PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras
(Peraturan Menteri Kesehatan No. 89, 2015). Gigi berlubang (karies gigi)
jaringan yang dimulai dari permukaan gigi yang meluas kearah pulpa yang
1
B. Rumusan Masalah
kelamin?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Puskesmas
mulut mengenai tumbuh kembang gigi anak dan kasus karies pada gigi
anak.
2
2. Bagi Penulis
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Balita
2. Karies
dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik
Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada
suatu permukaan gigi, serta dapat meluas ke bagian yang lebih dalam
dari gigi, misalnya dari email ke dentin atau ke pulpa. Gigi dengan
4
Tandanya adalah demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian
antara lain :
a. Gigi dan air ludah, bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah
terjadinya karies.
terjadinya karies:
alternatif penyelesaiannya.
pada pagi dan menjelang tidur. lebih baik lagi dilakukan tiap usai
14 makan. Dalam hal ini pilihlah sikat gigi yang berbulu halus dan
5
pasta gigi yang mengandung flour. Biasakan pula berkumur-kumur
c. Siapkan makanan yang kaya akan kalsium (seperti ikan dan susu),
d. Menjaga hygiene gigi dan mulut. Bila ada karang gigi sebaiknya
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Teori
Karies
1. Populasi
2. Sampel
7
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Prosedur penelitian
ini adalah :
1. Tahap Persiapan
tersebut.
tersebut
8
2. Tahap Pelaksanaan
Data Diperoleh
9
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pembahasan
1. Karakteristik responden
sebagai berikut :
Jenis Kelamin
10
b. Usia Balita
Usia
c. Karies
Karies
menjadi
11
B. Pembahasan
dapat dijelaskan bahwa jumlah balita yang terdapat kasus karies jenis
balita (56,25%) dari 16 balita yang terdapat kasus karies. Hal ini
laki-laki, sehingga gigi pada perempuan lebih lama di dalam rongga mulut
karies, yang antar lain gigi dan saliva, mikroorganisme, makanan dan
karies gigi pada usia 4-5 tahun dengan sebanyak 10 balita 62,5%. Menurut
Suryawati (2009), karies gigi pada balita tertinggi terdapat pada balita
perempuan (58,2%) dan karies gigi menurut kelompok usia; usia tiga
tahun (60%), usia empat tahun (85%), dan usia lima tahun (86,4%).
karies gigi. Karies gigi terjadi apabila seseorang tidak menjaga kebersihan
menimbulkan rasa sakit dan akhirnya gigi tersebut bisa mati (Soebroto,
2009).
12
13
BAB V
A. Kesimpulan
2. Usia balita yang banyak terdapat karies gigi pada usia 4-5 tahun
(62,5%).
Mulyodadi (51,61%).
B. Saran
yaitu:
semua Posyandu terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut yang ada
14
(UKGMD) di Posyandu desa-desa Wilayah Puskesmas
Bambanglipuro.
DAFTAR PUSTAKA
Suwelo, Ismu, S. 2004. Karies gigi pada anak dengan berbagai faktor.
EGC Penerbit Buku Kedokteran: Jakarta.
Yesiani, N.P.N. 2019. Gambaran Karies Gigi Pada Balita Dan Tingkat
Pengetahuan Orangtua Tentang Karies Gigi di Posyandu Desa Batan
Buah Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Tahun 2019. Bali,
KTI: Poltekkes Kemenkes Denpasar.
15
LAMPIRAN
16
Foto kegiatan pengambilan data
17
18