Anda di halaman 1dari 5

Jurnal

Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937


Vol. 5 No 2, 2018

Dampak Fenomena Wisata Kuliner Terhadap Kunjungan Wisatawan di Kota Malang,
Jawa Timur
Dimas Prayogo a, 1, Ida Bagus Suryawan a, 2
1kenapadimas27@gmail.com, 2idabagussuryawan@unud.ac.id
a Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata,Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia

Abstract

This research discusses about the phenomenon impact of culinary tourism in Malang City,
East Java. Which is analyze the characteristic of the tourist such as age, job, and where they from.
The impact of culinary tourism phenomenon analyze with the aspect of positive and the negative.
The point of view for the impact is in 3 (three) point such as economy, social culture, and the
environment.
The result of this study is the numbers of tourist departure always raising which is the
point of view is still positive. The age of the tourists dominated in 21 – 30 years old. Tourist
typology that come to Malang City is incipient mass, the tourist is very considerable about
standard of the culinary but they still want the authentic of culinary itself.
The impact of culinary tourism is showing the positive result, the tourist and local people
feels that culinary tourism make he economy in Malang city being increased and also tourist can
learn about the culture.

Keywords : Phenomenon, Impact, Culinary Tourism, Malang City
contoh-contoh kuliner yang menjadi tujuan
I. PENDAHULUAN para wisatawan kuliner di Kota Malang.
Wisata kuliner adalah salah satu jenis Penelitian ini bertujuan untuk
wisata yang menjadi sebuah fenomena baru mengidentifikasi berbagai dampak dari
dalam pariwisata menjadikan sebuah semarak kunjungan wisatawan di Kota Malang Jawa
dalam hal yang dapat di kembangkan. Pilihan- Timur. Jumlah kunjungan wisatawan Kota
pilihan usaha kuliner yang merupakan salah Malang tiap tahun mengalami kenaikan
satu dari bidang pariwisata yang sangat kunjungan wisatawan, juga bersamaan seiring
diminati oleh masyarakat maupun pengusaha berkembangnya fenomena wisata dengan
swasta. Para stakeholder dalam bidang wisata tinjauan teori dampak pariwisata yang
kuliner terus bersinergi dalam menyajikan menyatakan dampak positif serta dampak
produk pariwisata yang dimiliki yakni hotel, negatif kegiatan pariwisata diwakilkan oleh
penginapan, cafe, restoran, bahkan rumah sebuah penilaian atau value judgment untuk
makan yang juga menjadi pilihan usaha untuk meninjau adanya fenomena wisata kuliner
dijalankan. (Mill, 2000). Penelitian mengenai wisata kuliner
Kunjungan wisatawan di Kota Malang pada ini diharapkan dapat lebih ditindak lanjuti oleh
tahun 2010 sebanyak 169.645 orang, tahun para peneliti lain. Sasaran dalam penelitian ini
2011 sebanyak 190.028 orang, tahun 2012 yakni mengetahui bagaimana karakteristik
sebanyak 224.660 orang, tahun 2013 sebanyak wisatawan kuliner yang melakukan perjalanan
283.148 orang, tahun 2014 kedatangan nya di Kota Malang Jawa Timur serta meninjau
wisatawan sebanyak 298.075 orang, serta pada bagaimana dampak dari adannya fenomena
tahun 2015 kedatangan wisatawan ke Kota wisata kuliner di Kota Malang Jawa Timur
Malang sebanyak 304.479 orang (Malang dalam Dampak yang dapat ditimbulkan dari
angka, 2015). kegiatan wisata kuliner dalam hal-hal yang
Seiring maraknya fenomena wisata kuliner dapat dikaji. Wisata kuliner merupakan salah
di Kota Malang inilah yang membuat Kota satu daya tarik bagi wisatawan yang
Malang terus optimis untuk menjadi salah satu mengadakan suatu perjalanan wisata dengan
Kota yang menjadikan wisata kuliner sebagai tujuan untuk menikmati berbagai jenis
salah satu trade mark yang diandalkan. Bakso makanan yang memiliki cita rasa unik yang
Bakar Pak Man, Bakso President, Toko Oen, diinginkan oleh para wisatawan kuliner di Kota
Depot Hoklay dan Warung Ronde Titoni adalah Malang Jawa Timur.

335

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 5 No 2, 2018

II. Tinjauan Pustaka terakhir untuk penelitian yaitu melalui langkah
Konsep yang digunakan dalam penelitian verifikasi data serta penarikan dan penegasan
ini yaitu konsep-konsep mengenai karakteristik kesimpulan dengan didukung pola
tipologi wisatawan yang dibagi dalam berbagai penghitungan metode skala likert (Arikunto
klasifikasi yaitu offbeat, unusual, incipient mass 2002).
dan mass, charter dan elite (Pitana 2005). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik wisatawan yang dibagi dalam 5 Kota di Jawa Timur kedua yakni Kota
klasifikasi organized mass touris, individual Malang memiliki total luas sebesar 110,06 km2,
mass tourist, exporer dan drifter (Pitana 2005) yang terdiri dari 5 Kecamatan (Malang dalam
dan juga konsep wisata kuliner yang angka, 2015). Kuliner khas Kota Malang yang
menyatakan bahwa wisata kuliner adalah sangat diminati oleh wisatawan dibagi menjadi
rangkaian kegiatan untuk mengunjungi tempat- 5 tempat yang di favoritkan dijadikan lokasi-
tempat kuliner yang antara lain restaurant, lokasi yang diteliti dalam penelitian ini.
kafe, festival makanan serta produsen- Wisata kuliner di Kota Malang yang sangat
produsen makanan di suatu daerah yang ingin beragam dalam segi pilihan, rasa serta kualitas
dikunjungi (Hall dan Mitchel 2011). Untuk lah yang menjadikan para wisatawan kuliner
menunjang korelasi antara hasil temuan- semakin tertarik dalam melakukan perjalanan
temuan peneliti selama di lapangan dan hasil wisata kuliner nya. Selain mdari pada itu
pembahasan serta simpulan terkait penelitian beberapa tempat kuliner khas kota Malang
mengenai wisata kuliner ini. Wisata kuliner memang menyajikan kuliner khas nya dengan
perlu dilakukan pembedaan antara wisatawan sangat menarik dalam segi unsur klasik yang
yang mengkonsumsi suatu makanan sebagai memang masih dijaga sampai saat ini. Festival-
bagian dari pengalaman berwisata dengan festival makanan juga adalah salah satu
wisatawan yang hanya beraktivitas, bertingkah kegiatan yang ditunggu-tunggu bagi
laku, atau memilih destinasi yang berbau masyarakat Kota Malang dan juga para
kuliner tanpa mempertimbangkan faktor wisatawan kuliner yang berkunjung ke Kota
pengalaman dalam berwisata (Hall dan Mitchel Malang.
2011). Berdasarkan hasil data dilapangan yang
III. METODE ditemukanoleh peneliti bahwa besaran jumlah
Penelitian ini diambil di lokasi Kota Malang, wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang
Jawa Timur. Dimana letak persis yang dituju berjumlah 72% yang masuk dalam kategori
adalah di kawasan Kelurahan Ketawanggede wisatawan incipient mass sedangkan jumlah
Kecamatan Lowokwaru. Kawasan ini dijadikan besaran wisatawan dalam kategori mass
lokasi penelitian dikarenakan banyaknya sajian berjumlah 28% dengan selisih yang cukup jauh
kuliner yang sangat diminati serta sangat dari kategori sebelumnya. Pemilihan tempat-
dinikmati oleh para wisatawan. Tidak hanya tempat kuliner yang ingin dikunjungi pun
sajian lezat yang ditawarkan, namun ada sisi sangat berpengaruh dari tipologi wisatawan
lain yang juga ingin diketahui oleh para kuliner. Wisatawan yang termasuk dalam
wisatawan, yaitu bagaimana sejarah sebuah kategori incipient mass cenderung masih
kuliner dapat dikenal dan bertahan hingga memilih dengan cukup selektif tempat-tempat
zaman modern seperti ini. Contoh-contoh wisata kuliner Kota Malang yang mana saja
kuliner yang bersejarah namun masih menjaga sekira nya ingin mereka kunjungi, karena
kualitas nya sampai saat ini yaitu Toko Oen, batasan-batasan yang sudah ditentukan
Bakso Pak Man, Warung Ronde Titoni, serta sebelum sampai di Kota Malang. Sedangkan
Depot Gang Djangkrik. wisatawan dengan jenis tipologi mass
Pengumpulan data menggunakan observasi, cenderung mengunjungi tempat-tempat wisata
kuesioner, wawancara, studi kepustakaan, dan kuliner yang sudah dikenal atau dalam istilah
dokumentasi. Teknik penentuan sampel yang lain yaitu mainstream.
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Pemilihan serta penggunaan tipe hotel yang
cara emergent sampling design (Sugiyono dipilih secara langsung oleh wisatawan dalam
2012). Teknik analisis data yang digunakan kategori incipient mass dan kategori mass yaitu
melalui Pengumpulan Data, Reduksi Data, tipe-tipe hotel yang ada di suatu daerah yang
Penyajian Data (Bungin 2003). Langkah biasa nya sudah memiliki berbagai fasilitas

336

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 5 No 2, 2018

sesuai standar dengan harapan wisatawan kunjungan ke tempat-tempat kuliner yang
kuliner dapat dimanjakan dengan kenyamanan sudah cukup dikenal oleh wisatawan lainnya.
yang telah disediakan oleh hotel tersebut. Sedangkan serapan wisatwan yang dapat
Akomodasi lainnya yang tidak sesusai dengan dikategorikan dari segi umur 40 tahun keatas
standar atau cenderung berbeda dari daerah masih sangat minim dengan total serapan
asal wisatawan tersebut pada umumnya tidak sebanyak 5% dari 100 responden yang
menjadi pilihan oleh para wisatawan kuliner. didapatkan oleh peneliti.
Hal ini juga berdampak pada stakeholder dalam Wisatawan yang berumur 40 tahun keatas
bidang bisnis akomodasi yaitu hotel dan melakukan perjalanan biasa nya dengan
restoran terus memperbaiki fasilitas yang keluarga atau jumlahnya kelompok karena
disediakan dan terus disesuaikan dengan kesulitan dalam mengatur itinerary secara
standar yang diinginkan oleh para wisatawan independen atau dengan kata lain tanpa
terutama wisatawan kuliner yang berkunjung menggunakan jasa travel agent.
ke Kota Malang, Jawa Timur. Kunjungan Wisatawan di Kota Malang selalu
Hal yang dirasa perlu untuk terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
mempertahankan segmen pasar wisatawan Pada Tahun 2011 Kota Malang mengalami
mass dan tipe wisatawan incipient mass perlu kenaikan kunjungan wisatawan yang cukup
untuk ditindak lanjuti perluasan serta banyak yaitu dari 169.645 orang menjadi
penyebaran nya karena dari hasil yang 190.028 orang. Pada tahun 2015 adannya
ditunjukan dalam angka bahwa angka tingkat lonjakan kedatangan wisatawan yang paling
kunjungan dalam 2 kategori wisatawan banyak yaitu berjumlah 304.479 orang. Daya
tersebut cukup signifikan. penarik Kota Malang yang menjadikan wisata
Responden atau wisatawan kuliner dengan Wisata kuliner sebagai acuan utama untuk
jumlah terbesar berasal dari Kota Mojokerto penyerapan wisatawan dianggap masih perlu
serta jumlah terkecil dari kota Klaten yang untuk dipertahankan karena dampak dari
masing-masing berjumlah 23% dari Kota penyelenggaraan wisata kuliner ini masih
Mojokerto serta Kota Klaten berjumlah 1% sangat minim terkait dampak negatif yang
menunjukkan bahwa hasil dari ditimbulkan. Karakteristik wisatawan yang
penyelenggaraan fenomena wisata kuliner mass terbagi atas 2 klasifikasi yakni wisatawan
masih terus berkembang dalam segmen pasar tipe individual mass tourist serta organized mass
wisatawan domestic atau yang berasal dari tourist dimana wisatawan yang berkunjung ke
Indonesia. Cakupan wilayah wisatawan yang Kota Malang kebanyakan masuk dalam kategori
datang ke Kota Malang juga masih didominasi individual mass tourist yang membuat itinerary
dari kota-kota di Jawa Timur. Dengan kata lain untuk mengunjungi destinasi wisata, pembelian
wisatawan yang berasal dari Indonesia dengan tiket serta pola mobilitas wisata kuliner dengan
jumlah 95% dari total 100 responden dan cara individu atau dengan kata lain tidak
wisatawan mancanegara dengan jumlah 5% menggunakan jasa agen travel, namun masih
yang berasal dari Belanda dan Jerman, angka ada pula wisatawan yang menggunakan jasa
wisatawan mancanegara masih sangat kurang agen travel untuk mengurus segala keperluan
penyerapan nya untuk wisatawan kuliner yang yang dibutuhkan oleh wisatawan kuliner yang
berkunjung ke Kota Malang. mengunjungi Kota Malang dengan alasan
Hal tersebut masih dibutuhkan perhatian ekspektasi yang tinggi terhadap pelayanan
oleh para stakeholder terkait pariwisata dan serta pertimbangan efisiensi dalam segi waktu
wisata kuliner untuk terus membuat yang dihabiskan selama masa liburan di Kota
penyelenggaraan wisata kuliner diKota Malang malang.
menjadi value image yang berkelanjutan. Fenomena baru semacam ini yang langsung
Wisatawan kuliner yang berkunjung ke Kota mendapat perhatian oleh wisatawan harus
Malang juga masih di dominasi oleh wisatawan diiringi dengan niat dan kiat-kiat untuk terus
yang masuk dalam kategori umur 21-30 tahun dikembangkan dengan hal-hal yang disesuaikan
dimana usia tersebut adalah usia produktif dari adannya permintaan (demand) dari para
yang masih menginginkan wisata dengan wisatawan kuliner. Nilai Plus tersebut
pengalaman baru yang bisa didapatkan di Kota ditunjang dengan semaraknya para masyarakat
Malang dengan melakukan kunjungan- lokal dalam membuka lapangan kerja sebagai

337

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 5 No 2, 2018

pegiat kuliner untuk bersaing mendapatkan kudapan berupa keripik dimana keripik apel
wisatawan kuliner yang berkunjung ke Kota tersebut hanya bisa di temukan di Kota Malang.
Malang dan bantuan-bantuan dari pemerintah Jika pusat oleh-oleh sebagai bagian dari wisata
dalam penyelenggaraan berbagai festival yang kuliner semakin diramaikan oleh para
rutin dilakukan setiap tahunnya di Balai Kota. wisatawan kuliner maka tidak hanya pegiat
Dampak yang ditimbulkan dari adannya kuliner serta produsen makanan saja yang
fenomena wisata kuliner serta diuntungkan, melainkan para petani sebagai
penyelenggaraannya dalam segi ekonomi, penyuplai bahan mentah pun merasakan
lingkungan serta sosial budaya masih terbilang keuntungan lebih dari kegiatan wisata kuliner.
minim dari segi negative impact. Hal ini Wisata kuliner yang berada di jantung Kota
didapatkan dari keadaan di Kota Malang yang Malang yang antara lain Bakso Bakar Cak Man,
masih terbilang minim polusi udara serta Bakso president dan ketiga tempat lainnya
kemacetan yang tidak terlalu mengganggu dalam fokus penelitian ini menjadikan tempat-
penyelenggaran kegiatan lain di Kota tersebut. tempat tersebut mudah di akses oleh
Terbuka lebar nya lapangan pekerjaan baru wisatawan dari stasiun serta Bandar udara di
untuk para masyarakat lokal juga menunjukan Kota Malang. Kelima tempat tersebut juga
hasil yang positif dalam aspek sosial budaya, berdekatan dengan destinasi-destinasi
ditambah lagi dengan adannya dukungan dari pariwisata yang sudah sangat terkenal yakni
pemerintah dalam hal pengadaan festival- sawojajar, lawang, serta kampung warna-warni
festival makanan yang membuat semangat para jodipan. Maka daya jual dari wisata kuliner
pegiat kuliner di Kota Malang menjadi terbukti bersinergi dalam penyelenggaraan
meningkat dalam hal produktifitas kuliner yang pariwisata di sektor lain.
dihasilkan. Pendapatan para pegiat kuliner pun Pengembangan wisata kuliner yang terus
dari tahun ke tahun semakin meningkat dari maju dalam kreatifitas serta produktifitas para
adannya semarak fenomena wisata kuliner pegiat kuliner sangat dibutuhkan untuk terus
yang terus berkembang ini. Tidak hanya itu, menjadi daya serapan wisatawan kuliner ke
pemerintah dalam hal pendapatan daerah juga Kota Malang.
semakin meningkat dari daya serapan yang Perkembangan yang cukup pesat dalam
dihasilkan oleh tingkat kunjungan wisatawan bidang wisata kuliner di Kota Malang
yang berkunjung ke Kota Malang, Jawa Timur. menjadikan masyarakat dari kota-kota lain di
Dari dampak negatif yang ditimbulkan Jawa Timur lainnya berhijrah ke Kota Malang
dengan sangat minim maka dapat diperkirakan untuk membuka usaha dalam bidang wisata
untuk fenomena wisata kuliner iniakan terus kuliner. Pendapatan per hari hingga per bulan
berlanjut kedepannya dengan berbagai inovasi- yang cukup menjanjikan membuat masyarakat
inovasi kuliner yang terus berkembang, dengan dari kota lain tergiur untuk berpartisipasi
diiringi terjaga nya antusiasme masyarakat dalam bidang wisata kuliner ini. Serapan
dalam mengedepankan wisata kuliner sebagai penduduk serta pendapatan daerah pun
mata lahan bisnis yang dapat menghasilkan menjadi meningkat di Kota Malang dengan di
keuntungan yang besar. Selain itu, wisatawan dukung perputaran uang yang cukup sibuk di
yang berkunjung ke Kota Malang setidaknya daerah-daerah yang ramai seperti daerah
menghabiskan masa liburan mereka selama di kecamatan Lowokwaru yang notabene banyak
Kota Malang juga untuk mencicipi berbagai menampung tempat-tempat wisata kuliner
kuliner yang memiliki cita rasa khas authentic yang ramai dikunjungi oleh wisatawan kuliner.
yang diinginkan. Rata-rata para pegiat kuliner yang datang
Berdasarkan 2 tipe wisatawan yang ke Kota Malang berasal dari kota Lamongan,
berkunjung ke Kota Malang yakni mass dan Surabaya, Kediri, serta Pasuruan. Mereka
incipient mass cenderung melakukan mencoba peruntungan nya dalam berusaha di
pembelanjaan yang tinggi dalam melakukan kuliner yang dianggap sangat-sangat
perjalanan nya di Kota Malang, hal ini justru menjanjikan. Tidak hanya membuka usaha dan
menguntungkan pusat oleh-oleh yang ada di memposisikan diri sebagai pengusaha di bidang
Kota Malang serta para pegiat kuliner lainnya. kuliner, masyarakat dengan keterbatasan ilmu
Kota Malang yang identik dengan apel juga dan fisik pun datang ke Kota Malang untuk
mengolah buah tersebut untuk dijadikan mencari pekerjaan di tempat-tempat usaha

338

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 5 No 2, 2018

kuliner yang sudah ramai dikunjungi oleh terus dijaga dan dilakukan inovasi-inovasi baru
wisatawan dengan harapan gaji tinggi dalam produktifitas kuliner di Kota Malang,
dikarenakan tempat kuliner tersebut sudah dimana peran pemerintah sebagai fasilitator
berhasil. pegiat kuliner diharapkan terus menjadi sistem
V. SIMPULAN DAN SARAN motorik dalam pergerakan wisata kuliner agar
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu tidak menjadi fenomena yang hanya menjadi
karakteristik wisatawan dalam tipe incipient euphoria sesaat. Diharapkan para pegiat kuliner
mass dan juga wisatawan dalam tipe mass serta pebisnis dalam bidang pariwisata lain
masih sangat mendominasi kunjungan ke Kota juga dapat terus menjaga segmen pasar
Malang yang dikarenakan pemilihan tempat- wisatawan baru serta repeater guest.
tempat DTW atau wisata kuliner yang
dipertimbangkan dengan berbagai aspek yang DAFTAR PUSTAKA
sesuai standar. Wisatawan kuliner yang
Hall , Mitchell. 2011. Food Tourism Around the World:
mengunjungi tempat-tempat kuliner di Kota
Development, Management and Markets. Jakarta:
Malang termasuk dalam kategori Individual Indo Salemba Empat
Mass Tourist dimana pengaturan itinerary yang
dikunjungi di Kota Malang terutama wisata Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta.
kuliner diatur sendiri oleh wisatawan tersebut,
sedangkan jumlah yang sangat sedikit dari Mill, Robert Christie. 2000. The Tourism International
kategori Organized Mass Tourist yang notabene Business. Jakarta: Rajawali Pers.
mengatur segala sesuatu yang menunjang Pitana, I Gede dan Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata.
liburan para wisatawan kuliner diatur melalui Yogyakarta: ANDI.
agen travel terkait dengan alasan kemudahan
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
serta efisiensi waktu selama berlibur. Alfabeta.
Wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang
juga dapat dikategorikan dalam wisatawan usia ________. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung:
Alfabeta.
produktif atau dalam angka yakni 21-30 tahun.
Daya serapan wisatawan yang berumur 30 Yoeti, Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata Edisi Revisi.
tahun atau 40 tahun keatas masih sangat Bandung: Angkasa.
minim. Wisatawan yang berasal dari Kota-kota Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif .
di sekitar wilayah Jawa Timur atau dengan kata Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
lain wisatawan domestic juga masih

mendominasi dalam angka yang cukup
signifikan yakni 95%, dan penyererapan
wisatawan kuliner dari mancanegara masih
sangat minim dengan jumlah angka besaran
5%.
Dampak yang yang ditimbulkan dari
adannya wisata kuliner masih menunjukan
hasil-hasil yang positif dimana kemacetan yang
masih dapat terurai, kebersihan kota yang
masih sangat baik serta terbuka lebar nya
lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal dan
masyarakat dari kota lain di wilayah Jawa
Timur yang ingin mencoba peruntungannya di
Kota Malang dalam bidang wisata kuliner
adalah bukti-bukti bahwa dampak wisata
kuliner masih sangat positif dan dapat
dikategorikan bisa berkelanjutan atau
suistainable.
Saran dalam penelitian ini yaitu sinergisitas
pemerintah dengan masyarakat lokal dalam
penyelenggaraan wisata kuliner ini diharapkan

339

Anda mungkin juga menyukai