Anda di halaman 1dari 7

TEKS HIKAYAT

Kompetensi Dasar:

3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan


cerpen
Unsur Pembangun Karya Sastra
Terdapat dua unsur pembangun karya sastra, yaitu
1. Unsur Intrinsik
Unsur pembangun yang berasal dari dalam karya sastra itu
sendiri. unsur intrinsik di antaranya yaitu tema, amanat, latar,
alur, konflik, dan penokohan.

2. Unsur Ekstrinsik
Unsur pembangun yang berasal dari luar karya sastra seperti
latar belakang sosial budaya masyarakat, situasi masyarakat,
dan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra.

Hal yang akan kita dalami pada kesempatan ini ialah nilai-nilai yang
terkandung dalam karya sastra, yaitu hikayat dan cerpen.
Nilai-nilai dalam Teks Hikayat dan Cerpen
Nilai-nilai adalah ajaran yang terkandung dalam sebuah karya.
Nilai merupakan hal penting yang berguna bagi kehidupan manusia.
Nilai-nilai tersebut di antaranya:

• Nilai Moral
Nilai moral adalah hal-hal yang berkaitan dengan etika, akhlak, budi
pekerti, atau perbuatan baik buruk yang tergambar dalam tingkah laku
tokoh. Contoh nilai moral yaitu kejujuran, tanggung jawab, kasih
sayang, pengkhianatan, dan lain-lain.

• Nilai Sosial
Nilai social adalah hal-hal yang berkaitan dengan hubungan
bermasyarakat, seperti saling menolong dan rasa simpati.
• Nilai Agama
Nilai agama adalah hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan,
ketuhanan, peribadatan, atau hubungan antara manusia dengan
Tuhannya.

• Nilai Budaya
Nilai budaya adalah hal-hal yang berkaitan dengan adat atau kebiasaan
masyarakat tertentu, seperti adat perjodohan, upacara, atau ritual adat.

• Nilai Pendidikan
Nilai Pendidikan adalah hal-hal yang berkaitan dengan proses pengubahan
sikap dan perilaku seseorang dalam mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Kaidah Kebahasaan dalam Teks Hikayat dan Cerpen

Karakteristik Bahasa Teks Hikayat:

1. Teks Hikayat menggunakan bahasa Melayu Klasik

2. Banyak menggunakan konjungsi (maka)


Contoh: “Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk
mendengarkan cerita tersebut.”

3. Menggunakan kata-kata arkais (bahasa zaman kuno


Contoh: kata arkais “beroleh” memiliki makna
“mendapat”, kata “titah” memiliki makna “perintah” atau
“kata”.

4. Kalimat yang digunakan tidak efketif dan bahasanya klise atau


penggunaan kata berulang-ulang.
Contoh: maka, setelah, sudah, dan bentuk -lah
Kaidah Kebahasaan dalam Teks Hikayat dan Cerpen

Karakteristik Bahasa Teks Cerpen:

1. Bahasa yang digunakan lebih lugas (mudah dipahami) dan kalimat


yang efektif.

2. Terdapat sejumlah majas/gaya bahasa/kata kias.

3. Penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan urutan


kejadian, seperti ketika, selanjutnya, kemudian, dan lain-lain.
Terima kasih <3

Anda mungkin juga menyukai