Anda di halaman 1dari 5

KINERJA RANTAI PASOKAN

1. Uraikan ketiga model analisis kinerja rantai pasokan! Berilah masing-masing contoh
yang relevan!
a) Inspection Analysis
Merupakan analisis kinerja rantai pasokan yang dilakukan dengan memetakan
keseluruhan aktivitas-aktivitas di sepanjang rantai pasokan, kemudian
memeriksa dan mengukur apakah terdapat permasalahan, kekurangan, atau
kelebihan pada setiap aktivitas tersebut. Tujuan dari analisis ini yaitu untuk
melihat apakah terdapat penyimpangan atas pelaksanaan suatu aktivitas dan
mencegah berulangnya masalah atau gap tersebut di sepanjang rantai pasokan.
Inspeksi juga dilakukan agar permasalahan yang terjadi dapat segera
ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan dampak jangka panjang atau
dampak yang meluas pada aktivitas atau departemen yang lain yang telibat.
Beberapa jenis inspeksi yang dapat dilakukan, yaitu (1) inspeksi rutin,
dilakukan dengan setiap saat pada pelaksanaan aktivitas, (2) inspeksi berkala,
yaitu inspeksi yang dilakukan dalam jangka waktu terntu, misalnya kwartalan
atau semesteran, (3) inspeksi khusus, yaitu inspeksi yang dilakukan atas
kejadian kejadian khusus, misalnya inspeksi penyebab terjadinya
keterlambatan pengiriman atau inspeksi atas terjadinya kekosongan persediaan.
Contoh :
Dalam prakteknya pada Industri Manufakturing, Unit kerja yang berkaitan
dengan Inspeksi (Inspection) bertanggung jawab untuk menilai keseluruhan
aktivitas-aktivitas di sepanjang rantai pasokan, kemudian memeriksa dan
mengukur apakah terdapat permasalahan, kekurangan, atau kelebihan pada
setiap aktivitas tersebut. Termasuk kualitas bahan-bahan baku yang dipasok
oleh pemasok (supplier) dan produk jadi yang dihasilkan oleh perusahaan
manufakturing itu sendiri apakah telah sesuai dengan karakteristik dan standar
yang ditentukan.
Unit kerja yang bertanggung jawab untuk mendeteksi dan memilah komponen-
komponen yang dipasok oleh pemasok ataupun produk setengah jadi (Semi
Products) dari unit kerja lainnya apakah sudah sesuai dengan standar kualitas
yang ditentukan biasanya disebut dengan IQC (Incoming Quality Control).
Sedangkan unit kerja yang bertanggung jawab untuk inspeksi dan pengujian
terhadap produk jadi (finished goods) yang di produksi oleh perusahaan
manufakturing ini biasanya disebut dengan OQC atau Outgoing Quality
Control.
b) Baselining Analysis
Merupakan analisis kinerja rantai pasokan yang dilakukan dengan
membandingkan pencapaian segenap aktivitas dengan standar baseline atau
tujuan yang telah ditetapkan pada awal tahun atau awal periode aktivitas.
Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mengetahui tingkat perbedaan atau gap atas
- pencapaian suatu aktivitas dengan kinerja yang telah ditargetkan perusahaan
di sepanjang rantai pasokan. Sehingga dapat ditetapkan tindakan-tindakan
yang harus dilakukan untuk mengurangi perbedaan atau gap tersebut. Selain
itu analisis ini juga dilakukan untuk memperkirakan waktu, sumber daya,
biaya, dan faktor-faktor lainnya yang diperlukan untuk dapat mencapai standar
kinerja atas aktivitas yang telah ditetapkan.
Tiga atribut utama yang dibutuhkan dalam melaksanakan analisis baseline
yaitu: current achievement, yaitu berupa daftar pencapaian saat ini, biasanya
digunakan hasil analisis inspeksi, (2) Baseline standard list, yaitu berupa daftar
target capaian suatu aktivitas, dan (3) Gap analysis list, yaitu berupa daftar nilai
perbedaan antara current achievement dan baseline standard serta daftar upaya
upaya yang harus dilakukan untuk menjawab gap tersebut.
Contoh :
Dalam prakteknya, Baselining Analysis dilakukan dengan memberikan data
internal performance mengenai waktu, sumber daya, biaya, dan faktor-faktor
lainnya yang diperlukan untuk dapat mencapai standar kinerja atas aktivitas
yang telah ditetapkan pada inspeksi analisis, untuk dibandingkan dengan
pencapaian tujuan, identifikasi masalah, dan perhitungan untung rugi.
c) Benchmarking Analysis
Merupakan analisis kinerja rantai pasokan yang dilakukan dengan
membandingkan capaian kinerja rantai pasokan perusahaan dengan capaian
kinerja rantai pasokan yang memiliki standar terbaik pada industri atau rantai
pasokan yang sejenis. Analisis ini pada prinsipnya adalah analisis untuk
mengetahui bagaimana pihak lain yang memiliki capaian kinerja terbaik
melakukan aktivitas-aktivitasmya serta proses-proses apa saja yang telah
mereka. lalui dalam mencapai best performance tersebut. Untuk itu, proses ini.
menghendaki kesadaran dan pengakuan terhadap adanya kekurangan atau
kelemahan yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga akan dapat ditingkatkan
ke level terbaik.
Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mengevaluasi proses maupun produk yang
dihasilkan saat ini apakah telah berada pada kondisi terbaiknya dibandingkan
terhadap perusahaan lain. Sehingga pada masa yang akan datang atau pada
periode produksi berikutnya, aktivitas-aktivitas di sepanjang rantai pasokan
dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
Analisis kinerja dengan benchmarking ini dapat dilakukan antara lain pada:
perencanaan strategis, fungsi-fungsi di seanjang rantai pasokan, proses-proses
aktivitas yang dijalankan, kualitas barang yang dihasilkan, tingkat layanan
yang diberikan, maupun capaian kinerja keuangan (misalnya tingkat
keuntungan atau biaya-biaya yang dikeluarkan).
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam analisis ini, antara lain: (1)
memahami secara mendetil dan menyeluruh atas segenap proses produksi
maupun layanan yang diberikan di sepanjang rantai pasokan saat ini, (2)
mengetahui pihak yang terbaik yang menjadi benchmarker di setiap proses
produksi maupun layanan yang diberikan, (3) mempelajari kelebihan-kelebihan
yang dimiliki benchmarker, (4) Mengevaluasi kemungkinan penerapan standar
baru berdasarkan hasil benchmarking, dan (5) menentukan langkah-langkah
perbaikan dan penerapan hasil-hasil benchmarking.
Contoh :
Dalam prakteknya, benchmarking dilakukan dengan cara membandingkan
capaian kinerja rantai pasokan perusahaan dengan capaian kinerja rantai
pasokan yang memiliki standar terbaik pada industri atau rantai pasokan yang
sejenis. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja rantai pasokan saat
ini sudah efektif atau belum. Data kinerja perusahaan lain yang sejenis biasanya
diukur dari perencanaan strategis, fungsi-fungsi di seanjang rantai pasokan,
proses-proses aktivitas yang dijalankan, kualitas barang yang dihasilkan,
tingkat layanan yang diberikan, maupun capaian kinerja keuangan (misalnya
tingkat keuntungan atau biaya-biaya yang dikeluarkan). Analisis benchmarking
terhadap masing-masing suplier dilakukan berdasarkan indikator waktu
tunggu, waktu yang diperlukan untuk memesan, persentase keterlambatan
pengiriman, persentase bahan baku yang ditolak, dan jumlah kekurangan
pesanan per tahun.

2. Lihat kembali Gambar 19, carilah perusahaan (bisa lebih dari satu perusahaan) yang
menerapkan parameter kinerja berdasarkan gambar tersebut. Selain parameter tersebut
adakah parameter lainnya yang digunakan oleh perusahaan?
 PT. Louserindo Megah Permai (LMP) merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur pembuatan elevator. Perusahaan ini telah memproduksi
lebih dari 2000 elevator dan memiliki lebih dari 50 supplier untuk memasok
kebutuhan komponen materialnya. Jenis elevator yang diproduksi diantaranya
adalah passenger lift, bed lift, home lift, dumbwaiter, escalator, dan travolator.
Untuk menjaga kepercayaan pelanggan, LMP sudah bersertifikat ISO 9001:
2008 (LMP, 2002). LMP merupakan perusahaan yang menerapkan manajemen
rantai pasok pada setiap proses produksinya. Perusahaan ini menerapkan
parameter kinerja berdasarkan waktu, utilitas, biaya, kapasitas dan kapabilitas
dalam penilaian rantai pasokannya. Hal ini karena perusahaan ini memiliki
banyak produk yang mana memerlukan rantai pasokan yang dapat bekerja
dengan efektif dan efisien. Disamping itu, banyaknya supplier yang dimiliki
menjadikan perusahaan ini lebih memperhatikan kinerja rantai pasoknya yang
sama satu sama lain saling berkaitan. Sehingga meminimalisir terjadinya
keterlambatan produksi. Parameter lain yang diterapkan oleh perusahaan ini
adalah Delivery Performance to Customer Commit Date, Faultless Installation,
Rout Shipments Cycle Time, Deliver Cycle Time, Ship Product Cycle Time,
Load Vehicle & Generate Shipping Documentation Cycle Time. Dan Install
Product Cycle Time.

Anda mungkin juga menyukai