Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Teknologi Informasi

Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi


Oleh : Ahmad Yani, S.S., M.Hum.
(Pustakawan Universitas Bakrie)

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, menuntut pustakawan


dan perpustakaan untuk berjuang dan bekerja lebih keras lagi dalam
mengembangkan pengetahuan, keterampilan serta keahlian dalam bidang
perpustakaan, dokumentasi dan informasi, serta teknologi informasi. Maka
mau tidak mau pustakawan harus berani dan bersedia melakukan terobosan
dan perubahan agar dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi
pada perpustakaan yang dikelolanya. Perkembangan teknologi informasi
dapat merubah layanan informasi di perpustakaan perguruan tinggi, seperti :
jasa layanan informasi, desain gedung perpustakaan, perpustakaan digital,
sumber daya informasi elektronik dan diperlukan suatu standardisasi dalam
peningkatan mutu layanan perpustakaan.

Kata kunci : teknologi informasi, mutu layanan perpustakaan perguruan tinggi, jasa layanan
informasi, desain gedung perpustakaan, perpustakaan digital, informasi elektronik,
standardisasi.

Pendahuluan perpustakaan merupakan unsur penunjang


Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi
merupakan perpustakaan yang bertugas Menurut Sulistyo Basuki (1994),
sebagai suatu unit pelaksana teknis, secara umum tujuan perpustakaan
mengemban tugas mendukung tujuan perguruan tinggi adalah: (1) memenuhi
lembaga induknya, yaitu memberikan keperluan informasi masyarakat perguruan
layanan kepada sivitas akademika dan tinggi, lazimnya staf pengajar dan
masyarakat pemakai di sekitarnya, yang mahasiswa. Sering pula mencakup pula
relevan dengan program Tri Dharma tenaga administrasi perguruan tinggi, (2)
Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan menyediakan bahan pustaka rujukan
pengajaran, penelitian dan pengabdian (referens) pada semua tingkat akademis,
kepada masyarakat. artinya mulai dari mahasiswa tahun
Pada umumnya perpustakaan pertama hingga ke mahasiswa program
perguruan tinggi merupakan Unit pascasarjana dan staf pengajar, (3)
Pelaksana Teknis (UPT) dan secara menyediakan ruangan belajar untuk
langsung berada dibawah rektorat. Kepala pemakai perpustakaan, (4) menyediakan
Perpustakaan bertanggung jawab langsung jasa peminjaman yang tepat guna bagi
kepada Rektor. Dalam Peraturan berbagai jenis pemakaian, dan (5)
Pemerintah No. 30/1990 tentang menyediakan jasa informasi aktif yang
Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa tidak saja terbatas pada lingkungan

Karya Unggulan Pustakawan Berprestasi Tingkat Kopertis III tahun 2014 Page
perguruan tinggi tetapi juga lembaga berdasarkan standar nasional
industri lokal. perpustakaan,
3. Setiap perpustakaan
Untuk mencapai tujuan dan mengembangkan layanan
fungsinya dengan baik perpustakaan perpustakaan sesuai dengan
perguruan tinggi mempunyai tugas yang kemajuan teknologi informasi dan
harus dilaksanakan. Menurut buku komunikasi.,
Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi 4. Layanan perpustakaan
Perpustakaan Perguruan Tinggi, bahwa sebagaimana dimaksud pada ayat
tugas perpustakaan perguruan tinggi (1) dikembangkan melalui
adalah: pemanfaatan sumber daya
perpustakaan untuk memenuhi
1. Mengikuti perkembangan kebutuhan pemustaka,
perkuliahan dan menyediakan 5. Layanan perpustakaan
bahan-bahan yang dibutuhkan diselenggarakan sesuai dengan
untuk pengajaran. standar nasional perpustakaan
2. Menyediakan pustaka yang untuk mengoptimalkan pelayanan
dibutuhkan untuk menyelesaikan kepada pemustaka,
tugas-tugas dalam rangka studinya. 6. Layanan perpustakaan terpadu
3. Mengikuti perkembangan program- diwujudkan melalui kerja sama
program penelitian yang antar perpustakaan, dan,
diselenggarakan di lingkungan 7. Layanan perpustakaan secara
perguruan tinggi induknya dan terpadu sebagaimana dimaksud
berusaha menyediakan literatur pada ayat (6) dilaksanakan melalui
ilmiah dan bahan lain yang jejaring telematika.
diperlukan bagi peneliti.
4. Memutakhirkan koleksi dengan Bagaimana keadaan masa kini?
mengikuti terbitan-terbitan yang Perkembangan perpustakaan perguruan
baru baik terbitan cetak maupun tinggi di Indonesia dalam
tidak tercetak. menerapkan teknologi informasi sekarang
5. Menyediakan fasilitas yang sudah lebih cepat dan dalam menghadapi
memungkinkan pengguna era globalisasi.
mengakses perpustakaan lain
maupun pangkalan-pangkalan data
melalui jaringan lokal (intranet) Perkembangan Teknologi Informasi
maupun global (internet) dalam
rangka pemenuhan kebutuhan Perkembangan teknologi informasi
informasi yang diperlukan. yang sangat cepat, menuntut pustakawan
dan perpustakaan untuk berjuang dan
Dalam kegiatan pelayanan bekerja lebih keras lagi dalam
perpustakan terdapat berbagai jenis mengembangkan pengetahuan,
layanan yang diberikan kepada pemustaka keterampilan serta keahlian dalam bidang
tergantung dari kebutuhan pemustaka dan perpustakaan, dokumentasi dan informasi,
disesuaikan dengan program studi yang serta teknologi informasi. Maka mau tidak
ada. Dalam Undang-undang Nomor 43 mau pustakawan harus berani dan bersedia
Tahun 2007 pasal 14 disebutkan bahwa: melakukan terobosan dan perubahan agar
1. Layanan perpustakaan dilakukan dapat mengoptimalkan penggunaan
secara prima dan berorientasi bagi teknologi informasi pada perpustakaan
kepentingan pemustaka, yang dikelolanya. Blasius Sudarsono
2. Setiap perpustakaan menerapkan menyatakan bahwa teknologi informasi
tata cara layanan perpustakaan akan sangat berperan dan akan menjadi

Karya Unggulan Pustakawan Berprestasi Tingkat Kopertis III tahun 2014 Page
tulang punggung karya dokumentasi informasi sudah menjadi bagian
maupun jasa informasi, sehingga antisipasi dari layanan sirkulasi ini.
atas perkembangan teknologi informasi Teknologi saat ini sudah
harus menjadi perhatian para pengelola memungkinkan adanya self-
informasi (Sudarsono, 1994). services dalam layanan sirkulasi
melalui fasilitas barcoding dan
Perubahan mutu layanan perpustakaan RFID (Radio Frequency
perguruan tinggi terhadap teknologi Identification). Penerapan
informasi antara lain: teknologi komunikasipun sudah
1. Jasa Layanan Informasi mulai digunakan seperti
Cakupan layanan jasa perpustakaan penggunaan SMS, Faksimili dan
dan informasi lebih strategis lagi apabila Internet, bahkan sudah
perpustakaan dikelola secara profesional menggunakan social media untuk
antara lain dengan meng-upgrade sistem melakukan kegiatan komunikasi
perpustakaan dengan sistem komputer, dan promosi ke pemutaka.
internet, digital dan e-journal sehingga
b. Layanan Referensi & Hasil-hasil
dapat menjadi sarana efektif pengelolaan
Penelitian
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
sarana itu para pengguna perpustakaan Penerapan teknologi informasi
dapat mengakses informasi pengetahuan dalam layanan referensi dan hasil-
dan teknologi yang terkait melalui hasil penelitian dapat dilihat dari
komputer dan teknologi telekomunikasi tersedianya akses untuk menelusuri
(jaringan internet). Informasi yang sumber-sumber referensi elektronik
diperoleh tidak hanya yang terdapat dalam /digital dan bahan pustaka lainnya
katalog atau koleksi perpustakaan melalui kamus elektronik, direktori
instansinya, tetapi juga yang terdapat pada elektronik, peta elektronik, hasil
perpustakaan yang lain baik di Indonesia penelitian dalam bentuk digital,
maupun luar negeri. Perpustakaan yang dan lain-lain.
dikelola secara profesional dapat melayani c. Layanan Journal
banyak pertanyaan akan data dan
informasi ilmiah dari manapun juga di Pengguna layanan journal akan
dunia ini. Perpustakaan dengan demikian sangat terbantu apabila
tidak hanya berperan dalam publikasi perpustakaan mampu menyediakan
elektronik, tetapi juga memfasilitasi kemudahan dalam akses ke dalam
penciptaan pengetahuan, perekaman journal-journal elektronik, baik itu
pengetahuan, penyebaran dan yang diakses dari database lokal,
penciptaannya kembali. global.
Perkembangan teknologi informasi
dapat merubah layanan informasi di
perpustakaan perguruan tinggi, seperti: 2. Desain Gedung Perpustakaan

a. Layanan Sirkulasi Fungsi perpustakaan sebagai pusat


Penerapan teknologi informasi sumber belajar dan pengetahuan adalah
dalam bidang layanan sirkulasi menyediakan informasi bagi penggunanya.
dapat meliputi banyak hal Perpustakaan sebagai gerbang
diantaranya adalah layanan pengetahuan merupakan ruang publik
peminjaman dan pengembalian, yang paling terbuka bagi pemustaka yang
statistik pengguna, administrasi akan menambah wawasannya. Meskipun
keanggotaan, dll. Selain itu dapat fungsinya tetap, namun dengan
juga dilakukan silang layan antar berkembangnya teknologi, bentuk
perpustakaan yang lebih mudah informasi yang disampaikan dan cara
dilakukan apabila teknologi penyampaiannya mengalami perubahan.

Karya Unggulan Pustakawan Berprestasi Tingkat Kopertis III tahun 2014 Page
Hal inilah yang akan mempengaruhi perpustakaan digital baru benar-benar
layanan dan desain gedung perpustakaan. hadir pada akhir 1990an. Baru setelah 10
tahun kemudian perpustakaan digital
Mendesain perpustakaan berada dalam tahap pengembangan.
merupakan aktivitas penyelesaian masalah Melihat hal tersebut, maka perpustakaan
agar pembaca dan pengetahuan dapat digital sampai saat ini masih menjadi
bertemu. Dahulu pengetahuan disimpan di wacana baru dalam dunia perpustakaan.
dalam buku sehingga sebagian area Namun, meskipun merupakan wacana
perpustakaan biasanya dipenuhi dengan yang tergolong baru, pertumbuhan
buku, namun sejak abad 21 ini dengan perpustakaan digital telah melaju dengan
makin banyaknya informasi yang pesat. Saat ini, hampir semua perpustakaan
tersimpan dalam format digital dan dapat tengah berlomba untuk membangun
diakses melalui jaringan internet, maka perpustakaan digital. Pembangunan
buku-buku lama disisihkan dan disimpan perpustakaan digital tidak hanya berhenti
di ruang khusus, dan menggantinya pada penyediaan koleksi digital beserta
dengan buku-buku baru di ruang yang infrastruktur pendukungnya.
lebih kecil sehingga ruang perpustakaan
tidak lagi didominasi oleh buku. Besarnya 4. Sumber Daya Informasi Elektronik
koleksi buku juga bukan menjadi jaminan Dewasa ini terjadi perubahan
lengkapnya koleksi perpustakaan. dalam pengelolaan sumberdaya informasi
Perpustakaan perguruan tinggi modern di perpustakaan. Berbagai sumberdaya
adalah suatu perpustakaan yang informasi berbasis kertas (paper-based),
memikirkan bagaimana mempertemukan yang selama ini merupakan primadona
kelompok pengguna dengan pengguna perpustakaan tradisional, sekarang telah
lain, mempertemukan pengguna dengan banyak tersedia dalam format elektronik.
staf perpustakaan, dan pengguna Kemapanan sumberdaya informasi
perpustakaan dengan sumber informasi. berbasis kertas ditantang oleh sumberdaya
informasi elektronik yang menawarkan
3. Perpustakaan Digital cara yang berbeda dalam penyimpanan dan
menemubalikkan informasi.
Perpustakaan digital merupakan
Beranekaragam sumberdaya informasi
tempat penyimpanan koleksi referensi
elektronik yang dikembangkan oleh para
digital seperti jurnal elektronik dan
pustakawan, perpustakaan dan penerbit,
database informasi (Stevenson dan Collin,
terutama di negara maju.
2006). Saffady dalam Saleh (2010)
Sumberdaya informasi berkembang
perpustakaan digital merupakan
biak dengan sangat cepat. Perkembang
perpustakaan yang mengelola semua atau
biakan informasi ini didukung oleh
sebagian yang substansi dari koleksi-
perkembangan yang pesat di bidang
koleksinya dalam bentuk komputerisasi
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
sebagai bentuk alternatif, suplemen atau
Aplikasi TIK memunculkan sistem akses
pelengkap terhadap cetakan konvensional
dan temu-balik terhadap informasi menjadi
dalam bentuk mikro material yang saat ini
semakin cepat. Transfer informasi dari
didominasi koleksi perpustakaan. Dengan
sumber (lokasi) ke pengguna (end user)
demikian, berdasarkan pada definisi di
menjadi cepat. Situasi ini menjadikan
atas, pada dasarnya perpustakaan digital
akses informasi elektronik semakin
tidak ubahnya seperti perpustakaan
penting dalam pemenuhan kebutuhan
konvensional hanya saja memiliki
masyarakat akan informasi, tanpa
kelebihan berupa adanya koleksi digital
mengabaikan akses informasi yang telah
baik sebagian atau semuanya sebagai
berlansung selama ini secara konvensional.
pelengkap dari perpustakaan konvensional
Akses terhadap sumberdaya informasi
itu sendiri. Saracevic dalam Pendit (2008)
elektronik semakin mudah karena dapat
menyebutkan bahwa fenomena

Karya Unggulan Pustakawan Berprestasi Tingkat Kopertis III tahun 2014 Page
diakses secara terbuka, multi user, Saat ini banyak diantara jurnal
unlimited access, dan dapat diakses dari ilmiah yang tersedia secara gratis
jarak jauh (remote access) tanpa harus diakses secara online
hadir ke perpustakaan. Sumberdaya 1. PDII LIPI :
informasi yang banyak dikembangkan oleh http://www.pdii.lipi.go.id/
perpustakaan perguruan tinggi dewasa ini 2. Garuda: http://portalgaruda.org/
meliputi : 3. DOAJ : http://www.doaj.org/
4. Scientific Research Publishing :
a. Jurnal Elektronik (e-journal) http://www.scirp.org/Index.asp
Jurnal elektronik (e-Journal) adalah x
jurnal/majalah yang diterbitkan 5. E-LIS : http://eprints.rclis.org/
dalam format elektronik. Journal 6. The Japan Science and
elektronik pada prinsipnya tidak Technology Information
berbeda dengan versi cetaknya. Aggregator, Electronic (J-
Akan tetapi pada umumnya jurnal STAGE) :
elektronik dilanggan secara online https://www.jstage.jst.go.jp/bro
apakah per judul atau dalam bentuk wse
paket. Biasanya bila perpustakaan 7. ACADEMIC JOURNALS :
melanggan jurnal elektronik selalu http://www.academicjournals.o
disertai back issu. rg/index.htm
Dewasa ini jurnal ilmiah lebih 8. Project Gutenberg :
banyak yang diterbitkan dalam http://www.gutenberg.org/
format elektronik. Hal itu 9. Universal Digital Library :
disebabkan oleh karena biaya http://www.ulib.org/index.html
publikasinya lebih murah, 10. Hathi Trust Digital Library :
manajemen pengelolaannya http://www.hathitrust.org/
mudah, penyebaran (diseminasi) 11. Open Access Journals Search
jauh lebih cepat dan Engine (OAJSE) :
penggunaannya jauh lebih mudah http://oajse.com/
dan cepat jika dibanding dengan 12. International Institute for
versi cetaknya. Perpustakaan Science, Technology and
perguruan tinggi di Indonesia Education :
sudah banyak yang melanggan http://www.iiste.org/
jurnal elektronik, karena harganya
lebih murah dari cetak, pengelolaan b. E-Resource
lebih praktis, tidak mengharuskan Perkembangan media digital
ruangan yang luas, dan banyak lagi berlangsung secara progresif dan
kemudahan yang diakibatkannya memengaruhi berbagai aspek
(Hasugian, 2008). Untuk kehidupan manusia termasuk
meningkatkan karya ilmiah DIKTI berperilaku belajar dan
melanggan database journal online berkeputusan. Kenyataan ini
ProQuest disadari sebagai peluang oleh
(http://search.proquest.com), beberapa perpustakaan dalam
Cenggage memenuhi kebutuhan informasi
(http://infotrac.galegroup.com), bagi masyarakat. Tentunya,
dan EBSCO penyediaan bahan pustaka
(http://search.epnet.com) dan berformat digital yang dimiliki
aksesnya diberika ke perguruan perpustakaan tanpa mengabaikan
tinggi di Indonesia secara gratis. akses memperoleh informasi ala
konvensional yang telah
berlangsung selama ini.

Karya Unggulan Pustakawan Berprestasi Tingkat Kopertis III tahun 2014 Page
Upaya memenuhi kebutuhan Adanya tuntutan menjadi
pemustaka, saat ini Perpustakaan universitas kelas dunia, menuntut
Nasional Republik Indonesia perpustakaan untuk menjadi
melanggan berbagai bahan repositori institusi digital yang
perpustakaan digital online (e- memungkinkan semua kekayaan
Resources) seperti jurnal , ebook, intelektual lokal dapat diakses
dan karya-karya referensi online oleh berbagai mesin pencari.
lainnya dan bisa dimanfaatkan Keteraihan kekayaan intelektual
secara bebas dan gratis oleh lokal oleh mesin pencari ungkap
pemustaka. Silakan kunjungi Basuki, akan meningkatkan
menu e-resources pada situs web kenampakan universitas di dunia
Perpusnas http://e- serta dapat dijadikan sebagai salah
resources.pnri.go.id/. Badan satu indicator pemeringkatan
Perpustakaan dan Kearsipan perguruan tinggi sebagaimana
Daerah Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan misalnya oleh
menyediakan layanan e-resource Webometric. Namun demikian
untuk akses internasional e-books menurut Basuki, upaya
dan e-journal dengan nama penyimpanan serta akses terbuka
Jakarta e-library dengan alamat memerlukan kerjasama dengan
http://elibrary.bpadjakarta.net/ . pemangku kepentingan seperti
Layanan ini bersifat gratis. rektor, penyediaan anggaran,
metadata, interketeroperasian,
c. Repositori Insitutsi pemanenan serta kesiapan
Sulistyo Basuki sebagai pemateri pustakawan.
pertama menuturkan, kekayaan
lokal di tingkat perguruan tinggi
(PT) berupa buku, karya akhir Standardisasi dalam Peningkatan Mutu
mahasiswa, artikel jurnal, laporan Layanan Perpustakaan
penelitian, makalah pertemuan Perpustakaan merupakan sistem
ilmiah, berbagai literatur kelabu pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran,
(disertasi, pidato pengukuhan guru pengalaman, dan pengetahuan umat
besar), paten, dan materi manusia, yang mempunyai fungsi utama
pembelajaran elektronik. untuk melestarikan hasil budaya umat
Kekayaan local itu umumnya manusia tersebut, khususnya yang
disimpan di perpustakaan berbentuk dokumen karya cetak dan karya
universitas. Kesulitan yang rekam lainnya, serta menyampaikan
dihadapi perpustakaan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan
perpustakaan tinggi menyangkut pengetahuan umat manusia itu kepada
fungsi penyimpanan ialah generasi-generasi selanjutnya. Saat ini
penyimpanan karya tulis dosen. layanan perpustakaan dihadapkan pada

 dengan media dan internet yang


Pengalaman di lapangan situasi persaingan:
menunjukkan, banyak dosen

 pemustaka yang kian cerdas


enggan menyerahkan karya semakin ketat,
tulisnya ke perpustakaan
perpustakaan tinggi sehingga dengan tuntutan dan harapan yang
koleksi perpustakaan tidak selalu terus meningkat
mencerminkan karya intelektual
lokal sebuah universitas. Harus ada solusi agar layanan
Penyimpanan yang dilakukan perpustakaan dapat diterima dan
perpustakaan bisa berupa format memuaskan harapan pemustaka. Solusi
digital maupun hard copy. yang dapat ditempuh adalah melalui

Karya Unggulan Pustakawan Berprestasi Tingkat Kopertis III tahun 2014 Page
penerapan standar. Salah satu pedoman memenuhi kebutuhan informasi civitas
yang bisa dijadikan standar untuk akademika perguruan tinggi.
perguriuan tinggi adalah SNI 7330:2009
Perpustakaan perguruan tinggi (SK
penetapan nomor 82/KEP/BSN/9/2009)
Standar perpustakaan perguruan
Daftar Pustaka
tinggi ini menetapkan dasar pengelolaan
perpustakaan perguruan tinggi. Yang Arif Surachman. Makalah Pelatihan
berlaku pada perpustakaan perguruan Teknologi Informasi: Peningkatan
tinggi baik negeri maupun swasta yang Pemahaman dan Ketrampilan SPBI
meliputi universitas, institut, sekolah (Sistem Pembelajaran Berbasis
tinggi, akademi, politeknik dan perguruan Internet) bagi Staf Perpustakaan
tinggi lainnya yang sederajat. Dengan
menerapkan Standar Sistem Manajemen Basuki Sulistyo, (2005). Upaya
Mutu maka organisasi dapat: meningkatkan peran pustakawan
dalam mendukung kinerja
1. Memberikan jaminan mutu (kegiatan perpustakaan. Media Pustakawan,
yang terencana dan resmi yang vol. 12, no. 3 dan 4, September /
dimaksudkan untuk memberikan Desember; hal. 6-14..
kepercayaan bahwa keluaran akan
memenuhi tingkat mutu yang Basuki, Sulistyo. 1994. Pengantar Ilmu
diinginkan) Perpustakaan. Jakarta: Gramedia
2. Melakukan pengendalian mutu Pustaka Utama.
(kegiatan dan teknik dalam proses
yang dimaksudkan untuk menciptakan Basuki, Sulityo. (2012). Perpustakaan
karakteristik mutu tertentu) Harus Menjadi Repositori Institusi
Digital. Materi seminar "Peningkatan
Kesadaran Masyarakat Akademik
dalam Memperkaya Kekayaan
Kesimpulan Intelektual Lokal sebagai Akselerasi
Menuju World Class University"
Perpustakaan Perguruan tinggi
harus mengorganisasikan kembali Buckland, Michael K, (1988). Library
sumberdaya dan merancangulang Services In Theory and Content, 2nd
pelayanan dan ruang yang mampu ed. London, Pergamon Press.
memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan
baru masyarakat akademik. Elvina, Irma (2005). Peran perpustakaan
Perkembangan teknologi informasi dan pustakawan sebagai agen
banyak mempengaruhi mutu layanan perubahandalam Perkembangan
perpustakaan, dari yang bersipat layanan Perpustakaan di Indonesia. Bogor:
terhadap koleksi buku menjadi pelayanan IPB Press. hal. 25-30.
informasi yang berorientasi dengan
pemustaka, serta menimbulkan layan- Hasugian, Jonner. (2008). Penelusuran
layan baru yang berbasiskan teknologi Online dan Ketersediaan Sumber
informasi dengan tujuan untuk Daya Informasi Elektronik.. Jurnal
mempermudah dalam akses informasi Studi Perpustakaan dan Informasi,
tanpa ada batasan waktu dan ruang. Vol.4, No.1, Juni 2008
Adanya standar-standart tersebut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995
menjadi acuan dan pedoman bagi tentang perbaikan dan Peningkatan
perguruan tinggi untuk mengelola dan Mutu Pelayan Aparatur Pemerintah
mengembangkan perpustakaan agar dapat kepada masyarakat
menjalankan tugas serta fungsinya dalam

Karya Unggulan Pustakawan Berprestasi Tingkat Kopertis III tahun 2014 Page
Keputusan Menteri Negara Library Management. London: A &
Pendayagunaan Aparatur Negara C Black
Nomor 81 Tahunn 1993 tentang
Pedoman Tata Laksana Pelayanan Sudarsono, B., (1994) : Peran Pustakawan
Umum. dalam Pembangunan Nasional
Indonesia, Majalah Ikatan
Luki Wijayanti (2013) Membangun Pustakawan Indonesia, Vol. 6, No. 1
perpustakaan perguruan tinggi masa – 2. 
kini: pengalaman Universitas
Indonesia. Makalah
Seminar Nasional dan Pelatihan
Layanan Prima Universitas Negeri
Surakarta,6 Maret 2013
Pendit, Putu Laxman. 2008. Perpustakaan
Digital Perguruan Tinggi : tantangan
peningkatan kualitas jasa. Makalah
disampaikan pada Workshop
Manajemen Perpustakaan Perguruan
Tinggi “Meningkatkan Citra
Perpustakaan Guna Membangun
Strategi Keunggulan Bersaing”, 25
November 2008, Hotel Santika
Premiere Semarang
Peraturan Pemerintah No. 30/1990 tentang
Pendidikan Tinggi
Saleh, Abdul Rahman. (2013). Pentingnya
Standardisasi dalam Peningkatan
Mutu Layanan Perpustakaan.
Disampaikan pada acara Seminar
Nasional Perpustakaan dan
Workshop di Perpustakaan IPB, IPB
International Convention Center,
Bogor, 6 November 2013
Saleh, Abdul Rahman. 2010. Membangun
Perpustakaan Digital: Step by step.
Jakarta: Sagung Seto
Sastraatmadja, Tintin. Konsep Peningkatan
Daya Saing Pada Pelayanan Jasa
Informasi, di Perpustakaan. Pidato
Ilmiah Pengukuhan Pustakawan
Utama Perpustakaann Nasional
Republik Indonesia. 10 April 2014
Soeatminah. 1992. Perpustakaan,
Kepustakawanan dan Pustakawan.
Jogjakarta. Kanisius.
Stevenson, Janet dan P. H. Collin. 2006.
Dictionary of Information and

Karya Unggulan Pustakawan Berprestasi Tingkat Kopertis III tahun 2014 Page
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai