MATERI: DENDAM
Siang itu saat jam istirahat, tiga orang siswi yang sudah bersahabat sejak lama yaitu Anggun, Sri dan Isty
sedang duduk santai di kantin.
Sri: "Minumnya biar aku aja ya yang bayar. Udah lama banget ga neraktir kalian nih. "
Di kelas, pelajaran sudah di mulai. Ibu guru telah berada di depan kelas untuk melanjutkan pelajaran
minggu lalu.
Guru: "Anak-anak, seperti yang sudah Ibu tugaskan minggu lalu, kita akan praktek membuat masakan
tradisional. Silahkan kumpul dengan anggota kelompok masing-masing. Kemudian keluarkan barang-
barang yang sudah Ibu suruh bawa dan letakkan di atas meja. "
Isty: "Kalian bawa barang yang udah dibagi kemarin kan ?"
Sri: "Kok garam nya banyak banget sih. Kita kan cuma butuh dikit. "
Sri: "Tapi setauku enggak sebanyak ini. Ini sih berlebihan. "
Anggun: "Kok kalian nggak percaya sih ? Ini udah bener garam nya segini !"
Isty: "Tapi nggak sebanyak itu ngun. Iya kan Sri ?"
Sri: "Iya, nggak sebanyak itu. Sini biar aku aja yang ngerjain !"
Anggun,Sri dan Isty saling berebut garam, dan akhirnya semua garam itu tumpah dan jatuh
Guru: "Apa-apaan ini ? Kenapa garam nya tumpah dan berantakan seperti ini ? Sekarang kalian
bersihkan sampai bersih dan nilai kalian Ibu kurangi. "
Sri: "Kok jadi kita sih yang disalahin ? Itu semua kan gara-gara kamu! "
Sri: "Anggun sih ngerebut garam nya ! Jadi kita yang kena impasnya. "
Mereka saling menyalahkan satu sama lain tanpa ada satupun yang mau mengalah dan minta maaf.
Persahabatan mereka terpecah. Sri dan Isty menjauh dari Anggun. Mereka saling berencana untuk
membalas dendam.
Isty: "Eh eh eh, Sri kamu kasih buku ini ke Anggun. Biar mereka di marahin sama Bu Guru. Biar dia tau
rasa.
Isty membisikan kalimat itu kepada Sri. Isty sudah merobek buku milik perpustakaan tersebut
Isty: "Ibu Guru! Lihat deh, Anggun ngerobek buku perpustakaan !"
Guru: "Apa yang kalian lakukan sama buku itu ? Dasar anak nakal, selalu saja berulah. Sekarang kalian
Ibu hukum untuk merapikan buku di perpustakaan ini !"
Guru: "Tidak usah banyak alasan ! Jalani saja hukuman yang Ibu berikan !"
Saat di kelas, Ibu Guru sedang menjelaskan pelajaran, namun, Anggun mengganggu Isty dan Sri,
sehingga Isty dan Sri berteriak marah
Isty: "JANGAN KAYAK GINI DONG !"
Ibu Guru yang mendengar teriakan Isty dan Sri menjadi jengkel dan marah karena merasa tidak di
hargai.
Guru: "Sri, Isty ! Apa yang sedang kalian lakukan ? Ibu sedang menerangkan tapi kalian justru ramai
sendiri. Sudah merasa pintar ?"
Guru: "Kalian Ibu hukum karena terlalu sering berbuat onar. Sepulang sekolah, kalian berdua bersihkan
kelas sampai bersih. "
Sri: "Tapi Bu, tadi si Anggun yang duluan mengganggu kami. "
Sepulang sekolah, Sri dan Isty melaksanakan hukuman yang diberikan Ibu Guru. Setelah selesai, Anggun
menghampiri mereka berdua.
Anggun: "Aku capek musuhan terus-terusan sama kalian. Lebih baik kita baikan dan sahabatan lagi. "
Isty: "Benar kata Anggun. Kita jadi sering dihukum karena saling mencoba balas dendam. "
Sri: "Aku setuju dengan kalian. kalo gitu, maafin kita ya? "
Anggun: "Iya, maafin aku juga ya. Kita sahabatan lagi kan ?"
Isty: "Tentu. Jangan pernah marahan lagi kaya kemarin ya. "
Mereka bertiga akhirnya saling bermaafan dan kembali bersahabat seperti dahulu. Tidak ada
permusuhan lagi di antara mereka.
KELOMPOK 2: