I. PENDAHULUAN
Budaya Keselamatan Rumah Sakit adalah hasil dari nilai-nilai individu dan
kelompok, sikap, persepsi, kompetensi, dan pola perilaku yang menentukan komitmen
terhadap, dan gaya serta kemampuan, manajemen kesehatan dan keselamatan Rumah
Sakit. Rumah Sakit dengan budaya keselamatan positif dicirikan oleh komunikasi atas
dasar saling percaya, dengan persepsi yang sama tentang pentingnya keselamatan, dan
yakin akan manfaat langkah-langkah pencegahan.
Pengukuran Budaya Keselamatan pasien perlu dilakukan oleh Rumah Sakit
dengan melakukan survey budaya keselamatan pasien setiap tahunnya. Budaya
Keselamatan pasien juga dikenal sebagai budaya yang aman, yakni sebuah budaya
organisasi yang mendorong setiap individu anggota staf (klinis atau administratif)
melaporkan hal-hal yang mengkhawatirkan tentang keselamatan atau mutu pelayanan
tanpa imbal jasa dari rumah sakit. Direktur rumah sakit melakukan evaluasi rutin
terhadap hasil survey budaya keselamatan pasien dengan melakukan analisa dan
menindaklanjutinya.
keselamatan yang positif akan mengurangi angka insiden dan kecelakaan di pelayanan
kesehatan ( Great Britain,2011). Budaya keselamatan terdiri dari open culture, just
culture, reporting culture, learning culture dan informed culture (Charthey & Clare,
2019). Budaya keselamatan berkaitan dengan manajemen resiko dan keselamatan
(WHO, 2006). Budaya keselamatan dibentuk oleh faktor kesadaran individu akan
pentingnya keselamatan, pengetahuan, kompetensi, komitmen manajemen dan
pekerja, motivasi pimpinan dan supervisi (INSAG, 1991)
III. TUJUAN
Keselamatan dan mutu berkembang dalam suatu lingkungan yang
membutuhkan kerjasama dan rasa hormat satu sama lain, tanpa memandang
jabatannya. Program budaya keselamatan di Rumah Sakit Umum Kertayasa
mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan mempertahankan perilaku memberikan pelayanan yang
aman secara konsisten untuk mencegah terjadinya kesalahan pada pelayanan
beresiko tinggi.
2. Membangun perilaku dimana para individu dapat melaporkan kesalahan dan
insiden tanpa takut dikenakan sanksi atau teguran dan diperlakukan secara
adil (just culture).
3. Meningkatkan kerjasama Tim dan koordinasi untuk menyelesaikan masalah
keselamatan pasien.
4. Mempertahankan komitmen pimpinan Rumah Sakit dalam mendukung staf
seperti waktu kerja para staf, pendidikan, metode yang aman untuk
melaporkan masalah dan hal lainnya untuk menyelesaikan masalah
keselamatan.
5. Meningkatkan identifikasi dan mengenali masalah akibat perilaku yang
tidak diinginkan (perilaku sembrono).
6. Mengevaluasi Budaya secara berkala dengan metode seperti kelompok
fokus diskusi (FGD), wawancara dengan staf dan analisis data.
7. Mendorong kerjasama dan membangun sistem, dalam mengembangkan
budaya perilaku yang aman.
YAYASAN RUMAH SAKIT KERTAYASA NEGARA
RUMAH SAKIT UMUM KERTAYASA
Jl. Ngurah Rai No. 143, Kel. Dauhwaru, Kec. Jembrana, Kab. Jembrana
Telp. (0365) 41248, 4501243 Fax. (0365) 44378
Email : rsukertayasa@gmail.com
mengisi survey ini, supaya dapat dilakukan evaluasi dan dapat dialkukan
perbaikan atas evaluasi tersebut. Survey ini dilakukan secara online dengan
menggunakan google form. Dimana semua staf akan dipandu dalam
pengisiaannya dalam form tersebut.
d. Analisa dan Rekomendasi hasil Survey Budaya Keselamatan Tim yang telah
dibuat rumah sakit akan menganalisa hasil dari survey budaya keselamatan
dengan menggunakan panduan yang telah tersedia. Tim tersebut ditetapkan
oleh rumah sakit dan dikorrdinasi dari tim Mutu rumah sakit.
h. Pelaporan IKP Staf melaporkan via online di web khusus internal rumah sakit
atau dapat secara tertulis dengan form khusus. Laporan yang diterima oleh
Tim IKP akan ditindak lanjuti dengan terlebih dahulu dilakukan regrading
oleh Tim terkait.
j. Pelaporan IKP ke Internal Tim IKP akan melaporkan semua pelaporan dan
analisa kepada Kepala Bagian Umum, sehingga Kepala Bagian dapat
memahami keadaan yang ada di rumah sakit. Sehingga direktur dapat
merumuskan kebijakan-kebijakan yang mendukung tentang keselamatan
pasien di rumah sakit.
k. RCA Pembuatan Tim khusus yang dipimpin oleh anggota tim sub komite
KPRS dalam membahar dan menganalisa masalah-masalah yang tergrading
kuning dan merah atau masalah-masalah yang sering muncul berhubungan
dengan Insiden Keselamatan Pasien. Tim RCA akan menganalisa sampai
menemukan masalah dan menusulkan tindak lanjut untuk mengurai dan
menyelesaikan masalah yang ada.
YAYASAN RUMAH SAKIT KERTAYASA NEGARA
RUMAH SAKIT UMUM KERTAYASA
Jl. Ngurah Rai No. 143, Kel. Dauhwaru, Kec. Jembrana, Kab. Jembrana
Telp. (0365) 41248, 4501243 Fax. (0365) 44378
Email : rsukertayasa@gmail.com
V. SASARAN
Dalam hal yang menyangkut Budaya Keselamatan Pasien tidak lepas dari
Budaya Organisasi yang tumbuh dan berkembang di rumah sakit. Maka diharapkan
kepada semua staf yang berkarya di rumah sakit untuk terlibat dalam membangun
budaya keselamatan ini.
Dalam hal pelaksanaan Survey, sosialisasi dan pelaporan dapat diikuti oleh
semua staf rumah sakit, mulai dari tata graha dan keamanan hingga perawat dan
dokter. Staf yang dapat berkontribusi langsung dalam program budaya keselamatan
adalah sebagai berikut :
1. Staf rumah sakit yang kontak langsung atau berinteraksi dengan pasien
(staf klinis seperti perawat atau staf non klinis di unit-unit)
2. Staf yang tidak kontak atau berinteraksi langsung dengan pasien tetapi
pekerjaannya secara langsung mempengaruhi perawatan pasien (misal staf
di unit apotek, laboratorium)
3. Dokter yang bekerja di rumah sakit atau dokter kontrak yang
menghabiskan sebagian jam kerja mereka di rumah sakit (misalnya dokter
di rawat inap, dokter di UGD)
4. Supervisor, manajer dan administrator rumah sakit.
YAYASAN RUMAH SAKIT KERTAYASA NEGARA
RUMAH SAKIT UMUM KERTAYASA
Jl. Ngurah Rai No. 143, Kel. Dauhwaru, Kec. Jembrana, Kab. Jembrana
Telp. (0365) 41248, 4501243 Fax. (0365) 44378
Email : rsukertayasa@gmail.com
VIII. PENUTUP
Diharapkan dengan adanya penyusunan dan penetapan program budaya
keselamatan rumah sakit ini, Rumah Sakit Umum Kertayasa pada khususnya
dapat semakin dewasa dalam berbudaya keselamatan. Dan dapat melaksanakan
tugas organisasi sesuai standart pelayanan rumah sakit di Indonesia.