Anda di halaman 1dari 3

PENGKAJIAN NYERI

DENGAN CRITICAL-CARE PAIN OBSERVATION TOOLS


(CPOT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.................................... ....................... 1 dari 4


Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Kepala RSUK Mampang Prapatan

OPERASIONAL Tanggal Terbit


(SPO) ..................................
dr. Dewi Sri Rachmawati S, Sp.A

Pengkajian nyeri dengan CPOT adalah suatu pengukuran nyeri yang dilakukan
oleh tenaga medis dalam mengobservasi tingkah laku pasien pada saat
Pengertian istirahat dan pada saat melakukan prosedur yang menimbulkan rasa sakit,
seperti merubah posisi (MIKA/MIKI) atau perawatan luka, untuk mendeteksi
setiap perubahan perilaku pasien terhadap nyeri.

1. Untuk memastikan pasien mendapat manajemen penanganan nyeri yang


aman, efektif dan secara individual.
Tujuan
2. Memastikan ketepatan dan keefektifan pengkajian tingkat nyeri pasien
dalam upaya mendukung penegakan diagnosa medis pasien.

1. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan perlu diskrining untuk rasa sakit
Kebijakan dan dilakukan asesmen apabila ada yang sakit.
2. Pencatatan asesmen nyeri dan tindak lanjutnya.

1. Cuci tangan.
2. Lakukan identifikasi pasien secara positif.
3. Jelaskan kepada keluarga/orangtua pasien bahwa tujuan dari pemeriksaan
ini adalah untuk:
3.1. Mengerti tingkat nyeri yang pasien rasakan.
3.2. Memantau apakah pengobatan nyeri yang telah diberikan kepada
pasien sudah cukup untuk menangani keluhan nyeri pasien.
3.3. Memutuskan jika ada sesuatu yang lebih yang harus dilakukan.
4. Observasi saat pasien sedang istirahat (baseline/ dasar).
5. Perawat melihat ke arah wajah dan tubuh pasien untuk mencatat setiap

Prosedur reaksi yang muncul dalam satu menit. Semua item pemeriksaan
memberikan skor kecuali ketegangan otot.
6. Pada akhir periode satu menit perawat memegang lengan pasien dengan
kedua tangan - satu tangan pada bagian siku dan lainnya memegang
tangan pasien.
6.1. Kemudian lakukan fleksi dan ekstensi pasif pada lengan atas, rasakan
adanya perlawanan dari pasien. Jika pergerakan dapat dilakukan
dengan mudah, pasien terlihat relax tanpa perlawanan (skor 0).
6.2. Jika gerakan masih dapat dilakukan tetapi dengan kekuatan lebih,
maka disimpulkan bahwa pasien menunjukan perlawanan terhadap
PENGKAJIAN NYERI
DENGAN CRITICAL-CARE PAIN OBSERVATION TOOLS
(CPOT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

........................ ............... 2 dari 4

gerakan (skor 1).


6.3. Terakhir, jika perawat tidak dapat menyelesaikan gerakan, perlawanan
sangat kuat dirasakan (skor 2). Hal ini dapat diamati pada pasien yang
spastic/kejang
7. Observasi pada pasien selama pergantian posisi tubuh (MIKA/MIKI)
8. Sewaktu perawat membalikan badan pasien pada salah satu sisi, lihat
kearah wajah pasien untuk mencatat setiap reaksi yang timbul seperti
mengerutkan dahi atau meringis (frowning atau grimacing), reaksi tersebut
bisa singkat atau bertahan lebih lama.
9. Perawat juga melihat ke arah pergerakan tubuh pasien seperti pasien
mencari gerakan perlindungan, seperti pasien mencoba menggapai atau
menyentuh daerah yang sakit (misal: luka operasi, luka sayat).
10. Pada pasien dengan ventilor mekanik. Perhatian dilakukan dengan ditandai
bunyinya alarm dan alarm dapat berhenti secara spontan atau harus
dilakukan tindakan (misal: dengan menenangkan pasien, memberikan obat)
11. Dari ketegangan otot perawat dapat merasakan jika pasien melawan
gerakan atau tidak. Skor 2 diberikan ketika pasien melawan terhadap
gerakan dan berusaha untuk mengembalikan ke semula.
12. Observasi perilaku dan nilailah dari lima kategori pengukuran (0,1 atau 2)
berdasarkan keterangan yang telah diberikan. Jumlahkan semua nilai
tersebut. Catat skor total dari nyeri tersebut dari total skor 8.

No. KATEGORI SKOR


1. EKSPRESI WAJAH
Netral, relaks Tak tampak kontraksi otot wajah 0
Dahi mengerut, alis mata
menurun, orbital dan levator
mengencang atau perubahan
Tegang 1
lain seperti membuka mata atau
menangis selama prosedur
dilakukan
Semua gerakan di atas ditambah
Meringis 2
kelopak mata menutup rapat
2. GERAKAN TUBUH
Posisi normal Tidak bergerak sama sekali 0
Gerakan lambat berusaha
Perlindungan 1
menyentuh daerah nyeri
Gelisah / agitasi Berusaha menarik tabung atau 2
PENGKAJIAN NYERI
DENGAN CRITICAL-CARE PAIN OBSERVATION TOOLS
(CPOT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

........................ ............... 3 dari 4

mencabut selang, berusaha


duduk, menggerakkan kaki dan
meronta, tidak mengikuti
perintah, menyerang perawat,
berusaha keluar dari tempat tidur
3. MENGIKUTI VENTILATOR (TERINTUBASI)
Ventilator toleransi Alarm tidak berbunyi, ventilasi
0
terhadap pergerakan lancer
Batuk tapi masih Batuk, alarm bunyi tetapi
1
toleransi berhenti sendiri
Asinkron, ventilator terhambat,
Melawan ventilator 2
alarm sering bunyi
KETEGANGAN OTOT (dengan cara mengevaluasi pada saat
4. melakukan fleksi dan ekstensi pasif ekstremitas atas saat pasien
istirahat atau pindah posisi)
Tidak melawan saat dipindah-
Relaks 0
posisikan
Tegang, kaku Melawan saat dipindah-posisikan 1
Melawan dengan sangat kuat
Sangat tegang, kaku 2
saat dipindah-posisikan

13. Dokumentasikan hasil pengkajian di dalam rekam medis pasien.


14. Cuci tangan.

1. Dokter.
Unit Terkait Kepala ruang unit terkait.
Unit Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai