Anda di halaman 1dari 2

Pengkajian Nyeri Pada Pasien Penurunan Kesadaran dengan CPOT

Penurunan kesadaran adalah ketidaksiagaan seseorang terhadap diri dan sekitarnya. Masalah
keperawatan yang sering terjadi pada pasien dengan penurunan kesadaran adalah perubahan
perfusi jaringan, gangguan pernafasan, hambatan mobilitas fisik, gangguan aktivitas menelan,
hambatan komunikasi dan nyeri.

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan
dengan adanya atau potensi rusaknya jaringan atau keadaan yang menggambarkan kerusakan
jaringan tersebut. Pada pasien dengan penurunan kesadaran mengalami ketidakmampuan
untuk melaporkan nyeri sendiri secara verbal maka perlu dilakukan observasi perilaku nyeri dan
gejala fisiologis menjadi indikator penting untuk menilai nyeri pada pasien.

Critical Care Pain Observation Tool (CPOT) merupakan alat ukur nyeri yang direkomendasikan
untuk mengukur nyeri pada pasien dengan penurunan kesadaran. CPOT adalah sebuah skala
sikap yang disarankan oleh para ahli untuk menilai nyeri pada pasien-pasien kritis yang tidak
dapat berkomunikasi secara verbal. CPOT dikembang oleh Gelines (dkk) pada tahun 2006

Petunjuk Penilaian Nyeri dengan CPOT (Gelinas, 2006)


1. Amati pasien selama satu menit
2. Kemudian pasien harus diamati selama mendapatkan tindakan pengobatan untuk
mendeteksi perubahan yang terjadi
3. Pasien harus diamati sebelum dan pada puncah tindakan pengobatan untuk menilai
apakah pengobatan efektif atau tidak dalam menghilangkan nyeri
4. Amati nilai CPOT setelah dilakukan tindakan pengobatan.

N Indikator Kriteria Skor Deskripsi


o

1. Ekspresi wajah Santai, netral 0 Tidak ada ketegangan otot


Tegang 1 Merenggut, alis menurun, orbit
menegang dan terdapat kerutan
levator atau perubahan lainnya
(misalnya membuka mata atau
menangis selama prosedur invasif)
Meringis 2 Semua gerakan mata pada skor 1
ditambah kelopak tertutup rapat
(pasien dapat mengalami mulut
terbuka atau menggigit endotrakeal
tube)
2. Gerakan tubuh Tidak adanya gerakan 0 tidak bergerak sama sekali (tidak
atau posisi normal berarti adanya rasa saki) atau poisis
normal (gerakan tidak dilakukan
terhadap bagian yang terasa nyeri
atau tidak dilakukan untuk tujuan
perlindungan)
Ada gerakan 1 Gerakan lambat, gerakan hati-hati,
perlindungan menyentuh atau menggosok bagian
yang nyeri (mencari perhatian
melalui gerakan)
Kegelisahan/ agitasi 2 Menarik-narik tube, mencoba
untuk duduk, menggerakan
tungkai / meronta-ronta, tidak
mengikuti perintah, menyerang
staf, mencoba turun dari tempat
tidur.
3. Kepatuhan terhadap Toleransi terhadap 0 Alarm tidak aktif/tidak bunyi,
pemasangan ventilator atau ventilasi mudah
ventilator (pasien gerakan
terpasang intubasi) Batuk tapi masih 1 Batuk, alarm aktif/bunyi tapi berhenti
toleransi secara spontan
Melawan ventilator 2 Tidak singkron, ventilasi tertahan, alarm
sering berbunyi.
atau
Vokalisasi (Pasien Berbicara dalam nada 0 Berbicara dalam suara normal atau
yang tidak terpasang normal atau tidak ada tidak sama sekali
ventilator) suara
Menghela napas, 1 Menghela napas, merintih
merintih
Menangis, terisak-isak 2 Menangis terisak-isak
4. Ketegangan otot Santai 0 Tidak ada perlawanan pada gerakan
pasif
Tegang kaku 1 Ada perlawanan pada gerakan pasief
Sangat tegang atau 2 Perlawanan kuat pada gerakan pasif
sangat kaku atau tidak biasa dilakukan gerakan pasif

JUMLAH …../ 8

Anda mungkin juga menyukai