Anda di halaman 1dari 20

GAMBAR

BAHAN INTERIOR DAN


AJAR EKSTERIOR
BANGUNAN

DESAIN PERMODELAN DAN INFORMASI


BANGUNAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya,
sehingga kami dapat menyusun bahan ajar bahan ajar manual untuk Bidang Keahlian
Teknik Konstruksi dan Properti Jurusan Desain Permodelan dan Informasi Bangunan, bahan
ajar ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi keahlian.
Bahan ajar ini disusun untuk membantu peserta didik dalam mempelajari tentang bahan
finishing interior sesuai kompetensi dasar yang diharapkan dalam kurikulum 2013 kelas XI.
Bahan ajar ini merupakan salah satu dari rangkaian bahan ajar untuk kelas XI yang memilih
Paket Keahlian Desain permodelan dan informasi bangunan.
Bahan ajar ini berisi tentang kegiatan pembelajaran yang disusun secara runtut mengikuti
struktur kompetensi dasar. Teknis pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru/peserta didik dapat
menggabungkan bahan ajar mata Pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior
Gedung. Pembahasan pada setiap kegiatan pembelajaran dalam bahan ajar ini, terdiri dari:
Tujuan Pembelajaran; Uraian Materi; Rangkuman; Tugas; Tes Formatif; dan Kunci jawaban.
Hal ini diharapkan dapat memupuk keingintahuan peserta didik tentang topik yang akan
dibahas, berpikir kritis. Dengan model pengorganisasian seperti ini, diharapkan peserta didik
mendapatkan kemudahan untuk melatih kompetensinya terkait dengan mata pelajaran Aplikasi
Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung.
Pada akhir buku ini delengkapi dengan Evaluasi Attitude Skills; Kognitif Skills; dan
Psikomotorik Skills. Dengan cara ini, diharapkan pada diri peserta didik tumbuh kompetensi
pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sesuai dengan yang diharapkan dalam
pembelajaran.
Demikian, semoga bahan ajar ini bermanfaat bagi kita semua khususnya peserta diklat
SMK Bidang Kelahlian Teknik Konstruksi dan Properti jrusan Desain Permodelan dan
Informasi Bangunan atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar SMK.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik diharapkan mampu memilih bahan finishing interior ruang
2. Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi bahan bahan finishing interior ruang
3. Peserta didik diharapkan mampu menentukan bahan finishing interior ruangan
4. Peserta didik diharapkan mampu mempresentasikan bahan finishing interior

II. MATERI PEMBELAJARAN


1. Pengertian Desain Interior Dan Eksterior
2. Pengertian Desain Interior Dan Eksterior
3. Pengertian Finishing
4. Bahan Bahan Finishing
5. Teknis Finissing

III. PETUNJUK PENGGUNAAN


1. Bacalah dan pahamilah bahan ajar ini secara berurutan dari Halaman Sampul sampai
Lembar Cek Kemampuan Awal.
2. Setelah Saudara mengisi Check Kemampuan Awal, nilailah diri Saudara sendiri, apakah
saudara termasuk kategori orang yang perlu mempelajari bahan ajar ini? Apabila
Saudara menjawab tidak, maka pelajari bahan ajar ini.
3. Pelajari materi bahan ajar ini apabila ada materi yang belum bisa dipahami, saudara bisa
menanyakan kepada guru pembimbing.
4. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam bahan ajar ini agar kompetensi saudara
berkembang.
5. Untuk meningkatkan kompetensi keterampilan, kerjakan Lembar Kerja. Perhatikan
Keselamatan Kerja
6. Jawablah Tes Formatif
7. Bersama dengan guru pembimbing dan teman sejawat, lakukan penilaian kompetensi
saudara
IV. CEK KEMAMPUAN AWAL
No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah saudara sudah memahami bahan bahan finishing


interior

2 Apakah saudara sudah dapat memilih bahan bahan finishing


interior

3 Apakah saudara dapat menentukan bahan bahan finishing


interior

4 Apakah saudara dapat mempresentasikan bahan bahan


finishing interior

Apabila saudara menjawab “tidak” pada salah satu pernyataan di atas, pelajarilah bahan ajar ini,
apabila saudara menjawab”ya” pada semua pertanaan, maka lanjutkan dengan mengerjakan
evaluasi yang ada pada bahan ajar ini.
V. PENGERTIAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR

A. Pengertian Desain Interior


Bila ingin berbicara tentang desain biasanya dimulai dengan usaha memformulasikan
pengertian tentang desain, membuat definisi desain dan mencari arti desain. Pengertian
desain interior dikemukakan oleh D.K. Ching (2002:46) sebagai berikut : (If we want to
know about design,first we must formulated, and search about definition of design.
Definition od interior design explained by D.K. Ching (2002:46) as follows : Desain
interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam
bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan
perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan
mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah desain
interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita.Oleh karena itu
tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan
peningkatan psikologi ruang interior.
Dari pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa desain interior merupakan seni dan
ilmu untuk memahami kebiasaan orang di dalam ruang dengan tujuan untuk menciptakan
ruang yang fungsional didalam struktur bangunan yang dirancang oleh seorang arsitek.

B. Pengertian Desain Eksterior

Sering kali kita dibuat kagum dengan melihat bagian luar sebuah rumah ataupun
gedung. Keindahan bentuk atap ataupun permainan bentuk dinding dan warna gerbang
atau pagar membuat kita ingin berlama-lama melihat karena keindahannya. Dari hal diatas
kita dapat menyimpulkan pengertian atu definisi dari desain eksterior, yaitu perencaan
bagian luar dari suatu bangunan. Tampilan luar suatu bangunan sangat berpengaruh pada
kesan pertama suatu bangunan, apa bila bangunan tersebut memiliki eksterior desain yang
bagus dan indah maka bangunan tersebut memiliki kesan yang baik saat dilihat dan
menimbulkan rasa kagum dengan rumah tersebut. Perencanaan eksterior sangatlah penting
dalam suatu bangunan, sebagai contoh apabila kita hendak menawarkan satu
perumahan, tentu saja harus sangat memperhatikan tampilan luar (Eksterior) dari
perumahan tersebut agar menarik konsumen. Sehingga perencanaan eksterior menjadi
kebutuhan bagi pembangunan sebuah bangunan.
VI. PENGERTIAN FINISHING

A. Pengertian Finising

Finising bangunan Merupakan suatu cara / tehnik yang di gunakan untuk memberikan
suatu sentuhanakhir/finishing dalam suatu bangunan, yang di aplikasikan untuk semua
element bangunan. Darifinishing inilah tampilan fisik suatu bangunan akan terlihat lebih
menarik dan indah.

B. Jenis Material Finishing Bangunan :


1. Material alami
Merupakan material yang berasal dari alam dan dapat langsung di gunakan sebagai material
finishing bangunan.Material dari ala mini terkadang telah di otong dengan ukuran yang
standar untuk memudahkan dalam meng aplikasikannya.
Contoh : -batu alam

2. Material Proses
Yaitu material yang di buat dari bahan alami tetapi telah melalui proses untuk siap di
gunakannya.
Contoh : - kayu lapis/multiplek
           - Batu bata
3. Material sintesis
Merupakan material yang terbuat dari bahan-bahan sintesis/kiimia yang tidak ada di alam
kemudian di olah untuk dapat di aplikasikan menjadi bahan bangunan.
Contoh : -kaca

C. Pengolahan Material Finising Bangunan

Sebuah bangunan memerlukan sebuah finishing baik untuk bagian interior dan
eksteriornya.Dengan finishing ini sebuah interior dan eksterior akan tampil menjadi lebih
mengikat dan indah serta fngsional maka dalam mengaplikasikan finishing material
bangunan perancang harus memiliki kepekeen dalm memilih material yang akan di
gunakan. Diantaranya harus mempertimbangkan mengenai ukuran,tekstur,warna yang
dimiliiki oleh suatu material finishing bangunan.berikut ini beberapa pertimbangan yang
harus di perhatikan dalam memilih material bangunan :
a. Fungsi dan jenis bangunan
b. Penggunaan untuk interior dan eksterior
c. Konsep dan gaya  bangunan
d. Ukuran dari sebuah bangunan
e. Biaya dalam membangun
f. Perawatan material finishing
VII. BAHAN BAHAN FINISHING

Finishing adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir dari suatu
bangunan. Pada umumnya finishing dilakukan dengan melapisi material dengan cat, politur,
pelindung air, atau bahan lain. Fungsi finishing: Memberi perlindungan pada material
Menambah nilai estetik dari suatu bangunan Menunjukkan suatu komunikasi FINISHING

A. Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)


1. CAT, berdasarkan pengencernya, cat dinding dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. water
based (berbahan dasar air) disebut juga cat emulsi, lebih cepat kering dibandingkan dengan
cat yang berbahan dasar minyak. digunakan pada dinding biasa 2. solvent based (berbahan
dasar minyak). Cat ini memiliki sifat yang licin dan mengkilap (gloss) pengaplikasiannya
digunakan untuk area yang mudah kotor, misalnya dapur. Kamar mandi juga kadang
menggunakan cat berbahan dasar minyak karena sifatnya yang menolak air
a. Ada 2 jenis bahan cat interior : gloss(solvent) dan doff(water) Warna : bervariasi
Aplikasi : pengecatan dinding interior Cara aplikasi : kuas, roll, spray kelebihan : -
daya lekat kuat - mudah dibersihkan - tahan terhadap pertumbuhan jamur - tidak
mengapur - mencegah rembesan air ke dalam dinding - elastis dan fleksibel hingga
dapat menutupi retak rambut Harga : eco emulsion Rp /5 kg décor lotus Rp /2,5 lt Cat
interior
b. Ada 2 jenis bahan cat interior gloss(solvent) dan doff(water) Aplikasi : pengecatan
dinding eksterior Cara aplikasi : kuas, roll, spray Keunggulan : - daya lekat kuat -
mudah dibersihkan - tahan terhadap pengaruh cuaca - tahan terhadap pertumbuhan
jamur - tahan terhadap pengaruh sinar UV - tidak mengapur - mencegah rembesan air
ke dalam dinding - tidak menyerap debu - elastis dan fleksibel hingga dapat menutupi
retak rambut Harga : décor shield Rp /2,5 lt Cat Eksterior
c. Persiapan untuk tembok baru, tunggu hingga benar-benar kering. Paling tidak 28 hari
2. Laburkan zat antialkali, terutama untuk tembok baru. Jika tembok itu sudah lama,
pakailah wallsealer. Tunggu zat pelapis ini benar-benar kering. Selang waktu
pengeringan beragam, antara dua jam sampai satu hari. 3. Aduk cat hingga rata dan
sempurna. Sapukan ke dinding. Lakukan dua kali pengecetan. Pertama sebagai dasar,
dan kedua untuk menutupi pori-pori dinding yang masih terbuka sekaligus
meratakannya. 4. Sebaiknya memakai roll set berbulu halus dan pendek bukan rol dari
bahan sponge
2. PLESTERAN Bahan : semen, pasir, air Warna : abu-abu Aplikasi : dinding dan lantai
Fungsi : penutup pasangan bata Contoh : MU Harga : Rp 8.500,-/ kg 2.
3. ACIAN Bahan : semen dan air Warna : banyak pilihan Fungsi :memperhalus plesteran
Aplikasi :Permukaan Eksterior dan Interior Contoh : MU Harga : Rp 8.500,-/ kg 3.
4. PLAMIR Jenis : - Tradisional (perbandingan semen putih : lem putih : air = 1:3:2) - Pabrik
(sudah dicampur dari pabrik) Warna : putih Sifat : daya rekat kuat, kurang padat daripada
dempul, tahan lembab Fungsi : meratakan tembok serta menutupi pori-pori tembok
Aplikasi : pada dinding dan kayu Contoh : Merfill (Rp 10.600,- /kg) Altex
5. Ada 2 jenis finishing kayu: 1. Open pore (tidak menggunakan wood filler, sehingga
seratnya terlihat) 2. Closed pore( menggunaka wood filler, seratnya tertutup, mulus) Cat
Kayu
a. Wood filler adalah lapisan awal dari finishing kayu Fungsi : Menutup pori pori kayu
Kelemahan :Khusus untuk interior Tidak dapat diaplikasikan pada eksterior. Cara
pengaplikasian: Amplas kayu searah serat, Oles wood filler menggunakan scrub kape,
atau kuas dan biarkan kering Harga : IMPRA wood filler Rp /kg Wood Filler
b. Tahap selanjutnya dalam finishing kayu, memberi pewarnaan paling mendasar pada
kayu Fungsi : Memberi lapisan warna Cara pengaplikasian 1. Amplas kayu yang
sudah diberi wood filler hingga hanya tersisa di porinya 2. Oleskan wood stain dengan
kuas 3. Lap dengan kain Harga :IMPRA wood stain: Rp /kg Wood stain
c. Sanding sealer merupakan pemberian warna dasar ( base coating ) pada kayu Fungsi
Memberikan warna dasar pada kayu Cara pengaplikasian 1. Kuaskan sanding sealer
pada permukaan kayu, 2. Amplas ambang, 3. Oleskan sekali lagi Harga : IMPRA
sanding sealer: Rp /kg
d. Jenis top coat pada kayu
1. NC( nitrocellulose) kelebihan: kekurangan: non toxic pori pori masih terlihat
Bebas formaldehid tidak kuat Lebih cepat kering tidak tahan kimia Praktis 1
komponen
2. Melamin kelebihan: kekurangan: tahan gores bau pedas( formaldehid) tahan
kimia tidak praktis 2 komponen lebih tebal sulit untuk di renovasi murah 3.
3. PU ( polyurethane) kelebihan: kekurangan: lapisan lebih jernih thiner(pelarut)
khusus bebas formaldehide paling mahal tidak mudah tergores tidak praktis 3
komponen Final coating kayu

6. Cat Besi Fungsinya: agar besi tidak berkarat dan terhindar dari korosi
a. Keunggulan : -lebih cepat kering -lebih halus -daya tutup sempurna -biaya cat murah -
dapat di encerkan dengan Thinner, bensin atau minyak tanah -tersedia pilihan warna
yang menarik Pengencer : thinner Cara aplikasi : kuas, roll, atau airles spray Harga ;
synthetic 2000 Rp/kg primtop Rp /kgCat, Bersihkan, Antikarat
b. Fungsi : Selain melindungi dan memperindah atap, cat ini juga berfungsi untuk
mencegah bocor dan rembes pada genteng.
c. Syarat pengecatan : -Genteng harus bersih -Tidak ada cacat -Harus benar-benar
kering.
d. Tahap aplikasi : Sebelum pengecatan, genteng yang akan dicat harus sudah bersih dari
lumut maupun kotoran lain. Baru kemudian larutan cat dapat di tuaskan atau di
semprotkan.
7. Cat Genteng warna : bervariasi Sifat : Mengkilap, tahan cuaca, lebih kental, lebih elastis
Aplikasi : untuk genteng atau atap asbes
a. Cara aplikasi : kuas atau semprot/spray
b. Keunggulan : - warna indah dan cemerlang - tahan sinar matahari dan hujan - tidak
berubah warna - tidak mengelupas - mencegah pertumbuhan lumut - ekonomis dan
efisien
8. Untuk finishing plafond dapat dilakukan oleh dua cara, yaitu: 1. Cat (cat tembok interior)
2. Wallpaper Cat Plafond Kekurangan : mahal, Keunggulan : tidak perlu nat. Harga : Rp
200.000,- /2,5 liter , Contoh : Multi-Pox (multy purpose epoxy enamel), Cara aplikasi :
dengan spray , Aplikasi : lantai laboratorium, Sifat : mengkilat, halus, Warna : banyak
pilihan warna.
9. CAT DIATAS KERAMIK
a. Cat Lapangan Bahan : bahan dispersi polymer,filler, dan pigmen dalam air,Warna :
beragam, Penerapan : tennis, basket, bulu tangkis, Kering menyeluruh : 2jam Siap
pake main : 48jam, Pengencer : air bersih, Keunggulan : - anti slip - cepat kering -
daya lekat kuat - warna indah dan tahan lama - anti jamur - tahan UV, Contoh :
Nippon Paint (Rp. ,-/ 5 kg) Bitafloor (Rp., / 5kg)
b. Cat Batu Alam • Dibagi menjadi dua yaitu clear coating dan invisible water repellent.
• Manfaat pengcoatingan: Tahan terhadap cuaca. Tahan terhadap jamur dan lumut.
Lebih terlihat alami atau mengkilat. • untuk batu candi ada pelapis khusus. Contoh :
Propan Stone care (Rp ,-/litter) Propan aqua stone care (Rp ,-/litter) AM 151 (glossy)
(Rp.,- / 2.5 liter) AM 152 (natural) (Rp. ,- / 2.5 liter) Sicosol Invisible Water Revelent
10. WALLPAPER Wallcover/wallpaper memiliki beragam motif dan warna, dengan beragam
motif dan warna, dengan tingkat kepraktisan pemasangan dan perawatan yang mudah.
Sebelum teknologi cat berkembang, wallcover menjadi alternatif utama elemen dekorasi
dinding ruangan. Material pelapis dinding yang mirip lembaran kertas ini memiliki tingkat
konsistensi warna dan motif yang stabil.
a. Kelebihan Wallcover adalah motif dan jenisnya yang makin beragam serta dalam
pengerjaanya tidak akan mengotori lingkungan sekitar. Selain itu wallcover juga tidak
mudah pudar atau kusam, usianyapun ada yang mencapai puluhan tahun.
b. Kelemahan Wallcover adalah jika aplikasi keliru membuat wallcover mudah
terkelupas, sobek, menggelembung, lembab, atau berjamur. Bahan dasar wallpaper
(bagian belakang): 1. Paper 2. Vynil 3. Fabrique Back Macam-macam
wallpaper. Bahan dasar wallcover (bagian depan): 1. Paper 2. Vynil 3. Non Woven.
c. Paper Bahan :
1. serbuk kertas press Ukuran : 53 cm x 10m/roll Warna, motif : sesuai desain Sifat :
tidak tahan air,mudah sobek Harga :Rp.700.000 - Rp3,5juta/roll, Keunggulan :
Harga relatif murah dan terbuat dari kertas biasa.
2. Vynil Bahan : PVC Ukuran : 53 cm x 10m/roll Warna : sesuai desain Sifat :
lentur, lebih awet, tidak mudah rusak, tahan bahan kimia, tahan air Harga : Rp
43.000,- sampai Rp 1,2juta/roll Keunggulan :Harganya lebih mahal dari paper,
terbuat dari serbuk paper dan menempel ke dinding lebih bagus
3. Fabriqueback Bahan : kapas Ukuran : 53cm x 10m/roll Warna : sesuai desain
Sifat : seperti kain tenun Harga : Rp.650.000-Rp.1.000.000/ roll Keunggulan :
Harga relatif mahal, tidak dapat disobek, anti jamur, dan anti bakteri.
4. Siapkan peralatan yang diperlukan : alas plastic, tangga, cutter, pensil,
penggaris,dan meteran, benang dengan pemberat, lem wallpaper, bak untuk
adukan lem (2 buah), spons, kuas lem, roller, amplas, dan kape untuk meratakan
dinding.
5. Setelah dinding atau permukaan siap, campur lem dengan air. Buat dalam 2 bak
terpisah : lem untuk bagian sambungan dan lem untuk keseluruhan. Lem bagian
sambungan lebih kental sehingga daya rekatnya lebih tinggi. 3. Ukur panjang
lebar bidang yang akan dilapisi wallpaper. Sesssuaikan lebar binag dengan lebar
wallpaper. Lebihkan kira-kira 1 - 1,5 cm untuk bagian sambungan.
6. Potong panjang wallpaper menjadi panel=panel sesuai dengan kebutuhan. Lihat
petunjuk pemasanab pada keratas keterangan di setiap kemasan yang menjelaskan
cara menyereasikan motif antarpanel/potongan wallpaper.
7. Tandai (marking) posisi wallpaper dengan pensil. Gunakan alat bantu berupa
benang dengan alat pemberat agar lurus dan rapi. Cara pemasangan wallpaper /
wallcover
8. Pengisian Nat Bahan : silicate dan bahan-bahan kimia lain Sifat : lentur,fleksibel
Warna : banyak pilihan Penerapan : perekat keramik,granit,marmer, pada dinding
dan lantai Adukan : 1kg pengisi nat : 400 cc air bersih Daya sebar : 6-8 m2/kg
(ubin ukuran 30cm,lebar nat 3mm) Keunggulan : - banyak pilihan warna - warna
tidak pudar - tidak retak - mudah dibersihkan - tahan lumut dan jamur Contoh :
Lemkra (Rp./ kg) am 53 MU (Rp.,- sampai Rp.,-/kg)

B. Jenis-Jenis, Bahan, dan finising partisi


1. Relief
Dinding dapat juga dijadikan media untuk membuat karya seni dengan menggunakan
model tekstur relief. Bentuk gambar yang terdapat pada relief dapat merupakan sebuah
illustrasi, penanda, lambang, atau tidak berarti sama sekali, berupa hiasan dengan
bentuk hewan ataupun tumbuhan. Teknik
pembuatannya adalah dengan menggambar
dan membentuk pada adukan plesteran yang
sudah ditempelkan pada pasangan dinding
tembok.Setelah itu dilakukan penghalusan
dengan menggunakan acian.Teknik lainnya
adalah dengan membuat ukiran pada bahan
batu alam yang keras, seperti batu candi dan
batu palimanan. Kemudian batu ini
ditempelkan sebagai bahan
pelapis dinding.
2. Permukaan Maju dan
Mundur
Model penyusunan bata
merah ekspos juga dapat
membuat tekstur yang unik pada dinding.Caranya, pasanglah batu bata dengan posisi
yang seharusnya, rebah dan memanjang.  Kemudian setiap lima buah bata, selingi
dengan pasangan berposisi rebadan melebar, lalu teruskan dengan posis rebah dan
memanjang kembali. Dengan demikian akan terbentuk pasangan dinding bata merah
ekspos yang menjorok keluar pada beberapa bagian permukaannya. Dinding pun
berkesan maju dan mundur.Bata merah ekspos digunakan agar tidak memerlukan
plester dan acian untuk finishing-nya.
3. Batu alam
Penggunaan batu alam menghasilkan tampilan yang estetis. Biasanya diaplikasikan
pada dinding outdoor seperti untuk aksen pada dinding fasad depan di Teras atau bisa
juga pada dinding Taman dan area Kolam. Meskipun demikian, bisa juga dijadikan
lapisan untuk dinding dalam
rumah.Aplikasinya bisa saja
hanya pada bidang tertentu
saja, bukan di seluruh
dindingnya. Misalnya
sebagian dinding ruang-ruang
seperti Kamar Tidur, Dapur,
Ruang Keluarga, Ruang
Makan, bisa juga diaplikasikan sebagian dengan lapisan batu alam dan lain-lain.
Terpenting dalam memasukkan unsur batu alam sebagai aksen, sesuaikan dengan
arsitektur bangunan dan jenis material yang dipilih.
4. Keramik
Umumnya keramik digunakan untuk
melapisi lantai.Namun kali ini kami
perkenalkan juga pemakaian keramik
untuk dinding.Untuk area yang sering
terkena air seperti Dapur dan Kamar
Mandi, sudah umum kita temui
penggunakan keramik untuk melapisi
dinding.
Penempatan keramik pada lantai Teras, umumnya memakai keramik yang
dipadankan dengan lantainya.Kita bisa memanfaatkan keramik yang khusus untuk
dinding atau menggunakan keramik lantai.Keramik lantai bisa kita pakai pada dinding,
namun sebaliknya keramik dinding tidak bisa dipakai pada lantai.Keramik dinding
eksterior secara fisik hampir tidak bisa dibedakan.

5. Cat
Finishing yang paling umum dan paling sederhana kita lakukan adalah mengecat
dinding menjadi berwarna, sesuai dengan selera kita.Selain selera, strategi mengecat juga
bersifat fungsional, seperti untuk memberi suasana tertentu pada interior, membuat rumah
terlihat luas, terasa lebih tinggi, lebih cerah dan lain-lain.Mengecat bisa juga dengan
kombinasi warna pada
ruangan.Dalam hal ini mengecat
salah satu dinding dengan warna
berbeda dari ketiga sisi lainnya.
Dengan cara ini, kesan yang
ditimbulkan pada ruangan bisa
berbeda. Selain cat polos, kita
juga bisa menciptakan motif
tertentu pada dinding dengan
mengecatnya menggunakan
metode tertentu, seperti metode mentutulkan kuas atau spons, serta melakukan gerakan
khusus pada kuas ketika mengecat, sehingga menghasilkan motif tertentu
6. Wallpaper
Wallpaper terbagi menjadi beberapa jenis tergantung pada bahan pembuatnya seperti
kertas, vinil, non woven, aluminium foil dan natural weaves. Selain itu variasi lain dari
wallpaper, pada warna dan motifnya. Wallpaper bisa diaplikasikan ke seluruh permukaan
dinding, bisa juga hanya pada
bagian tertentu saja, misalnya
memberi aksen border. Wallpaper
motif daun, bunga, garis, abstrak
dan lainnya tersedia di pasaran, bisa
disesuaikan dengan penataan
interior di rumah Anda.
7. Panel
Terdapat banyak variasi panel dekorasi dinding, baik yang sudah jadi, tinggal dipasang,
maupun yang harus dikreasikan pemilik rumah.Umumnya panel dekoratif terbuat dari
material kayu dan gypsum.Di permukaan panel ini kita dapat berkreasi, dengan memberi
lapisan wallpaper, dibuat menjadi padded wall hingga diukir menjadi carving panel.Panel
pada Foyer ataupun Ruang Tamu, pilih yang bermotif kontras agar terlihat eye catching.Di
ruang keluarga, panel dapat dijadikan backdrop di area teve.Di ruang tidur, panel dipajang
di dinding atas headboard.
Carving panel dapat diaplikasikan di
semua bagian interior, seperti menjadi
partisi, dekorasi dinding, panel pada
furnitur dan lain-lain.Keunikkan carving
panel dibanding partisi lainnya, terletak
pada ukiran (carving) yang tembus.Hasil
carving-nya dapat dimanfaatkan sebagai
ventilasi atau lubang pencahayaan dan
penghawaan. Carving, merupakan salah
satu cara membuat panel tampil beda.  Kalau panel yang biasa memberi efek 2 dimensi,
carving panel tampil 3 dimensi. Tak hanya dapat dinikmati di satu arah, namun juga dua
arah (depan belakang).
8.  Dinding kaca
Seiring dengan meningkatnya produksi dan teknologi bahan kaca, penggunaan kaca
sebagai bahan konstruksi rumah pun meningkat dari tahun ke tahun. Dulu mungkin kita
hanya memakai kaca di rumah untuk jendela ataupun pintu.Namu sekarang kaca
merupakan bagian dari desain eksterior maupun interior rumah.Dinding kaca bisa
membuat rumah terlihat lebih luas dari aslinya.Halaman rumah yang hijau dan asri pun
dapat dilihat dari dalanm
rumah yang menyebabkan
suasana menjadi lebih alami
dan sejuk. Namun perlu
dipertimbangkan juga jika
dinding kaca langsung
terkena sinar matahari yang
akan membuat udara dalam
rumah menjadi panas.
9. Dinding lembaran (Cladding)
Bila saudara menginginkan pembuatan dinding dengan
cepat, saudara bisa mengganti dinding konvensional
dengan dinding partisi lembaran. Macamnya juga banyak,
contohnya, metal cladding, GRC atau Fiber Cement
( Kalsiboard ) untuk dinding bagian luar, dan gypsum atau
multiplex untuk dinding bagian dalam. Rangkanya terbuat
dari besi hollow atau baja ringan.Karena bobotnya yang
lebih ringan system dinding ini cocok digunakan pada
bangunan yang berdiri diatas tanah berdaya dukung
rendah.Keuntungan lainnya adalah tahan gempa dan
harganya pun lebih murah dari dinding konvensional.  

10. Papan Triplek/ Multiplek


Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertical dan horizontal
secara berselangseling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di press dengan tekanan
tertentu dan di lem. Dalam proses pembuatannya masing-masing lapisan pada triplek
maupun multiplek telah mengalami pengeringan yang sempurna dan telah difumigasi,
sehingga menjadikan papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan hewan pemakan
kayu lainnya dan tidak mudah mengalami pelapukan.
Ketahanan terhadap air
Papan Triplek/Multiplek
bila dibiarkan tanpa
pelapis tidak akan tahan
terlalu lama di tempat
yang berair, namun bila
hanya tersiram untuk
jangka waktu yang tidak
terlalu lama, triplek
/multiplek lebih bertahan
daripada papan gypsum standar. Bila direndam dalam air dalam waktu yang cukup lama
maka papan akan mengelupas tiap lapisannya, dan melapuk. Namun dengan pelapisan
yang baik partisi triplek/multiplek dapat digunakan untuk ruang yang lembab (misal:
sebagai partisi toilet)

11. Papan Kalsium


Papan Kalsium terbuat dari panel kalsium-silikat dan menggunakan serat selulosa
sebagai penguat.Secara tampilan kasat mata papan kalsium menyerupai bahan plafon
fibercement, namun lebih tebal dan kuat. Papan kalsium dalam proses produksinya telah
mengalami pengeringan secara autoclaving, sehingga tidak mengalami muai susut. Berat
jenis papan lebih berat daripada papan gypsum, namun dari sisi kekuatan dan kepadatan
papan kalsium lebih padat dan kuat. Dipasaran ketebalan papan kalsium terdiri dari
6mm,9mm dan 12 mm.
Ketahanan terhadap air.Papan Kalsium lebih tahan terhadap air dan lembab. Bila
terkena air, papan kalsium tidak akan terurai seperti halnya papan gypsum, ataupun
terkelupas seperti triplek atau
multiplek, namun dari beberapa
pengalaman yang saya temui, papan
kalsium bila terkena air dan lembab
akan mudah sekali terdapat bercak-
bercak hitam (jamur), namun hal ini
dapat dengan mudah diatasi dengan
pengamplasan dan pengecatan
kembali.
Akustik.Papan kalsium memiliki material yang cukup padat, bahkan lebih padat dari
plesteran dinding bata pada umumnya, oleh karena itu dari segi akustik papan kalsium
cenderung tidak dapat menyerap suara dengan baik dan tidak cocok untuk ruang yang
membutuhkan peredaman suara (misal ruang pertunjukan atau studio)

C. Memilih Bahan bahan Finishing interior dan Eksterior


a) Menggunakan batu alam
Pilihlah batu alam yang memiliki porositas/lubang-lubang kecil serta karakter keras,
seperti batu andesit, granit, atau batu kali, sehingga mengurangi kemungkinan rusak,
berjamur, dan berlumut.Jangan lupa untuk memberi lapisan/coating khusus batu alam,
sehingga warnanya tetap natural serta tidak mudah pudar sepanjang tahun akibat
kelembapan dan panas matahari.
b) Menggunakan acian, beton, ataupun bata ekspos
Untuk tampak eksterior, alangkah baik jika kita menggunakan material yang relatif
tahan terhadap cuaca.Untuk beton atau bata ekspos, sebaiknya dilapisi coating.Demikian
pula jenis batanya.Untuk keperluan ekspos, tentu jenis batanya berbeda dengan bata
biasa.Untuk yang acian dapat menggunakan cat eksterior waterproofyang mudah kita
peroleh di toko material terdekat.Tak lupa untuk tampak samping dan belakang diberi
lapisan cat yangwaterproof, juga guna menghindari meresapnya air ke dalam tembok
yang dapat mengakibatkan kerusakan.
c) Menggunakan keramik, marmer, atau granit
Kita bisa memilih yang relatif kasar pada permukaannya agar tidak licin namun
mudah dibersihkan.Pilihlah yang sedikit lebih baik mutunya sehingga tidak mudah rusak
dan pudar warnanya. Lebih baik lagi jika menggunakan homogeneus tile, marmer, atau
granit yang relatif tahan lama.Kanopi dan jendela sunshading ataupun grill/kisi-kisi
d) Menggunakan kaca 
Kaca merupakan material yang tahan cuaca dan mudah dibersihkan, tetapi memberi
efek panas ke dalam bangunan.Kita bisa memilih menggunakan bukaan kaca yang tidak
terlalu besar pada arah hadap timur maupun barat bangunan.Jika terpaksa, gunakanlah
pelapis kaca film, kanopi, ataupun menggunakan kisi-kisi besi atau kayu
sebagaisunshading.Kita dapat pula menggunakan pohon dan tanaman guna mengurangi
cahaya panas.
e) Menggunakan kayu dan besi
Demikian juga untuk kanopi, pagar, dan pergola pada carport.Untuk finishing,
material besi ini sebaiknya dilapisi dengan zinccromate demi mencegah karat, baru
kemudian dilapisi dengan cat.Untuk finishing kayu di luar, seperti telah dikemukakan di
atas, sebaiknya menggunakan Ultran lasurataupun finishing waterbasesehingga lebih
awet dan tahan lama.Material kayu yang digunakan sebaiknya kayu jati, ulin, atau
merbau yang relatif lebih tahan terhadap cuaca.Penggunaan material tersebut dapat
dikombinasikan serta diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh
dan lengkap.
Menentukan prioritas material yang digunakan juga boleh dilakukan sehingga salah
satu material bisa diaplikasikan sebagai fokus/poin utama yang dominan, sedangkan yang
lainnya merupakan pelengkap atau tambahan.Jangan sampai masing-masing material
berebut untuk menjadi dominan sehingga tidak tampak serasi
VIII. RANGKUMAN
 Finishing adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir dasri suatu
bangunan, pada umunya finishing dilakukan dengan melapisi material dengan cat,
politur, pelindung air, atau bahan lainnya.
 Fungsi finishing : memberi perlindungan pada kmaterial, menambah nilai estetik dari
suatu bangunan, menunjukkan suatu komunikasi
 Pertimbangan yang harus di perhatikan dalam memilih material bangunan :
1. Fungsi dan jenis bangunan
2. Penggunaan untuk interior dan eksterior
3. Konsep dan gaya  bangunan
4. Ukuran dari sebuah bangunan
5. Biaya dalam membangun
6. Perawatan material finishing

 Desain interior merupakan seni dan ilmu untuk memahami kebiasaan orang di dalam
ruang dengan tujuan untuk menciptakan ruang yang fungsional didalam struktur
bangunan yang dirancang oleh seorang arsitek
 Desain eksterior, yaitu perencaan bagian luar dari suatu bangunan. Tampilan luar
suatu bangunan sangat berpengaruh pada kesan pertama suatu bangunan, apa bila
bangunan tersebut memiliki eksterior desain yang bagus dan indah maka bangunan
tersebut memiliki kesan yang baik saat dilihat dan menimbulkan rasa kagum
dengan rumah tersebut
 Finishing bangunan Merupakan suatu cara / tehnik yang di gunakan untuk
memberikan suatu sentuhanakhir/finishing dalam suatu bangunan, yang di
aplikasikan untuk semua element bangunan. Darifinishing inilah tampilan fisik suatu
bangunan akan terlihat lebih menarik dan indah.
 Jenis Material Finishing Bangunan
a. Material alami
b. Material Proses
c. Material Sintesis
IX. DAFTAR PUSTAKA
1. Widjojo, Sutopo Edi dan Probowo, Bhakti. 1977. Ilmu Bahan Bangunan 1. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
2. Harijoso, R.dan Raharjo, Pangoedi.1979. Teoridan Praktek Kejuruan Dasar
Bangunan 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
3. Mikael Sugianto; 123 Langkah Cepat Menguasai ArchiCAD; Yogyakarta; Andi
Offset; 2010
4. Imam Nuryanto; Total Desain Arsitektur dan Struktur Desain; Yogyakarta, Andi
Offset; 2012

Anda mungkin juga menyukai