Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM

MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PT. WARU KALTIM


PLANTATION

1. Pembentukan P2K3LH (Panitia Pembinaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan


Lingkungan Hidup).

P2K3LH (Panitia Pembinaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan


Hidup) merupakan gabungan antara manajemen dan karyawan. Tanggung jawab dan
kewajibannya dititik beratkan kepada pencegahan pencemaran dan kecelakaan kerja serta
penyakit akibat kerja. Fungsi dasarnya adalah mengurangi/ menghilangkan kecelakaan akibat
kerja dan penyakit akibat kerja, meningkatkan kesehatan kerja, mengurangi pencemaran
lingkungan, meningkatkan kreativitas karyawan tentang Lingkungan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (LK3).

2. Pembentukan 5K2S (Ketertiban, Kerapihan, Kebersihan, Kelestarihan, Kedisiplinan,


Semangat Kerja, Safety). Tujuan & Sasaran 5K2S

a. Memberikan kepuasan kepada pelanggan/ proses berikutnya.

b. Pengelolaan tempat kerja dengan baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas,


moral kerja, mencegah kecelakaan.

c. Menjadi budaya dan kebiasaan.

3. Apel Awal Kerja.

Sebelum mulai bekerja manajemen memberikan ceramah-ceramah keselamatan kerja hal ini
biasa dilakukan Setiap hari dimulai pada pukul 05.00 wita dan berlangsung selama ±
60 menit.

4. Basis Safety untuk karyawan baru.

Semua kecelakaan yang pernah terjadi ada sebabnya, semua sebab bisa dicari dan
diketahui, karena itu semua sebab kecelakaan dapat dihindari sehingga semua kecelakaan
bisa ditiadakan, sampai tercapai bebas kecelakaan. Salah satu cara mencegah kecelakaan
kerja yaitu dengan menerapkan kaidah-kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
tempat kerja, yang harus dipatuhi oleh semua karyawan. Untuk itulah, training basic safety ini
menjadi penting untuk diikuti oleh seluruh karyawan. Diikuti oleh seluruh karyawan PT.
Waru Kaltim Plantation pada bulan maret, april dan mei di all. PIC SHE Departement.

5. Training Fire Fighting.


PT. Waru Kaltim Plantation melakukan Training Fire Fighting 1 tahun 3 kali pelaksanaannya
pada bulan maret, juni dan september , diikiti oleh 20 karyawan di HR site.

6. Training PPGD (Penangan Pada Gawat Darurat).

PT. Waru Kaltim Plantation melakukan training PPGD (Penangan Pada Gawat Darurat) 1
tahun 2 kali pelaksanaannya pada bulan maret dan april, diikiti oleh 20 karyawan di HR site.

7. Inspeksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) , Refer Inspeksi

Unsafe Factor dan Evaluasi. Inspeksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Merupakan
tahap IBPR (Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko). secara umum dibedakan menjadi dua
yaitu:

c. inspeksi unsafe action merupakan tindakan langsung berupa teguran/ surat peringatan
(safety card) kepada karyawan yang tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) pada
saat bekerja.

d. inspeksi unsafe condition merupakan peninjauan langsung pada kondisi-kondisi disekitar


tempat kerja yang berbahaya. Jika ditemukan kondisi berbahaya maka akan diberikan tanda
berupa bendera peringatan bahwa tempat/alat tersebut tidak layak untuk digunakan dan harus
segera diperbaiki. Unsafe condition dilakukan disemua tempat yang rawan bahaya kecelakaan.

8. MCU (Medical Check Up).

Tenaga kerja merupakan asset yang berharga bagi sebuah perusahaan, karena kesehatan
pekerja akan mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan. Tujuan dilakukan MCU
(Medical Check Up) adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendeteksi dini suatu penyakit, terutama penyakit akibat kerja.

b. Pembiayaan yang rasional dan efektif bagi health budgeting perusahaan.

c. Untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Pemeriksaan kondisi kesehataan tubuh ini sangat penting diikuti pekerja, Karena
manfaatnya akan dirasakan mereka setelah mengetahui hasil dari MCU (Medical Check
Up), yang selanjutnya diharapkan dapat memicu motivasi pekerja untuk selalu memelihara
kesehatannya. Sebelum dilakukan pemeriksaan harus berpuasa selama 10 jam, setelah itu
diperbolehkan makan untuk pemeriksaan lanjutan. Diikuti oleh seluruh karyawan PT. Waru
Kaltim Plantation dan dilaksanakan pada bulan juni di SHE PT.

9. Pelaporan Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


(K3) ke Disnaker setempat. Sesuai peraturan mentri tenaga kerja RI NO. PER.04/MEN/1987
pelaporan pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lakukan 3 bulan sekali.
Menurut hasil wawancara dan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa program-program
Kesehatan dan Keseselamatan Kerja (K3) dapat mencegah atau setidaknya mengurangi
resiko terjadinya kecelakaan kerja sehingga keamanan jiwa karyawan dapat terjamin.
Walaupun terdapat kendala dalam pelaksanaan program-program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) seperti kurangnya sikap berdisiplin budaya Kesehatan dan
Keselamata Kerja (K3) namun hal ini dapat diatasi dengan memberikan reward dan
punishment kepada karyawan. Terbukti pada tahun 2011 PT. Waru Kaltim Plantation
mendapat achievement level Environment, Healty & Safety: blue dari Astra International dan
pada tahun 2012 PT. Waru Kaltim Plantation mendapatkan penghargaan dari BPPKB (Badan
Pemberdayaan Perempun Dan Keluarga Berencana) terkait pelaksanaan perusahaan terbaik
pembinaan tenaga kerja Perempuan.

Anda mungkin juga menyukai