Pengkajian nyeri dengan CPOT adalah suatu pengukuran nyeri yang dilakukan
oleh tenaga medis dalam mengobservasi tingkah laku pasien pada saat
Pengertian istirahat dan pada saat melakukan prosedur yang menimbulkan rasa sakit,
seperti merubah posisi (MIKA/MIKI) atau perawatan luka, untuk mendeteksi
setiap perubahan perilaku pasien terhadap nyeri.
1. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan perlu diskrining untuk rasa sakit
Kebijakan dan dilakukan asesmen apabila ada yang sakit.
2. Pencatatan asesmen nyeri dan tindak lanjutnya.
1. Cuci tangan.
2. Lakukan identifikasi pasien secara positif.
3. Jelaskan kepada keluarga/orangtua pasien bahwa tujuan dari pemeriksaan
ini adalah untuk:
3.1. Mengerti tingkat nyeri yang pasien rasakan.
3.2. Memantau apakah pengobatan nyeri yang telah diberikan kepada
pasien sudah cukup untuk menangani keluhan nyeri pasien.
3.3. Memutuskan jika ada sesuatu yang lebih yang harus dilakukan.
4. Observasi saat pasien sedang istirahat (baseline/ dasar).
5. Perawat melihat ke arah wajah dan tubuh pasien untuk mencatat setiap
Prosedur reaksi yang muncul dalam satu menit. Semua item pemeriksaan
memberikan skor kecuali ketegangan otot.
6. Pada akhir periode satu menit perawat memegang lengan pasien dengan
kedua tangan - satu tangan pada bagian siku dan lainnya memegang
tangan pasien.
6.1. Kemudian lakukan fleksi dan ekstensi pasif pada lengan atas, rasakan
adanya perlawanan dari pasien. Jika pergerakan dapat dilakukan
dengan mudah, pasien terlihat relax tanpa perlawanan (skor 0).
6.2. Jika gerakan masih dapat dilakukan tetapi dengan kekuatan lebih,
maka disimpulkan bahwa pasien menunjukan perlawanan terhadap
PENGKAJIAN NYERI
DENGAN CRITICAL-CARE PAIN OBSERVATION TOOLS
(CPOT)
1. Dokter.
Unit Terkait Kepala ruang unit terkait.
Unit Keperawatan.