Anda di halaman 1dari 5

NAMA KELOMPOK: KELOMPOK 2

MAPEL: AKIDAH AKHLAK

MATERI: DENDAM

DENDAM MENGHANCURKAN PERSAHABATAN

Siang itu saat jam istirahat, tiga orang siswi yang sudah bersahabat sejak lama yaitu Anggun, Sri dan Isty
sedang duduk santai di kantin.

Anggun: "Eh, kalian mau pesan minuman apa ?"

Isty: "Aku es jeruk dong. "

Sri: "Aku juga es jeruk. "

Anggun: "Yaudah, semuanya es jeruk aja ya, biar sama. "

Isty: "Iya gitu aja biar nggak kelamaan buatnya. "

Anggun: "Oke deh. "

Anggun kemudian bangkit dan memesan minuman

Sri: "Minumnya biar aku aja ya yang bayar. Udah lama banget ga neraktir kalian nih. "

Anggun dan Isty terlihat sangat senang

Anggun dan Isty: "terima kasih ya Sri !"

Bel tanda masuk berbunyi

Isty: "Eh udah bel tuh. Ke kelas yuk !"

Isty berkata sambil berdiri dan melangkahkan kaki nya


Anggun dan Sri: "Yuk! "

Anggun dan Sri kemudian bangkit dan mengikuti langkah Isty

Di kelas, pelajaran sudah di mulai. Ibu guru telah berada di depan kelas untuk melanjutkan pelajaran
minggu lalu.

Guru: "Anak-anak, seperti yang sudah Ibu tugaskan minggu lalu, kita akan praktek membuat masakan
tradisional. Silahkan kumpul dengan anggota kelompok masing-masing. Kemudian keluarkan barang-
barang yang sudah Ibu suruh bawa dan letakkan di atas meja. "

Isty: "Kalian bawa barang yang udah dibagi kemarin kan ?"

Anggun dan Sri: "Bawa dong. "

Mereka mengeluarkan barang dan menaruhnya di atas meja

Sri: "Kok garam nya banyak banget sih. Kita kan cuma butuh dikit. "

Anggun: "Emang segitu kok garam nya. "

Sri: "Tapi setauku enggak sebanyak ini. Ini sih berlebihan. "

Isty: "Emang segitu nggun. "

Anggun: "Kok kalian nggak percaya sih ? Ini udah bener garam nya segini !"

Anggun memasang raut kesal

Isty: "Tapi nggak sebanyak itu ngun. Iya kan Sri ?"

Sri: "Iya, nggak sebanyak itu. Sini biar aku aja yang ngerjain !"

Sri mengambil garam

Anggun: "Biar aku aja! Kalian itu nggak tau. "

Anggun mengambil garam dari tangan Sri

Anggun,Sri dan Isty saling berebut garam, dan akhirnya semua garam itu tumpah dan jatuh

Guru: "Apa-apaan ini ? Kenapa garam nya tumpah dan berantakan seperti ini ? Sekarang kalian
bersihkan sampai bersih dan nilai kalian Ibu kurangi. "

Ibu Guru terlihat sangat marah


Isty: "Gara-gara kalian sih, nilai kita jadi di kurangin !"

Isty berteriak kepada Anggun dan Sri

Sri: "Kok jadi kita sih yang disalahin ? Itu semua kan gara-gara kamu! "

Anggun: "Ini gara-gara kamu !"

Sri: "Anggun sih ngerebut garam nya ! Jadi kita yang kena impasnya. "

Mereka saling menyalahkan satu sama lain tanpa ada satupun yang mau mengalah dan minta maaf.
Persahabatan mereka terpecah. Sri dan Isty menjauh dari Anggun. Mereka saling berencana untuk
membalas dendam.

Saat itu pelajaran Bahasa Indonesia, mereka sedang belajar di perpustakaan.

Isty: "Eh eh eh, Sri kamu kasih buku ini ke Anggun. Biar mereka di marahin sama Bu Guru. Biar dia tau
rasa.

Isty membisikan kalimat itu kepada Sri. Isty sudah merobek buku milik perpustakaan tersebut

Sri: "Nih ada buku. Bu Guru nyuruh kamu baca. "

Sri memberikan buku tadi kepada Anggun dengan malas

Isty: "Ibu Guru! Lihat deh, Anggun ngerobek buku perpustakaan !"

Isty berteriak sambil menunjuk Anggun

Guru: "Apa yang kalian lakukan sama buku itu ? Dasar anak nakal, selalu saja berulah. Sekarang kalian
Ibu hukum untuk merapikan buku di perpustakaan ini !"

Anggun: "Tapi bukan saya Bu pelakunya. Saya cuman dijebak !"

Guru: "Tidak usah banyak alasan ! Jalani saja hukuman yang Ibu berikan !"

Anggun: "Baik Bu. "

Saat di kelas, Ibu Guru sedang menjelaskan pelajaran, namun, Anggun mengganggu Isty dan Sri,
sehingga Isty dan Sri berteriak marah
Isty: "JANGAN KAYAK GINI DONG !"

Sri: "APA-APAAN SIH"

Ibu Guru yang mendengar teriakan Isty dan Sri menjadi jengkel dan marah karena merasa tidak di
hargai.

Guru: "Sri, Isty ! Apa yang sedang kalian lakukan ? Ibu sedang menerangkan tapi kalian justru ramai
sendiri. Sudah merasa pintar ?"

Isty: "Enggak Bu. Maafkan kami. "

Guru: "Kalian Ibu hukum karena terlalu sering berbuat onar. Sepulang sekolah, kalian berdua bersihkan
kelas sampai bersih. "

Sri: "Tapi Bu, tadi si Anggun yang duluan mengganggu kami. "

Guru: "Tidak ada tapi-tapian, Lakukan tugas kalian. "

Sepulang sekolah, Sri dan Isty melaksanakan hukuman yang diberikan Ibu Guru. Setelah selesai, Anggun
menghampiri mereka berdua.

Sri: "Mau apa kamu ? Mau ngejek kami berdua ?"

Anggun: "Aku capek musuhan terus-terusan sama kalian. Lebih baik kita baikan dan sahabatan lagi. "

Isty: "Benar kata Anggun. Kita jadi sering dihukum karena saling mencoba balas dendam. "

Sri: "Aku setuju dengan kalian. kalo gitu, maafin kita ya? "

Anggun: "Iya, maafin aku juga ya. Kita sahabatan lagi kan ?"

Isty: "Tentu. Jangan pernah marahan lagi kaya kemarin ya. "

Mereka bertiga akhirnya saling bermaafan dan kembali bersahabat seperti dahulu. Tidak ada
permusuhan lagi di antara mereka.
KELOMPOK 2:

1. ANGGUN DWI RAPMA

2. LAILATUL ISTIANA PUTRI MADANI

3. SRI HARDIANTI ZAHRA

Anda mungkin juga menyukai