Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Islam Malang


Kelas/ Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Keanakaragaman Hayati
Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya
4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya.

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik,  peserta didik dapat Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman
hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya, melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja   
dengan kritis, bekerja sama, dan komunikatif selama proses pembelajaran.

C. Materi Biologi
Keanekaragaman Hayati (Terlampir)

D. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik : Saintifik dalam pembelajaran Kooperatif
Metode : Diskusi, Tanya jawab, pemberian tugas

E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, membuka pembelajaran dengan berdoa,
mengecek kehadiran siswa, dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti
pembelajaran
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya memahami
ruang lingkup biologi
3. Sebagai apersepsi guru mengingatkan kembali siswa materi kesebangunan
melalui gambar dab Tanya jawab sebagai berikut.

Berdasarkan kedua gambar di atas, jelaskan apa perbedaannya? Mengapa


terdapat berbagai macam perbedaan di tiap manusia? (diferensiasi
konten)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Mengamati Mengamati
1. Melalui tayangan berupa gambar beberapa contoh keanekaragaman hayati
tingkat gen, guru meminta siswa untuk mengamati dan memberikan
pendapatnya.
“apa yang kalian pikirkan tentang gambar diatas?”
2. Dari gambar contoh keanekaragaman hayati tingkat gen, diberikan ilustrasi
mengenai keanekaragaman hayati
3. Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil berdasarkan profil belajar
(visual, auditori, dan kinestetik) dan meminta siswa untuk duduk bersama
anggota kelompoknya. (diferensiasi proses)
4. Setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
penyelesain di modul
Mengumpulkan Informasi
1. Dalam kegiatan belajar kelompoknya, siswa mencari jawaban dengan cara
diskusi dan mencari dari berbagai literature. Guru dapat mendiferensiasi
pembelajaran dengan memvariasikan kegiatan yang mengakomodasi gaya
belajar mereka (diferensiasi konten)
2. Guru mengamati proses kerja setiap siswa dan memberikan penilaian sikap
Menalar/Mengasosiasi
1. Siswa mencatat hasil diskusi ke dalam modul
2. Guru memfasilitasi siswa selama dalam proses kerja kelompok dengan
memberikan motivasi, bantuan dan arahan jika terdapat kesulitan siswa.
Pemberian bantuan (scaffolding) disesuaikan dengan kebutuhan yang
berbeda-beda. (diferensiasi proses)
Menanya
1. Siswa mempersiapkan untuk presentasi
2. Guru meminta setiap kelompok untuk ada yang bertanya, menyanggah,
dan memberi pendapat. Siswa dengan gaya belajar auditori akan
mengambil peran sebagai presenter (diferensiasi proses)
Mengomunikasikan
1. Salah satu kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi
keanekaragaman hayati
2. Guru memfasilitasi siswa selama proses penyajian informasi ini
3. Kelompok lain mempersiapkan pertanyaan, menyanggah, dam memberi
pendapat pada kelompok yang presentasi
4. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
5. Guru bersama dengan siswa memberikan penguatan pada diskusi terkait
keanekaragaman hayati
Menarik Kesimpulan
1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan mengenai ruang lingkup
biologi
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika terdapat hal-
hal yang belum jelas
3. Guru memberikan tes evaluasi kepada siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap konsep ruang lingkup biologi
Penutup 1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dalam
komunikasi, kerjasama, berpikir kritis, dan kreatif
2. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi pada pertemuan berikutnya yaitu ancaman
keanekaragaman hayati di Indonesia

F. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Slide PPT Ruang Lingkup Biologi
3. Modul Ajar Biologi Kelas X
4. Lembar Penilaian

G. Penilaian
1. Teknik Penilaian
- Kognitif : Tes AKM Keanekaragaman Hayati
- Afektif : observasi guru dan self-asessment
- Psikomotor : observasi guru dan unjuk kerja

2. Bentuk Instrumen
- Kognitif : Tes pilihan ganda dan esai
- Afektif : lembar observasi aktivitas siswa dan self- asessment
- Psikomotor : lembar penilaian keterampilan (penilaian presentasi, penialain mindmap)

Mengetahui, Malang, Juli 2022


Kepala SMA Islam Malang Guru Mata Pelajaran

Dimas Ardianto, S.Pd, gr Nikita Rizky, M.Pd


Lampiran 1. Penilaian Sikap

LEMBAR PENILAIAN KERJA KELOMPOK

Mata pelajaran : Biologi


Kelas :
Semester :
Pertemuan ke- :
Hari/tanggal :
Pokok bahasan :

Berilah skor 1, 2, 3, atau 4 berdasarkan perilaku siswa selama kegiatan pembelajaran (skor dapat dilihat di rubrik penilaian sikap).
Skor

Nama Jumlah
No Nilai
Siswa Skor

Kerjasama
Tanggung

Proaktif
Toleran
Disiplin

Santun
jawab
Jujur

Rubrik Penilaian Kerja Kelompok


Aspek Skor Indikator

Jujur 1 Mencontek pada saat pelaksanaan tes, melakukan plagiatisme suatu karya, memanipulasi data pada
saat praktikum
2 Mengerjakan tes secara mandiri, melakukan plagiatisme suatu karya, memanipulasi data pada saat
praktikum
3 Mengerjakan tes secara mandiri, tidak melakukan plagiatisme suatu karya, memanipulasi data pada saat
praktikum
4 Mengerjakan tes secara mandiri, tidak melakukan plagiatisme suatu karya, dan tidak memanipulasi data
pada saat praktikum
Disiplin 1 Tidak datang ke kelas tepat waktu, tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak mematuhi alokasi
waktu yang diberikan ketika diskusi atau praktikum
2 Datang ke kelas tepat waktu, tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak mematuhi alokasi waktu
yang diberikan ketika diskusi atau praktikum
3 Datang ke kelas tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak mematuhi alokasi waktu yang
diberikan ketika diskusi atau praktikum
4 Datang ke kelas tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, mematuhi alokasi waktu yang
diberikan ketika diskusi atau praktikum
Tanggung 1 Tidak ikut dalam kegiatan diskusi, tidak ikut observasi, dan tidak terlibat penyusunan laporan
Jawab 2 Ikut dalam kegiatan diskusi, tidak ikut observasi, dan tidak terlibat dalam penyusunan laporan
3 Ikut dalam kegiatan diskusi, observasi, dan tidak terlibat dalam penyusunan laporan
4 Ikut dalam kegiatan diskusi, observasi, dan penyusunan laporan
Kerja 1 Tidak mengikuti kegiatan diskusi dan observasi dengan baik, tidak memberikan pendapatnya, tidak
sama membanatu dalam kerja kelompok
2 Mengikuti kegiatan diskusi dan observasi dengan baik, tidak memberikan pendapatnya, tidak
membanatu dalam kerja kelompok
3 Mengikuti kegiatan diskusi dan observasi dengan baik, saling membantu dalam kerja kelompok, tidak
memberikan pendapatnya
4 Mengikuti kegiatan diskusi dan observasi dengan baik, dan memberikan pendapatnya, serta saling
membantu dalam kegiatan kelompok
Toleran 1 Tidak menerima kritik dan saran dari teman, menang sendiri
2 Tidak menerima kritik dan saran dari teman, namun masih dapat memberi kesempatan teman
berpendapat
3 Menerima kritik dan saran dari teman dengan berat hati
4 Menerima kritik dan saran dari teman dengan lapang dada, dan sadar akan kekurangannya
Proaktif 1 Tidak pernah mengemukakan pendapatnya baik di diskusi kelas atau kelompok
2 Jarang mengemukakan pendapatnya baik di diskusi kelas atau kelompok
3 Aktif mengemukakan pendapatnya di diskusi kelompok saja
4 Aktif mengemukakan pendapatnya baik di diskusi kelas atau kelompok
Santun 1 Menyampaikan pendapat dengan bahasa yang tidak santun menyinggung perasaan, dan berperilaku
tidak sopan
2 Menyampaikan pendapat dengan bahasa yang tidak santun menyinggung perasaan, namun berperilaku
sopan
3 Menyampaikan pendapat dengan bahasa yang santun dan tidak menyinggung perasaan namun perilaku
tidak sopan
4 Menyampaikan pendapat dengan bahasa yang santun dan perilaku yang sopan serta tidak menyinggung
perasaan

skor yang diperoleh


NILAI KERJA KELOMPOK = × 100
28
Lampiran 2. Penilaian Ketrampilan

LEMBAR PENILAIAN MIND MAP

Mata pelajaran :
Kelas :
Semester :
Pertemuan ke- :
Hari/tanggal :
Pokok bahasan :

Berilah skor 1, 2, 3, atau 4 berdasarkan hasil karya mind map siswa (skor dapat dilihat di rubrik penilaian mind map)
Skor

Jumlah

Kelengkapan materi
No Nama Siswa Nilai
Hubungan cabang

Skor

Simbol dan garis


Desain warna
Kata Kunci

lengkung
utama

Rubrik Penilaian Mind map


Aspek Skor Indikator

Kata Kunci 1 Tidak ada atau sangat terbatas dalam pemilihan kata kunci (beberapa ide ditulis dalam bentuk paragraf)

2 Penggunaan kata kunci terbatas (semua ide ditulis dalam bentuk kalimat)
3 Ide dalam bentuk kata kunci dan kalimat cukup efektif
4 Ide dalam bentuk kata kunci dan kalimat efektif
Hubungan 1 Menggunakan 1 cabang
cabang utama 2 Menggunakan 2 cabang
dengan cabang 3 Menggunakan 3 cabang
lainnya 4 Menggunakan lebih dari 3 cabang
Desain warna 1 Hanya menggunakan satu warna untuk menunjukkan hubungan antar topik
2 Menggunakan sedikit warna dan tidak menunjukkan hubungan antar topik kurang baik
3 Menggunakan beberapa warna tapi tidak menunjukkan hubungan yang cukup baik
4 Menggunakan warna untuk menunjukkan beberapa hubungan antar topik baik
Simbol gambar 1 Menggunakan garis lurus sebagai penghubung cabang
dan garis
lengkung 2 Tidak menggunakan gambar/simbol tapi menggunakan garis lengkung
3 Menggunakan gambar/simbol hanya pada ide sentral atau cabang utama yang dihubungkan dengan garis
lengkung
4 Menggunakan gambar/simbol pada ide sentral, cabang utama dan cabang lainnya yang dihubungkan dengan
garis lengkung
Kelengkapan 1 Peta pikiran menunjukkan materi yang tidak kompleks
materi 2 Peta pikiran menunjukkan materi yang kurang kompleks
3 Peta pikiran menunjukkan materi yang cukup kompleks
4 Peta pikiran menunjukkan materi yang kompleks
skor yang diperoleh
NILAI MIND MAP= ×100
20
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK

Mata Pelajaran :
Kompetensi Dasar :
Kelengkapan Kemampuan
Format Total
No Nama Siswa Materi Presentasi Nilai Akhir
Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Nilai Akhir = Skor Siswa x 100


Total Skor

No Aspek Skor Kriteria Skor


4  Powe point terdiri dari judul, isi materi, dan daftar pustaka
 Power point disusun sistematis sesuai materi
 Terdapat daftar pustaka dari internet yang relevan
Kelengkapan
1  Dilengkapi dengan gambar/animasi yang menarik dan sesuai dengan materi
Materi
3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
4  Materi dibuat dalam bentuk power point
 Setiap slide dapat terbaca dengan jelas
 Isi materi dibuat ringkas dan berbobot
2 Format  Bahasa yang digunakan sesuai materi
3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
4  Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias, dan bahasa yang lantang
 Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam presentasi
 Dapat mengemukakan ide dan beragumen dengan baik
Kemampuan
3  Memanajeman waktu presentasi dengan baik
Presentasi
3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
Lampiran 3. Penilaian Pengetahuan
No Soal Kunci Skor
Jawaban
1, Populasi orang utan kian hari kian berkurang, bahkan dalam 20 S,B,B 6
tahun terakhir populasi orang utan Kalimantan telah berkurang
hingga 55 persen. Orang utan Sumatera masuk dalam kategori
sangat terancam punah karena populasinya tinggal 7,5 ribu individu
di alam. Sementara orang utan Kalimantan masuk dalam kategori
terancam punah dan tersisa 57 ribu individu. Jika populasi orang
utan semakin berkurang, tidak mustahil suatu saat nanti orang utan
akan punah.
Beberapa penyebab berkurangnya populasi orang utan di antaranya
adalah praktik perburuan dan pembalakan liar, alih fungsi hutan
menjadi perkebunan kelapa sawit, perubahan iklim, dan kebakaran
hutan.
Orang utan memiliki peran penting bagi kehidupan bumi karena orang utan mengonsumsi buah-
buahan dalam jumlah besar. Biji buah-buahan akan mereka taburkan ke seluruh hutan. Banyak buah dan
tanaman lainnya yang merupakan komponen penting dari hutan hujan tropis, bergantung pada penyebaran biji
oleh orang utan. Karena orang utan merupakan penyebar biji yang handal, ia sering disebut gardeners of the
forest. Apabila orang utan punah maka banyak tanaman penting dari hujan tropis juga akan terancam ikut
punah
Sumber:https://kumparan.com/beritabojonegoro/selamatkan-orang-utan-dari-kepunahan-
1sRgS00kc0F/full

Berdasarkan teks di atas, tentukan pernyataan benar dan salah!


Pernyataan B S
Populasi orangutan berkurang hingga 25% dan terancam punah
Penyebab berkurangnya populasi orang utan di karenakan pemburuan liar dan alih fungsi
lahan
Orang utan di sebut juga sebagai gardeners of the forest

2 Berdasarkan bacaan di atas, mengapa orang utan di sebut juga sebagai gardeners of the forest? C 2
a. Karena orang utan mengonsumsi buah-buahan dalam jumlah banyak dan biji dari buah tersebut akan
tersebar ke seluruh hutan dan secara tidak langsung orang utan membantu dalam penghijauan di
Indonesia
b. Karena orang utan tinggal di hutan dan seing mengonsumsi buah-buahan sehingga membantu proses
pemupukan secara alami jika buah tersebut tidak habis termakan
c. Karena orang utan tinggal di hutan dan memakan porsi buah-buahan yang cukup banyak sehingga
kotoran dari orang utan tersebut bisa menjadi pupuk kandang bagi kesuburan tanah di hutan
Indonesia
d. Karena orang utan dapat memilah tumbuhan yang berpotensi untuk penghijauan di Indonesia dengan
cara tinggal di salah satu pohon tersebut
e. Karena orang utan mengonsumsi buah-buahan dan serangga dalam jumlah banyak sehingga sisa dari
buah dan serangga yang terjatuh ke atas tanah membuat tanah menjadi subur

3. Jika kamu sebagai pemerintah, langkah apa yang akan kamu lakukan jika melihat kondisi orang utan seperti A 3
pada teks di atas?
a. Membuat UU tentang pemburuan liar dan memberikan sanksi yang tegas agar orang utan di
Indonesia tidak punah
b. Memberikan sanksi yang berat seperti hukuman mati bagi pemburu liar agar satwa di Indonesia tidak
punah
c. Membiarkan para pemburu liar untuk menangkap orang utan karena orang utan dapat di cloning
sehingga tidak perlu takut punah
d. Membuat UU tentang pemburuan liar tetapi tidak di terapkan karena kerjaan pemerintah masih
banyak yang lebih penting
e. Memberikan sanksi yang ringan bagi pemburu liar karena bentuk dari perikemanusiaan dan jika
orang utan punah tidak berbengaruh terhadap ekosistem di Indonesia
Lampiran 4. Remidi dan Pengayaan

A. Penilaian Remidi
Bila skor anda pada penilaian kurang dari 70, silahkan anda lanjutkan dengan mengembangkan materi ini dengan mengerjakan
soal berikut.
1. Jelaskan pengertian keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem! Serta beri contohnya !
2. Jelaskan pengertian garis Wallace dan Weber !
3. Jelaskan min 3 ciri fauna tipe Asiatis, Australis, dan Peralihan !
4. Carilah informasi di internet, hewan dan tumbuhan di Indonesia apa saja yang terancam punah!
5. Buat tabel hewan dan tumbuhan di Indonesia yang terancam punah lengkap dengan data tempat hidup dan jumlahnya!

B. Penilaian Pengayaan
Bacalah Artikel Jurnal di bawah ini!
PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI TERHADAP PENCEMARAN DAN PENGRUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP MENURUT
UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009
Penyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup, harus didasarkan pada norma hukum dengan memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat dan
perkembangan lingkungan global serta perangkat hukum internasional yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Keasadaran dan
kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan hidup telah berkembang demikian rupa sehingga perlu
disempurnakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.
Terjadi pencemaran lingkungan hidup, maka pelakunya dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana, perdata dan
administrasi, sebagai bagian dari penegakan hukum lingkungan hidup agar semua pihak melalui ancaman sanksi ini dapat
berupaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Perusakan dan pencemaran lingkungan hidup dapat menimbulkan
pertanggungjawaban perdata yang meliputi; ganti rugi, pembayaran uang paksa untuk pemulihan lingkungan yang telah rusak
dan tercemar, dan tanggung jawab mutlak (strict liability). Pada umumnya masyarakat yang menjadi korban pencemaran atau
kerusakan lingkungan berasal dari kelompok masyarakat yang kurang memiliki akses pada sumberdaya khususnya hukum,
ekonomi dan politik. Dalam aitannya hukum lingkungan semestinya dapat berperan dalam memperkuat posisi tawar (bargaining
position) kelompok masyarakat yang menjadi korban pencemaran atau kerusakan lingkungan dengan cara memberikan jaminan
akan hak-hak hukum mereka
Perlindungan keanekaragaman hayati telah di muat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal 87 ayat (1) Ketentuan dalam ayat ini merupakan realisasi asas
yang ada dalam hukum lingkungan hidup yang disebut asas pencemar membayar. Selain diharuskan membayar Ganti rugi dan
pemulihan akibat pencemaran lingkungan dilakukan oleh setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan
perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang
lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu. Selain diharuskan membayar ganti
rugi, pencemar dan/atau perusak lingkungan hidup dapat pula dibebani oleh hakim untuk melakukan tindakan hukum tertentu,
misalnya perintah untuk: memasang atau memperbaiki unit pengolahan limbah sehingga limbah sesuai dengan baku mutu
lingkungan hidup yang ditentukan; memulihkan fungsi lingkungan hidup; dan/atau menghilangkan atau memusnahkan penyebab
timbulnya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
Sumber: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/13254/12840

Berdasarkan bacaan di atas, apa langkah pemerintah untuk menangani pencemaran lingkungan dan kerusakan keanekaragaman
hayati di Indonesia? Bagaimana peran kita sebagai siswa untuk melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia?
Lembar Kerja Siswa
KEANEKARAGAMAN HAYATI

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/ Ganjil

Alokasi Waktu : 2x45 menit

Materi : Ruang Lingkup Biologi

Kelas:
Kelompok:
Anggota:

Kompetensi Dasar

3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya
4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya.

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik,   peserta didik dapat Menganalisis berbagai tingkat
keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya, melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja   dengan kritis, bekerja sama, dan komunikatif selama proses pembelajaran.
Aktivitas / Tugas

Kegiatan Mandiri 1
1. Bawalah gambar sebagai berikut:
Mawar merah, mawar putih, mawar pink, mawar ungu, kucing, harimau, chettah, dan singa.
2. Guntinglah semua gambar tersebut
3. Kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini
a. Berdasarkan gambar yang kamu bawa, kelompokan keanekaragaman hayati tingkat gen dan jenis kemudian tempel di
buku tulis!
b. Mengapa kamu mengelompokan tumbuhan tersebut ke dalam kelompok yang sama?
c. Apa dasar pengelompokan yang telah kalian buat?

4. Cobalah kalian lihat rempah-rempah yang dijadikan bumbu masakan oleh ibumu kemudian lakukanlah identifikasi rempah-
rempah sebagai berikut.
a. Catatlah jenis rempah yang biasa kalian gunakan pada saat masak atau yang kalian ketahui
b. Kelompokan rempah tersebut ke dalam kelompok yang sama berdasarkan karakteristiknya!
c. Apa dasar pengelompokan yang telah kalian buat?
d. Termasuk ke dalam keanekaragaman hayati tingkat apakah rempah yang telah kalian tulis? Jelaskan alasanmu!

Kegiatan Mandiri 2
Setelah mencari tahu lebih jelas mengenai berbagai jenis ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Analisis Video
berikut ini!
A. Tradisi Penangkapan Paus di Desa Lamalera Pulau Lembata Nusa Tenggara Timur
https://www.youtube.com/watch?v=C1FENYarbj4
B. Peristiwa Kebakaran hutan di pulau Kalimantan Indonesia
https://www.youtube.com/watch?v=K70pYhYm7uY
C. Tanaman Akasia menginvasif di Taman Nasional Baluran Jawa Timur
https://www.youtube.com/watch?v=DNZhsWQODj4

Setelah menonton video tersebut, jawab pertanyaan dibawah ini!


1. Jelaskan ancaman yang terjadi terhadap keanekaragaman hayati pada video A, B, dan C?
2. Apa dampak jangka panjang yang akan terjadi dari video tersebut terhadap keanekaragaman hayati?
3. Berikan solusi cerdas dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati dari video A, B, dan C!
4. Bagaimana dengan status konservasi IUCN (International Union for Conservation of Nature) pada jenis fauna berikut yang
terdapat dalam video: Physeter macrocephalus (Paus sperma), Pongo pygmaeus (orang utan), Bos javanicus (Banteng)?
5. Indonesia menjadi tuan rumah pada perhelatan olahraga terbesar seasia pada event Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Terdapat 3 tokoh maskot yang diusung yaitu Bhin-bhin (Cenderawasih), Atung (Rusa Bawean), dan Kaka (Badak Jawa).
a. Jika dilihat dari pola bagian persebaran fauna di Indonesia, buatlah pola letak persebaran (endemik) fauna tersebut di
Indonesia menurut garis imajiner Wallace-Weber-Lydekker.
b. Jelaskan deskripsi singkat status IUCN pada ketiga hewan tersebut yang meliputi Klasifikasi, status ancaman populasi,
deskripsi geografis fauna, habitat dan ekologi, serta tindakan konservasi!
BAHAN AJAR
KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati merupakan bentuk variasi dari makhluk hidup pada tingkatan gen, spesies, dan ekosistem
yang berbeda di tiap wilayahnya. Keanekaragaman hayati diperlukan untuk keberlangsungan pelestarian dan keseimbangan
aliran energi. Menurut Undang-undang No.05 Tahun 1994 keanekaragaman hayati adalah diantara makhluk hidup dari semua
sumber, termasuk diantaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan
bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekargaman dalam spesies, antar spesies, dan ekosistem. Keanekaragaman
hayati dibagi kedalam tiga tingkatan yaitu gen, spesies dan ekosistem

Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Gen adalah substansi kimia sebagai factor penentu sifat keturunan. Gen terdapat dalam lokus kromosom, kromosom
ada dalam inti sel. Semua mahluk hidup yang ada dipermukaan bumi ini mempunyai kearngka dasar komponen sifat menurun
yang sama. Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup.
Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip
(penampakan luar) suatu makhluk hidup. Contoh dari keanekaragaman hayati tingkat gen adalah ras manusia, bunga mawar, ras
kucing, dsb.

Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis


Gambar 1. Variasi Ras Kucing
Keanekaragaman tingkat jenis adalah variasi antarspesies di dalam ekosistem. Variasi antarspesies, misalnya dalam
satu genus, famili atau tingkatan taksonomi lebih tinggi lainnya mudah diamati dari pada variasi dalam satu spesies. Contohnya:
Keanekaragaman Tingkat Jenis dalam satu genus Panthera yaitu Harimau (Panthera tigris) dan macam tutul (Panthera pardus).
Kedua jenis tersebut memiliki ukuran, bentuk tubuh, warna bulu, tipe loreng dan lingkungan hidup yang berbeda. Contoh lainnya:
keluarga kacang –kacangan, ada kacang kapri (Pisum sativum L.), kacang kedelai (Glycine max (L.) Merr.), kacang tanah (Arachis
hypogeae L.) dan sebagainya
Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme di suatu habitat. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan
keanekaragaman jenis (spesies).contoh keanekargaman ekosistem : sawah, hutan, pantai.

Indonesia memiliki jumlah spesies endemic tertinggi di dunia. Hal ini disebabkan oleh karena banyak pulau yang
terisolasi dalam waktu lama sehingga perlahan muncul spesies lokal yang unik disebut endemik.
1. Penyebaran Flora
Flora Indonesia termasuk kawasan Malesiana, meliputi Malaysia,
Filipina, Indonesia, dan Papua Nugini. Menurut Van Welzen dan Silk
botanis dari Belanda, flora Malesiana terbagi kedalam flora daratan
Sunda, Sahul, dan tengah (Wallace) yang khas dan endemik. Contoh flora
Sunda yaitu Nepenthes gymnaphora (kantung semar) merupakan
tumbuhan pemakan serangga, flora Sahul contohnya yaitu Myristica
fragnans, Sedangkan untuk kawasan Wallace yaitu Eucalyptus deglupta
(pohon pelangi) karena memiliki batang berwarna warni.

Gambar 11. Flora Endemik di Indonesia


2. Penyebaran Fauna
Persebaran fauna terbagi menjadi 3 yaitu kawasan
Indonesia Barat, peralihan, dan Kawasan Indonesia Timur yang
dipisahkan oleh garis Wallace, Weber, dan Lydekker. Pola
persebaran kawasan Barat (garis imajiner Wallace) meliputi
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Jenis hewan antara lain
Panthera tigris (Harimau), Elephas maximus (gajah), Pongo
pygmaeus (orang utan) dan sebagainya. Kawasan peralihan meliputi
Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Timor-timor
yang dibatasi garis Wallace bagian barat dengan garis Lydekker
bagian timur. Garis imajiner Weber pada kawasan peralihan ini
merupakan campuran fauna oriental dengan australis, contohnya
Varanus komodoensis (komodo), Macrocephalon maleo (maleo),
Dugong dugon (duyung) dan sebagainya. Kawasan Indonesia Timur
yang dibatasi oleh garis Lydekker meliputi Papua dan pulau kecil
disekitarnya. Contoh hewan ini meliputi Dorcopsulus vanheurni
(walabi) Probosciger atterimus (kakatua raja), dan sebagainya.
Ancaman dan Usaha Pelestarian Kenakeragaman Hayati

1. Ancaman Keanekaragaman Hayati


Pada tahun 2015, IUCN (International Union For the Conservation of Nature), sebuah lembaga mendata ancaman
kepunahan spesies di dunia mengungkapkan bahwa terdapat 22. 784 spesies di dunia yang terancam punah.Jumlah ini hampir
sepertiga dari jumlah spesies yang dievaluasi oleh IUCN.Di situs IUCN tercantum 834 spesies makhluk hidup yang dinyatakan
punah. Di Indonesia, beberapa spesies hewan juga telah dinyatakan punah. Contohnya harimau jawa dan harimau bali. Adapun
harimau sumatera dan beberapa jenis hewan lainnya seperti badak jawa, kangguru, pohon wondiwoi, macan tutul jawa, kura-
kura hutan sulawesi berada dalam status kritis punah. Ancaman kepunahan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
perubahan habitat, perubahan iklim, eksploitasi berlebihan, kompetisi oleh spesies eksotik, dan pencemaran

Gambar 12. Berbagai Contoh Ancaman Keanekaragaman Hayati di Indonesia

2. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelstarian Keanekaragaman Hayati dibagi menjadi dua yaitu Pelestarian secara
In- Situ dan Pelestarian secara Ex- Situ.
a. Pelestarian Secara In-Situ
Pelestarian ini adalah pelesatarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di tempat hidup aslinya (habitatnya).
Contoh :Taman Nasional dan Cagar Alam.
b. Pelestarian Secara Eks- Situ
Pelestarian ini adalah pelestarian keanekaragaman hayati (Tumbuhan dan Hewan) dengan cara dikeluarkan dari habitatnya
dan dipelihara di tempat lain. Contoh: kebun plasma nutfah, kebun binatang, kebun raya

Anda mungkin juga menyukai