A. PENDAHULUAN...............................................................................................................1
B. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS.....................................................................2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN.........................................................2
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN..........................................................................3
F. SASARAN...........................................................................................................................3
G. JADWAL PELAKSANAAN..............................................................................................5
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN...................................6
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN..................................7
ii
A. PENDAHULUAN
Budaya keselamatan dapat diartikan sebagai berikut : “Budaya keselamatan di
rumah sakit adala sebuah lingkungan yang kolaboratif dimana staf klinis
memperlakukan satu sama lain dengan hormat, dengan melibatkan dan
memberdayakan pasien dan keluarga. Pimpinan mendorong staf klinis pemberi
asuhan bekerja sama dalam tim yang efektif dan mendukung proses kolaborasi
interprofesional dalam asuhan berfokus pada pasien.
Budaya keselamatan juga merupakan hasil dari nilai-nilai sikap, persepsi
kompetensi dan pola prilaku individu maupun kelompok, yang menentukan
komitmen terhadap keselamatan, serta kemampuan manajemen rumah sakit,
dicirikan dengan komunikasi yang berdasarakn rasa saling percaya, dengan
persepsi yang sama tentang pentingnya keselamatan dan keyakinan akan manfaat
langkah-langkah pencegahan. Tim belajar dari kejadian tidak diharapkan dan
kejadian nyaris cedera. Staf klinis pemberi asuhan menyadari keterbatasan kinerja
manusia dalam sistem kompleks, dan ada proses yang terlihat dari belajar dan
menjalankan perbaikan melalui briefing.
Budaya keselamatan mempunyai dampak langsung terhadap performa
keselamatan. Jika seorang percaya bahwa keselamatan tgidak penting bahkan
sesaat, maka aktifitas tambal sulam masalah. Menotong di tikungan atau
mengambil keputusan yang tidak aman menjadi hasilnya. Terutama jika dianggap
resiko yang dihadapi kecil dibandingkan bahaya yang sebenarnya mengancam.
B. LATAR BELAKANG
Budaya keselamatan dicirikan dengan komunikasi yang berdasar atas rasa
saling percaya dengan persepsi yang sama tentang pentingnya keselamatan dan
dengan keyakinan akan manfaat langkah-langkah pencegahan budaya keselamatan
ini merupakan bagian dari Budaya organisasi Rumah Sakit Umum Duta Mulya.
Jadi sudah seharusnyalah semua karyawan di rumah sakit memiliki presepsi yang
sama tentang pentingnya menerapkan budaya keselamatan dan yakin dengan
manfaat langkah pencegahan. Dalam penerapannya budaya keselamatan ini
tetap harus di pantau dan dievaluasi, karena bisa saja menurun dikarenakan
beberapa faktor, misal sikap yang tergesa-gesa dalam melakukan
pekerjaan,kelelahan atau mungkin ketidaktahuan dari karyawan baru, adanya
1
perkembangan teknologi, alat dan ilmu penegtahuan yang beleum tersosialisasi
bahkan sampai tingakt kejenuhan kerja dan faktor kelalaian. Dengan adanya
komitmen rumah sakit terhadap budaya keselamatan,maka perlu di buat Program
Budaya Keselamatan tahun 2021.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS
a. Menjadi dasar pengaturan budaya keselamatan di area rumah sakit
b. Menjadi panduan dalam prosses supervisi dan evaluasi budaya keselamatan
c. Meningaktkan budaya organisasi dalam hal keselamatan
d. Tidak terjadi penyimpangan perilaku etik yang tidak mendukung
budaya keselamatan
2. RINCIAN KEGIATAN
a. Menyusun program kerja dan melakukan evaluasi budaya Keselamatan.
1) Menyusun Program Kerja Budaya Keselamatan
2) Melaksankan Rapat Program Budaya Keselamatan
3) Melakukan evaluasi Program Budaya Keselamatan
2
b. Melakukan sistem pelaporan,pembahasan,koreksi tindakan dan monitoring
dan evaluasi budaya keselamatan.
Membuat laporan monitoring evaluasi rekapitulasi kejadian pelenggaran
budaya keselamatan setiap semester.
c. Melakukan Diklat Budaya Keselamatan
1) Membuat usulan perencanaan diklat terkait budaya keselamatan
dan survey keselamatan.
2) Melakukan diklat sesuai jadwal yang telah di tentukan kepada
seluruh karayawan.
d. Melakukan Survey Budaya Keselamatan kepada seluruh karyawan sesuai
regulasi
1) Melakukan survey pengukuran budaya keselamatan
2) Membuat laporan budaya pengukuran budaya keselamatan
F. SASARAN
1. Tersedianya program kerja dan melakukan evaluasi budaya keselamatan
a. Tersusunnya program kerja budaya keselamatan
b. Terlaksananya rapat program budaya keselamatan
c. Terlaksananya evaluasi program budaya keselamatan.
3
2. Terlaksananya, sistem pelaporan, pembahasan, koreksi tindakan dan monitoring dan
evaluasi Budaya Keselamatan.
3. Terlaksananya diklat Budaya Keselamatan
a. Tersusunya perencanaan diklat terkait Budaya Keselamatan dan Survey Budaya
Keselamatan
b. Terlaksananya diklat sesuai jadwal yang telah ditentukan kepada
seluruhkaryawan
4. Terlaksananya survey Budaya Keselamatan kepada seluruh karyawan
sesuai regulasi
a. Terlaksanya pengukuran survey Budaya Keselamatan
b. Tersedianya laporan pengukuran Budaya Keselamatan
c. Terlaksananya sosialisasi hasil survey pengukuran Budaya Keselamatan
5. Tersedianya regulasi terkait Budaya Keselamatan
a. Tersedianya usulan regulasi ke tim regulasi
b. Tersedianya usulan retensi regulasi ke tim regulasi
4
G. JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan
Kegiatan Tahun 2021
Tahun
No. 2021 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Menyusun program kerja dan
melakukan
Melaksanakan program
Budaya
Keselamatan
2. Melakukan sistem pelaporan,
koreksi tindakan, dan monitoring
evaluasi Budaya Keselamatan
3. Melakukan diklat Budaya
Keselamatan
Membuat usulan perencanaan diklat
terkait
Budaya Keselamatan dan
Budaya Keselamatan
5
Melakukan diklat sesuai jadwal yang
telah ditentukan kepada seluruh
karyawan
2. Pelaporan Evaluasi
Laporan evaluasi jadwal kegiatan dibuat 6 (enam) bulan sekali, dibuat dalam
bentuk Laporan Evaluasi Program Kerja dan ditunjukan kepada Direktur
Rumah Sakit. Hal ini diharapkan agar kegiatan pelaksanaan program tidak
terganggu secara keseluruhan dengan melihat pencapaian kegiatan yang
dilaksanakan bulan sebelumnya dan dilaporkan ke Direktur.
6
I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan data dilakukan data dilakukan dengan cara pencatatan laporan
yang akan dilakukan oleh Komite PMKP
2. Pencatatan bulanan untuk rekapitulasi kegiatan bulanan, pencatatan
berdasarkan insiden /kejadian dilaporkan dalam bentuk rekapitulasi kejadian.
3. Laporan evaluasi program kerja dibuat dengan memasukan unsur-unsur
kegiatan pokok dan rincian kegiatan, pencapaian kegiatan, kesimpulan serta
saran yang memuat upaya tindak lanjut. Laporan dibuat setiap 6 (enam) bulan
sekali dan diserahkan ke Direktur.
4. Evaluasi pelaksanaan program kerja secara keseluruhan dilakukan terhadap
pencapaian dari jadwal kegiatan program yang telah ditetapkan setiap 6
(enam) bulan sekali.