Anda di halaman 1dari 2

1.

Bioteknologi konvensional: memanfaatkan mikroorganisme secara alami tanpa


melakukan rekayasa genetika, menggunakan peralatan yang sederhana.
Bioteknologi modern: memanfaatkan mikroorganisme melalui teknik rekayasa genetika,
menggunakan peralatan yang canggih dan modern.
2. Yogurt, nata de coco, tape, bir
3. Padi transgenik, antibodi monoklonal, vaksin, hormone
4. Respirasi anaerob adalah reaksi perombakan karbohidrat (glukosa) yang dilakukan tanpa
menggunakan oksigen (O2). Ketika membuat tapai harus ditutup agar wadah menjadi
kedap udara karena mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae melakukan respirasi
anaerob, sehingga proses fermentasi berjalan optimal.
5. Proses pembuatan bioethanol antara lain (1) menyiapkan bahan baku berupa
singkong/tebu yang dihancurkan dan kemudian diencerkan dengan air hingga kadar +
14%. (2) Menambahkan Urea dan NPK sebagai nutrisi ragi. (3) Menambahkan ragi
Saccharomyces cerevisiae. (4) Menunggu proses fermentasi berlangsung hingga selesai.
(5) Melakukan distilasi untuk memisahkan etanol dengan air.
6. Organisme hasi rekayasa genetika yang materi genetiknya sudah disisipi oleh materi
genetik dari organisme lain. Contoh: Padi emas (padi yang mengandung beta-karoten),
sapi BST (Bovin Somatotropin) meningkatkan produksi susu.
7. Hidroponik: teknik menanam tanaman di media air tanpa menggunakan media tanah.
Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman berada pada air yang terdapat pada pipa.
Aeroponik: teknik menanam tanaman tanpa menggunakan media tanah ataupun air (tanpa
media tanam). Suplai nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman disemprotkan langsung ke
akar tanaman.

8. Bioremediasi: pemanfaatan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan.


Misalnya pemanfaatan bakteri Clostridium butyrium yang dapat mengolah limbah
beracun dan menghasilkan gas hidrogen.
Biogas: pemanfaatan mikroorganisme untuk merombak kotoran makhluk hidup menjadi
gas. Misalnya biogas dari feses (kotoran) sapi, kambing, dll.
9. Inseminasi buatan & transgenik.
Untuk mendapatkan keturunan dengan tingkat kelahiran yang tinggi, teratur, dan
menghasilkan banyak susu dapat menggunakan inseminasi buatan dengan memasukkan
sel sperma ternak jantan unggul ke dalam ternak betina. Atau cara lain dengan melakukan
transgenic yaitu menyisipkan DNA dari hewan ternak unggul lainnya.
10. Proses kloning pada domba: (1) mengambil sel telur induk betina, (2) mengambil sel
kelenjar mammae (kelenjar susu) pada sel induk betina yang lain, (3) mengambil nukleus
pada sel telur, (4) memasukkan sel kelenjar mammae ke dalam sel telur tak bernukleus,
(5) menanamkan sel telur ke domba induk pengganti, (7) domba induk pengganti akan
hamil dan melahirkan domba hasil cloning.
Bagaimana mekanisme pembuatan vaksin, hormone, dll dengan biotek modern?
Mengapa hidroponik dan aeroponik termasuk bioteknologi?

Anda mungkin juga menyukai