Anda di halaman 1dari 4

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN JOHN DEWEY

Bab 1 Pendidikan sebagai kebutuhan hidup

1. Pembaharuan hidup melalui transmisi : Hidup adalah proses memperbaharui diri melalui
tindakan terhadap lingkungan.dan makhluk hidup menjadi makhluk yang
menundukkan dan mengendalikan untuk aktivitas berkelanjutannya sendiri, energi
yang akan digunakan dengan bijak. Dengan pembaruan keberadaan fisik, dalam
kasus manusia, rekreasi kepercayaan, cita-cita, harapan, kebahagiaan,
kesengsaraan, dan praktik. Kontinuitas pengalaman apa pun, melalui pembaruan
kelompok sosial, adalah fakta literal. Pendidikan, dalam arti luas, adalah sarana
kelangsungan hidup sosial ini. Setiap elemen penyusun kelompok sosial, di kota
modern seperti di suku liar, lahir belum dewasa, tidak berdaya, tanpa bahasa,
kepercayaan, ide, atau standar sosial. Setiap individu, setiap unit yang merupakan
pembawa pengalaman hidup kelompoknya, dalam waktu berlalu. Namun kehidupan
kelompok terus berjalan. 
Fakta utama yang tak terhindarkan tentang kelahiran dan kematian masing-masing
anggota konstituen dalam kelompok sosial menentukan perlunya pendidikan.
Masyarakat ada melalui proses transmisi seperti halnya kehidupan biologis.
Transmisi ini terjadi melalui komunikasi kebiasaan berbuat, berpikir, dan merasa dari
yang lebih tua kepada yang lebih muda. Tanpa komunikasi cita-cita, harapan,
harapan, standar, pendapat ini, dari anggota masyarakat yang melewati kehidupan
kelompok kepada mereka yang masuk ke dalamnya, kehidupan sosial tidak dapat
bertahan.
Adanya perbedaan usia yang bergradasi, fakta bahwa beberapa dilahirkan sebagai
beberapa yang mati, memungkinkan melalui transmisi ide dan praktik penenunan
kembali tatanan sosial. Namun pembaruan ini tidak otomatis. Jika tidak berusaha
keras untuk memastikan bahwa transmisi yang tulus dan menyeluruh.
Dalam hal ini artinya, semua umat manusia perlu mendapatkan pendidikan untuk
melangsukan hidupnya di dalam masyarakat, dan jika tidak ada transmisi yang tulus
danmenyeluruh maka kelompok yang paling beradab akan kembali menjadi
barbarisme dan kemudian menjadi kebiadaban.
2. Pendidikan dan komunikasi
Sekolah memang merupakan salah satu metode transmisi penting yang membentuk
disposisi yang belum matang , tetapi itu hanya satu sarana, dan, dibandingkan
dengan lembaga-lembaga lain, sarana yang relatif dangkal.
Masyarakat tidak hanya terus ada melalui transmisi, dengan komunikasi, tetapi dapat
dikatakan ada dalam transmisi, dalam komunikasi.
Pada akhirnya, kehidupan sosial tidak hanya menuntut pengajaran dan
pembelajaran untuk keabadiannya sendiri, tetapi proses hidup bersama itu mendidik.
3. Tempat pendidikan formal

4. Dengan demikian kita mencapai pengertian biasa tentang pendidikan:


gagasan yang mengabaikan kebutuhan sosialnya dan identitasnya dengan
semua asosiasi manusia yang mempengaruhi kehidupan kesadaran, dan
yang mengidentifikasikannya dengan menyampaikan informasi tentang hal-
hal yang jauh dan menyampaikan pembelajaran melalui tanda-tanda verbal:
perolehan literasi. 
Filsafat pendidikan harus mengatasi adalah metode menjaga keseimbangan yang
tepat antara informal dan formal, insidental dan disengaja, mode pendidikan.
makna, sementara sekolah, sejauh ini, hanya menciptakan "ketajaman" dalam
pembelajaran—yaitu, spesialis egoistik. . Untuk menghindari perpecahan antara apa
yang diketahui manusia secara sadar karena mereka sadar telah mempelajarinya
dengan tugas belajar tertentu, dan apa yang mereka ketahui secara tidak sadar
karena mereka telah menyerapnya dalam pembentukan karakter mereka melalui
interaksi dengan orang lain, menjadi semakin meningkat.
makna paling penting dari setiap cara pergaulan manusia terletak pada kontribusinya
terhadap peningkatan kualitas pengalaman adalah fakta yang paling mudah dikenali
dalam menghadapi ketidakmatangan. Artinya, sementara setiap tatanan sosial
berlaku edukatif, efek edukatif pertama-tama menjadi bagian penting dari tujuan
asosiasi sehubungan dengan asosiasi yang lebih tua dengan yang lebih muda.
Sebagai masyarakat menjadi lebih kompleks dalam struktur dan sumber daya,
kebutuhan pengajaran dan pembelajaran formal atau disengaja meningkat. Ketika
pengajaran dan pelatihan formal semakin meluas, ada bahaya menciptakan
perpecahan yang tidak diinginkan antara pengalaman yang diperoleh dalam asosiasi
yang lebih langsung dan apa yang diperoleh di sekolah.

pendidikan sebagai usaha meningkatkan kemampuan individu khususnya anak yang berupa
pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak dalam
pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.
aliran progresivisme yang merupakan sebuah aliran filsafat pendidikan yang menekankan
pada pentingnya pendidikan demokratis dengan tokohnya yang terkenal John Dewey subur
dan berkembang di masyarakat barat. John Dewey merupakan orang yang mencetuskan
system pendidikan demokratis dan merupakan orang paling bertanggungjawab dalam
perancangan pendidikan orang Amerika sekaligus bertanggungjawab atas kehidupan moral
bangsa ini.

Beberapa Pemikiran Jhon Dewey tentang pendidikan Agar dapat memahami pendirian
Dewey mengenai pendidikan dan pengajaran perlu diketahui tentang dasar-dasar pokok dari
pandangan hidupnya yang meliputi beberapa teori diantaranya:
1. Dasar pokok dari filsafat diyakininya adalah teori evolusi Darwin yang mengatakan
bahwasannya hidup ini dinamis dan tidak statis. Dari sini Dewey menarik kesimpulan bahwa
letak puncak kemajuan itu tidak dapat diketahui terlebih dahulu, tetapi terletak dihari
kemudian dan bergantung pada kemajuan masyarakat tiap masa.
2. John Dewey merupakan penganut teori pragmatisme, benar tidaknya suatu teori
tergantung pada berfaedah dan tidaknya teori bagi manusia dalam kehidupannya. Sesuai
dengan hal itu maka tujuan kita berfikir adalah memperoleh hasil fikir yang dapat membawa
hidup kita lebih maju dan lebih berguna. Dan penilaian tentang benar tidaknya sesuatu
tergantung pada guna atau manfaatnya untuk masyarakat serta kemajuan.
Dalam kejiwaan, ia menganut teori behaviorisme (tingkah laku)yang berasumsi bahwa
kehidupan jiwa digerakkan dari luar, tidak dari dalam. Tiap perbuatan atau tingkah laku
manusia adalah reaksi (respons) atas rangsangan (stimulus) dari luar, dan perbuatan
manusia itu selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Definisi pendidikan menurut Dewey diinterpretasikan sebagai suatu bentuk proses, dimana
masyarakat berusaha mengenal dirinya. Dengan kata lain pendidikan merupakan proses agar
masyarakat menjadi survival untuk menjadi kekal dan abadi.
PENGALAMAN :
Pendidikan yang baik dan berbasiskan pengalaman harus memperhatikan minat, nakat,
keinginan, rasa ingin tahu, inisiatif, dan kebebasan individu subjek didiknya sebagai realitas
subjek, di samping itu juga tidak bisa diabaikan tuntutan berdasarkan kondisi objektif yang
bersifat eksternal.
Pertumbuhan :
Menurut Dewey, pertumbuhan subjek didik melalui penyusunan kembali dan penataan
ulang pengalaman menjadi hakikat sekaligus tujuan pendidikan. Meskipun pendidikan yang
sejati selalu diperoleh melalui pengalaman, namun Dewey juga menyadari bahwa tidak
semua pengalaman bersifat mendidik. Ada pula pengalaman yang bersifat tidak mendidik,
yaitu pengalaman yang berakibat menghentikan dan merusak pertumbuhan kea rah
peningkatkan kualitas pengalaman selanjutnya yang lebih kaya.
Transaksi
Menurut John Dewey hidup ini adalah perkembangan, dan berkembang maupun tumbuh,
adalah hidup. Konsep ini diterjemahkan kesamaannya dala pendidikan yang berarti bahwa
(1) proses pendidikan tidak memiliki akhir di luar perkembangan sendiri, (2) proses
pendidikan adalah salah satu dari keberlanjutan reorgaanisasi, rekonstruksi, dan
tranformasi. Berkembang, ketika diinterpretasikan denga masa knak-kanak dan kehidupan
dewasa, berarti arah kekuatan ke dalam saluran khusus formasi kebiasaan yang melibatkan
keterampilan prima, kepastian minat dan objek skhusus tentang observasi dan pemikiran.
Realisasi bahwa hidup adalah tumbuh melindungi kitadari apa yang disebut sebagai
pengidolaan masa kecil yang berakibat pada bukan apa-apa melainkan kemalasan yang
berperan serta. Oleh karena pertumbuhan merupakan karakteristik hidup, maka pedidkan
menjadi salah satu dengan sarana pertumbuhan, di mana tidak ada akhir dalam
pertumbuhan.

REFLEKSI DAN INQUIRY


berpikir bukanlah tanpa arah, acak dan serbaneka, melainkan bertujuan, khusus dan dibatasi
oleh sifat permasalahan yang terpampang. Tujuannya adalah untuk menjelaskan situasi yang
kacau dan menggangu sedemikian rupa, sehingga memungkinkan diusulkan langkah
penalaran untuk berurusan drngannya. Inguiry menurut Dewey, merupakan bentuk
penyusuaian bersama sntara manusia an lingkungannya. Artinya, untuk menyusun suatu
frame atau karangka pendidikan yang logis dan tepat tidak boleh mengabaikan fenomena-
fenomena dan berbagai persoalan yang terjadi dalam praktek kehidupan manusia. J

Pendidikan sebagai kebutuhan hidup


pendidikan itu ialah memberikan kesempatan untuk hidup dan hidup adalah menyesuaikan
diri dengan masyarakat.

REKOMENDASI PENDIDIKAN
Pertama adalah metode pendidikan,yang mana menurut Dewey adalah upaya menanamkan
disiplin, tetapi bukan otoritas. Yang penting adalah mengontrol anak dari eksternal. Metode
pengajaran dengan displin berarti seorang mengarahkan pelajaran dengan disiplin dengan
cara: 1). Membuang segala bentuk paksaan dalam proses pendidikan 2). Memunculkan
minat siswa melalui proses intimisasi guru dengan kecakapan dan minat setiap murid, 3).
Penciptaan suasana kelas yang partisipatif sehingga setiap elemen kelas turut berpartisipasi
dalam proses belajar.
Rekomendasi kedua adalah kurikulum, di mana menurut Dewey kurikulum tergantung pada
definisinya tentang pendidikan dan pandangannya tentang tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan adalah meningkatkan lembaga-lembaga yang membentuk masyarakat.
Sedangkan isi pendidikan adalah mata pelajaran yang memberikan impulse kepada anak
didik. Isi tersebut meliputi menejemen dan pelaksanaan semua materi pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai