Anda di halaman 1dari 13

RPP ELIMINASI URIN (BAK)

Mata Pelajaran : Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan (KDTK)


Kelas : XII Asisten Keperawatan
Alokasi Waktu : 16 JP ( 2 x Pertemuan)
Model Pembelajaran : Project Based Learning

Kompetensi Dasar
3.22 Menerapkan Pertolongan eliminasi Urin BAK
4.22 Melakukan Pertolongan eliminasi Urin BAK
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu Menjelaskan Konsep Eliminasi Urin.
2. Siswa mampu menyusun Laporan Pendahuluan Eliminasi Urin BAK
3. Siswa mampu mempraktikkan pertolongan Eliminasi Urin.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
Pendahuluan ( 20 Menit )
1. Guru Memberi Salam.
2. Guru Bersama siwa Berdo’a bersama menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
3. Guru Mengecek Kehadiran Siswa.
4. Guru Menyampaikan Tujuan pembelajaran.
5. Guru Memberikan arahan kepada siswa untuk selalu menjaga kesehatan dan makan-makanan yang
bergizi seimbang.
Kegiatan inti ( 320 Menit)
1. Guru Memberikan Pertanyaan Pemantik
a. Ada yang sudah tau tentang anatomi Fisiologi Sistem Eliminasi Urin
2. Guru bersama siswa melakukan Diskusi bersama siswa tentang Anatomi fisiologi Sistem Eliminasi
BAK.
3. Masing-masing siswa menyusun Laporan Pendahuluan Membantu Pasien Eliminasi Urine (BAK) .
Penutup ( 20 Menit)
1. Memberi Salam
2. Memberikan Reward
3. Berdo’a menurut agama dan kepercayaan masing-masing
4. Mengingatkan untuk selalu jaga kesehatan makan-makanan yang mengandung gizi seimbang, Rajin
cuci tangan.
Pertemuan ke 2
Pendahuluan ( 20 Menit )
1. Guru Memberi Salam.
2. Guru Bersama siwa Berdo’a bersama menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
3. Guru Mengecek Kehadiran Siswa.
4. Guru Menyampaikan Tujuan pembelajaran.
5. Guru Memberikan arahan kepada siswa untuk selalu menjaga kesehatan dan makan-makanan yang
bergizi seimbang.
Kegiatan inti ( 320 Menit)
1. Guru Memberikan Pertanyaan Pemantik
a. Ada yang sudah tau bagaimana cara membantu pasien yang mengalami gangguan Eliminasi urin?
2. Siswa Melakukan Pre Test Sebelum Praktikum
3. Guru memberikan contoh Bagaimana cara melakukan pertolongan Eliminasi Urin.
Penutup ( 20 Menit)
1. Guru Memberikan Tugas kepada siswa membuat video tutorial melakukan pertolongan Eliminasi
Urin.
2. Memberi Salam
3. Memberikan Reward
4. Berdo’a menurut agama dan kepercayaan masing-masing
5. Mengingatkan untuk selalu jaga kesehatan makan-makanan yang mengandung gizi seimbang
Penilaian
Instrumen Penilaian Terlampir

By MELIA ULUL
Penilaian akan dilakukan secara on-going (berkelajutan) yang mencakup :
1. Penilaian Sikap melalui pengamatan perilaku sikap spiritual dan sikap sosial dalam mengikuti proses
pembelajaran sesuai dengan instrument penilaian sikap (Disiplin, tanggung jawab dan kerja sama)
2. Penilaian Pengetahuan melalui soal pilihan ganda dan esai sesuai dengan instrument dan rubrik
penilaian pengatahuan
3. Penilaian Keterampilan melalui unjuk kerja sesuai dengan instrument dan lembar ceklis penilaian
keterampilan

Tual, Juli 2022

Diketahui,-
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

MUSA DIFINUBUN, S. Pd MELIA ULUL, S.Kep


NIP.19761018 201001 1 008 NIP. 19950529 201903 2 022

By MELIA ULUL
Lampiran 1. Penilaian Sikap

 Observasi
Jurnal Sikap

No. Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
…..

 Penilaian diri

Lembar Penilaian Diri Siswa

Nama :
Kelas :
Semester :

Berilah tanda cek () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Saya menyontek pada saat mengerjakan ujian
2. Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3. Saya melaporkan kepada yang berwenang ketika
menemukan barang
4. Saya berani mengakui kesalahan saya
5. Saya melakukan tugas-tugas dengan baik
6. Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya
lakukan
7. Saya mengembalikan barang yang saya pinjam
8. Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan
9. Saya melakukan praktik sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
10. Saya belajar dengan sungguh-sungguh
11. Saya datang kesekolah tepat waktu
…..

 Peniaian Antarteman

By MELIA ULUL
Lembar Penilaian Antarteman

Nama :
Kelas :
Semester :

Berilah tanda cek () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Teman saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ujian
2. Teman saya tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
3. Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
apa adanya
4. Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya
5. Teman saya melakukan tugas-tugasnya dengan baik
6. Teman saya mengembalikan barang yang dipinjamnya
7. Teman saya meminta maaf jika melakukan kesalahan
8. Teman saya 4ating kesekolah tepat waktu
….

RUBRIK PENILAIAN SIKAP

Skor Aspek yang Dinilai

(NA) atau Skor


Sosial

Jumlah Skor
Nilai Akhir

Rerata
Tanggung

Toleransi
Percaya

No. NamaSiswa
Santun
Jawab

Kerja
Teliti

1
2
3
4
5
dst

Rentang Skor = 1 – 5, skor minimal = 6, skor maksimal = 30


Skor 0 - 6 = Sangat Kurang
7 - 12 = Kurang
13 – 18 = Cukup
19 – 24 = Baik
25 – 30 = SangatBaik

Lampiran 2. Penilaian Pengetahuan

By MELIA ULUL
 Instrumen Penilaian

RUBRIK TES PENGETAHUAN

No Indikator Teknik Bentuk Instrumen


Instrumen
1. Anatomi fisiologi Tes Tes uraian 1.
Sistem Eliminasi tertulis
Urin.

2. Tes Tes uraian 1.


Tujuan Pertolongan tertulis
Eliminasi Urin.

3. Tes Tes uraian 1.


Inikasi Pertolongan tertulis
Eliminasi Urin.

4 Tes Tes uraian 1.


Alat dan Bahan tertulis
Pertolongan
Eliminasi Urin.

 Analisis Hasil Penilaian

No Nama Siswa No. Soal Jml % Tuntas


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Ketercapaian Ya Tdk
1
2
3
4
5

Jml Skor
Perolehan
Jml Skor
Maksimal
% Ketercapaian
Ketuntasan

By MELIA ULUL
Lampiran 2. Penilaian Keterampilan

Rubrik Penilaian Kinerja

Nama :
Kelas :
Semester :

Berilah tanda cek () pada kolom skor


Skor
No. Komponen/Sub Komponen
1 2 3
1. Persiapan (Skor maksimal 6)
Hadir tepat waktu, berseragam lengkap dan rapih
Alat dipersiapkan dengan lengkap dan rapih
2. Proses Kerja (Skor maksimal 2)
Melakukan praktek sesuai dengan prosedur
3. Hasil (Skor maksimal 3)
Hasil praktek yang dilakukan
4. Sikap Kerja (Skor maksimal 3)
Sikap kerja saat melakukan praktek
5. Waktu ((Skor maksimal 3)
Ketepatan waktu kerja

Keterangan :
 Bobot total 100
 Cara Perhitungan

By MELIA ULUL
Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan ke 1
Menysun Laporan Pendahuluan EliminasI Urin (BAK).

 Tujuan
Siswa dapat mengenal konsep Sistem Eliminasi Urin.

Alat dan bahan


 Kertas
 Pena / spidol berwarna

Langkah kerja
 Guru membagi siswa dalam 2 kelompok
 Masing-masing siswa mencari Laporan Pendahuluan tentang Eliminasi Urin (BAK).

By MELIA ULUL
LKPD 2
Membuat video Tutorial Melakukan Perawatan Vulva dan Perineum
Tujuan
Masing-masing siswa mampu melakukan perawatan Vulva dan Perineum
Alat dan Bahan
1. Kamera
2. Selimut Mandi
3. Urinal / Pispot
4. Tissue
5. Botol Cebok
6. Handscoen
7. Ember tempat selimut kotor
8. Perlak / Pengalas
Langkah Kerja
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2. Masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang
3. Tiap kelompok membuat video tutorial melakukan perawatan vulva dan
perineum secara bergantian ( 1 sebagai perawat dan 1 lagi sebagai pasien ).

By MELIA ULUL
LAMPIRAN MATERI
Eliminasi
A. Pengertian

B. Eliminasi merupakan
proses pembuangan sisa-sisa
metabolisme tubuh baik
yang
C. berupa urin maupun fekal.
Eliminasi urin normalnya
adalah pengeluaran cairan
sebagai
D. hasil filtrasi dari plasma
darah di glomerolus. Dari 180
liter darah yang masuk ke
ginjal
E. untuk di filtrasi, hanya 1-2
liter saja yang dapat berupa
urin sebagian besar hasil
filtrasi
F. akan di serap kembali di
tubulus ginjal untuk di
manfaatkan oleh tubuh.

By MELIA ULUL
G. Eliminasi urin merupakan
salah satu dari proses
metabolik tubuh yang
bertujuan
H. untuk mengeluarkan
bahan sisa dari tubuh.
Eliminasi urine tergantung
kepada fungsi
I. ginjal, ureter, kandung
kemih, dan uretra. Ginjal
menyaring produk limbah
dan darah
J. untuk membentuk urine.
Ureter mentranspor urine
dan ginjal ke kandung
kemih.
K. Kandung kemih
menyimpan urine sampai
timbul keinginan ingin
berkemih. Urine keluar

By MELIA ULUL
L. dari tubuh melalui ureter.
Semua organ sistem
perkemihan harus utuh dan
berfungsi
M. supaya urine berhasil
dikeluarkan dengan baik.
Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh baik yang berupa urin
maupun fekal. Eliminasi urin normalnya adalah pengeluaran cairan sebagai hasil filtrasi dari plasma
darah di glomerolus. Dari 180 liter darah yang masuk ke ginjal untuk di filtrasi, hanya 1-2 liter saja
yang dapat berupa urin sebagian besar hasil filtrasi akan di serap kembali di tubulus ginjal untuk di
manfaatkan oleh tubuh. Eliminasi urin merupakan salah satu dari proses metabolik tubuh yang
bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa dari tubuh.
Eliminasi urine tergantung kepada fungsi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal
menyaring produk limbah dan darah untuk membentuk urine. Ureter mentranspor urine dan ginjal
ke kandung kemih. Kandung kemih menyimpan urine sampai timbul keinginan ingin berkemih. Urine
keluar dari tubuh melalui ureter. Semua organ sistem perkemihan harus utuh dan berfungsi supaya
urine berhasil dikeluarkan dengan baik.
B. Etiologi dan Faktor Resiko
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK disebabkan oleh :
a. Supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di medullaspinalis.
b. Vesikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang  Intravesikal berupa
pembesaran prostat, kekakuan lehervesika, batu kecil dan tumor.
c. Dapat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran prostat, kelainan patologi uretra, trauma,
disfungsi neurogenik kandung kemih.
2. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi urinasi :
a. Perubahan dan pertumbuhan Bayi dan anak kecil tidak dapat memekatkan urine secara efektif.
Bayi dan anak-anak mengekresikan urine dalam jumlah yang besar dibandingkan dengan ukuran
tubuh mereka yang kecil. Seorang anak tidak dapat mengontrol mikturisi secara volunter sampai
usia 18-24 bulan. Orang dewasa dalam kondisi normal mengekresikan 1500 sampai 1600 ml urine
setiap hari. Proses penuaan mengganggu mikturisi. Perubahan fungsi ginjal dan kandung kemih juga
terjadi seiring dengan proses penuaan.
b. Faktor sosiokultural Pendekatan keperawatan terhadap kebutuhan eliminasi klien harus
mempertimbangkan aspek budaya dan kebiasaan sosial klien. Apabila seorang klien menginginkan
privasi, perawat berupaya untuk mencegah terjadinya interupsi pada saat klien berkemih. Seorang
klien yang kurang sensitif terhadap kebutuhannya untuk mendapatkan privasi harus ditangani
dengan sikap yang berusaha memahami serta menerima klien.

By MELIA ULUL
c. Faktor psikologis Ansietas dan stres emosional dapat menimbulkan dorongan untuk berkemih
dan frekuensi berkemih meningkat. Seorang individu yang cemas dapat
d. merasakan suatu keinginan untuk berkemih. Bahkan setelah buang air beberapa menit
sebelumnya. Kebiasaan pribadi Privasi dan waktu yang adekuat untuk berkemih biasanya penting
untuk kebanyakan individu. Beberapa individu memerlukan distraksi untuk rileks.
e. Tonus otot Lemahnya otot abdomen dan otot dasar panggul merusak kontraksi kandung kemih
dan kontrol sfingter uretra eksterna. Kontrol mikturisi yang buruk dapat diakibatkan oleh otot yang
tidak dipakai, yang merupakan akibat dari lamanya imobilitas, peregangan otot selama melahirkan,
atrofi otot setelah menopause, dan kerusakan otot akibat trauma.
f. Status volume Apabila cairan dan kontsentrasi elektrolit serta solut berada dalam
keseimbangan, peningkatan asupan cairan dapat menyebabkan peningkatan produksi urine. Cairan
yang diminum akan meningkatkan plasma yang bersirkulasi didalam tubuh sehingga meningkatkan
volume filtrat glomerulus dan ekskresi urine.
g. Kondisi penyakit Beberapa penyakit dapat mempengaruhi kemampuan untuk berkemih. Adanya
luka pada saraf perifer yang menuju ke kandung kemih menyebabkan hilangnya tonus kandung
kemih, berkurangnya sensasi penuh kandung kemih, dan individu sulit untuk mengontrol urinasi.
h. Prosedur pembedahan Analgesik narkotik dan anestesi dapat memperlambat laju filtrasi
glomerulus, mengurangi haluan urine. Pembedahan struktur panggul dan abdomen bagian bawah
dapat merusak urinasi akibat trauma lokal pada jaringan sekitar.
i. Obat-obatan Deuretik mencegah reabsorbsi air dan elektrolit tertentu untuk meningkatkan
haluan urine. Retensi urine dapat disebabkan oleh penggunaan obat antikolinergik (sekelompok
obat yang menghambat kerja neurotransmitter asetilkolin terutama reseptor-reseptor muskarin
yang terdapat di SSP dan organ perifer).
3. Berikut adalah faktor risiko eliminasi urine, yaitu :
a. Retensi urine Retensi urine merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat
ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih. Hal ini menyebabkan
distensi vesika urinaria atau merupakan keadaan ketika seseorang mengalami pengosongan
kandung kemih yang tidak lengkap. Dalam keadaan distensi, vesika urinaria dapat menampung urine
sebanyak 3000 – 4000 ml urine. Gejala obstruktif pada saluran kemih yaitu mengedan ketika miksi
(straining), menunggu pada awal miksi (hesitancy), pancaran melemah (weakness), miksi terputus
(intermitten), dan tidak lampias setelah miksi. Sedangkan gejala iritatif meliputi rasa ingin miksi yang
tidak bisa ditahan (urgency), sering miksi (frequency), sering miksi pada malam hari (nocturia), dan
nyeri ketika miksi (dysuria).
b. Inkontinensia urine Inkontinensia urine merupakan ketidakmampuan otot sfingter eksternal
sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine. Secara umum, penyebab dari
inkontinensia urine adalah proses penuaan, pembesaran kelenjar prostat, serta penurunan
kesadaran, serta penggunaan obat narkotik. Inkotinensia terdiri atas: 1) Inkotinensia dorongan :
merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine tanpa sadar, terjadi segera
setelah merasa dorongan yang kuat untuk berkemih. 2) Inkontinensia total : merupakan keadaan
dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang terus-menerus dan tidak dapat diperkirakan.
3) Inkontinensia stress : merupakan keadaan seseorang yang mengalami kehilangan urine kurang
dari 50 ml, terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen. 4) Inkotinensia refleks : merupakan
keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang tidak dirasakan, terjadi pada interval

By MELIA ULUL
yang dapat diperkirakan bila volume kandung kemih mencapai jumlah tertentu. 5) Inkontinensia
fungsional : merupakan keadaan seseorang yang mengalami pengeluaran urine secara tanpa
disadari dan tidak dapat diperkirakan.
c. Enuresis Enuresis merupakan ketidaksanggupan menahan kemih yang diakibatkan tidak mampu
mengontrol sfingter eksternal. Biasanya, enuresis terjadi pada anak atau orang jompo. Umumnya
enuresis terjadi pada malam hari.
d. Perubahan pola eliminasi urine Perubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang
yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik
sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan pola eliminasi terdiri atas: 1) Frekuensi : merupakan
banyaknya jumlah berkemih dalam sehari. Peningkatan frekuensi berkemih dikarenakan
meningkatnya jumlah cairan yang masuk. Frekuensi yang tinggi tanpa suatu tekanan asupan cairan
dapat disebabkan oleh sistisis (penyakit kronis yang menyebabkan peradangan, nyeri dan tekanan di
kandung kemih).
1. Frekuensi tinggi dapat ditemukan juga pada keadaan stres atau hamil.
2. Urgensi : perasaan seseorang yang takut mengalami inkontinensia jika tidak berkemih. Pada

umumnya, anak kecil memiliki kemampuan yang buruk dalam mengontrol sfingter eksternal.
Biasanya, perasaan segera ingin berkemih terjadi pada anak karena kurangnya pengontrolan pada
sfingter.
3. Disuria : rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih. Hal ini sering ditemukan pada penyakit infeksi

saluran kemih, trauma, dan striktur uretra (menyempit).


4. Poliuria : merupakan produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, tanpa adanya

peningkatan asupan cairan. Biasanya, hal ini dapat ditemukan pada penyakit diabetes mellitus dan
penyakit ginjal kronis.

By MELIA ULUL

Anda mungkin juga menyukai