Karena kondisinya, maka untuk berkomunikasi orang yang mengalami netra dan tuli
memiliki cara khusus. Cara ini bervariasi setiap orangnya, tergantung dengan gabungan
kemampuan visual dan pendengaran yang mereka miliki, latar belakang keluarga, dan
pendidikan mereka. Dari beberapa cara yang ada, orang netra dan tuli mengandalkan
kemampuan indra perabanya (kulit) untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi. Ada
beberapa metode yang digunakan antara lain:
Bahasa isyarat taktil. Pesan yang disampaikan melalui gerakan isyarat khusus di telapak
tangan orang yang netra tuli. Termasuk juga ada alfabet manual yang ditempelkan pada
tangan orang yang mengalami netra dan tuli. Dengan begitu, mereka dapat memahami pesan
yang disampaikan dari indra peraba (kulit) di tangannya.
Ada juga yang menggunakan tadoma. Tadoma adalah metode komunikasi yang dilakukan
oleh orang netra tuli dengan membaca bibir lawan bicaranya menggunakan indra perabanya.
Mereka akan meletakkan tangan mereka pada bibir, rahang, atau leher orang yang berbicara
untuk merasakan getaran dan pergerakan rahang pada tangannya.
Jika kemampuan pengelihatannya masih mencukupi, ada yang menggunakan bahasa
isyarat tapi disesuaikan dengan kondisi visualnya. Misalnya menyesuaikan jarak atau
pencahayaannya.
Print on palm. Metode ini digunakan dengan menuliskan bentuk huruf yang dimaksud pada
telapak tangan orang yang netra dan tuli. Misalnya mengatakan makan, maka akan dieja
dengan menuliskan huruf m hingga n satu per satu di atas telapak tangan.
Beberapa orang juga ada yang menggunakan huruf braile. Huruf braile diakses orang dengan
netra tuli melalui indra perabanya sehingga pesan atau informasi bisa dipahami.
Sumber : https://hellosehat.com/tht/telinga/apa-itu-netra-dan-tuli/