Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Vol.9 No.

2 Hal 7-12

PELAKSANAAN INITIAL ASSESMENT PADA PASIEN TRAUMA OLEH


MAHASISWA PERAWAT PROGRAM PROFESI UNIVERSITAS ADVENT
INDONESIA
Harlon Simbolon¹, Untung Sudharmono²

Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia


harlon.simbolon@gmail.com, usudharmono@unai.edu

ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian pada pasien trauma.
Penyebab utama kematian pada pasien trauma adalah adanya obstruksi jalan napas, gagal napas,
syok hemoragik, dan cedera otak, perawat harus mengenal tanda dan gejala dari masalah tersebut
dan juga harus mampu menangani bila masalah itu muncul pada pasien. Initial assessment
merupakan suatu siklus penilaian yang dilakukan dengan cepat untuk menangani pasien gawat
dan kritis yang diikuti dengan tindakan resusitasi. Tindakan initial assessment dimulai dengan
mengidentifikasi identitas pasien, melakukan triase dan setelah itu dilanjutkan dengan tindakan
survey primer yaitu penilaian pada ABCDE. Metode yang digunakan pada penelitan ini adalah
deskriptif kuantitatif, instrument penelitian yang digunakan berupa lembar observasi untuk
mencatat atau mendokumentasikan pelaksanaan prosedur initial assessment yang dilakukan.
Subjek penelitian adalah 20 orang mahasiswa yang telah menyelesaikan stase keperawatan gawat
darurat dan kritis di Fakultas Ilmu Keperawatan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan
cara subjek penelitian diminta untuk melakukan initial assessment terhadap manekin sesuai
dengan kasus yang diberikan. Penilaian pelaksanaan dilakukan dengan mencatat pelaksanaan
prosedur oleh subjek penelitian di lembar observasi oleh peneliti. Setelah subjek melakukan
prosedur pelaksanaan maka peneliti menghitung nilai persentasi pelaksanaan prosedur yang
dilakukan. Hasil penelitian didapatkan nilai mean 87,31. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
pelaksanaan initial assessment yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kategori sangat tinggi.
Saran untuk pendidikan tinggi keperawatan agar terus meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman praktik peserta didik dalam melaksanakan initial assessment.

7
Jurnal Kesehatan Vol.9 No. 2 Hal 7-12

IMPLEMENTATION OF INITIAL ASSESSMENT ON TRAUMA PATIENTS NURSE


STUDENT PROFESSIONAL PROGRAM UNIVERSITY ADVENT INDONESIA

ABSTRACT
Traffic accidents are the leading cause of death in trauma patients. The main causes of death in
trauma patients are the presence of airway obstruction, respiratory failure, hemorrhagic shock,
and brain injury, nurses must recognize the signs and symptoms of these problems and must also
be able to handle when these problems arise in patients. Initial assessment is an assessment
cycle that is carried out quickly to treat critical and critical patients followed by resuscitation.
The initial assessment action begins with identifying the patient's identity, conducting triage and
after that it is continued with the primary survey action, namely the assessment of the ABCDE.
The method used in this research is descriptive quantitative, the research instrument used is an
observation sheet to record or document the implementation of the initial assessment procedure
carried out. The research subjects were 20 students who had completed the emergency and
critical nursing status at the Faculty of Nursing. The data collection process was carried out by
means of the research subject being asked to perform an initial assessment of the mannequin in
accordance with the given case. The implementation assessment was carried out by recording
the implementation of the procedure by the research subject on the observation sheet by the
researcher. After the subject carried out the implementation procedure, the researcher
calculated the percentage value of the implementation of the procedure carried out. The results
of the study obtained a mean value of 87.31. The conclusion of this research is the
implementation of the initial assessment carried out
by students in the very high category. Suggestions for higher nursing education to continue to
improve the knowledge and practical experience of students in carrying out initial assessments.

PENDAHULUAN muncul dalam ruang lingkup


kegawatdaruratan. Pengkajian adalah cara
Initial Assessment merupakan pengkajian
yang efektif untuki mengetahui masalah
awal yang dilakukan pada menit pertama
kegawatdaruratan. Data dari National
dalam menangani kegawat-daruratan pada
Center for Injuriy Prevention and Control
pasien trauma yang sangat berat dan
(NCIPC), tahun 2015 menyatakan bahwa
menentukan keselamatan pasien (Suharya et
Kecederaan (Injury) merupakan penyebab
al., 2018). Initial assessment merupakan
kematian no 1 (30% dari seluruh penyebab
suatu siklus penilaian yang dilakukan
kematian. (Coallition for National Trauma,
dengan cepat untuk menangani pasien gawat
2020).
dan kritis yang diikuti dengan tindakan
Kecelakaan lalu lintas merupakan
resusitasi (Khairari, 2021). Pengkajian ini
penyebab utama kematian pada pasien
dilakukan untuk menemukan dengan segera
trauma (Coallition for National Trauma,
kondisi pasien yang mengancam nyawa
2020). Data diseluruh dunia menunjukkan
(Campbell & Alson, 2016). Perawat harus
bahwa kecelakaan lalu lintas telah
menyelesaikan pengkajian fisik dan
menewaskan hampir 1,2 juta jiwa dan
psikososial secara cepat dan berkelanjutan
menyebabkan cedera sekitar 6 juta orang
untuk melihat masalah keperawatan yang

8
Jurnal Kesehatan Vol.9 No. 2 Hal 7-12

setiap tahunnya (Ismurrizal, 2021). Dari Tindakan initial assessment dimulai


seluruh kasus kecelakaan yang ada, 90% di dengan mengidentifikasi identitas pasien,
antaranya terjadi di negara-negara melakukan triase dan setelah itu dilanjutkan
berkembang seperti Indonesia dan kerugian dengan tindakan survey primer yaitu
materil yang ditimbulkan mencapai sekitar penilaian pada ABCDE. Pada initial
3% dari PDB (Pendapatan Domestik Bruto) assessment yang pertama kali dilakukan
tiap-tiap negara (Ismurrizal, 2021). Jumlah adalah memeriksa kesadaran pasien
kecelakaan lalu lintas di Indonesia selama kemudian melakukan pengecekan pada jalan
tahun 2019 berjumlah 107.500 kasus, nafas, pemeriksaan pada breathing dan
angka ini mengalami peningkatan sebesar circulation harus dilakukan dengan cepat
3% dari tahun sebelumnya yang hanya karena jika memungkinkan dilakukan
103.672 kasus (Ismurrizal, 2021). Jumlah resusitasi jantung paru secara simultan. Pada
korban jiwa yang meninggal dunia initial assessment seharusnya dilakukan
mengalami penurunan sekitar 6% dibanding dengan cepat agar kejadian yang
tahun 2018 dari 27.910 korban jiwa menjadi mengancam nyawa dapat diatasi secara
23.530 korban jiwa (KOMPAS, 2019). efektif (Massa, 2018).
Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas Lima komponen yang harus dinilai
dan tingkat kefatalannya Dewan dalam penilaian initial assessment, yaitu
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Airway, Breathing, Circulation, Disability,
mengeluarkan resolusi yaitu dengan Exposure. Penilaian ABCDE ini di berikan
membentuk Global Road Safety Partnership untuk pasien dengan tanda dan gejala yang
(GRSP) di bawah pengawasan WHO pada bersifat darurat, penilaian ini bertujuan
tahun 2006 (Ismurrizal, 2021). untuk memberikan tindakan untuk
Pertolongan pada kasus menyelamatkan jiwa, mengelompokkan
kegawatdaruratan harus dilakukan dengan tingkat keparahan pasien sehingga bisa
cepat dan tepat untuk mencegah kematian ditangani secara efektif dan efisien, sebagai
dan kecacatan. Penyebab utama kematian algoritma penilaian dan penanganan untuk
pada pasien trauma adalah adanya obstruksi menegakan diagnosis dan pengobatan.
jalan napas, gagal napas, syok hemoragik, Penilaian ABCDE tidak direkomendasikan
dan cedera otak, perawat harus mengenal untuk korban atau pasien dengan gagal
tanda dan gejala dari masalah tersebut dan jantung. (Media Perawat, 2021) Langkah-
juga harus mampu menangani bila masalah langkah pelaksanaan initial assessment
itu muncul pada pasien. Oleh sebab itu, tersebut menurut (Media Perawat, 2021)
daerah-daerah inilah yang menjadi sasaran adalah sebagai berikut:
pada initial assessment (Planas, Jason H. ; 1. (Airway)
Waseem Muhammad ; sigmon, 2021). Initial
assessment digunakan untuk mengetahui Hal ini dinilai dengan mengajukan
dan melihat kondisi awal pasien secara tepat pertanyaan. Jika pasien dapat berbicara
dan cepat sehingga dengan adanya initial dengan koheren, pasien responsif, dan jalan
assessment penanganan pasien dapat napas terbuka. Apabila pasien mampu
dilaksanakan dengan efektif dan efisien. merespon dengan suara normal maka jalan
Penilaian Initial assessment digunakan napas itu normal (paten). Tanda-tanda
untuk penanganan gawat darurat seperti adanya obstruksi jalan napas atau jalan
kecelakaan atau bencana alam yang napas yang terganggu adalah sebagai
memakan korban lebih dari satu pasien berikut: adanya suara stridor, sesak napas
(Media Perawat, 2021)). (kesulitan bernapas), respirasi paradox,
penurunan tingkat kesadaran dan adanya

9
Jurnal Kesehatan Vol.9 No. 2 Hal 7-12

suara mendengkur. Penanganan untuk Pada penilaian sikulasi ini menitikberatkan


masalah Airway adalah : Head tilt and chin pada penilaian tentang sirkulasi darah yang
lift, jaw thrust, pemberian oksigen, dan dapat dilihat dengan penilaian sebagai
suction. berikut : warna kulit, capillary refill time<2
detik, palpasi denyut nadi (60-100) menit,
Untuk membuka jalan nafas dilakukan Auskultasi jantung (sistolik 100-140 mmHg)
dengan cara head tilt chin lift atau jaw thrust dan Penilaian EKG. Penanganan masalah
jika dicurigai adanya cedera cervical. Bila sirkulasi adalah sebagai berikut :
terdapat benda asing, sekret harus menghentikan pendarahan, mengangkat kaki
dikeluarkan. Jika ada penyebab lain yang lebih tinggi dari kepala, Akses intravena dan
menyebabkan obstruksi maka jalan napas pemberian cairan infuse.
definitif harus ditetapkan apakah melalui
intubasi atau pembuatan jalan napas bedah 4. (Disability)
seperti krikotiroidotomi. Selama evaluasi ini Penanganan masalah disability adalah
dan kemungkinan intervensi, kehati-hatian sebagai berikut : Tangani jalan napas,
harus digunakan untuk memastikan bahwa Manajemen pernapasan, Manajemen
tulang belakang leher diimobilisasi dan sirkulasi, Pemulihan posisi, Manajemen
dipertahankan in-line. Tulang belakang leher glukosa untuk hipoglikemia Penilaian untuk
harus distabilkan dengan mempertahankan disability adalah untuk menilai bagaimana
leher secara manual dalam posisi netral, tingkat kesadaran, dapat dengan cepat
sejajar dengan tubuh. Dalam prosedur ini, dinilai menggunakan metode AVPU: A
teknik stabilisasi tulang belakang dua orang (alert) Kewaspadaan, V (voice responsive)
direkomendasikan. Ini berarti satu penyedia Respon Suara, P (pain responsive) Respon
mempertahankan imobilisasi in-line, dan Rasa Nyeri dan U (unresponsive) Tidak
yang lainnya mengelola jalan napas. Setelah Responsif
pasien stabil dalam skenario ini leher harus
diamankan dengan kerah serviks. 5. (Exposure)
Perlindungan jalan napas diperlukan pada Penanganan masalah exposure adalah
banyak pasien trauma. Pasien dengan sebagai berikut: Berikan perawatan untuk
obstruksi jalan napas membutuhkan mengatasi trauma dan cari penyebab
intervensi segera. utamanya. Dalam penilaian exposure dapat
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Eksposur kulit dan Keadaan suhu tubuh
2. (Breathing) (Media Perawat, 2021) .
Penilaian yang perlu dilakukan dalam tahap Dalam initial assessment yang perlu dinilai
penilaian pernapasan : Frekuensi pernafasan, meliputi:
Adanya retraksi dinding dada, Perkusi dada,
Auskultasi paru serta Oksimetri (97%- METODE
100%). Penanganan dalam masalah Metode penelitian ini adalah
pernapasan dengan memberikan posisi yang deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan
nyaman, menyelamatkan jalan napas, kemampuan mahasiswa profesi Ners dalam
pemberian bantuan napas dengan oksigen melaksanakan initial assessment. Instrumen
serta ventilasi bag valve mask dan penelitian ini berupa lembar observasi untuk
dekompresi dada pada pneumothorax. mencatat atau mendokumentasikan
pelaksanaan prosedur initial assessment
3. (Circulation) yang dilakukan. Subjek penelitian adalah 20

10
Jurnal Kesehatan Vol.9 No. 2 Hal 7-12

orang mahasiswa yang telah menyelesaikan sangat tinggi Pengalaman belajar dan
stase keperawatan gawat darurat dan kritis praktik selama proses pendidikan jenjang
di Fakultas Ilmu Keperawatan. akademis dan profesi memberikan
Proses pengumpulan data dalam pengetahuan dan keterampilan dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara subjek pelaksanaan initial assessment. Pengetahuan
penelitian diminta untuk melakukan initial dari seorang perawat sangat mempengaruhi
assessment terhadap manekin sesuai dengan perilaku dalam pelayanan (Notoatmodjo,
kasus yang diberikan. Penilaian pelaksanaan 2010)
dilakukan dengan mencatat pelaksanaan
prosedur oleh subjek penelitian di lembar Tabel 2. Pelaksanaan Intial Assessment
observasi oleh peneliti. Setelah subjek
melakukan prosedur pelaksanaan maka No Jumlah Pelaksanaan Persentase
peneliti menghitung nilai persentasi 1 22 84.62
pelaksanaan prosedur yang dilakukan. 2 24 92.31
Nilai mean dari persentasi 3 26 100.00
pelaksanaan prosedur initial assessment 4 21 80.77
diinterpretasikan sesuai tabel 1, untuk 5 23 88.46
menentukan tingkat pengetahuan mahasiswa 6 23 88.46
dalam penerapan early warning score.
7 24 92.31
Tabel 1. Tingkat Pelaksanaan Prosedur 8 25 96.15
Initial Assessment 9 22 84.62
10 25 96.15
No Nilai Mean Pelaksanaan Prosedur
11 23 88.46
1 0 S/D 20 Sangat rendah 12 24 92.31
2 21 S/D 40 Rendah 13 18 69.23
14 17 65.38
3 41 S/D 60 Cukup 15 22 84.62
4 61 S/D 80 Tinggi 16 23 88.46
5 81 S/D 100 Sangat tinggi 17 21 80.77
18 22 84.62
19 24 92.31
HASIL DAN PEMBAHASAN 20 25 96.15
Setelah data terkumpul kemudian Mean 87.31
dianalisa untuk menentukan tingkat
pelaksanaan initial assessment mahasiswa. Aktivitas belajar juga dapat
Data pelaksanaan initial assessment oleh dibangun melalui pengalaman belajar secara
mahasiswa disajikan dalam tabel 2. langsung. Pengalaman belajar erat kaitannya
dengan pengembangan keterampilan.
Melihat nilai pada tabel 2 nilai mean Pengalaman belajar merupakan sejumlah
pelaksanaan initial assessment oleh aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh
mahasiswa profesi Fakultas Ilmu informasi dan kompetensi baru sesuai
Keperawatan Universitas Advent Indonesia dengan tujuan yang hendak dicapai. Melalui
adalah 87,31. Maka berdasarkan tabel 1 pengalaman belajar peserta didik dapat
pelaksanaan initial assessment yang mengembangkan kompetensi dan
dilakukan oleh mahasiswa dalam kategori memahami secara ilmiah (Subiantoro,

11
Jurnal Kesehatan Vol.9 No. 2 Hal 7-12

2016). Pengalaman belajar yang terkait Indonesia jenjang profesi adalah mahasiswa
dalam keterampilan memungkinkan peserta mampu melaksanakan initial assessment
didik menemukan konsep yang menjadi dalam kategori yang sangat tinggi.
tujuan belajar, juga sekaligus melatih
perkembangan keterampilan dasar, sikap Saran untuk pendidikan tinggi
ilmiah, dan sikap kritis ((Nita Nuraini , keperawatan agar terus meningkatkan
Puguh Karyanto, 2014). pengetahuan dan pengalaman praktik
peserta didik dalam melaksanakan initial
assessment. Pengetahuan dan pengalaman
KESIMPULAN DAN SARAN
dari peserta didik yang akan ditamatkan
Kesimpulan yang dapat diambil sangat menentukan pelayanan perawat di
setelah melakukan penelitian terhadap 20 masa yang akan datang
mahasiswa perawat Universitas Advent

DAFTAR PUSTAKA International Journal of Public Health


and Clinical Sciences, 5(6), 124–131.
Campbell, E. ., & Alson, L. . (2016). https://doi.org/10.32827/ijphcs.5.6.124
International Trauma Life Support For
Emergency CareProviders (8th ed.). Media Perawat. (2021). Mengenal Initial
Pearson Education Inc. Assessment Dalam Keperawatan
Gawat Darurat. Media Perawat.
Coallition for National Trauma. (2020). https://mediaperawat.id/mengenal-
Trauma Statistic and Facts. initial-assessment-dalam-keperawatan-
gawat-darurat/.
Ismurrizal. (2021). Analisis Faktor
Penyebab Kematian Pada Kecelakaan Nita Nuraini , Puguh Karyanto, S. S. (2014).
Lalu Lintas. Universitas Islam Pengembangan Modul Berbasis POE
Sumatera Utara, 2(1), 50–57. (Predict, Observe, and Explain)
Disertai Roundhouse Diagram untuk
Khairari, N. D. (2021). The Initial Memberdayakan Keterampilan Proses
Assessment of Nurse Knowledge to Sains dan Kemampuan Menjelaskan
Response Time in Traffic Accident Siswa Kelas X SMA Negeri 5
Case. Media Keperawatan Indonesia, Surakarta (Penelitian dan
4(2), 127. Pengembangan Materi Pencemaran
https://doi.org/10.26714/mki.4.2.2021. Lingkun. Biodedukasi, 7(1), 37–43.
127-132 https://jurnal.uns.ac.id/bioedukasi/articl
e/view/2836/0
KOMPAS. (2019). Angka Kecelakaan Lalu
Lintas di 2019 Meningkat. KOMPAS. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan
https://otomotifkompas.com/Read/2019 teori dan aplikasinya edisi revisi.
/12/30/172100015/Angka-Kecelakaan- Rineka Cipta.
lalu-Lintas-Di-2019-meningkat.
Planas, Jason H. ; Waseem Muhammad ;
Massa, mesalina sukardi. (2018). Nurse’S sigmon, D. F. (2021). Trauma Primary
Knowledge on the Initial Assessment Survey. StatPearls Publishing LLC.
for Primary Survey of Emergency https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/N
Patient At Emergency Department. BK430800/

12
Jurnal Kesehatan Vol.9 No. 2 Hal 7-12

Subiantoro, A. W. (2016). Pentingnya


Pratikum dalam Pembelajaran IPA.

Suharya, D., Afiani, N., & Arif, T. (2018).


Hubungan Aplikasi Primary Survey
dengan Perbaikan Survival Pasien
Trauma Kepala di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Bangil. Jurnal
Kesehatan Dan Sains, 2(1), 24–33.

13

Anda mungkin juga menyukai