Anda di halaman 1dari 10

Volume 7, Nomor 2, Desember 2019

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN


PELAKSANAAN KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY)
DI RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG TAHUN 2019

Aprilia Roswati
Program S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Adiguna Palembang
Email : apriliaroswati@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang: Keselamatan Pasien (Patient safety) merupakan suatu proses
pemberian pelayanan rumah sakit terhadap pasien yang lebih aman. Rumah
sakit mempunyai dampak yang besar dalam meningkatkan kesehatan. Sesuai
dengan tujuannya rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
yang memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Insiden keselamatan
pasien di Indonesi pada tahun 2007 yang ditemukan di Provinsi DKI Jakarta
menempati urutan tertinggi yaitu 37,9% di antara delapan provinsi lainnya.
Sedangkan di Sumatera Selatan sendiri angka keselamatan pasien sebesar
6.9%..Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (patient safety) di Rumah
Sakit Pusri Palembang. Metode Penelitian: Desain penelitian ini merupakan
penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling 69 sampel. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan April 2019 di Rumah Sakit Pusri Palembang. Uji
statistik menggunakan uji chi square. Metode penelitian ini menggunakan
kuesioner, lembar observasi dan lembar check list. Hasil: penelitian terdapat
hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dengan pelaksanaan
keselamatan pasien di Rumah Sakit Pusri Palembang Tahun 2019 dengan p
value < α 0,05.
Kata Kunci: Patient Safety, Pengetahuan, Sikap

ABSTRACT
Background: Patient safety is a public health problem affecting the level of
development of a country. It is a process of providing safer hospital services to
patien. Patient safety incident report in Indonesi in 2017 stated that DKI Jakarta
province was ranked the higest, 37,9%, among the eight other province. The
application of patient safety is very dependent on the nurse’knowledge. This
study aimed: to find out the relationship among knowledge and nurse attitude
with the implementation of patient safety in Pusri hospital of Palembang in 2019.
Methode: this study used analytical observation method with cross sectional
approach. The population in this study was all nurse (69 people) in patient room
of the hospital. The number of samples was 69 taken using total sampling
technique. The results: of the univariate analysis showed that 45 respondents
(65,2%) had norisk patient, 44 respondesnts (63,8%) had good knowledge, and
42 respondents (60,9%) had positive attitude. There was a relationship between
knowledge and attitude with the implementation of patient safety with p value of
0.002% < α 0.005 and 0.033 < α0.05 respectively. It is expected that the hospital
management avaluates nurses’ performance more routinely in implementing
patient safety so that the provision of care services to patients is more optional.
Keywords : Patiens Safety, Knowledge, Attitude
PENDAHULUAN merupakan cerminan utama dari
Pelayanan keperawatan keberhasilan suatu pelayanan
1
Volume 7, Nomor 2, Desember 2019

kesehatan. Pelayanan kesehatan


sementara satu dari sepuluh pasien
mengutamakan keselamatan pasien,
dirugikan saat menerima pelayanan
hal ini sesuai dengan gagasan
kesehatan di rumah sakit
Hiprocrates yaitu Primum, non
(Andermann dalam Renoningsih,
nocere (First, do no harm) (Depkes
2016).
dalam Darliana, 2016). Keselamatan
Patient safety merupakan suatu
adalah kebutuhan dasar manusia
proses pemberian pelayanan rumah
dan kebutuhan prioritas kedua
sakit terhadap pasien yang lebih
setelah kebutuhan fisiologis pada
aman. Proses ini mencegah
hierarki kebutuhan Maslow yang
terjadinya cedera yang disebabkan
harus terpenuhi (Potter & Perry
oleh kesalahan akibat melaksanakan
dalam Darliana, 2016).
suatu tindakan atau tidak mengambil
Rumah sakit mempunyai
tindakan yang seharusnya diambil.
dampak yang besar dalam
Implementasi patient safety di dunia,
meningkatkan kesehatan. Sesuai
termasuk di Indonesia berawal
dengan tujuannya rumah sakit
ketika Institute of Medicine (IOM)
sebagai salah satu fasilitas
pada tahun 2000 menerbitkan
pelayanan kesehatan memiliki peran
laporan “To Err Is Human: Building a
yang sangat strategis dalam upaya
Safer Health System”, yang
mempercepat peningkatan derajat
mengemukakan hasil penelitian
kesehatan masyarakat Indonesia
angka KTD di beberapa rumah sakit
(Aditama, 2010). Setiap saat rumah
di Amerika. Angka KTD di Utah dan
sakit dituntut untuk meningkatkan
Colorado sebesar 2,9% dengan
kualitas pelayanannya. Pasar bebas
angka kematian 6,6%. Sedangkan
Asia Pasifik pada tahun 2020, akan
angka KTD di New York sebesar
lebih mempengaruhi berbagai aspek
3,7% dengan angka kematian 13,6%
penyelenggaraan pelayanan
(Kohn, Corrigan, & Donaldson dalam
kesehatan terutama pelayanan di
Darliana, 2016).
bidang perumahsakitan.
Tujuan utama penerapan
Pengembangan rumah sakit kelas
patient safety di rumah sakit adalah
dunia prinsip dasarnya berorientasi
mencegah dan mengurangi
pada pasien (Patient Centeredness)
terjadinya Insiden Keselamatan
(Anonimous dalam Renoningih,
Pasien (IKP) dalam pelayanan
2016).
kesehatan. Insiden Keselamatan
Patient Safety merupakan
Pasien (IKP) merupakan kejadian
masalah kesehatan publik
atau situasi yang dapat berpotensi
mempengaruhi tingkat
atau mengakibatkan cedera pada
perkembangan suatu negara.
pasien yang seharusnya tidak
Patient Safety diberlakukan pada
terjadi. Insiden Keselamatan Pasien
tahun 2004 untuk memobilisasi
(IKP) meliputi Kejadian yang Tidak
upaya global untuk meningkatkan
Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
keamanan kesehatan untuk pasien
Cedera (KNC), Kejadian Potensial
di semua negara-negara anggota
Cedera (KPC), dan Kejadian
World Health Organization (WHO).
Sentinel (suatu KTD yang
WHO memperkirakan bahwa
mengakibatkan kematian atau
jutaan pasien di seluruh dunia
cedera yang serius) (KKP-RS, 2007,
menderita cedera atau kematian
p.3). Angka IKP di Indonesia masih
setiap tahun karena praktek dan
sulit diperoleh, namun IKP dapat
pelayanan medis yang tidak aman
saja terjadi dalam pelayanan
kesehatan di rumah sakit (Depkes RI
& KKPRS dalam Renoningsih,
2016).
Laporan insiden keselamatan provinsi, pada 2007 ditemukan
pasien di Indonesia berdasarkan Provinsi DKI Jakarta menempati
2
Volume 7, Nomor 2, Desember 2019

urutan tertinggi yaitu 37,9% di antara


menerapkan patient safety didasari
delapan provinsi lainnya (Jawa
oleh pengetahuan yang memadai,
Tengah 15,9%, Yogyakarta 13,8%,
maka perilaku patient safety oleh
Jawa Timur 11,7%, Sumatera
perawat tersebut akan bersifat
Selatan 6,9%, Jawa Barat 2,8%, Bali
langgeng (long lasting). Seorang
1,4%, Aceh 1,07%, Sulawesi
perawat dalam memberikan asuhan
Selatan 0,7%). Bidang spesialisasi
keperawatan harus memiliki
unit kerja ditemukan paling banyak
pengetahuan yang benar,
pada unit penyakit dalam, bedah,
keterampilan, dan sikap untuk
dan anak yaitu sebesar 56,7%
menangani kompleksitas perawatan
dibandingkan unit kerja yang lain,
kesehatan. Tanpa pengetahuan
sedangkan untuk pelaporan jenis
yang memadai, tenaga kesehatan
kejadian, KNC lebih banyak
termasuk perawat tidak bias
dilaporkan sebesar 47,6%
menerapkan dan mempertahankan
dibandingkan KTD sebesar 46,2%
budaya keselamatan pasien (Myers
(KKP-RS dalam Darliana, 2016).
dalam Darliana, 2016).
Kesalahan yang mengakibatkan
Hasil penelitian Bawelle (2014)
pasien cedera dapat berupa
tentang hubungan pengetahuan dan
ketidaktepatan identifikasi pasien
sikap perawat dengan pelaksanaan
yang berakibat kesalahan atau
keselamatan pasien (Patient Safety)
keterlambatan diagnosis, kegagalan
di ruang rawat inap RSUD Liun
dalam bertindak, kesalahan
Kendage Tahuna. Hasil analisis
pengobatan, dan kesalahan dosis
statistik menunjukan hasil bahwa
atau metode dalam pemberian obat.
ada hubungan pengetahuan perawat
Sasaran keselamatan pasien lainnya
dengan pelaksanaan keselamatan
yang perlu diperhatikan untuk
pasien (patient safety) di Ruang
menghindari cedera pada pasien
Rawat Inap RSUD Liun Kendage
berupa peningkatan keamanan obat
Tahuna, p=0,014 (á<0,05). Ada
yang perlu diwaspadai, pengurangan
hubungan sikap perawat dengan
resiko infeksi terkait pelayanan
pelaksanaan keselamatan pasien
kesehatan, dan pengurangan resiko
(patient safety) di Ruang Rawat Inap
jatuh (Leape dalam Darliana, 2016).
RSUD Liun Kendage Tahuna,
Keamanan dan keselamatan
p=0,000 (á<0,05).
pasien dirumah sakit merupakan
Data Rumah Sakit Pusri
suatu sistem dimana rumah sakit
Palembang tahun 2019 jumlah
membuat asuhan pasien lebih aman.
perawat di Rumah Sakit Pusri
Sistem keselamatan pasien dapat
Palembang sebanyak 153 orang.
dilakukan perawat jika didukung oleh
Hasil studi pendahuluan kepada 5
pengetahuan dan sikap yang baik.
perawat ruangan di Rumah Sakit
Pengetahuan merupakan pedoman
Pusri diketahui bahwa 4 perawat
untuk membentuk tindakan
mengetahui dengan baik dan dapat
seseorang, sedangkan sikap
memberikan patient safety kepada
merupakan kecenderungan yang
pasien, sebanyak 3 perawat
berasal dari dalam diri individu untuk
mempunyai sikap yang positif dalam
berkelakuan terhadap suatu objek
menerapan patient safety.
(Listianawati, 2018).
Berdasarkan uraian di atas
Upaya penerapan patient safety
maka peneliti tertarik untuk
sangat tergantung dari pengetahuan
melakukan penelitian dengan judul
perawat. Apabila perawat
hubungan pengetahuan dan sikap
perawat dengan pelaksanaan
keselamatan pasien (patient safety)
di Rumah Sakit Pusri Palembang
tahun 2019.
METODE PENELITIAN Desain penelitian ini merupakan
3
Volume 7, Nomor 2, Desember 2019

penelitian observasi analitik.


ini dilakukan dengan cara total
Berdasarkan pendekatannya
sampling. Total sampling merupakan
kuantiatif, penelitian ini
metode pengambilan sampel sama
menggunakan pendekatan cross
dengan populasi. Jadi sampel dalam
sectional. Populasi dalam penelitian
penelitian ini sebanyak 69 orang
ini adalah semua perawat Ruang
perawat. Instrumen dalam penelitian
Rawat Inap Rumah Sakit Pusri
ini adalah lembar kuesioner, lembar
Palembang yaitu di Ruang Nusa
observasi dan lembar checklist.
Indah (penyakit dalam) sebanyak 13
Pengisian kuesioner pengetahuan
orang perawat, Kusuma (anak)
perawat dengan kategori yaitu baik
sebanyak 17 orang perawat,
(bila > 75% menjawab benar) dan
Flamboyan (bedah) sebanyak 17
kurang (bila < 75% menjawab
orang perawat, Mawar (penyakit
benar), sikap dengan kategori positif
dalam) sebanyak 9 orang perawat
(bila skor > mean) dan negatif (bila
dan ICU sebanyak 13 orang perawat
skor < mean) dan pelaksanaan
yang berjumlah 69 orang perawat.
keselamatan pasien (patient safety)
Sampel dalam penelitian ini adalah
dengan kategori tidak beresiko (bila
sebagian perawat di Rumah Sakit
skor 0-24), resiko rendah (bila skor
Pusri Palembang. Karena jumlah
25-50) dan resiko tinggi (bila skor >
populasi 69 orang, maka peneliti
51). Analisa data menggunakan
mengambil semua. Teknik
analisa univariat dan analisa bivariat.
pengambilan sampel pada penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Analisis Univariat
Tabel. 1
Distribusi Frekwensi Berdasarkan Pengetahuan dan Sikap
dengan Pelaksanaan Keselamatan Pasien

Pelaksanaan Keselamatan Frekuensi %


Pasien
Tidak resiko 45 65,2
Resiko rendah 24 34,8
Resiko tinggi 0 0
Jumlah 69 100
Pengetahuan Frekuensi %
Baik 44 63,8
Kurang 25 36,2
Jumlah 69 100
Sikap Frekuensi %
Positif 42 60,9
Negatif 27 39,1
Jumlah 69 100

4
2. Hasil bivariat

Tabel 2.
Hubungan antara variabel Independen dengan Dependen

Pelaksanaan
No Keselamatan Pasien Total p value OR
Variabel Tidak Resiko
resiko rendah
n % N % n %
1 Pengetahuan
Baik 35 79, 9 20 44 100
5 ,5 0,002 5,8
Kurang 10 40 15 60 25 100
Jumlah 45 24 69
2 Sikap
Positif 32 76, 10 23 42 100
2 ,6 0,033 3,4
Negatif 13 48, 14 51 27 100
1 ,9
Jumlah 45 24 69

kesalahan dosis atau metode dalam


Pembahasan pemberian obat. Sasaran
Hasil penelitian didapatkan keselamatan pasien lainnya yang
bahwa responden dengan perlu diperhatikan untuk
keselamatan pasien tidak resiko menghindari cedera pada pasien
sebanyak 45 responden (65,2%) dan berupa peningkatan keamanan obat
keselamatan pasien resiko rendah yang perlu diwaspadai, pengurangan
sebanyak 24 responden (34,8%). resiko infeksi terkait pelayanan
Hasil penelitian ini sesuai kesehatan, dan pengurangan resiko
dengan teori Listianawati (2018), jatuh.
keamanan dan keselamatan pasien Hasil penelitian ini sesuai
dirumah sakit merupakan suatu dengan Sunaryo (2009) adalah ada
sistem dimana rumah sakit membuat tidak adanya kesalahan atau bebas
asuhan pasien lebih aman. Sistem dari cidera karena kecelakaan.
keselamatan pasien dapat dilakukan Keselamatan pasien di rumah sakit
perawat jika didukung oleh adalah suatu sistem dimana rumah
pengetahuan dan sikap yang baik. sakit membuat asuhan pasien lebih
Pengetahuan merupakan pedoman aman yang meliputi assesment
untuk membentuk tindakan risiko, identifikasi dan pengelolaan
seseorang, sedangkan sikap hal yang berhubungan dengan risiko
merupakan kecenderungan yang pasien pelaporan dan analisis
berasal dari dalam diri individu untuk insiden.
berkelakuan terhadap suatu objek. Hasil penelitian ini juga
Penelitian ini juga sesuai sesuai dengan Kohn, Corrigan, &
dengan teori Leape dalam Darliana Donaldson dalam Darliana (2016),
(2016), kesalahan yang Patient safety merupakan suatu
mengakibatkan pasien cedera dapat proses pemberian pelayanan rumah
berupa ketidaktepatan identifikasi sakit terhadap pasien yang lebih
pasien yang berakibat kesalahan aman. Proses ini mencegah
atau keterlambatan diagnosis, terjadinya cedera yang disebabkan
kegagalan dalam bertindak, oleh kesalahan akibat melaksanakan
kesalahan pengobatan, dan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. dan sikap responden tentang
Implementasi patient safety di dunia, keselamatan pasien (patient safety).
termasuk di Indonesia berawal
ketika Institute of Medicine (IOM) 1. Hubungan Pengetahuan
pada tahun 2000 menerbitkan dengan Pelaksanaan
laporan “To Err Is Human: Building a Keselamatan Pasien
Safer Health System”, yang Hasil analisis bivariat diketahui
mengemukakan hasil penelitian bahwa dari 44 responden yang
angka KTD di beberapa rumah sakit mempunyai pengetahuan baik
di Amerika. Angka KTD di Utah dan terdapat 35 responden (79,5%) yang
Colorado sebesar 2,9% dengan melaksanakan keselamatan pasien
angka kematian 6,6%. Sedangkan tidak resiko sedangkan dari 25
angka KTD di New York sebesar responden yang mempunyai
3,7% dengan angka kematian pengetahuan kurang terdapat 10
13,6%. responden (40%) yang
Komite Keselamatan Pasien melaksanakan keselamatan pasien
Rumah Sakit/KKP-RS (2009) tidak resiko.
mendefinisikan bahwa keselamatan Berdasarkan uji Chi-Square
(safety) adalah bebas dari bahaya didapat p value = 0,002 lebih kecil
atau risiko (hazard). Keselamatan dibandingkan dengan α = 0,05.
pasien (patient safety) adalah pasien Berdasarkan ketentuan yang berlaku
bebas dari harm/cedera yang tidak jika p value ≤  = 0,05 maka ada
seharusnya terjadi atau bebas dari hubungan antara variabel
harm yang potensial akan terjadi independen dengan variabel
(penyakit, cedera fisik, sosial, dependen. Sehingga Ho ditolak,
psikologi, cacat, kematian dan lain- berarti ada hubungan yang
lain), terkait dengan pelayanan bermakna antara pengetahuan
kesehatan. dengan pelaksanaan keselamatan
Hasil penelitian ini sejalan pasien (patient safety). Sehingga
dengan penelitian Listianawati hipotesis yang menyatakan ada
(2018). Hasil penelitian pengetahuan hubungan pengetahuan dengan
perawat tentang keselamatan pasien pelaksanaan keselamatan pasien
(patient safety) di ruang rawat inap (patient safety) terbukti secara
kelas III RSUD dr. Loekmono Hadi statistik.
Kudus masuk dalam kategori baik Hasil penelitian ini sesuai
sebanyak 51 orang (87,9%), dan dengan pendapat Notoatmodjo
pengetahuan kurang baik hanya (2012), pengetahuan adalah hasil
sebanyak 7 orang (12,1%). ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang
Sedangkan sikap perawat dalam melakukan penginderaan terhadap
memberian obat dalam kategori baik suatu objek tertentu. Penginderaan
sebanyak 55 orang (94,8%), pada terjadi melalui pancaindra manusia,
kategori sikap kurang baik sebanyak yakni: indra penglihatan,
3 orang (5,2%). pendengaran, penciuman, rasa, dan
Melaksanakan keselamatan raba. Sebagian besar pengetahuan
pasien selama di rumah sakit manusia diperoleh melalui mata dan
dilakukan untuk mencegah telinga
terjadinya cedera yang disebabkan Penelitian ini juga sejalan
oleh kesalahan melakukan atau dengan pendapat Myers dalam
mengambil tindakan, walaupun Darliana, (2016), upaya penerapan
masih ada beberapa responden patient safety sangat tergantung dari
yang melaksanakan kesalamatan pengetahuan perawat. Apabila
pasien dengan resiko rendah perawat menerapkan patient safety
karena karena berbagai faktor didasari oleh pengetahuan yang
antara lain kurangnya pengetahuan memadai, maka perilaku patient
safety oleh perawat tersebut akan
bersifat langgeng (long lasting). pemberian obat diruang rawat inap
Seorang perawat dalam memberikan kelas III RSUD dr. Loekmono Hadi
asuhan keperawatan harus memiliki Kudus. Hasil penelitian pengetahuan
pengetahuan yang benar, perawat tentang keselamatan pasien
keterampilan, dan sikap untuk (patient safety) di ruang rawat inap
menangani kompleksitas perawatan kelas III RSUD dr. Loekmono Hadi
kesehatan. Tanpa pengetahuan Kudus masuk dalam kategori baik
yang memadai, tenaga kesehatan sebanyak 51 orang (87,9%), dan
termasuk perawat tidak bias pengetahuan kurang baik hanya
menerapkan dan mempertahankan sebanyak 7 orang (12,1%). Hasil
budaya keselamatan pasien analisis bivariat diperoleh nilai p
Hasil penelitian ini sesuai value = 0,002 dimana p lebih kecil
dengan penelitian Darliana (2016) dari α = 0,05 maka Ha diterima dan
tentang Hubungan pengetahuan Ho ditolak. Ada hubungan yang
perawat dengan upaya penerapan signifikan antara pengetahuan
patient safety di ruang rawat inap perawat tentang keselamatan pasien
Rumah Sakit Umum Daerah dr. (patient safety) dengan sikap
Zainoel Abidin Banda Aceh. Hasil perawat terhadap pemberian obat di
penelitian menunjukkan terdapat ruang rawat inap kelas III RSUD dr.
hubungan pengetahuan perawat Loekmono Hadi Kudus.
dengan upaya penerapan patient Berdasarkan penelitian dan
safety dengan p-value 0,001. teori terkait peneliti berpendapat
Hasil penelitian ini juga bahwa pengetahuan memiliki
sejalan dengan penelitian Pratama hubungan dengan pelaksanaan
(2017) tentang hubungan tingkat keselamatan pasien yang dilakukan
pengetahuan tentang penerapan oleh perawat. Pengetahuan yang
patient safety dengan persepsi baik akan memberikan pemahaman
penerapan patient safety oleh yang baik juga bagi perawat
perawat di RSUD dr. Soediran mengenai pentingnya melaksanakan
Mangoen Soemarso Wonogiri. Hasil keselamatan pasien selama berada
penelitian menunjukkan 114 di rumah sakit, dengan pengetahuan
responden (99,1%) memiliki tingkat yang baik perawat akan mudah
pengetahuan tentang penerapan melaksanakan keselamatan pasien
patient safety baik dan 1 responden dengan tidak beresiko sehingga
(0,9%) memiliki tingkat pengetahuan pasien dapat diberikan pelayanan
cukup. Sedangkan untuk persepsi dengan baik.
tentang penerapan patient safety, 74
responden (64%) memiliki persepsi 2. Hubungan Sikap dengan
positif dan 41 responden (36%) Pelaksanaan Keselamatan
memiliki persepsi negatif. Analisis Pasien
data berdasarkan tes rank spearman Hasil analisis univariat
didapatkan (nilai ρ) (0,180) > α diketahui bahwa responden
(0,05) yang berarti tidak ditemukan didapatkan responden sikap positif
hubungan tingkat pengetahuan sebanyak 42 responden (60,9%) dan
tentang penerapan patient safety responden sikap negatif sebanyak
dengan persepsi penerapan patient 27 responden (39,1%).
safety oleh perawat di RSUD dr. Hasil analisis bivariat
Soediran Mangoen Soemarso diketahui bahwa dari 42 responden
Wonogiri. dengan sikap positif terdapat 32
Penelitian ini juga sejalan responden (76,2%) yang
dengan penelitian Listianawati melaksanakan keselamatan pasien
(2018) tentang hubungan tidak resiko sedangkan dari 27
pengetahuan perawat tentang responden dengan sikap negatif
keselamatan pasien (patient safty) terdapat 13 responden (48,1%) yang
dengan sikap perawat terhadap
melaksanakan keselamatan pasien evaluatif terhadap objek, orang, atau
tidak resiko. peristiwa. Hal ini mencerminkan
Berdasarkan uji Chi-Square perasaan seseorang terhadap
didapat p value = 0,033 lebih kecil sesuatu. Pernyataan evaluatif
dibandingkan dengan α = 0,05. merupakan reaksi respons terhadap
Berdasarkan ketentuan yang berlaku objek, orang, dan peristiwa yang
jika p value ≤  = 0,05 maka ada merupakan stimulus
hubungan antara variabel Hasil penelitian ini sesuai
independen dengan variabel dengan penelitian Bawelle (2014)
dependen. Sehingga Ho ditolak, tentang hubungan pengetahuan dan
berarti ada hubungan yang sikap perawat dengan pelaksanaan
bermakna antara sikap dengan keselamatan pasien (Patient Safety)
pelaksanaan keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Liun
(patient safety). Sehingga hipotesis Kendage Tahuna. Hasil analisis
yang menyatakan ada hubungan statistik menunjukan hasil bahwa
antara sikap dengan pelaksanaan ada hubungan pengetahuan perawat
keselamatan pasien (patient safety) dengan pelaksanaan keselamatan
terbukti secara statistik. pasien (patient safety) di Ruang
Berdasarkan penelitian ini Rawat Inap RSUD Liun Kendage
didukung oleh Myers dalam Darliana Tahuna, p=0,014 (á<0,05). Ada
(2016), seorang perawat dalam hubungan sikap perawat dengan
memberikan asuhan keperawatan pelaksanaan keselamatan pasien
harus memiliki pengetahuan yang (patient safety) di Ruang Rawat Inap
benar, keterampilan, dan sikap untuk RSUD Liun Kendage Tahuna,
menangani kompleksitas perawatan p=0,000 (á<0,05).
kesehatan. Tanpa pengetahuan Hasil penelitian ini sejalan
yang memadai, tenaga kesehatan dengan penelitian Listianawati
termasuk perawat tidak bias (2018) tentang hubungan
menerapkan dan mempertahankan pengetahuan perawat tentang
budaya keselamatan pasien. keselamatan pasien (patient safety)
Penelitian ini juga sejalan dengan sikap perawat terhadap
dengan pendapat Fitriyah L (2014), pemberian obat diruang rawat inap
sikap merupakan reaksi atau respon kelas III RSUD dr. Loekmono Hadi
yang masih tertutup dari seseorang Kudus. Hasil penelitian pengetahuan
terhadap suatu stimulus atau objek. perawat tentang keselamatan pasien
Manifestasi sikap dapat langsung (patient safety) di ruang rawat inap
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan kelas III RSUD dr. Loekmono Hadi
dari perilaku yang tertutup. Sikap Kudus masuk dalam kategori baik
belum merupakan suatu tindakan sebanyak 51 orang (87,9%), dan
atau aktivitas, akan tetapi pengetahuan kurang baik hanya
merupakan predisposisi tindakan sebanyak 7 orang (12,1%).
suatu perilaku. (Notoadmodjo, Sedangkan sikap perawat dalam
2012). Sikap adalah keadaan diri memberian obat dalam kategori baik
dalam manusia yang menggerakan sebanyak 55 orang (94,8%), pada
untuk bertindak atau berbuat dalam kategori sikap kurang baik sebanyak
kegiatan social dengan perasaan 3 orang (5,2%).
tertentu dalam menanggapi objek Berdasarkan hasil penelitian, teori
situasi atau kondisi di lingkungan dan penelitian terkait peneliti
sekitarnya. Selain itu, sikap juga berpendapat sikap merupakan
memberikan kesiapan untuk tindakan atau perbuatan dalam
merespon sifat positif atau negatif kehidupan sehari-hari terhadap
terhadap objek atau situasi lingkungannya. Sikap yang positif
Penelitian ini juga sejalan dari seorang perawat akan membuat
dengan pendapat Budiman & Agus, perawat lebih patuh dalam
R (2013), sikap adalah pernyataan melakukan keselamatan pasien
(patient safety) walaupun masih Listianawati, Rahma. 2018.
terdapat perawat yang memiliki Hubungan pengetahuan
sikap yang negatif juga dapat perawat tentang keselamatan
melaksanakan keselamatan pasien pasien (patient safty) dengan
dengan tidak beresiko. sikap perawat terhadap
pemberian obat diruang rawat inap
kelas III RSUD dr.
SIMPULAN Loekmono Hadi Kudus. Jurnal.
1. Ada hubungan pengetahuan STIKES Cendikia Utama Kudus.
dengan pelaksanaan Menap. 2018. Manajemen Risiko
keselamatan pasien di Rumah Klinik Bangsal Keperawatan
Sakit Pusri Palembang tahun Rumah Sakit dan Keselamatan
2019 (p value = 0,002 < α 0,05). Pasien. Yogyakarta: Husada
2. Ada hubungan sikap dengan Mandiri.
pelaksanaan keselamatan
Mubarak & Chayatin. 2009. Agenda
pasien di Rumah Sakit Pusri
Gawat Darurat (Critical Care).
Palembang tahun 2019 (p value
Bandung:PT. Alumni.
= 0,033 < α 0,05).
Notoatmodjo Soekidjo. 2009.
Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Rineka Cipta
DAFTAR PUSTAKA .2011. Promosi
Adnani, H. 2012. Ilmu Kesehatan Kesehatan Teori dan Aplikasi.
Masyarakat. Yogyakarta : Nuha Rineka Cipta. Jakarta.
Medika. . 2012.
Metodologi Penelitian
Aditama, Hatta. 2010 Pedoman Rumah Sakit. Jakarta Depkes.
Manajemen Informasi
Kesehatan di Sarana Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: UI Press

Bawelle, S. C., J. S. V. Sinolungan,


R. S. Hamel. 2014. Hubungan
Pengetahuan dan Sikap
Perawat dengan Pelaksanaan
Keselamatan Pasien (Patient
Safety) di Ruang Rawat Inap
RSUD Liun Kendage
Tahuna.
Journal Keperawatan
Budiman & Riyanto, A. 2013. Kapita
Selekta Kuesioner Pengetahuan
dan Sikap Dalam Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Darliana, Devi. 2016. Hubungan
Pengetahuan Perawat dengan
upaya penerapan patient safety
di ruang rawat inap Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh Tahun
2014. Jurnal. Idea Nursing
Journal
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2011. Panduan
Nasional Keselamatan Pasien
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Profil Rumah Sakit Pusri
Palembang tahun 2019.
Renoningsih Pratiwi Diah. 2016.
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
penerapan patient safety di
Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Umum GMIM Pancaran
Kasih Manado. Jurnal. Univ
Sam Ratulangi Manado
Sembiring, R. 2011.
Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Pustaka
Remaja.
Sunaryo. 2009. Keselamatan
Pasien dan Risiko Klinis.
Semarang. Diponegoro
Universty Press.

Anda mungkin juga menyukai