Anda di halaman 1dari 2

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola saja.

Kalimat tunggal terdiri dari dua macam, yaitu kalimat nominal dan kalimat verbal.
Penjelasannya:  Kalimat nominal Adalah kalimat yang menggunakan kata benda sebagai
predikatnya. Contoh: Ibu saya adalah guru.
Kalimat verbal Adalah kalimat yang menggunakan kata kerja sebagai predikatnya.
Contoh: Afifah mengepel.
Kalimat majemuk yakni kalimat yang mempunyai dua pola (klausa) kalimat atau lebih.
Kalimat majemuk terdiri dari induk dan anak kalimat.
Cara membedakan induk dan anak kalimat yaitu ditandai dengan konjungsi atau kata
penghubung. Terdapat empat macam kalimat majemuk, yaitu
majemuk setara, bertingkat, campuran, dan rapatan. Berikut ulasannya:
Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat gabungan antara dua kalimat
tunggal atau lebih yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Contoh: Rina menulis surat dan Rani yang mengirimnya.
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat gabungan antara dua kalimat tunggal atau lebih
yang kedudukannya berbeda.
Contoh: Adit pergi dari rumah karena bertengkar dengan adiknya.
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat gabungan antara majemuk setara dengan majemuk
bertingkat.
Contoh: Dani bermain game dengan Abid dan Ramdan mengerjakan tugas, ketika Adit datang
ke rumah Dani.
Kalimat majemuk rapatan Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat
tunggal yang karena subyek, predikat, atau obyek yang sama. Bagian yang sama hanya
disebutkan sekali. Contoh: Afifah pandai berbahasa Indonesia, Spanyol, dan Korea.
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subyeknya melakukan suatu tindakan atau pekerjaan.
Terdapat dua macam kalimat aktif, yakni: 
Kalimat aktif transitif Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang predikatnya berawalan ‘me-‘
dan selalu dapat diubah ke dalam bentuk kalimat pasif yang predikatnya berawalan ‘di-‘.
Contoh: Rama menyapu halaman rumah (kalimat aktif).
Dapat diubah menjadi halaman rumah disapu oleh Rama (kalimat pasif).
Kalimat aktif intransitif Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang predikatnya berawalan
‘ber-‘ dan tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif. Contoh: Kami berjaga di luar rumah.
Kalimat langsung Kalimat langsung adalah kalimat yang penulisannya menirukan omongan atau
suara orang lain. Ciri dari kalimat ini adalah terdapat dua tanda petik di awalan dan akhiran
kalimat (“…”). Contoh: Budi berkata, “Kamu sungguh cantik.” Kalimat tidak langsung Kalimat
tidak langsung merupakan kalimat yang mengalami perubahan dari kalimat langsung yang
menggunakan tanda petik, ke bentuk berita yang tidak menggunakan tanda petik. Contoh:
Rahman mengatakan bahwa ia menginginkan Rahma menjadi pasangannya.

Kalimat versi Kalimat versi adalah kalimat yang sesuai dengan susunan dasar pola kalimat S-P-
O-K (subyek-predikat-obyek-keterangan). Contoh: Andi membeli makanan ringan di toko
klontong. Keterangan: Andi: subyek Membeli: predikat Makanan ringan: obyek Di toko
klontong: keterangan Kalimat inversi Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya sebelum
subyek. Biasanya kalimat ini dipakai untuk penegasan atau penekanan. Contoh: Tutup pintu itu!
Keterangan: Tutup: predikat Pintu itu: subyek

Anda mungkin juga menyukai