

Proses menelan serius: Tidak tersedia.

Bagian 5: neraka dan Explosion Data

Flammability dari Produk: Non-mudah terbakar.

Auto-penyalaan Suhu: Tidak berlaku.

Poin flash: Tidak berlaku.

Batas mudah terbakar: Tidak berlaku.

Pembakaran produk: Tidak tersedia.

Keberadaan bahaya kebakaran di Berbagai Substances: bahan organik, logam, bahan-bahan mudah
terbakar

Keberadaan bahaya ledakan di Berbagai Substances:

Risiko ledakan produk dalam keberadaan mekanis dampak: Tidak tersedia.

Risiko ledakan produk dalam kehadiran statis keluarnya: Tidak tersedia.

Peledak dalam keberadaan bahan organik, dari logam.


Fire Fighting Media dan Petunjuk: Tidak berlaku.

Catatan khusus tentang bahaya kebakaran:

Mudah terbakar spontan pada kontak dengan ethylene glycol.

Splash mata. Sintetis apron. Debu dan uap pernafasan. Pastikan untuk menggunakan disetujui /
bersertifikat atau pernafasan

setara. Sarung tangan. Perlindungan pribadi dalam kasus yang besar Spill:

Splash mata. Penuh sesuai. Debu dan uap pernafasan. Boots. Sarung tangan. J diri yang bernapas
aparatharus digunakan untuk menghindari inhalasi produk. Pakaian pelindung yang disarankan
mungkin tidak akan mencukupi; berkonsultasi dengan

spesialis sebelum menangani produk ini.

Bagian 4: Fisik dan Kimia Properties


Fisik negara dan tampilan: Solid.
Bau: tanpa bau.
Rasa: agak manis, zat.
Molecular Weight: 158,03 g / mole
Warna: ungu. (Dark.)
pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
Boiling Point: Tidak tersedia.
Melting Point: Decomposes.
Temperatur kritis: Tidak tersedia.
Berat Jenis: 2,7 @ 15 C (Air = 1)
Tekanan uap: Tidak berlaku.
Kepadatan uap: Tidak tersedia.
Volatility: Tidak tersedia.
Ambang bau: Tidak tersedia.
Air / minyak DIST. Coeff.: Tidak tersedia.
Ionicity (dalam air): Tidak tersedia.
Pertebaran Properties: Lihat kelarutan dalam air, Methanol, acetone.
Solubility:
Mudah larut dalam Methanol, acetone.
Sebagian larut dalam air dingin, air panas.
Larut dalam Sulfuric Acid
Pasal 10: Stabilitas dan Reactivity Data
Stabilitas: Produk stabil.
Ketidakstabilan Suhu: Tidak tersedia.
Kondisi ketidakstabilan: Bertentangan bahan
Ketidaksesuaian dengan berbagai bahan:
Sangat reaktif dengan bahan-bahan organik, logam, asam.
Reaktif dengan mengurangi agen, bahan mudah terbakar.
Bertentangan dengan mengurangi agen, asam, formaldehida, ammonium nitrat, dimethylformamide,
gliserin, bahan mudah terbakar, alcohols, arsenites, bromides, iodides, arang, bahan organik, besi atau
mercurous garam, hypophosphites, hyposulfites, sulfites, peroxides, oxalates, ethylene glycol,
Mangan garam di udara mengoksidasi belerang dioksida yang beracun ke lebih beracun belerang
trioxide.

Dapat bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, ammonia, ammonium garam, phosphorous, banyak
dibagi halus organik compounds (bahan), cairan, asam, belerang. Keterangan khusus di Corrosivity:
Tidak tersedia. Polymerization: Apakah tidak terjadi.

Efek kronis pada Manusia:

MUTAGENIC EFEK: Mutagenic untuk bakteri dan / atau ragi.

Dapat menyebabkan kerusakan pada organ berikut: ginjal, hati, kulit, sistem saraf pusat (CNS).

Efek lainnya Toxic pada Manusia:

Berbahaya jika terjadi kontak kulit (yg mengganggu), dari kontak mata (korosif), dari proses menelan,
dari inhalasi. Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit (permeator).

Keterangan khusus pada kebisaan untuk Binatang: Tidak tersedia. Keterangan khusus pada Efek
kronis pada Manusia: Dapat menimbulkan efek Adverse reproduksi (kesuburan laki-laki dan
perempuan) berdasarkan data hewan. dapat mempengaruhi bahan genetik (mutagenetic) berdasarkan
data hewan. Keterangan khusus pada Efek.
3. Fungsi lemari asam adalah melindungi personil dari bahaya terhirup gas beracun selama
proses pengujian, riset mau pun pembelajaran di laboratorium.

b. Amonia

VI. Kesimpulan

a. Sebelum memasuki ruangan laboratorium, harus mempersiapkan peralatan pelindung


tubuh seperti, jas berwarnah putih lengan Panjang, kacamata gogle, sarungan tangan
karet, sepatu, masker,dan sebagainya sesuai kebutuhan praktikum.
b. Mengetahui fungsi dan alat-alat laboratorium.
c. Mengetahui cara pengunaan beberapa alat laboratorium, alat-alat laboratorium memiliki
fungsinya dan cara pengunaan yang berbeda.
d. Mengetahui tentang budaya K3 di laboratorium, sehingga dapat memperkecil peluang
terjadinya kecelakaan di laboratorium.
e. Mengatahui sifat-sifat bahan apakah yang bersifat mudah terbakar, bersifat beracun atau
membahayakan dan sebagainya.
f. Peralatan yang telah telah di pakai dibersihkan kembali dan diletakan ditempat semula.

1. Kent Olson – Poisoning & Drug Overdose 6th edition. Hal. 204-206. McGrawHill. New York. 2012 2.
http://toxinz.com/Spec/2259439 (diunduh bulan Juli 2013) 3.
http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/search/f?./temp/~UTasot:1 (diunduh bulan Juli 2013) 4.
http://www.airgas.com/documents/pdf/001114.pdf (diunduh bulan Juli 2013) 5.
http://www.cdc.gov/niosh/ipcsneng/neng0044.html (diunduh bulan Juli 2013) 6.
http://www.cdc.gov/niosh/npg/npgd0262.html (diunduh bulan Juli 2013) 7.
http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0044.htm (diunduh bulan Juli 2013) 8.
http://www.inchem.org/documents/sids/sids/64175.pdf (diunduh bulan Juli 2013) 9.
http://www.ncpalcohols.com/MSDS/MSDS%20Light%20Spirit.pdf (diunduh bulan Juli 2013)
10.http://www.pharmcoaaper.com/pages/MSDS/MSDS_E/ethanol_pure_kosher_ 200.pdf (diunduh
bulan Juli 2013) 11.http://www.sigmaaldrich.com/MSDS/MSDS/DisplayMSDSPage.do?country=S
G&language=en&productNumber=676829&brand=SIAL&PageToGoToURL=h ttp%3A%2F
%2Fwww.sigmaaldrich.com%2Fcatalog%2Fsearch%3Finterface %3DAll%26term%3Dethanol%26lang
%3Den%26region%3DSG%26focus%3 Dproduct%26N
%3D0%2B220003048%2B219853236%2B219853286%26mo de%3Dmatch%2520partialmax (diunduh
bulan Juli 2013
1. https://www.scribd.com/doc/110273216/MSDS-Amoniak

2. http://septa-ayatullah.blogspot.com/2009/04/material-safety-data-sheet-msds-kalium.html

Contoh :-Etilen glikol-


DiklorometanaToxic (sangat
beracun)Bahan dan formulasi
yang ditandaidengan notasi
bahaya “very toxic” dapat
menyebabkan
kerusakankesehatan akut
atau kronis bahkan
kematian pada konsentrasi
sangatrendah jika masuk ke
tubuh melalui
inhalasi,melalui mulut
(ingestion),atau kontak
dengan kulit.Huruf kode :
TContoh :-Kalium Sianida
(KCN) : KCN adalah salaaah
satu senyawa
anorganikpaling
beracun,berbentuk Kristal
(tampilannya mirip gula),
takberwarna dan mudah
sekali larut dalam air.-
Hidrogen Sulfida
(H2S)Explosive (bersifat
mudah meledak)Bahan dan
formulasi yangditandai
dengan notasi bahaya
“explosive” ini mudah
meledak denganadanya
panas,percikan bunga
api,guncangan atau
gesekan.Huruf kode :
BContoh :-Amonium nitrat
(NH4NO3)-Nitroselulosa

https://www.coursehero.com/file/22242473/TM-K3/

Anda mungkin juga menyukai