Anda di halaman 1dari 3

Nama :Al Fila Miftahul Jannah

Nama Dermaga : Mycology

TINEA CORPORIS

Dermatofita adalah golongan jamur yang dapat menyebabkan dermatofitosis.


Dermatofisis atau eksim merupakan peradangan yang dapat menyerang organ
kulit yang disebabkan oleh paparan iritan atau alergi eksternal. Dermatosis
dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan penyebab yang berbeda-beda
yaitu, dermatosis atopik, dermatosis kontak, dermatosis dishidrotik, dermatosis
numularis, neurodermatitis, dermatitis statis, dan dermatitis seboroik.
Dermatofitosis salah satu pembagiannya berdasarkan lokasi bagian tubuh
manusia yang diserang salah satunya adalah penyakit Tinea Korporis, yaitu
dermatofitosis yang menyerang daerah kulit yang tidak berambut (glabrous skin),
seperti pada wajah, badan, lengan dan tungkai. Tinea corporis memiliki gejala
berupa gatal terutama pada penderita ketika mengelurkan keringat.

Tinea corporis atau ringworm adalah infeksi dermatofita dangkal yang


disebabkan oleh jamur umum yang meniru banyak lesi annular lainnya.
Penyakit ini biasa dikenal oleh masyarakat sebagai kurap. Tinea corporis
memiliki tanda radang maupun luka pada kulit glabrous. Tinea korporis terjadi
pada laki-laki dan perempuan, terjadi pada semua kelompok umur, tetapi angka
kejadian paling tinggi pada remaja. Gejala tinea corporis biasanya mulai muncul
pada 4–14 hari setelah tubuh terpapar jamur. Tinea corporis biasanya muncul
sebagai bercak atau plak, dengan tepi menonjol.

Tinea corporis biasanya disebakan oleh Trichophyton rubrum, T.


tonsurans, dan Microsporum cranis. Namun, trichophyton rubrum adalah salah
satu dermatofita penyebab tinea korporis paling umum. Dermatofit penyebab
tinea corporis termasuk dalam genus Trichophyton, Epidermophyton, dan
Microsporum. Infeksi biasanya terjadi dengan kontak langsung dengan kulit
dari tanah, hewan, atau kulit manusia lain. Penyakit ini sering terlihat pada
daerah dengan iklim yang panas dan lembab. Seperti infeksi jamur yang lain,
kondisi hangat dan lembab membantu menyebarkan infeksi ini. Oleh karena itu
daerah tropis dan subtropis memiliki kasus yang tinggi terhadap tinea korporis.

Setiap orang tidak memiliki kerentanan yang sama terhadap infeksi


jamur, dan ada kecenderungan familial dan genetic. Beberapa factor
kecendrungan lainnya termasuk penyakit yang mendasari seperti diabetes
mellitus, limfoma, keringat berlebih, atau usia tua. Pandangan yang saat ini
Nama :Al Fila Miftahul Jannah
Nama Dermaga : Mycology

dipegang adalah bahwa respon imun yang diperantarai sel bertanggung jawab
untuk mengontrol dermatofisis. 

Daftar Pustaka

Leung, A. K., Lam, J. M., Leong, K. F., & Hon, K. L. 2020. Tinea corporis:
an updated review. Drugs in context, 9, 2020-5-6.

Pittara. 2022. Tinea Corporis. [online] alodokter.com Avaible at:


https://www.alodokter.com/tinea-corporis/[Accessed 16 Agustus 2022].

Pratiwi H., Melda Y., Eko M., 2022. Faktor yng Berhubungan dengan
Gejala Dermatitis Kontak pada Petani di Wilayah Kerja Puskesmas Paal
Merah II.

Yee, G., dan Al Aboud, A, M., 2019. Tinea corporis.

Damayanti, R., 2019. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.


P.189.
Nama :Al Fila Miftahul Jannah
Nama Dermaga : Mycology

Anda mungkin juga menyukai