A. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya
4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya.
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman
hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya, melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja
dengan kritis, bekerja sama, dan komunikatif selama proses pembelajaran.
C. Materi Biologi
Keanekaragaman Hayati (Terlampir)
D. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik : Saintifik dalam pembelajaran Kooperatif
Metode : Diskusi, Tanya jawab, pemberian tugas
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, membuka pembelajaran dengan berdoa,
mengecek kehadiran siswa, dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti
pembelajaran
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya memahami
ruang lingkup biologi
3. Sebagai apersepsi guru mengingatkan kembali siswa materi kesebangunan
melalui gambar dab Tanya jawab sebagai berikut.
F. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Slide PPT Ruang Lingkup Biologi
3. Modul Ajar Biologi Kelas X
4. Lembar Penilaian
G. Penilaian
1. Teknik Penilaian
- Kognitif : Tes AKM Keanekaragaman Hayati
- Afektif : observasi guru dan self-asessment
- Psikomotor : observasi guru dan unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen
- Kognitif : Tes pilihan ganda dan esai
- Afektif : lembar observasi aktivitas siswa dan self- asessment
- Psikomotor : lembar penilaian keterampilan (penilaian presentasi, penialain mindmap)
Berilah skor 1, 2, 3, atau 4 berdasarkan perilaku siswa selama kegiatan pembelajaran (skor dapat dilihat di rubrik penilaian sikap).
Skor
Nama Jumlah
No Nilai
Siswa Skor
Kerjasama
Tanggung
Proaktif
Toleran
Disiplin
Santun
jawab
Jujur
Jujur 1 Mencontek pada saat pelaksanaan tes, melakukan plagiatisme suatu karya, memanipulasi data pada
saat praktikum
2 Mengerjakan tes secara mandiri, melakukan plagiatisme suatu karya, memanipulasi data pada saat
praktikum
3 Mengerjakan tes secara mandiri, tidak melakukan plagiatisme suatu karya, memanipulasi data pada saat
praktikum
4 Mengerjakan tes secara mandiri, tidak melakukan plagiatisme suatu karya, dan tidak memanipulasi data
pada saat praktikum
Disiplin 1 Tidak datang ke kelas tepat waktu, tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak mematuhi alokasi
waktu yang diberikan ketika diskusi atau praktikum
2 Datang ke kelas tepat waktu, tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak mematuhi alokasi waktu
yang diberikan ketika diskusi atau praktikum
3 Datang ke kelas tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak mematuhi alokasi waktu yang
diberikan ketika diskusi atau praktikum
4 Datang ke kelas tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, mematuhi alokasi waktu yang
diberikan ketika diskusi atau praktikum
Tanggung 1 Tidak ikut dalam kegiatan diskusi, tidak ikut observasi, dan tidak terlibat penyusunan laporan
Jawab 2 Ikut dalam kegiatan diskusi, tidak ikut observasi, dan tidak terlibat dalam penyusunan laporan
3 Ikut dalam kegiatan diskusi, observasi, dan tidak terlibat dalam penyusunan laporan
4 Ikut dalam kegiatan diskusi, observasi, dan penyusunan laporan
Kerja 1 Tidak mengikuti kegiatan diskusi dan observasi dengan baik, tidak memberikan pendapatnya, tidak
sama membanatu dalam kerja kelompok
2 Mengikuti kegiatan diskusi dan observasi dengan baik, tidak memberikan pendapatnya, tidak
membanatu dalam kerja kelompok
3 Mengikuti kegiatan diskusi dan observasi dengan baik, saling membantu dalam kerja kelompok, tidak
memberikan pendapatnya
4 Mengikuti kegiatan diskusi dan observasi dengan baik, dan memberikan pendapatnya, serta saling
membantu dalam kegiatan kelompok
Toleran 1 Tidak menerima kritik dan saran dari teman, menang sendiri
2 Tidak menerima kritik dan saran dari teman, namun masih dapat memberi kesempatan teman
berpendapat
3 Menerima kritik dan saran dari teman dengan berat hati
4 Menerima kritik dan saran dari teman dengan lapang dada, dan sadar akan kekurangannya
Proaktif 1 Tidak pernah mengemukakan pendapatnya baik di diskusi kelas atau kelompok
2 Jarang mengemukakan pendapatnya baik di diskusi kelas atau kelompok
3 Aktif mengemukakan pendapatnya di diskusi kelompok saja
4 Aktif mengemukakan pendapatnya baik di diskusi kelas atau kelompok
Santun 1 Menyampaikan pendapat dengan bahasa yang tidak santun menyinggung perasaan, dan berperilaku
tidak sopan
2 Menyampaikan pendapat dengan bahasa yang tidak santun menyinggung perasaan, namun berperilaku
sopan
3 Menyampaikan pendapat dengan bahasa yang santun dan tidak menyinggung perasaan namun perilaku
tidak sopan
4 Menyampaikan pendapat dengan bahasa yang santun dan perilaku yang sopan serta tidak menyinggung
perasaan
Mata pelajaran :
Kelas :
Semester :
Pertemuan ke- :
Hari/tanggal :
Pokok bahasan :
Berilah skor 1, 2, 3, atau 4 berdasarkan hasil karya mind map siswa (skor dapat dilihat di rubrik penilaian mind map)
Skor
Jumlah
Kelengkapan materi
No Nama Siswa Nilai
Hubungan cabang
Skor
lengkung
utama
Kata Kunci 1 Tidak ada atau sangat terbatas dalam pemilihan kata kunci (beberapa ide ditulis dalam bentuk paragraf)
2 Penggunaan kata kunci terbatas (semua ide ditulis dalam bentuk kalimat)
3 Ide dalam bentuk kata kunci dan kalimat cukup efektif
4 Ide dalam bentuk kata kunci dan kalimat efektif
Hubungan 1 Menggunakan 1 cabang
cabang utama 2 Menggunakan 2 cabang
dengan cabang 3 Menggunakan 3 cabang
lainnya 4 Menggunakan lebih dari 3 cabang
Desain warna 1 Hanya menggunakan satu warna untuk menunjukkan hubungan antar topik
2 Menggunakan sedikit warna dan tidak menunjukkan hubungan antar topik kurang baik
3 Menggunakan beberapa warna tapi tidak menunjukkan hubungan yang cukup baik
4 Menggunakan warna untuk menunjukkan beberapa hubungan antar topik baik
Simbol gambar 1 Menggunakan garis lurus sebagai penghubung cabang
dan garis
lengkung 2 Tidak menggunakan gambar/simbol tapi menggunakan garis lengkung
3 Menggunakan gambar/simbol hanya pada ide sentral atau cabang utama yang dihubungkan dengan garis
lengkung
4 Menggunakan gambar/simbol pada ide sentral, cabang utama dan cabang lainnya yang dihubungkan dengan
garis lengkung
Kelengkapan 1 Peta pikiran menunjukkan materi yang tidak kompleks
materi 2 Peta pikiran menunjukkan materi yang kurang kompleks
3 Peta pikiran menunjukkan materi yang cukup kompleks
4 Peta pikiran menunjukkan materi yang kompleks
skor yang diperoleh
NILAI MIND MAP= ×100
20
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK
Mata Pelajaran :
Kompetensi Dasar :
Kelengkapan Kemampuan
Format Total
No Nama Siswa Materi Presentasi Nilai Akhir
Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
2 Berdasarkan bacaan di atas, mengapa orang utan di sebut juga sebagai gardeners of the forest? C 2
a. Karena orang utan mengonsumsi buah-buahan dalam jumlah banyak dan biji dari buah tersebut akan
tersebar ke seluruh hutan dan secara tidak langsung orang utan membantu dalam penghijauan di
Indonesia
b. Karena orang utan tinggal di hutan dan seing mengonsumsi buah-buahan sehingga membantu proses
pemupukan secara alami jika buah tersebut tidak habis termakan
c. Karena orang utan tinggal di hutan dan memakan porsi buah-buahan yang cukup banyak sehingga
kotoran dari orang utan tersebut bisa menjadi pupuk kandang bagi kesuburan tanah di hutan
Indonesia
d. Karena orang utan dapat memilah tumbuhan yang berpotensi untuk penghijauan di Indonesia dengan
cara tinggal di salah satu pohon tersebut
e. Karena orang utan mengonsumsi buah-buahan dan serangga dalam jumlah banyak sehingga sisa dari
buah dan serangga yang terjatuh ke atas tanah membuat tanah menjadi subur
3. Jika kamu sebagai pemerintah, langkah apa yang akan kamu lakukan jika melihat kondisi orang utan seperti A 3
pada teks di atas?
a. Membuat UU tentang pemburuan liar dan memberikan sanksi yang tegas agar orang utan di
Indonesia tidak punah
b. Memberikan sanksi yang berat seperti hukuman mati bagi pemburu liar agar satwa di Indonesia tidak
punah
c. Membiarkan para pemburu liar untuk menangkap orang utan karena orang utan dapat di cloning
sehingga tidak perlu takut punah
d. Membuat UU tentang pemburuan liar tetapi tidak di terapkan karena kerjaan pemerintah masih
banyak yang lebih penting
e. Memberikan sanksi yang ringan bagi pemburu liar karena bentuk dari perikemanusiaan dan jika
orang utan punah tidak berbengaruh terhadap ekosistem di Indonesia
Lampiran 4. Remidi dan Pengayaan
A. Penilaian Remidi
Bila skor anda pada penilaian kurang dari 70, silahkan anda lanjutkan dengan mengembangkan materi ini dengan mengerjakan
soal berikut.
1. Jelaskan pengertian keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem! Serta beri contohnya !
2. Jelaskan pengertian garis Wallace dan Weber !
3. Jelaskan min 3 ciri fauna tipe Asiatis, Australis, dan Peralihan !
4. Carilah informasi di internet, hewan dan tumbuhan di Indonesia apa saja yang terancam punah!
5. Buat tabel hewan dan tumbuhan di Indonesia yang terancam punah lengkap dengan data tempat hidup dan jumlahnya!
B. Penilaian Pengayaan
Bacalah Artikel Jurnal di bawah ini!
PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI TERHADAP PENCEMARAN DAN PENGRUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP MENURUT
UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009
Penyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup, harus didasarkan pada norma hukum dengan memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat dan
perkembangan lingkungan global serta perangkat hukum internasional yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Keasadaran dan
kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan hidup telah berkembang demikian rupa sehingga perlu
disempurnakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.
Terjadi pencemaran lingkungan hidup, maka pelakunya dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana, perdata dan
administrasi, sebagai bagian dari penegakan hukum lingkungan hidup agar semua pihak melalui ancaman sanksi ini dapat
berupaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Perusakan dan pencemaran lingkungan hidup dapat menimbulkan
pertanggungjawaban perdata yang meliputi; ganti rugi, pembayaran uang paksa untuk pemulihan lingkungan yang telah rusak
dan tercemar, dan tanggung jawab mutlak (strict liability). Pada umumnya masyarakat yang menjadi korban pencemaran atau
kerusakan lingkungan berasal dari kelompok masyarakat yang kurang memiliki akses pada sumberdaya khususnya hukum,
ekonomi dan politik. Dalam aitannya hukum lingkungan semestinya dapat berperan dalam memperkuat posisi tawar (bargaining
position) kelompok masyarakat yang menjadi korban pencemaran atau kerusakan lingkungan dengan cara memberikan jaminan
akan hak-hak hukum mereka
Perlindungan keanekaragaman hayati telah di muat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal 87 ayat (1) Ketentuan dalam ayat ini merupakan realisasi asas
yang ada dalam hukum lingkungan hidup yang disebut asas pencemar membayar. Selain diharuskan membayar Ganti rugi dan
pemulihan akibat pencemaran lingkungan dilakukan oleh setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan
perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang
lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu. Selain diharuskan membayar ganti
rugi, pencemar dan/atau perusak lingkungan hidup dapat pula dibebani oleh hakim untuk melakukan tindakan hukum tertentu,
misalnya perintah untuk: memasang atau memperbaiki unit pengolahan limbah sehingga limbah sesuai dengan baku mutu
lingkungan hidup yang ditentukan; memulihkan fungsi lingkungan hidup; dan/atau menghilangkan atau memusnahkan penyebab
timbulnya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
Sumber: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/13254/12840
Berdasarkan bacaan di atas, apa langkah pemerintah untuk menangani pencemaran lingkungan dan kerusakan keanekaragaman
hayati di Indonesia? Bagaimana peran kita sebagai siswa untuk melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia?
Lembar Kerja Siswa
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Kelas:
Kelompok:
Anggota:
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya
4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya.
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat Menganalisis berbagai tingkat
keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya, melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja dengan kritis, bekerja sama, dan komunikatif selama proses pembelajaran.
Aktivitas / Tugas
Kegiatan Mandiri 1
1. Bawalah gambar sebagai berikut:
Mawar merah, mawar putih, mawar pink, mawar ungu, kucing, harimau, chettah, dan singa.
2. Guntinglah semua gambar tersebut
3. Kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini
a. Berdasarkan gambar yang kamu bawa, kelompokan keanekaragaman hayati tingkat gen dan jenis kemudian tempel di
buku tulis!
b. Mengapa kamu mengelompokan tumbuhan tersebut ke dalam kelompok yang sama?
c. Apa dasar pengelompokan yang telah kalian buat?
4. Cobalah kalian lihat rempah-rempah yang dijadikan bumbu masakan oleh ibumu kemudian lakukanlah identifikasi rempah-
rempah sebagai berikut.
a. Catatlah jenis rempah yang biasa kalian gunakan pada saat masak atau yang kalian ketahui
b. Kelompokan rempah tersebut ke dalam kelompok yang sama berdasarkan karakteristiknya!
c. Apa dasar pengelompokan yang telah kalian buat?
d. Termasuk ke dalam keanekaragaman hayati tingkat apakah rempah yang telah kalian tulis? Jelaskan alasanmu!
Kegiatan Mandiri 2
Setelah mencari tahu lebih jelas mengenai berbagai jenis ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Analisis Video
berikut ini!
A. Tradisi Penangkapan Paus di Desa Lamalera Pulau Lembata Nusa Tenggara Timur
https://www.youtube.com/watch?v=C1FENYarbj4
B. Peristiwa Kebakaran hutan di pulau Kalimantan Indonesia
https://www.youtube.com/watch?v=K70pYhYm7uY
C. Tanaman Akasia menginvasif di Taman Nasional Baluran Jawa Timur
https://www.youtube.com/watch?v=DNZhsWQODj4
Keanekaragaman hayati merupakan bentuk variasi dari makhluk hidup pada tingkatan gen, spesies, dan ekosistem
yang berbeda di tiap wilayahnya. Keanekaragaman hayati diperlukan untuk keberlangsungan pelestarian dan keseimbangan
aliran energi. Menurut Undang-undang No.05 Tahun 1994 keanekaragaman hayati adalah diantara makhluk hidup dari semua
sumber, termasuk diantaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan
bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekargaman dalam spesies, antar spesies, dan ekosistem. Keanekaragaman
hayati dibagi kedalam tiga tingkatan yaitu gen, spesies dan ekosistem
Gen adalah substansi kimia sebagai factor penentu sifat keturunan. Gen terdapat dalam lokus kromosom, kromosom
ada dalam inti sel. Semua mahluk hidup yang ada dipermukaan bumi ini mempunyai kearngka dasar komponen sifat menurun
yang sama. Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup.
Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip
(penampakan luar) suatu makhluk hidup. Contoh dari keanekaragaman hayati tingkat gen adalah ras manusia, bunga mawar, ras
kucing, dsb.
Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme di suatu habitat. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan
keanekaragaman jenis (spesies).contoh keanekargaman ekosistem : sawah, hutan, pantai.
Indonesia memiliki jumlah spesies endemic tertinggi di dunia. Hal ini disebabkan oleh karena banyak pulau yang
terisolasi dalam waktu lama sehingga perlahan muncul spesies lokal yang unik disebut endemik.
1. Penyebaran Flora
Flora Indonesia termasuk kawasan Malesiana, meliputi Malaysia,
Filipina, Indonesia, dan Papua Nugini. Menurut Van Welzen dan Silk
botanis dari Belanda, flora Malesiana terbagi kedalam flora daratan
Sunda, Sahul, dan tengah (Wallace) yang khas dan endemik. Contoh flora
Sunda yaitu Nepenthes gymnaphora (kantung semar) merupakan
tumbuhan pemakan serangga, flora Sahul contohnya yaitu Myristica
fragnans, Sedangkan untuk kawasan Wallace yaitu Eucalyptus deglupta
(pohon pelangi) karena memiliki batang berwarna warni.