Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Aini Fajarwati

NIM : 18/430423/PN/15740

Tugas Acara 4 “MIC dan MBC”

Penulis : Assane, IM., Gozi, KS., Vallado, GMR., Pilarski, F.

Tahun : 2019

Judul : Combination of antimicrobials as an approach to reduce their application in


aquaculture: Emphasis on the use of thiamphenicol/florfenicol against Aeromonas
hydrophila

Publikasi : Aquaculture (507):238-245.

Antibiotik banyak digunakan untuk pengobatan dan tindak pecegahan penyakit ikan.
Terdapat 29 kombinasi antibiotik yang dapat digunakanpada akuakultur. Namun terancam
kehilangan keefektivannya dikarenakan penggunaan yang berlebihan. Kombinasi antimicrobia
merupakan terapi yang melibatkan lebih dari satu jenis antibiotik untuk pengobatan penyakit.
Keuntungan CA yaitu mengurangi dosis tiap antibiotik. Salah satu kombinasi antibiotik yang
digunakan yaitu thiamphenicol, florfenicol dan oxytetracycline. Diperlukan uji MIC (dosis
minimus konsentrasi penghambatan) dan MBC(Minimum konsentrasi bakterisidal) antibiotik
untuk mencegah resistensi antibiotik disebabkan oleh peggunaan berlebihan. Thiampenicol
(TAP) merupaka antibiotik berspektrum luas derivat dari chlorampenicol yang lebih unggul
dalam peyerapan dan perbaikan jaringan serta tidak ada efek samping seperti anemia aplastik dan
genotosisitas. Florfenichol (FFC) meupakan antibiotik yang sangat potent dalam melawan
patogen yang paling sering ditemui di akuakultur. Oxytetracycline (OTC) meruapakan antibiotik
berspektrum luas. OTC kurang terserap di saluran pencernaan ikan dan harus diberikan dalam
dosis tinggi sehinggan OTC merupaka salah satu antibiotik resisten pada bidang akuakultur.
Jenis ikan yang digunakan yaitu ikan air tawar seperti Oreochromis niloticus. Ikan
diambil bagian tubuh dalamnya berupa ginjal dan otak. Penyakit bakteri diidentifikasi dengan
PCR dengan primer universal dan sequencing gen 16 rRNA. Penyakit yang didetekasi yaitu
aeromonasis. MIC dan MBC dapat diketahui dari penggunan metode kaldu mikrodilusi. Untuk
menetapkan hasil akurat diperlukan metode visual dan tetrazolium. Kosentrasi terendah dari
setiap antibiotik dimana tidak ada pertmbuhan bakteri ata sel dapat diamati dalam kultur MIC.
Kultur tanpa pertumbuhan bakteri kemudian diletakkan di petri dan diinkubasi selama 3 x 24
jam. Konsentrasi terendah dimana tidak ada pertumbuhan yang dimati pada petri dianggap MBC.
Nilai MIC dan MBC antibiotik terhadap beberapa penyakit pada ikan nila.
TAP (μg/mL) FFC (μg/mL) OTC (μg/mL)
Strains
MIC MBC MIC MBC MIC MBC
A. hydrophila 2 2 0,5 1 ≤0,25 0,25
A. jandaei 2 2 0,5 1 0,25 0,25
A. veronii 0,5 2 0,5 0,5 ≤0.125 0,25

Kemudian dilakukan uji secara in vivo dengan merendam ikan nila pada perlakuan
berbeda. G1 dengan hanya TAP (10mg/kg bw), G2 dengan FFC (10mg/kg bw) , G3 kombinasi
TAP dan FFC (TAP + FFC: 5+2.5mg/kg bw), G4 dengan kombinasi TAP dan FFC
(2.5+1.25mg/kg bw). TAP dan FFC dilarutkan dalam etanol 95% dan air suling steril sebelum
diencerkan dalam PBS untuk mencapai konsentrasi yang diinginkan. Antibiotik kemudian
diberikan melalui gavage menggunajan suntikan 1mL yang dihubungkan ke kateter. Hasilnya
perlakuan keempat mendapatkan hasil survival rate yang tinggi yaitu G1=88.33 ± 11.55%,
G2=70 ± 10%, G3=73.33 ± 11.55% and G4=85.93 ± 5.13%. Oleh karenanya Aeromonas spp.
sensitiv terhadap TAP dan FFC. Penggunaan Kombinasi antibiotik dapat meningktkan survivl
rate dengan dosis antibiotik yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai