Anda di halaman 1dari 9

MASALAH-MASALAH

KEBUTUHAN
CAIRAN DAN
ELEKROLIT
MELIA ULUL, S.Kep
MASALAH-MASALAH
KEBUTUHAN CAIRAN
ASIDOSIS RESPIRATORIK Suatu keadaan yang disebabkan oleh
kegagalan sistem pernafasan dalam
membuang CO2 dari cairan tubuh

ASIDOSIS METABOLIK Suatu keadaan kehilangan basa atau terjadi


penumpukan asam

ALKALOSIS RESPIRATORIK Suatu keadaan kehilangan CO2 dari paru-


paru yang dapat menimbulkan terjadinya
paCO2 arteri kurang dari 35 mmHg, Ph lebih
dari 7,45
ALKALOSIS METABOLIK Suatu keadaan kehilangan ion hidrogen atau
penambahan cairan basa pada cairan tubuh
dengan adanya peningkatan bikarbonat
plasma lebih dari 20 mEq/L dan Ph arteri
>7,45
MASALAH-MASALAH
KEBUTUHAN ELEKTROLIT
Keadaan kekuarangan kadar natrium dalam plasma darah yang
HIPONATREMIA ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari
135 mEq/L, mual, muntah dan diare.

Keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi, yang


ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguruia/anuria, turgor
kulit buruk ,dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan,
HIPERNATREMIA lidah kering.

Keadaan kurang kadar kalium dalam darah. Hipokalemi ini dapat


HIPOKALEMIA terjadi dengan sangat cepat. Sering terjadi pada pasien yang
mengalami diare berkepanjangan.

Keadaan kurang kadar kalium dalam darah tinggi. Keadaan ini


HIPERKALEMIA sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal dan asidosis
metabolik. Hiperkalsemia ditandai dengan adanya mual,
hiperkalemia ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas sistem
pencernaan
Kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah Hipokalsemia
HIPOKALSEMIA ditandai dengan adanya kram otot dan kram perut , kejang,
bingung.
Keadaan kelebihan kadar kalsium dalam darah. Hal ini terjadi
HIPERKALSEMIA pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok
dan makan vitamin D secara berlebihan. Hiperkalsemia
ditandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot,
batu ginjal dll. Kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3
mEq/L.

Kelebihan kadar magnesium dalam darah. Hal ini ditandai


HIPOMAGNESIA dengan adanya koma, gangguan pernafasan, dan kadar
magnesium lebih dari 2,5 mEq/L.

Kelebihan kadar magnesium dalam darah. Hal ini ditandai


HIPERMAGNESIA dengan adanya koma, gangguan pernafasan, dan kadar
magnesium lebih dari 2,5 mEq/L.
GANGGUAN KEBUTUHAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
A. HIPOVOLEMIA
Suatu Keadaan dengan volume cairan tubuh berkurang, hal ini akan
menyebabkan hipoperfusi jaringan.
Hipovolemia dapat terjadi pada dua keadaan, yaitu depresi volume dan
dehidrasi.
Gejala-gejala : Pusing, kelemahan, keletihan , anoreksia, mual,
muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi dan Oliguria, HR
meningkat, suhu meningkat , turgor kulit menurun, lidah kering,
mukosa kering dan mata kering.
Deplesi Volume
Keadaan dimana cairan ekstrasel berkurang ; kekurangan air dan natrium terjadi
dalam jumlah yang sebanding.
Misalnya : Hilangnya air dan natrium melalui saluran cerna seperti muntah dan diare,
perdarahan atau melalui pipa nasogastrik. Hilangnya air dan natrium juga dapat
melalui ginjal, misalnya penggunaan diuretik.
Dehidrasi
Suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disertai output yang melebihi intake
sehingga jumlah air pada tubuh berkurang.
Water Depletion atau Dehidrasi primer: terjadi pada orang yang mengeluarkan
keringat sangat banyak tanpa mendapat penggantian air.
Gejala-gejala khas pada dehidrasi primer, air liur sedikit sekali sehingga mulut kering
, oliguria, sangat lemah, timbulnya gangguan mental seperti halusinasi dan delirium.
Dehidrasi Sekunder atau sodium depletion
Terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung
elektrolit.
Gejala-gejala : Nausea, Muntah-muntah, Kekejangan, Sakit Kepala,
Perasaan Lesu dan Lelah.
B. Edema
Meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler
disertai dengan penimbunan cairan ini dalam sela-sela jaringan dan
rongga serosa. Edema pada jaringan subcutis menimbulkan
pembengkakan dan tampak paling nyata mata dan alat kelamin luar
( genitalia eksterna ). Kulit diatasanya biasanya menjadi renggang.
C. Hiponatremia
Terjadi karena penambahan air atau penurunan cairan kaya natrium yang
digantikan oleh air. Gejala neurologis biasanya tidak terjadi sampai kadar
natrium serum turun kira-kira 120-125 mEq/L (Horne, 2001).
Menurut waktu terjadinya , Hiponatremia di bagi menjadi 2 yaitu:
1.Hiponatremia Akut : berlangsung cepat yaitu kurang dari 48 jam. Pada
keadaan ini terjadi gejala yang berat seperti penurunan kesadaran dan kejang.
2.Hiponatremia Kronik : Kejadian Hiponatremia yang berlangsung lambat yaitu
lebih dari 48 jam. Pada keadaan ini tidak terjadi gejala yang berat seperti
penurunann kesadaran dan kejang ( ada proses adaptasi) gejala yang timbul
hanya ringan seperti lemas atau mengantuk.

Anda mungkin juga menyukai