Anda di halaman 1dari 47

SMK Bisa !

© SMK Negeri 1 Singosari 2021 Desain Pemodelan & Informasi Bangunan


MATERIAL
1. Material Finishing Dinding
CAT TEMBOK
 Tentu saja,cat tembok menjadi
pilihan yang sangat populer di
pakai di dalam pemilihan
finishing dinding, karena di nilai
dari segi harga yang murah dan
pilihan warna yang banyak.
WALLPAPER
 Wallpaper banyak diminati
dalam tahun-tahun terakhir ini,
memang dari segi trend,
wallpaper sedang mengalami
kenaikan. Sehingga banyak toko
material bangunan yang
menyediakannya. Bahkan banyak
muncul toko khusus wallpaper
banyak bermunculan.
FIBER
 Fiber juga bisa menjadi finishing
interior yang mewah, fiber
sendiri banyak di pakai pada
interior dengan tema Futuristik.
Pemakaian fiber lebih banyak di
pakai untuk bentuk bentuk-
bentuk non geometris, karena
fiber sendiri bisa di bentuk
sesuai keinginan kita, itulah yang
menjadi alasan fiber di pakai
sebagai material interior
futuristik.
HPL (High Preassure Laminate)
 HPL atau High Preassure
Laminate adalah sebuah bahan
material dalam pembuatan
furniture interior atau finishing
interior yang terbuat dari
laminasi dengan tekanan tinggi
yang berasal dari kayu.
Penggunaan HPL pada interior
sering di peruntukan untuk
furniture, tetapi tak sedikit orang
yang menggunakannya untuk
finishing dinding karena
motifnya yang terlihat
alami/nature.
MULTIPLEKS
 Multipleks biasa dinamakan kayu
lapis, sebab memiliki format
triplek yang berlapis-lapis. Kayu ini
tidak sedikit digunakan sebagai
bahan finishing furniture dan
interior ruangan, permukaannya
yang lebar bakal mempermudah
dalam proses pembuatan. Kayu ini
cukup dapat bertahan hingga
puluhan tahun andai pemakaianya
dilingkup interior ruangan sebagai
partisi ruangan.
2. Material Finishing Lantai
PARKET
 Parket adalah suatu penutup
finishing lantai berupa potongan
kayu yang di susun sedemikian
rupa. Partket sangat diminati
untuk rumah rumah modern saat
ini seperti rumah minimalis
karena terlihat mewah dan
elegan.
VINYL
 Vinyl adalah pelapis lantai yang
hampir sama dengan parket
hanya saja lebih tipis dan
merupakan bahan sintetis . tak
seperti parket pelapis lantai yang
terbuat dari vinyl tersedia dalam
dua jenis yaitu jenis ubin (papan)
atau lembaran. Vinyl menjadi
jenis pelapis lantai yang relatif
murah ketimbang pelapis lantai
lainnya.
KERAMIK
 Keramik kini motifnya beragam.
Finishing keramik dengan warna
natural bagus untuk desain
interior bertema Vintage dan
Klasik Modern. Keramik bisa
juga di pasang sebagai finishing
dinding. Lebih lagi sebagai
dinding di kamar mandi untuk
menahan resapan air di kamar
mandi.
MATERIAL ALAM EKSPOS
 Material finishing interior
bangunan seperti batu ekspose
yang biasa di gunakan untuk
lantai ,terutama rumah dengan
tema interior natural. Material
ekpos sangat beragam, material
unfinishing pun termasuk dalam
ekspos, misalnya semen ekspos
dll.
MARMER
 Batuan marmer adalah salah satu
jenis bebatuan metamorf,
dimana proses terbentuknya
batu marmer ini karena proses
metamorfosis batu, oleh karena
itu, marmer mempunyai motif
yang unik dan sangat cocok di
pakai di interior klasik ataupun
naturalis.
3. Material Finishing Plafon
GYPSUM
 Seiring berjalannya waktu, tidak
sedikit masyarakat yang
mempermanis rumah dengan
berbagai cara. Ada yang
merealisasikan konsep minimalis
ataupun mewah, terdapat pula
yang menonjolkan interior
dengan ragam hiasan yang
semakin membuat kerasan
penghuninya.
CAT
 Sama seperti dinding, finishing untuk plafond juga bisa memakai cat.
LUMBER CEILING
 Finishing plafon yang berasal dari kayu ekspos. mirip seperti parket
untuk lantai.
DROP CEILING
 Drop ceiling atau dapat juga di
sebut plafon gantung yang
kegunaannya selain guna
memperindah ceiling, drop
ceiling pun sering di jadikan
aksen utama dalam urusan
pencahayaan, dalam interior,
penyinaran yang hadir dari
dalam drop ceiling disebut pun
indirec light (hidden light).
ORNAMEN
1. Pengertian
Ornamen adalah salah satu karya seni dekoratif yang biasanya
dimanfaatkan untuk menambah keindahan suatu benda atau produk,
atau merupakan suatu karya seni dekoratif (seni murni) yang berdiri
sendiri, tanpa terkait dengan benda/produk fungsional sebagai
tempatnya.

2. Fungsi
a. Sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias
yang dibuat hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu bentuk
(benda ) atau bangunan, dimana ornamen tersebut ditempatkan.
b. Sebagai ragam hias simbolis, maksudnya karya ornamen yang dibuat
selain mempunyai fungsi sebagai penghias suatu benda juga memiliki
nilai simbolis tertentu di dalamnya, menurut norma-norma tertentu
(adat, agama, sistem sosial lainnya).
3. Struktur Ornamen
 Secara garis besar struktur ornamen dapat dibedakan menjadi tiga hal
utama yaitu:
 Garis-garis berkesinambungan dengan segala variasinya,
 Berupa bentuk-bentuk figure yang berkelompok.
 Bentuk hiasan yang menyeluruh dan utuh
4) Corak Seni Ornamen
Berdasarkan periode dan ciri-ciri yang ditampilkan, karya seni
ornamen memiliki beberapa corak yaitu:
a. Ornamen Primitif,
Yaitu karya seni ornamen yang diciptakan pada zaman purba atau
zaman primitif. Karya seni primitif memberi gambaran kesederhanaan
dan gambaran perilaku masyarakat pada zaman itu
b. Ornamen klasik
Adalah hasil karya seni ornamen yang telah mencapai puncak-puncak
perkembangannya atau telah mencapai tataran estetis tertinggi,
sehingga sulit dikembangkan lebih lanjut. Ia telah mempunyai bentuk
dan pakem yang standard, struktur motif dan pola yang tetap, memiliki
susunan, irama yang telah baku dan sulit untuk dirobah dalam bentuk
yang lain, dan yang terpenting telah diterima eksistensinya tanpa
mengalami perubahan lagi
c. Ornamen Tradisional
Yaitu ragam hias yang berkembang ditengah-tengah masyarakat secara
turun-temurun, dan tetap digemari dan dilestarikan sebagai sesuatu
yang dapat memberi manfaat (keindahan) bagi kehidupan, dari masa
ke-masa.
d. Ornamen modern atau Kontemporer
Yaitu karya seni ornamen yang merupakan hasil kreasi atau ciptaan
seniman yang baru dan lepas dari kaidah-kaidah tradisi, klasik atau
primitif. Ornamen ini bersifat individu. Poses dan terciptanya seni
ornamen modern terkadang bertolak atau mengambil inspirasi dari
seni primitif atau tradisional atau merupakan hasil inovasi/kreativitas
seniman secara pribadi, sehingga karya yang tercipta merupakan
cerminan pribadi senimannya.
5. Ornamen dari Motif dan Pola
MOTIF
a. Motif Geometris
Motif tertua dari ornamen adalah bentuk geometris, motif ini lebih
banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis
lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander,
swastika, dan bentuk pilin, patra mesir “L/T” dan lain-lain
b. Motif tumbuh-tumbuhan.
Penggambaran motif tumbuh-tumbuhan dalam seni ornamen
dilakukan dengan berbagai cara baik natural maupun stilirisasi sesuai
dengan keinginan senimannya, demikian juga dengan jenis tumbuhan
yang dijadikan obyek/inspirasi juga berbeda tergantung dari
lingkungan (alam, sosial, dan kepercayaan pada waktu tertentu)
tempat motif tersebut diciptakan.
c. Motif binatang.
Penggambaran binatang dalam ornamen sebagian besar merupakan
hasil gubahan/stilirisasi, jarang berupa binatang secara natural, tapi
hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis
binatang yang digubah, dalam visualisasinya bentuk binatang
terkadang hanya diambil pada bagian tertentu (tidak sepenuhnya) dan
dikombinasikan dengan motif lain.
d. Motif manusia.
Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif ornamen
mempunyai beberapa unsur, baik secara terpisah seperti kedok atau
topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam pewayangan.
Dikatakan motif manusia karena dalam pembuatan ragam hiasnya
mengacu pada figure manusia.
e. Motif kosmos atau berbentuk alam.
Seperti gunung, air, awan, batu-batuan dan lain-lain. Motif kosmos
atau berbentuk alam dalam penciptaannya biasanya digubah
sedemikian rupa sehingga menjadi suatu motif dengan karakter
tertentu sesuai dengan sifat benda yang diekspresikan dengan
pertimbangan unsur dan asas estetika.
f. Motif Kreasi/ khayalan yaitu bentuk-bentuk ciptaan yang tidak terdapat
pada alam nyata seperti motif makhluk ajaib, raksasa, dewa , pahlawan
super dan lain- lain. Bentuk ragam hias khayali adalah merupakan
hasil daya dan imajinasi manusia atas persepsinya, motif mengambil
sumber ide diluar dunia nyata.
POLA
a. Simetris yaitu pola yang dibuat, antara bagian kanan dan kiri atau
atas dan bawah adalah sama.
b. Asimetris yaitu pola yang dibuat antara bagian-bagiannya (kanan-
kiri, atas-bawah) tidak sama.
 c. Pengulangan yaitu pola yang dibuat dengan pengulangan motif-
motif.
 d. Bebas atau kreasi yaitu pola yang dibuat secara bebas dan bervariasi.
6. Teknik Perwujudan/Penggambaran Ornamen
 a. Realis atau naturalis pembuatan motif ornamen yang berusaha
mendekati atau mengikuti bentuk-bentuk secara alami tanpa melalui
suatu gubahan, bentuk-bentuk alami yang dimaksud berupa bentuk
binatang, tumbuhan, manusia dan benda-benda alam lainnya.

 b. Stilirisasi atau gubahan Pembuatan motif ornamen dengan cara


melakukan gubahan atau merubah bentuk tertentu, dengan tidak
meninggalkan identitas atau ciri khas dari bentuk yang
digubah/distilirisasi, atau dengan menggayakan bentuk tertentu
menjadi karya seni ornamen. Bentuk-bentuk yang dijadikan inspirasi
adalah binatang, tumbuhan, manusia, dan benda alam lainnya.

 c. Kombinasi atau kreasi Motif yang dibuat dengan mengkombinasikan


beberapa bentuk atau motif, yang merupakan hasil kreasi dari
senimannya. Motif yang tercipta dengan cara ini biasanya mewakili
karakter atau identitas individu penciptanya (idealisme).
BAHAN FINISHING INTERIOR
KAYU / PAPAN KAYU
 Kayu, ataupun papan kayu
dikenal sebagai bahan bangunan
yang tradisional dan telah lama
digunakan sebagai material
dinding. Meskipun begitu, tidak
semua kayu cocok digunakan
untuk dijadikan dinding,
terutama jika kayu akan
memiliki kontak langsung
dengan ruang luar.
BATA
 Material dinding batu bata
adalah material dinding paling
konvensional saat ini. Material
ini tak hanya kokoh, namun
memiliki perawatan yang mudah
dan daya tahan yang baik. Kini
bata sendiri sudah banyak
dikembangkan dalam berbagai
macam produk mulai dari bata
merah, bata ringan atau airated
autoclave concrete.
KACA
 Kaca umumnya bukan jadi
pilihan material dinding utama.
Namun, pada sebagian
bangunan, khususnya bangunan
komersil, dinding dengan
material kaca bukan hal yang tak
lazim. Selain memberikan kesan
terbuka, material kaca
memberikan nuansa lebih elegan
dan mewah.
CAT
 Cat adalah salah satu pilihan
finishing paling dasar untuk
dinding rumahmu. Namun,
bukan berarti tak banyak hal
yang bisa kamu lakukan untuk
melihatnya tetap standout.
Pemilihan warna cat rumah yang
luas bisa memberikan banyak
pilihan nuansa pada hunian.
Untuk tampilan dinding yang
lebih berani, kamu bisa
memberikan pola hingga gambar
mural menggunakan cat.
WALLPAPER
 Pilihan aman untuk membuat
dinding terlihat menarik adalah
dengan menggunakan wallpaper
atau wall covering sebagai
sentuhan akhir. Material satu ini
lebih banyak diaplikasikan pada
bagian dalam ruangan dan hadir
dalam banyak pola, warna, dan
tekstur sehingga
memudahkanmu dalam memilih
tampilan akhir seperti apa yang
kamu inginkan pada hunian.
BATU ALAM
 Ingin kesan natural pada
hunian? Finishing batu alam bisa
jadi pilihan untuk dinding
rumah. Meski umumnya
digunakan untuk dinding
outdoor, tak ada salahnya
menggunakan batu alam untuk
lengkapi tampilan interior
hunianmu.
KERAMIK
 Untuk bagian dinding ruangan
yang memiliki kelembaban
tinggi, material keramik dinding
bisa jadi pilihan yang tepat.
Selain lebih tahan terhadap air,
keramik juga lebih mudah
dibersihkan dan dirawat dari
jamur dan kotoran.
UNFINISHED / EXPOSED MATERIAL
 Selain kayu, kamu juga bisa
mengekspos material asli lainnya
dari dinding mulai dari bata,
beton, hingga plester bangunan.
Pilihan finishing ini umumnya
digunakan untuk memberikan
nuansa industrial ataupun rustic
pada hunian.
Sekian Dan Terimakasih
TUGAS
1. Sebutkan 3 jenis material finishing dinding interior!
2. Sebutkan 3 jenis material finishing lantai interior!
3. Apa yang dimaksud dengan ornamen?
4. Apa fungsi dari ornamen?
5. Sebutkan 5 bahan finishing interior!

Anda mungkin juga menyukai