ABSTRAK
Transmisi HIV pada populasi kunci Lelaki Seks Lelaki (LSL) secara global semakin meningkat dan
paling tinggi dibandingkan dengan populasi lainnya, terutama di Indonesia yang sudah sangat
mengkhawatirkan. Keterbukaan status HIV memiliki peranan penting dalam memutus rantai transmisi
HIV diantara ODHA LSL. Tujuan studi ini untuk memberikan gambaran faktor-faktor yang
mempengaruhi keterbukaan status HIV pada ODHA LSL. Metode yang digunakan yaitu tinjauan
literatur, melalui pencarian artikel-artikel yang terindeks dari beberapa sumber database seperti
EBSCOhost, ScienceDirect, ProQuest, Wiley Library Online, dan Springer Link dari tahun 2010-
2019, dengan kata kunci pencarian HIV Status Disclosure and Men Who Have Sex With Men (MSM).
Diperoleh 14 artikel dari hasil pencarian yang sesuai dengan kriteria, yang selanjutnya dilakukan
analisis. Hasil menunjukkan multifaktor yang mempengaruhi keterbukaan status HIV pada ODHA
LSL diantaranya : depresi, rasa dendam, tipe pasangan, tempat pertemuan, kepercayaan kepada
pasangan, keintiman, status testing pasangan, ekspektasi hasil pengungkapan, optimisme kesehatan
HIV, dukungan sebaya, komunitas HIV dan gay. Berdasarkan artikel-artikel yang dianalisis, stigma
HIV masih menjadi faktor utama penghambat ODHA LSL untuk mengungkapkan status HIVnya.
Strategi pengungkapan status yang aman dapat diajarkan dan difasilitasi pada populasi kunci ini
kedepannya.
ABSTRACT
HIV transmission in key populations Men Who Have Sex With Men (MSM) globally are increasing
and highest compared to other populations, especially in Indonesia, which already very worrying. HIV
status disclosure has an important role in breaking the chain of HIV transmission among PLWHA
MSM. The purpose of this study is to provide an overview of the factors that influence the HIV status
disclosure in PLWHA MSM. The method used a literature review, through the search for articles
indexed from database sources such as EBSCOhost, ScienceDirect, ProQuest, Wiley Library Online,
and SpringerLink from 2010-2019, with the search keyword HIV Status Disclosure and Men Who
Have Sex With Men (MSM). Obtained 14 articles from search results that match the criteria, which
then performed an analysis. The results showed multifactors that influence the HIV status disclosure
in PLWHA including: depression, vengeance, partner type, meeting place, partner trust, intimacy,
partner testing status, expectation of disclosure results, HIV health optimism, peer support, community
HIV and gay. Based on the analyzed articles, HIV stigma is still a major factor inhibiting PLWHA
MSM to their HIV status disclosure. Safe status disclosure strategies can be taught and facilitated to
these key populations going forward.
161
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
tertinggi pada tahun 2018 secara global pasangannya, seks anal tanpa kondom akan
terdapat di wilayah Afrika Timur dan menurun (Yang et al., 2018).
Selatan dengan 20,6 juta jiwa untuk orang
yang hidup dengan HIV, 800.000 jiwa Tingginya perilaku seks tidak
untuk infeksi baru. Wilayah Asia Pasifik menggunakan kondom diantara pasangan
menempati peringkat kedua dengan 5,9 LSL yang tidak mengetahui status HIV
juta jiwa untuk orang yang hidup dengan pasangannya, menunjukkan bahwa masih
HIV dan 310.000 jiwa infeksi baru rendahnya keterbukaan status HIV pada
(UNAIDS, 2019). pasangan LSL. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Wei, How, Thomas,
Indonesia sendiri termasuk kedalam & Koe (2012), masih sangat rendahnya
wilayah Asia Pasifik, dengan prevalensi pengungkapan status HIV diantara
orang yang hidup dengan HIV semakin pasangan LSL. 416 LSL yang HIV positif
meningkat setiap tahun, dari tahun 2010 hanya 7 % yang telah mengungkapkan
yaitu sebanyak 540.000 jiwa menjadi status HIVnya, dan rata-rata mayoritas
640.000 jiwa pada tahun 2018 (meningkat (86,5%) memiliki banyak pasangan dan
±18,5%). Untuk kasus infeksi baru melakukan hubungan seks tanpa kondom.
mengalami penurunan dari tahun 2010 Hal ini membuktikan bahwa keterbukaan
yaitu 63.000 menjadi 46.0000 (tidak status HIV ini sangat mempengaruhi
signifikan hanya 27%) (UNAIDS, 2019). transmisi HIV diantara pasangan LSL.
Infeksi baru pada usia muda di Indonesia Keterbukaanstatus HIV bahkan menempati
sudah sangat mengkhawatirkan, saat ini posisi kedua setelah penggunaan kondom
menempati peringkat 3 di Asia Pasifik dalam mencegah transmisi HIV (Marcus et
pada tahun 2018 setelah Philipina dan al., 2017).
Myanmar. Tren ini terjadi pada populasi
kunci yaitu Lelaki Seks Lelaki (LSL) Begitu pentingnya keterbukaan status HIV
dengan peningkatan empat kali lipat dari diantara populasi kunci ini dalam memutus
tahun 2011 sampai 2018 diantara Negara rantai transmisi HIV, tentunya banyak
Asia Pasifik lainnya (UNAIDS, 2019). faktor yang menyebabkan angka
keterbukaan status diantara LSL masih
LSL merupakan singkatan untuk laki-laki sangat rendah. Fenomena ini membuat
yang berhubungan seks dengan laki-laki penulis tertarik untuk melakukan tinjauan
atau secara internasional disebut dengan literatur terkait faktor-faktor yang
Men Who Have Sex With Men (MSM). Arti berhubungan dengan keterbukaan status
dari istilah ini adalah secara luas suatu HIV pada ODHA LSL. Tujuannya untuk
hubungan seksual yang dilakukan antara mengetahui gambaran faktor apa saja yang
laki-laki dengan laki-laki lainnya, tanpa berhubungan dengan masih rendahnya
memperhatikan orientasi dan identitas keterbukaan status HIV diantara ODHA
seksual (gay, biseksual, heteroseksual yang LSL melalui tinjauan literatur.
diidentifikasi secara pribadi) (UNAIDS,
2015). Menurut Hess, Crepaz, Rose, METODE
Purcell, & Paz-bailey (2017), peningkatan Desain yang digunakan pada studi ini yaitu
prevalensi infeksi baru pada LSL ini terjadi tinjauan literatur. Artikel yang digunakan,
akibat dari peningkatan tren perilaku seks dipilih berdasarkan beberapa kriteria
anal tanpa kondom diantara LSL. Perilaku pencarian : 1) bahasa inggris, 2) publikasi
seks anal tanpa kondom ini berhubungan antara tahun 2010-2019, 3) ketersediaan
erat dengan pengetahuan status HIV teks lengkap, 4) penelitian kualitatif dan
diantara pasangan LSL. Pada pasangan kuantitatif. Artikel yang telah memenuhi
yang mengetahui status HIV positif dari syarat, selanjutnya akan dimasukkan dalam
analisa jika mengandung unsur konsep
162
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
teori : keterbukaan status HIV pada ODHA cenderung untuk mengungkapkan status
LSL dan faktor yang mempengaruhinya. HIVnya dibandingkan dengan orientasi
Sumber pencarian dari berbagai database seksualnya (Lin et al., 2016).
terindeks (EBSCOhost, ScienceDirect,
ProQuest, Wiley Library Online, dan Keterbukaan status HIV menjadi salah satu
SpringerLink). Pencarian dilakukan antara faktor kunci dalam pencegahan transmisi
bulan November sampai dengan Desember HIV (Noor et al., 2014). Transmisi akan
2019 menggunakan kata kunci pencarian terus terjadi apabila pengetahuan status
HIV Status Disclosure, Men Who Have Sex HIV yang salah dan dikomunikasikan
With Men (MSM). Pencarian yang diantaran pasangan LSL, dengan terus
dilakukan pada database dengan kata kunci melakukan perilaku yang beresiko (Marcus
tersebut digunakan Boolean “AND” yang et al., 2017). Dampak positif dari
sama pada setiap database. keterbukaan status HIV begitu banyak,
diantaranya dapat menjadi dukungan sosial
HASIL dan finansial, penggunaan kondom,
Hasil pencarian yang dilakukan dari mendorong pasangan untuk melakukan
beberapa database tersebut, diperoleh testing HIV, keintiman dan keharmonisan
sebanyak 3.123 artikel. Penyaringan awal diantara pasangan LSL. Keterbukaan status
dilakukan dengan menggunakan judul HIV juga memiliki dampak negatif, seperti
untuk mengeluarkan hasil yang tidak penolakan, kekerasan, dan yang paling
sesuai dengan tujuan studi. Hal ini dirasakan adalah stigma (Dessalegn,
dilakukan oleh seorang peneliti, yang Hailemichael, Shewa-amare, & Hillman,
selanjutnya dilakukan penyaringan 2019). Hal inilah yang menjadi salah satu
terhadap tema yang sama. Hasil faktor yang menyebabkan ketakutan LSL
penyaringan yang dilakukan, hanya 14 untuk mengungkapkan status HIVnya.
artikel (4 artikel kualitatif dan 10 artikel
kuantitatif) yang sesuai dengan tujuan dan Menurut Li, Chen, dan Yu (2016),
tema, yang kemudian digunakan pada studi ekspektasi hasil dari keterbukaan status
ini. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel bagi LSL sangat mempengaruhi niat dan
1. perilaku keterbukaan status HIV. Setelah
pengungkapan, peserta mengalami
PEMBAHASAN konsekuensi positif dan negatif.
Keterbukaan status HIV merupakan suatu Konsekuensi positif termasuk menerima
proses yang rumit untuk bagaimana ODHA dukungan sosial, memperoleh perawatan
memberitahu atau menceritakan terkait keluarga, mengurangi stres, dan
status HIVnya kepada orang lain, baik mengembangkan keyakinan dan nilai-nilai
keluarga, teman, pasangan, atau lainnya positif. Konsekuensi negatif termasuk
(Obermeyer, Baijal, & Pegurri, 2011). penolakan yang dirasakan dan stigma
ODHA LSL lebih selektif memilih untuk terhadap diri mereka sendiri dan keluarga
mengungkapkan status HIVnya kepada mereka (Lin et al., 2016). Besarnya
temannya dibandingkan kepada keluarga perlakuan negatif yang diterima populasi
terutama orang tua. Hal ini karena LSL sering kali menimbulkan perasaan
ketakutan mereka terhadap penolakan dan dendam didalam diri mereka. Hal ini
stigma akibat dari pengetahuan yang masih berdampak penurunan pada niat untuk
awam keluarga terkait HIV/AIDS (Bilardi mengungkapkan status HIVnya atau
et al., 2019). Berbeda dengan hal itu mereka akan diam saja dengan status HIV
menurut Chen, Lian, & Wang (2018), positif, dengan niat untuk membalas
pengungkapan status HIV berhubungan dendam kepada mereka yang telah
erat dengan anggota keluarga dan teman memberikan hal negatif (Brown et al.,
dekat. Pada umumnya LSL lebih 2017).
163
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 1
Ringkasan Artikel
No Judul Author Tahun Masalah Metode Hasil
1 Depression and HIV Serostatus Abler, 2015 Pengungkapan HIV kepada Cross Lebih dari sepertiga sampel mengalami peningkatan
Disclosure to Sexual Partners Sikkema, dan pasangan seksual dalam sectional gejala depresi dan dari keselurahan tidak sama sekali
Among Newly HIV-Diagnosed Watt strategi pengurangan resiko dengan yang mengungkapkan status HIVnya. Depresi
Men untuk perilaku seks yang sampel 92 memiliki hubungan negatif dengan keterbukaan status
lebih aman, namun sering ODHA LSL HIV, yaitu semakin tingginya gejala depresi maka
kali dipengaruhi oleh gejala akan semakin rendah keterbukaan status HIV.
depresi
2 HIV serostatus knowledge and Marcus et al. 2017 Pengetahuan status HIV Cross 35% (n = 1450) dari peserta penelitian melaporkan
serostatus disclosure with the yang masih kurang dan sectional pengungkapan serostatus dengan pasangan seks anal
most recent anal intercourse salah, serta pengungkapan dengan terbaru mereka bahwa mereka memiliki HIV positif.
partner in a European MSM status HIV kepada mitra jumlah Sebagian besar pengungkapan ini terjadi antara
sample recruited in 13 cities : hubungan seks anal masih sampel 4901 pasangan tetap (74%, n = 1077).
results from the Sialon-II study sangat kurang yang dapat ODHA LSL Pengungkapan status HIV serostatus (20%, n = 807)
mempengaruhi pajanan HIV adalah pendekatan pencegahan paling umum kedua
pada mitra hubungan seks dengan pasangan seks anal setelah penggunaan
anal kondom (51%, n = 2099).
Potensi risiko pajanan HIV untuk pasangan dilaporkan
oleh 26% (111/432) peserta studi antibodi HIV positif.
Pada 18% (20/111) episode pajanan, diakibatkan oleh
pengetahuan serostatus HIV yang kurang dan salah
dikomunikasikan.
3 Receiving HIV Serostatus Tang et al. 2018 Pengungkapan status HIV Cross Dari 2105 sebagian kecil 20,6% laki-laki menerima
Disclosure from Partners Before sebelum berhubungan seks sectional pengungkapan status HIV dari pasangan laki-laki
Sex : Results from an Online dapat memfasilitasi dengan reguler dan 17,8% dari pasangan kasual mereka.
Survey of Chinese Men Who serosorting, penggunaan jumlah
Have Sex with Men kondom dan berpotensi sampel 2105 Analisis multivariat menunjukkan bahwa peserta yang
mengurangi risiko akuisisi ODHA LSL. pernah melakukan tes HIV secara mandiri lebih
HIV, namun, pengungkapan mungkin menerima pengungkapan status HIV dari
status diantara pasangan LSL pasangan reguler dan kasual mereka dibandingkan
masih rendah. dengan peserta yang tidak pernah melakukan tes.
164
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
165
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
positive black gay and bisexual menimbulkan dilema tentang dan anonim, keintiman dan bangunan hubungan jangka
men. Culture, Health & Sexuality privasi, stigma dan panjang yang kuat. Hal ini berpusat pada tiga tema
perlindungan diri, terutama utama: tingkat risiko seksual, tipe pasangan, dan
di antara populasi yang kepercayaan pasangan. Kombinasi unik dari faktor-
mengalami berbagai jenis faktor kontekstual ini menghasilkan peningkatan atau
stigmatisasi penurunan kemungkinan pengungkapan.
8 Vengeance, Condomless Sex and Brown, 2017 Efek negatif yang diterima Cross ODHA LSL yang masuk dalam kategori paling
HIV Disclosure Among Men Serovich, oleh ODHA seringkali sectional pendendam akan memiliki penurunan pada niat untuk
Who Have Sex with Men Living Kimberly, & membuat ODHA dengan mengungkapkan statusnya.
with HIV Hu menyimpan suatu dendam sampel 262
untuk membalas perbuatan ODHA LSL
yang diberikan orang lain
kepada dirinya yang sering
kali menjadi faktor yang
mempengaruhi keterbukaan
status HIVnya.
9 Factors Influencing HIV Noor, 2014 Sampai saat ini Cross Peserta penelitian secara signifikan lebih kecil
Serodisclosure Among Men Who Rampalli, & pengungkapan status HIV sectional kemungkinan mengungkapkan status HIV (positif),
Have Sex with Men in the US : Rosser masih menjadi komponen dengan jika bertemu offline pada perilaku seksual tidak
An Examination of Online kunci dalam pencegahan, sampel menggunakan pelindung (RR = 0.78, 95 % CI 0.71–
Versus Offline Meeting namun pada zaman modern 3.309 0.86, p<0.001), dan secara signifikan pengungkapan
Environments and Risk saat ini tempat pertemuan ODHA LSL status HIV (negatif) terjadi jika bertemu offline pada
Behaviors baik online dan offline dapat perilaku seksual menggunakan pelindung (RR = 0.79,
menjadi hal yang 95 % CI 0.78–0.80; p<0.001)
mempengaruhi
pengungkapan status HIV
diantara LSL.
10 Internalized stigma and HIV Overstreet, 2013 Tingginya epedemi penyakit Cross Hasil penelitian mengungkapkan bahwa stigma
status disclosure among HIV- Earnshaw, HIV pada LSL kulit hitam, sectional internal yang lebih besar pada LSL kulit hitam
positive black men who have sex Kalichman, namun penelitian terkait dengan berhubungan dengan lebih sedikitnya pengungkapan
with men & Quinn pengungkapan status HIV sampel 156 status HIV kepada pasangan seksual terakhir dan
diatara populasi ini masih ODHA LSL. anggota keluarga
sangat minim
11 Factors associated with disclosing Chen, Lian, 2018 Pengungkapan status HIV Cross Pengungkapan perilaku seksual LSL lebih cenderung
men who have sex with men & Wang dan perilaku seksual masih sectional terjadi pada teman-teman mereka yang bukan
(MSM) sexual behaviors and sangat sulit dilakukan pada dengan heteroseksual, sedangkan pengungkapan status HIV
HIV-positive status: A study populasi ODHA LSL sampel 87 positif berhubungan dengan anggota keluarga dan
based on a social network analysis ODHA LSL. teman dekat LSL.
in Nanjing, China
166
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
12 Family acceptance, peer support, Fitriyani & 2019 ODHA LSL seharusnya Cross Dukungan sebaya memiliki hubungan yang signifikan
and HIV serostatus disclosure of Waluyo memperoleh dukungan dari sectional dengan keterbukaan status HIV, sedangkan
MSM-PLWHA in Medan, keluarga dan teman dengan penerimaan keluarga tidak memiliki hubungan dengan
Indonesia sebayanya terkait sampel 176 keterbukaan status HIV.
kesehatannya, namun ODHA LSL
ketakutan untuk
mengungkapkan status
HIVnya menjadi
penghambat mereka
mendapatkan hal tersebut.
13 Facilitators and Barriers to HIV Kingdon et 2016 Usia 50 tahun lebih Kualitatif Beragamnya hambatan yang dihadapi ODHA LSL
Status Disclosure Among HIV- al. seharusnya akan memiliki dengan 23 memasuki usia paruh baya sangat mempengaruhi
Positive MSM Age 50 and Older rasa tanggung jawab untuk partisipan komunikasi untuk mengungkapkan status HIVnya.
penularan HIV. Penelitian Stigma HIV menjadi masalah yang paling utama
terkait keterbukaan status dihadapi oleh ODHA LSL usia ≥ 50 tahun
HIV pada ODHA LSL usia
≥50 tahun belum pernah
dilakukan.
14 The role of stigma in the Bilardi et al. 2019 LSL menjadi populasi yang Kualitatif Sebagian besar LSL sangat selektif untuk
acceptance and disclosure of HIV paling tinggi untuk pajanan dengan 15 mengungkapkan status HIVnya. LSL lebih sering
among recently diagnosed men HIV. Penelitian terkait partisipan memberitahu mitra atau teman dekatnya dibandingkan
who have sex with men in penerimaan dan keluarganya, karena ketakutan akan ditolak akibat dari
Australia : A qualitative study pengungkapan status HIV pengetahuan terkait HIV yang kurang dari keluarga.
masih sangat terbatas Stigma HIV sangat signifikan berdampak pada
penerimaan dan keinginan ODHA LSL untuk
mengungkapkan status HIVnya.
167
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
168
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
169
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
170
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
1011–1023. files/media_asset/2019-UNAIDS-
https://doi.org/10.2105/AJPH.2010.3 data_en.pdf
00102
Wei, C., How, S., Thomas, L., & Koe, S.
Overstreet, N. M., Earnshaw, V. A., (2012). HIV Disclosure and Sexual
Kalichman, S. C., & Quinn, D. M. Transmission Behaviors among an
(2013). Internalized stigma and HIV Internet Sample of HIV-positive Men
status disclosure among HIV- Who Have Sex with Men in Asia :
positive black men who have sex Implications for Prevention with
with men, 25(4), 466–472. Positives, 1970–1978.
https://doi.org/10.1007/s10461-011-
Pescosolido, B. A., & Martin, J. K. (2015). 0105-x
The Stigma Complex, (April), 1–30.
https://doi.org/10.1146/annurev-soc- Yang, C., Latkin, C., Tobin, K., Seal, D.,
071312-145702 Koblin, B., Chander, G., & Siconolfi,
D. (2018). An Event - Level Analysis
Ramanathan, S., Chakrapani, V., of Condomless Anal Intercourse with
Ramakrishnan, L., & Goswami, P. a HIV - Discordant or HIV Status -
(2013). Consistent condom use with Unknown Partner Among Black Men
regular , paying , and casual male Who Have Sex with Men from a
partners and associated factors Multi - site Study. AIDS and
among men who have sex with men Behavior, 22(7), 2224–2234.
in Tamil Nadu , India : findings from https://doi.org/10.1007/s10461-018-
an assessment of a large-scale HIV 2161-y
prevention program, 1–11.
Sheehan, L., Nieweglowski, K., &
Corrigan, P. W. (2017). Structures
and Types of Stigma, 43–66.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-
27839-1
Tang, W., Liu, C., Cao, B., Pan, S. W.,
Zhang, Y., & Ong, J. (2018).
Receiving HIV Serostatus Disclosure
from Partners Before Sex : Results
from an Online Survey of Chinese
Men Who Have Sex with Men,
3826–3835.
https://doi.org/10.1007/s10461-018-
2062-0
UNAIDS. (2015). UNAIDS Terminology
Guidelines. Retrieved October 7,
2019, from
https://www.unaids.org/sites/default/
files/media_asset/2015_terminology_
guidelines_en.pdf
UNAIDS. (2019). UNAIDS Data 2019.
Retrieved from
https://www.unaids.org/sites/default/
171
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 161 - 172, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
172