PENGEMBANGAN DIRI
DISUSUN OLEH:
Umi Solikatun, S. Pd
NIP. 19791031 200501 2 002
LEMBAR SAMPUL
LEMBAR IDENTITAS…………………………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...,……….. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………. 1
B. Tujuan ………………………………………………………………………………………... 2
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN…………………………………………………………………. 3
C. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan………………………….. 3
D. Uraian Materi …………………………………………………………………………… 3
E. Tindak Lanjut Pengembangan Diri................................…………………………. 9
F. Dampak Pengembangan Diri………………………………………………………… 9
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………. 10
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 10
B. Saran……………..…………………………………………………………………………….. 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Rekapitulasi Kegiatan Pengembangan Diri
Foto Copy Sertifikat
Foto Copy Surat Penugasan Kepala Sekolah/Madrasah
IDENTITAS GURU
4 Jabatan/Golongan : Pembina/ IV a
Guru
5. Alamat Sekolah :
Jalan : Jl. KHA Dahlan No. 130 Ngampilan
Kabupaten : Yogyakarta
Provinsi : DI. Yogyakarta
Telpon/Fax : 0274 513347
6. Mengajar Mata : Bimbingan dan Konseling
Pelajaran
7. SK Pengangkatan
a. Sebagai CPNS :
Disahkan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 26 November 2019
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena kami telah
melaksanakan tugas pengembangan diri sekaligus menyusun laporannya.
Kami menyadari adanya keterbatasan sehingga belum sepenuhnya dapat
meningkatkan kemandirian peserta didik yang menjadi tanggung jawab
pengasuhan. Namun didorong oleh niat, komitmen serta kesungguhan untuk
menyegarkan wawasan dan semangat peserta didik kami senantiasa
berupaya mengembangkan diri sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dose yaitu bahwa guru wajib
meningkatkan kualifikasi akademiknya dan kompetensinya secara terus
menerus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
Sejalan dengan hal tersebut menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009,
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dimana jabatan
fungsional guru saat ini menjadi jabatan ahli. Pengembangan karier guru
untuk naik setingkat lebih tinggi di unsur utama disyaratkan yang
merupakan kewajiban harus melaksanakan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan yang berupa kegiatan pengembangan diri,
publikasi ilmiah dan karya inovatif. Untuk memenuhi kewajiban tersebut
kami telah melakukan dan mengikuti berbagai kegiatan untuk memenuhi
persyaratan dan kewajiban dalam penilaian kinerja guru agar kami dapat
memperoleh nilai kinerja dan angka kredit.
Demikian laporan kegiatan pengembangan diri yang dapat kami
lakukan sebagai upaya peningkatan kompetensi dan keprofesionalan kami,
semoga bermanfaat bagi kami, peserta didik dan lembaga tempat kami
mengabdi.
Yogyakarta, 26 November 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai tenaga pendidik profesional adalah guru yang tidak
merasa puas dengan keterampilan yang dimiliki. Tugas seorang guru
profesional tidak hanya dituntut memiliki kinerja yang baik dalam
melakukan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja
melainkan juga harus mampu melakukan pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
Berbagai kegiatan bisa dilakukan oleh guru untuk dapat
meningkatkan profesinalisme. Menurut Permeneg PAN dan RB No. 16
Tahun 2009, seorang guru dapat melakukan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu: 1) Melaksanakan
pengembangan diri; 2) Melakukan publikasi Ilmiah; dan Menemukan dan
menciptakan karya-karya inovatif.
Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan dengan dua kegiatan
yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Kegiatan kolektif guru
adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau
mengikuti kegiatan bersama yang dilakukan guru yang bertujuan untuk
meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan. Macam kegiatan
tersebut dapat berupa: 1) Mengikuti lokakarya atau kegiatan kelompok/
musyawarah kerja guru atau inhouse training untuk penyusunan
perangkat kurikulum dan/atau kegiatan pembelajaran termasuk
pembelajaran berbasis TIK, penilaian, pengembangan media
pembelajaran, dan/atau kegiatan lainnya untuk kegiatan pengembangan
keprofesian guru; 2) Mengikuti, baik sebagai pembahas maupun sebagai
peserta, pada seminar, koloqium, diskusi panel, atau bentuk pertemuan
ilmiah lainnya; 3) Mengikuti kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan
tugas dan kewajiban guru terkait dengan pengembangan keprofesiannya.
Pada kesempatan pengembangan diri melalui kegiatan kolektif “
Workshop Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN 2 Yogyakarta T A.
2019”
ini guru mendapat surat Tugas kepala Madrasah Nomor:
453.1/Ma.12.02/PP.00.6/10/2019
B. Tujuan
Adapun Tujuan diselenggarakannya Workshop ini adalah
1. Memotivasi guru untuk meningkatkan semangat kerja di lingkungan
kementerian agama khususnya di MAN 2 Yogyakarta
2. Mendorong guru untuk dapat melakuan inovasi pembelajaran
3. Mendorong guru dapat menyusun instrumen penilaian HOTS
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
C. Uraian Materi
Jumat, 22 November 2019
1. Pelayanan Prima Berbasisa 5 Budaya Kerja Kementerian Agama
Kementrian Agama yang menjadi salah satu lembaga pemerintah
juga memiliki nilai budaya kerja, nilai-nilai inilah yang nantinya
mampu meningkatkan kinerja para pegawainya, demi tercapainya
layanan publik yang prima.
2. Pembelajaran HOTS dengan Model Project Based Learning
Penerapan model pembelajaran yang tepat di kelas dapat
meningkatkan keterampilan berpikir peserta didik salah satunya
yaitu High Order Thingking Skill (HOTS). HOTS adalah proses
berpikir yang tidak hanya menghafal, tetapi juga melibatkan
pemahaman mendalam dan proses berpikir analisis kritis .
HOTS pada dasarnya merupakan tingkatan hasil belajar
kognitif tertinggi yaitu ranah menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Siswa yang memiliki HOTS dapat membuatnya mampu
untuk menafsirkan, menganalisis atau memanipulasi informasi yang
diperolehnya. HOTS dapat dilihat dari prestasi hasil belajar yang
diraih oleh peserta didik.
Meningkatkan HOTS peserta didik dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu menggunakan model problem based ,model Project
Based. Media pembelajaran PhET, dan alat peraga dalam
pembelajaran.
Penggunaan Project Based Learning (PjBL) merupakan salah
satu cara efektif untuk melatih keterampilan HOTS peserta didik.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu pembelajaran
aktif yang melibatkan peserta didik secara mandiri untuk
meningkatkan daya pikir peserta didik menuju metakognitif seperti
berpikir kritis terhadap proyek yang akan dikerjakan melalui
permasalahan yang ditemukan oleh peserta didik.
A. Kesimpulan
Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan
yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Seminar merupakan
salah satu kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi
dan/atau keprofesian guru termasuk “
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan lainya, disamping
akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai
seorang guru juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat
diperhitungkan untuk perkembangan kariernya. Sehingga dengan
adanya pengembangan diri ini mempermudah guru untuk meningkatkan
kompetensi guru dan memperoleh angka kredit untuk kenaikan pangkat.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya penulisan laporan pengembangan diri
ini, pendidik tidak hanya mendapatkan ilmu atau menambah wawasan
tetapi juga diharapkan dapat menerapkan ilmu tersebut baik kepada
peserta didik maupun teman sejawat.
Nama Kegiatan Materi PD/ Waktu/
MATRIK REKAPITULASI Jam
KEGIATAN Nama
PENGEMBANGAN DIRI Kegiatan Institusi
No Tempat
Kompetensi Peran Guru PD Fasilitator Penyelenggara
1 Workshop Aktif mengikuti Jumat, 22 1. Kabag TU MAN 2 Yogyakarta MAN 2 Yogyakarta
1. Pelayanan Prima
Pendidik dan kegiatan November KAnwil
Berbasisa 5
Tenaga 2019 Kemenag DIY
Budaya Kerja
Kependidikan Pukul: 07.00 - 2. Sri
Kementerian
MAN 2 15.30 WIB MUrtiningsih,
Agama
Yogyakarta T A. M. Pd
2. Pembelajaran
2019 (PEngeawas
HOTS dengan
Baldikmen)
Model Project
Based Learning