Disusun Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sholawat serta
salam kita panjatkan kepada baginda Nabi Muhamad SAW yang mana kita tunggu syafaatnya
di yaumil akhir nanti. Pertama, kami bersyukur bisa menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk dan isinya yang sederhana. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dari Bapak Seno Aris Sasmito, M.H., selaku dosen mata kuliah
Metodologi Penelitian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang pengumpulan data kualitatif.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Seno Aris Sasmito, M.H., yang telah
memberi tugas ini sehingga kami dapat menambah wawasan. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang ditulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN....................................................................................................................iii
Latar Belakang.....................................................................................................................iii
Rumusan Masalah...............................................................................................................iii
Tujuan...................................................................................................................................iii
BAB II........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................1
Pengertian Artikel Ilmiah.....................................................................................................1
Ruang Lingkup Artikel Ilmiah............................................................................................2
Teknik Menulis Artikel Ilmiah............................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
Kesimpulan..........................................................................................................................16
Saran.....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan dalam menuangkan gagasan atau
ide dan perasaan seseorang yang diungkapkan melalui bahasa tulis yang diharapkan bisa
dipahami oleh pembaca dan pemberi fungsi alat komunikasi secara tidak langsung.
Kegiatan menulis sangat penting dalam pendidikan karena dapat membantu peserta didik
berlatih berfikir, mengungkapkan gagasan dan memecahkan masalah. Tulisan ilmiah
yang dimuat dalam majalah ilmiah dan jurnal penelitian bisa dibuat lebih lengkap
daripada yang dimuat dalam surat kabar dan majalah umum. Hal itu karena para
pembacanya adalah masyarakat tertentu yang berkepentingan dengan tulisan tersebut,
seperti ilmuwan, peneliti, penentu kebijakan, dan para cendekiawan. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal ilmiah biasanya disusun dari laporan penelitian, laporan percobaan,
laporan penemuan atau laporan perenungan akademik seorang peneliti. Bahasa yang
digunakan dalam artikel ilmiah tentu harus ilmiah, tak sama dengan bahasa dalam artikel
umum. Kriteria tulisan untuk artikel ilmiah ialah yang memiliki orisinalitas, menarik, dan
up to date. Maksudnya, artikel ilmiah tersebut haruslah menarik minat pembaca, tema
atau topik pembicaraan belum pernah dibuat atau dipublikasikan sebelumnya, dan
fenomena yang diangkat pun harus yang terbaru. Dalam menulis artikel jurnal ilmiah,
kita juga harus memperhatikan sistematika penyusunannya yang tepat
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Artikel Ilmiah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Artikel Ilmiah.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
1
Asep Syamsul M. Romli, 2008. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
2
Depdikbud. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Depdikbud.
1
Menurut Muchlisin (2018) Artikel ilmiah adalah tulisan brdasarkan hasil
penelitian (pengamatan) yang terstruktur atau sistemats berdasarkan metode ilmah
(memenuhi kaedah dan etika ilmiah), untuk memdapatkan jawaban secara ilmiah
terhadap suatu permasalahan yang ada. Artikel ilmiah dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan nonpenelitian. Artikel ilmiah hasil
penelitian merupakan artikel yang terikat ruang dan waktu, kemudian ditulis
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Artikel ilmiah
nonpenelitian merupakan artikel yang mengacu pada
semua jenis artikel yang bukan laporan penelitian. Artikel ilmiah nonpenelitan
menelaah konsep, teori, prinsip, model, atau produk.
2
2. Komponen Artikel Jurnal Ilmiah
Komponen utamanya adalah judul, nama penulis, abstrak, bodi, simpulan, dan
daftar pustaka. Tidak ada patokan dalam cara penyajian artikel ilmiah. 3 Penusis harus
menyesuaikan diri dengan gaya selingkung, yaitu ”Gaya khas suatu jurnal yang
sifatnya konsisten dan tetap jurnal yang hendak dituju”. Misalnya, gaya penulisan
untuk jurnal filsafat berbeda dengan gaya penulisan jurnal teknik (Wahyu Wibowo,
2008: 89). Dengan demikian, menyesuaikan diri dengan pedoman penulisan suatu
jurnal berarti kita sedang melakukan strategi pembingkaian. Strategi tersebut
digunakan untuk mengkonstruksi suatu fakta, realitas, atau peristiwa yang
berdasarkan ideologi, persepsi, abstraksi, dan kategorisasinya. Strategi pembingkaian
itu dilakukan penulis artikel ilmiah untuk bisa menembus jurnal terakreditasi.
Penulis artikel ilmiah menekankan pada tiga titik fokus untuk menonjolkan
fakta atau objek penelitiannya, yaitu pertama, perumusan masalah harus memberikan
fokus pada objek material penelitian berdasarkan jenis-jenis pertanyaan ilmiah yang
menjadi pilihan si penulis artikel ilmiah. Kedua, mengevaluasi nilai-nilai moral atau
penilaian atas perumusan masalah.4 Ketiga, penggarisbawahan solusi dengan tujuan
mengatasi masalah. Dalam struktur artikel ilmiah, ketiga titik pembingkai ini dapat
dimunculkan melalui komponen-komponen artikel ilmiah sebagai berikut.
a) Judul
Melalui judul, pembaca dapat mengetahui secara cepat ruang lingkup, kajian,
objek formal, objek material, dan bahkan masalah yang diangkat dalam
penulisan. Oleh karena itu, judul harus dibatasi dengan ruang lingkup objek
penelitiannya. Judul tulisan harus menarik atau menggugah pembaca dan jangan
terlalu panjang. Artikel ilmiah yang objek materialnya etika, sebagai contoh,
dapat membatasi judulnya dengan “etika Jawa” misalnya, sehingga pembaca
dapat fokus bahwa artikel itu membahas masalah etika Jawa. Judul bisa ditulis
setelah artikel selesai ditulis. Bahasa yang digunakan untuk penulisan judul juga
harus provokatif dan menarik minat baca.
b) Nama Penulis
3
Azwardi, 2008. Menulis ilmiah: Materi Kuliah Bahasa Indonesia Umum untuk. Mahasiswa. Banda Aceh:
Unsyiah.
4
Ekosusilo, M, dan Triyanto, B. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Dahara Prize.
3
Di dalam artikel ilmiah, untuk menghindari senioritas dan wibawa penulisnya,
maka pencantuman nama penulis artikel ilmiah hendaknya tanpa disertai gelar
akademik. Nama penulis artikel ilmiah hanya disertai lembaga tempatnya bekerja,
yang tujuan utamnya adalah keperluan korespondensi. Jika penulis berjumlah
lebih dari seorang, maka cantumkanlah semua nama lengkapnya.5 Di bawah nama
lembaga dapat pula dicantumkan e-mail lembaga tersebut. Nama penulis artikel
ilmiah dan lembaganya boleh dicantumkan di bawah judul artikel atau nama
lembaganya juga bisa dicantumkan sebagai catatan kaki, tergantung pada
pedoman penulisan jurnalnya. Bahkan, tidak ada larangan mencantumkan data
pribadi singkat penulis pada bagian akhir artikel, asalkan tak menyebutkan hal-
hal yang kurang perlu sehubungan dengan penulisan artikel ilmiah, misalnya
menyebutkan bahwa si penulis adalah funsionaris partai politik, anggota DPR,
atau pengusaha minyak.
d) Bodi/Isi
Tubuh artikel ilmiah, menurut Wahyu Wibowo (2008: 113). tersusun dari:
1) Pendahuluan, Tidak sama dengan tinjauan pustaka dan tidak sama dengan
manfaat penelitian. Bagian ini menguraikan permasalahan sehubungan
5
L. Finoza, 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi.
6
Jusmiana, A. 2017. Deskripsi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Operasi Bentuk
Aljabar. Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika.
4
dengan penelitian dan sekaligus menyajikan parameter yang digunakan.
Pendahuluan boleh saja menonjolkan aspek controversial agar menarik.
Pendahuluan pada dasarnya merupakan argumentasi kita tentang suatu
masalah yang “harus” diselesaikan. Oleh karena itu, pendahuluan selain bisa
berupa kritik, bisa pula merupakan penjabaran lebih lanjut dari judul artikel
ilmiah yang kita tulis.
2) Materi Inti, Bagian ini biasanya diberi judul sendiri dan isinya bervariasi,
namun pada umumnya berisi tentang kupasan, analisis, argumentasi,
komparasi, keputusan, pendirian, atau sikap penulis terhadap masalah yang
dibicarakan. Banyaknya sub bagian tidak ditentukan, tergantung kebutuhan
penulis, asalkan dilakukan menurut sistematika yang runtut dan logis.
5) Pembahasan, Hasil Penelitian Disajikan dalam bagian materi inti. Bagian ini
penulis mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan menunjukkan
bagaimana temuan-temuan tersebut diperoleh, lalu diinterpretasikan dengan
struktur pengetahuan yang mapan, sehingga dapat dimunculkan teori atau
paradigm baru.
7
Azwardi, 2008. Menulis ilmiah: Materi Kuliah Bahasa Indonesia Umum untuk. Mahasiswa.
Banda Aceh: Unsyiah.
8
Nana Sudjana, 1991, Menyusun Karya Tulis Ilmiah, Bandung.
5
bertautan dengan penelitian, logis dan shahih, dan ditujukan kepada orang,
lembaga atau pihak yang berwenang.
7) Daftar Pustaka, Daftar referensi yang ditulis harus yang benar-benar menjadi
bahan dalam artikel ilmiah. Penulisan buku, artikel jurnal, artikel jurnal dari
internet, artikel surat kabar dari internet, dan artikel surat kabar tanpa nama
penulis, langsung disusun berdasarkan abjad. Penyusunannya dilakukan
dengan spasi rapat.
1. Judul
Judul dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 9 Judul artikel yang
baik bersifat ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata
yang seminimal mungkin, tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung
konsep atau hubungan antar konsep, tepat dalam memilih dan menentukan
urutan kata. Judul disusun tidak terlalu spesifik. Penggunaan singkatan atau
formula kimia sebaiknya dihindari. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah
bahasa asing ditulis dengan huruf miring (italic).
Teknik membuat judul untuk artikel pada dasarnya sama dengan membuat
judul untuk berita. Jika penulis berhasil membuat judul yang menarik, tentu suatu
prestasi tersendiri. Namun jika isinya baik tetapi judulnya kurang berhasil, biasanya
judul yang dibuat bisa diubah oleh redaktur pelaksana media massa yang
bersangkutan. Teknik untuk membuat judul yang baik, yaitu : provokatif, singkat,
padat relevan, fungsional, representatif, dan merujuk pada bahasa yang baku.
Nama diri penulis ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari
satu artikel ke artikel lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk
pengindeksan nama pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat
9
Rifai, M.A., 1997. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
6
penulis dan/atau e-mail yang dicantumkan harus jelas, dan diletakkan pada catatan
kaki (foot note) di halaman juduldengan ukuran huruf (font) yang lebih kecil dari
ukuran huruf pada isi teks.
3. Abstak
Dilihat dari isinya, abstrak dapat dikategorikan ke dalama dua jenis yaitu, abstrak
bersifat deskripti dan abstrak bersifat informatif. Abstrak deskriptif menggambarkan
hanya tujuan dan ruang lingkup isi tulisan tetapi tidak menyebutkan hasil dan
kesimpulan isi tulisan.10 Sedangan abstrak yang bersifat informatif memberikan
penjelasan tentang latar belakang masalah, masalah, pendekatan/metode, hasil, dan
kesimpulan isi tulisan. Oleh karena unsur-unsurnya lebih banyak, maka abstrak
informative lebih panjang dari abstrak deskriptif. Tulisan-tulisan dalam jurnal ilmiah
biasanya menggunakan abstrak informatif. Walaupun abstrak informatif terdiri atas
satu paragraph dengan jumlah sekitar antara 100-200 kata, informasi dalam abstrak
diharapkan mencakup
b) rumusan masalah,
d) hasil,
4. Kata Kunci
Kata kunci adalah kata-kata yang mengandung konsep pokok yang dibahas
dalam artikel. Menurut Santoso (2009), kata kunci dapat diambil dari thesaurus
bidang ilmu masing-masing. Pilihlah kata kunci yang paling baik yang dapat
mewakili topik yang dibahas dalam artikel tersebut. Kata kunci walaupun sangat
sederhana penting dalam pengindeksan artikel serta dapat membantu keteraksesan
suatu tulisan kepembaca melalui pemindaian komputer di internet. Bila seseorang
ingin mencari suatu artikel dengan membaca kata kunci maka salah satu kata kunci
10
Santoso 2009 Menulis Artikel Ilmiah : Judul, Abstrak, Dan Kata Kunci, tersedia dalam Sistematika Tulisan
Ilmiah.
7
yang anda tuliskan dapat membuka artikel tersebut. 11 Jumlah kata kunci bervariasi
dari 3 sampai 6 kata dan cara pengurutannya dari yang spesifik ke yang umum dan
ditulis dalam satu baris. Kata kunci ditempatkan sesudah abstrak.
5. Intro/Pendahuluan
Intro merupakan paragraf pertama dalam menulis artikel. Dalam menulis intro
yang terpenting adalah ditulis dengan kalimat semenarik mungkin, sehingga
membangkitkan minat baca pembaca. Cara mudah untuk membuat intro adalah
dengan memperhatikan tiga paragraf pertama, yaitu kalimat yang ringkas, jelas,
resmi, sederhana, dan menarik.
a) Intro /Pendahuluan yang baik Intro yang baik menurut Paryati, harus memenuhi
persyaratan; atraktif, introduktif, korelatif, dan kredilitas, yaitu:
2) Introduktif, artinya bahwa intro pada artikel yang kita tulis dapat
mengantarkan pembaca pada pokok persoalan yang kita sampaikan. Dengan
kata lain intro harus memuat kalimat topik berupa pernyataan tentang isi
pokok bahasan yang telah dibatasi ruang lingkupnya secara sepesifik.
3) Korelatif, artinya bahwa kalimat dan paragraf pertama yang kita tulis, dapat
membuka jalan bagi kalimat berikutnya.
8
6) Menghubungkan dengan suasana emosi yang pernah melingkupi khalayak.
6. Metode
Alur pelaksanaan penelitian harus ditulis dengan rinci dan jelas sehingga
peneliti lain dapat melakukan penelitian yang sama (repeatable and reproduceable).
Spesifikasi bahan-bahan harus rinci agar orang lain mendapat informasi tentang
cara memperoleh bahan tersebut. Jika metode yang digunakan telah diketahui
sebelumnya, maka acuan pustakanya harus dicantumkan. Jika penelitian terdiri dari
beberapa eksperimen, maka metode untuk masing-masing eksperimen harus
dijelaskan.
7. Isi
Hasil penelitian dalamm bentuk data merupakan bagian yang disajikan untuk
menginformasikan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan. Ilustrasi hasil
penelitian dapat menggunakan grafik/tabel/gambar. Tabel dan grafik harus dapat
dipahami dan diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan hanyalah
temuan yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian. Temuan di luar dugaan
yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus mendapat tempat untuk dibahas.
Jika artikel melaporkan lebih dari satu eksperimen, maka tujuan setiap penelitian
harus dinyatakan secara tegas dalam teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sama
9
lain. Dalam Pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan
teori, perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah
dipublikasikan.
Isi adalah uraian isi pesan yang kita sampaikan kepada pembaca. Isi materi
artikel secara keseluruhan adalah menjelaskan ke sidang pembaca tentang latar
belakang serta problematika tulisan yang ingin kita sampaikan ke sidang pembaca.
Teknis penuisan artikel junal ilmiah sendiri, yaitu antaran10-20 halaman kuarto
berspasi ganda. Ada tiga prinsip dasar atas komposisi yang perlu penulis perhatian
dalam menulis artikel, yaitu:
a) Kesatuan (unity), mencakup sifat, isi, dan tujuan. Artinya masalah yang dikupas
tidak keluar dari kesatuan yang dibahas.
c) Titik berat (emphasis), memberikan tekanan pada bagian yang penting. Ini
dimaksudkan agar bahasanya fokus, sehingga pembaca dapat menemukan
simpulan.
8. Penutup
a) Menegaskan kembali topik atau pokok bahasan dalam kalimat yang berbeda
secara ringkas dan tegas dengan tujuan meyakinkan pembaca.
9. Daftar Pustaka
Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya yang
benar-benar disebutkan dalam naskah artikel. Penulisan daftar rujukan secara
10
lengkap dilakukanpada halaman baru. Agar penulisan daftar pustaka lengkap, maka
daftar dibuat sebagai tahap penulisan paling akhir. Naskah dibaca dari awal sampai
akhir, lalu ditulis dalam daftar semuareferensi yang ada dalam naskah dan daftar
tersebut digunakan untuk menyusun daftar pustaka. Gaya penulisan pada setiap
jumal tidak sama (disebut:Gaya Selingkung), sehingga harus dipelajari dengan
seksama bagaimana gaya/style dari jumal yang akan dikirimi naskah artikel
(baca:petunjuk bagi calon penulis).12 Konteks rujukan yang dicantumkan hanya yang
benar-benar ada kaitannya dengan isi penelitian. Perlu diminimalkan pencantuman
referensi dariskripsi, tesis, disertasi, abstrak, in press. Bahan rujukan berbahasa asing
ditulis sesuai denganaslinya. Penggunaan et at, dalam bahan rujukan hanya
digunakan jika jumlah penulis terdirilebih dari 6 orang.
12
Nana Sudjana, 1991, Menyusun Karya Tulis Ilmiah, Bandung: Sinar Baru
11
Abstract [Times New Roman 11 Cetak Tebal dan Miring]
Abstrak bahasa Inggris/Indonesia. tidak boleh lebih dari 200 kata, boleh berkisar
antara 80 - 100 kata, dalam satu alinea tanpa acuan (referensi) tanpa singkatan/akronim, dan
tanpa footnote. Abstrak ditulis bukan dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan.13
Abstrak berisi: tujuan penelitian, metode pelaksanaan, teknik analisis dan hasil kegiatan.
Disajikan dengan rata kiri dan rata kanan, diketik dalam satu paragraph, dan ditulis tanpa
menjorok (indent) pada awal kalimat. dengan font Times New Roman huruf 11, spasi
tunggal,.
Keywords: Maksimum 5 kata kunci dipisahkan dengan tanda koma. [Font Times New Roman
11 spasi tunggal, dan cetak miring]
PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan berisi latar belakang, konteks penelitian, urgensi permasalahan,
hasil kajian pustaka utama yang menjadi landasan penelitian, hasil-hasil riset sebelumnya
yang relevan dengan kajian penelitian, dan tujuan penelitian. Penulis sangat disarankan
menggunakan referensi artikel jurnal bereputasi dari terbitan terbaru untuk dijadikan landasan
penelitian. Seluruh bagian pendahuluan disajikan secara terintegrasi dalam bentuk
paragraf, tidak
dibagi bagian perbagian yang ditulis dengan model pembaban laporan
penelitian/skripsi/tesis disertasi. Panjang bagian pendahuluan 15—20 % dari total naskah.
[Times New Roman, 11, normal, Spasi 1]. Lihat terbitan TANRA sebelumnya untuk
menyesuaikan isi tulisan dan gaya selingkung.
METODE
Bagian Metode penelitian menjelaskan tentang: pendekatan, ruang lingkup atau objek,
definisi operasional variable/deskripsi fokus penelitian, tempat, populasi dan
sampel/informan, bahan dan alat utama, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bagian ini berisi uraian prosedur dan langkah-langkah penelitian yang bersifat khas sesuai
dengan topik yang dikaji. Panjang bagian metode berkisar 10—15 % total panjang naskah.
Seluruh bagian meotode
13
Santoso 2009 Menulis Artikel Ilmiah : Judul, Abstrak, Dan Kata Kunci, tersedia dalam Sistematika Tulisan
Ilmiah.
12
juga disajikan secara terintegrasi dalam bentuk paragraf, tidak dibagi bagian
perbagian yang ditulis dengan model pembaban laporan penelitian/skripsi/tesis
disertasi [Times New Roman, 11, normal, Spasi 1].
Jika ada anak sub judul lainnya di hasil, tuliskan dengan huruf kapital diawal kata
saja, Seperti bagian yang lain, tidak diberikan nomor, huruf, atau bullet. Bahasa asing, bahasa
13
daerah, dan istilah tidak baku dicetak dengan huruf miring. Untuk anak sub judul tidak
dibold.
PEMBAHASAN
Pembahasan menjadi aspek terpenting dari keseluruhan bagian penelitian dan
selayaknya diberi ruang paling besar. Pembahasan berisi pemaknaan hasil penelitian yang
telah diuraikan. Apa makna analisis data yang telah dihasilkan pada bagian hasil? Bagian
pembahasan ini merupakan bagian terpenting dari artikel sehingga author sehingga penulis
diminta memberikan pembahasan yang lengkap dan jelas. Pembahasan harus menunjukkan
kebaruan dan temuan signifikan dari penelitian yang dilakukan. Pembahasan dilakukan
dengan :
1. menafsirkan temuan-temuan penelitian,
2. mengintegrasikan temuan dalam struktur ilmu pengetahuan,
3. menungkap temuan-temuan baru (teori baru atau modifikasi teori yang sudah ada), dan
4. penjelasan implikasi temuan secara teori dan praktis.
Gunakan hasil penelitian terbaru dari jurnal bereputasi untuk membahas temuan
penelitian. Panjang paparan hasil penelitian dan pembahasan antara 50—60 % total panjang
artikel. Bagian pembahasan ditulis dengan Time New Roman 11
Jika naskah menyertakan gambar, gambar diberi nomor sesuai urutan penyajian
(Gambar.1, dst.). Judul gambar diletakkan di bawah gambar dengan posisi tengah (center
justified) seperti contoh berikut. Gambar 1. Ilustrasi Karya Ahmad Yasin pada Harian
Kompas Minggu 8 Maret 2020
DAFTAR PUSTAKA
Memuat sumber-sumber yang dirujuk dan minimal 80% berupa pustaka terbitan 5
14
tahun terakhir. Daftar rujukan ditulis sesuai dengan American Psychological Association
(APA) Fifth edition. Semua sumber yang tercantum dalam daftar pustaka harus ada dalam
naskah artikel. Penulisan naskah dan situasi yang diacu dalam naskah ini disarankan
menggunakan aplikasi referensi (reference manager) seperti Mendeley, Zotero, Reffwork,
Endnote dan lain-lain. [Times New Roman, 11, normal].
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
Artikel konseptual sering diistilahkan dengan artikel hasil pemikiran atas suatu
permasalah yang dituangkan dalam bentuk tulisan, dengan menggunakan bahasa baku
(sesuai Ejaan Yang Disempurnakan atau EYD). Struktur penulisan artikel ilmiah
yaitu:
1. Judul Artikel;
3. Abstak;
4. Kata Kunci ;
5. Pendahuluan;
6. Metode;
15
8. Penutup;
9. Daftar Pustaka.
B. Saran
Sebaiknya kita membiasakan diri untuk selalu menggunakan teknik penulisan
yang benar ketika menulis suatu artikel ilmiah agar artikel ilmiah yang kita buat
menarik dan sesuai dengan kaidah penulisan yang ditentukan. Jika tidak, artikel
ilmiah yang kita buattidak sesuai kriteria dan tidak menarik untuk dibaca.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Syamsul M. Romli, 2008. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Azwardi, 2008. Menulis ilmiah: Materi Kuliah Bahasa Indonesia Umum untuk. Mahasiswa.
Banda Aceh: Unsyiah.
Depdikbud. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan
Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Depdikbud.
Ekosusilo, M, dan Triyanto, B. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Dahara
Prize.
Nana Sudjana, 1991, Menyusun Karya Tulis Ilmiah, Bandung: Sinar Baru Paryati Sudarman,
2008. Menulis di Media Massa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
16
Rifai, M.A., 1997. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah
Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Santoso 2009 Menulis Artikel Ilmiah : Judul, Abstrak, Dan Kata Kunci, tersedia dalam
Sistematika Tulisan Ilmiah.
Tim PPJ, 2016. Panduan Penerbitan Jurnal I’TIBAR. Bandung: Kopwil II Jabar-Banten.
Wahyu Wibowo, 2008. Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi, Jakarta: Bumi Aksara
17