TINJAUAN PUSTAKA
Remaja atau adolescence berasal dari kata latin yaitu adolescene yang
berarti tumbuh kearah kematangan fisik, sosial, dan psikologis
(Sarwono, 2012). Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa
peralihan dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa yang terjadi
pada usia 12 tahun hingga 21 tahun (Dewi, 2012). Menurut Piaget,
secara psikologis masa remaja merupakan masa individu tidak lagi
merasa berada di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan
masa remaja merupakan masa individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa dan berada pada tingkatan yang sama (Hanifah,
2013).
13
14
Perubahan fisik pada remaja yang cepat dan terjadi secara berkelanjutan
menyebabkan para remaja sadar dan lebih memperhatikan bentuk
tubuhnya serta adanya keinginan untuk membandingkan dengan teman-
teman sebaya lainnya. Jika perubahan tidak berlangsung secara lancar
maka akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan psikis dan
emosi remaja tersebut yang dapat menimbulkan adanya cemas berlebih,
terutama pada remaja perempuan bila tidak dipersiapkan untuk
menghadapinya (Jose RL, 2010).
Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu
payudara, kanker payudara juga merupakan benjolan atau massa tungal
yang sering terdapat didaerah kuadran atas bagian luar, benjolan ini
bentuknya keras dan tidak beraturan dan dapat digerakkan (Olfah, Y
dkk, 2013 dalam Masriadi, 2016).
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang
disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan tahap promosi.
2.2.2.1 Fase inisiasi
Pada tahap ini terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel
yang memancing sel yang menjadi ganas. Perubahan dalam bahan
genetik sel ini disebabkan oleh suatu gen yang disebut
karsinogen, yang bias berupa bahan kimia, virus, radiasi
(penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki
kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen, kelainan genetik
dalam sel atau rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan
gangguan fisik menahun pun bisa membuat sel menjadi lebih
peka untuk mengalami suatu keganasan.
20
2.2.7 Pengobatan
Nugroho (2012), menyatakan ada beberapa pengobatan kanker payudara
yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit yaitu:
2.2.7.1 Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Terdapat 3
jenis mastektomi yaitu:
a. Modified Radical Mastectomy
Yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan
payudara ditulang dada, tulang selangka, tulang iga, dan
benjolan disekitar ketiak.
b. Total (simple) Mastectomy
Yaitu operasi penangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan
kelenjar ketiak.
24
c. Radical Mastectomy
Yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara, biasanya
disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan
yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi
ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya
lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang tumornya
dari 2cm dan letaknya dipinggir payudara.
2.2.7.2 Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang
terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma
yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di
payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini tubuh menjadi
lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit disekitar payudara
menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai
akibat dari radiasi.
2.2.7.3 Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker
dalam bentuk pil cair atau kapsul melalui infus yang bertujuan
membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi
juga seluruh tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami
mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan
yang diberikan pada saat kemoterapi.
2.2.8 Pencegahan
Menurut Nugroho (2012) hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa
pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular
adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker
payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:
2.2.8.1 Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu
bentuk promosi kesehatan karena dilakukan oleh orang “sehat’
melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada
berbagai faktor resiko dan melaksanakan pola hidup sehat.
Pencegahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI
(pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin
sehingga bisa memperkecil faktor terkena kanker payudara.
Ketika seorang wanita telah mencapai masa pubertas dan mulai mengalami
perkembangan pada payudaranya, pemeriksaan payudara sendiri atau yang
dikenal dengan SADARI perlu dilakukan. Hal ini memberi kesempatan
kepada seorang wanita untuk memahami tubuhnya sendiri dan membentuk
kebiasaan yang baik untuk masa depan nantinya (Rasjidi, 2010).
2.3.4.5 Tekan payudara kiri dari atas ke bawah dengan menggunakan tiga
atau empat jari tangan kanan. Dan lakukan sebaliknya pada
payudara sebelah kanan.
2.3.4.10 Turunkan lengan kanan anda kesamping dan lakukan prosedur untuk sisi
lainnya: letakkan handuk yang dilipat atau bantal dibawah bahu kanan
Anda, tangan kanan dibawah kepala dan gunakan tangan kiri untuk
meraba payudara kanan Anda secara melingkar. Langkah 4-8 juga dapat
dilakuakan saat mandi atau berendam, karena pemeriksaan payudara
akan lebih mudah jika kulit payudara licin dan basah oleh sabun atau air.
Model keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self care. Model
self Care ini memberikan pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan
keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan yang dapat
dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan
keadaan sehat dan sakit. Model keperawatan ini berkembang sejak tahun
1959-2001.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki kayakinan dan nilai dalam
keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas
kemampuan. Self Care didasrkan atas kesengajaan serta dalam
pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan.
Dalam penelitian literature review ini pembahasan tentang apa itu kanker
payudara dengan angka kasus kejadian paling tinggi yang ditemukan pada
wanita. Akibat yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah berdampak pada
fisik maupun psikologisnya. Oleh karena itu diperlukan pencegahan yang
dapat dilakukan secara mandiri oleh individu itu sendiri, untuk
mempertahankan kesehatannya dan kemapuan merawat diri sendiri yaitu
dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
35
Faktor penyebab
3. Faktor Genetik
: Diteliti
: Tidak diteliti