Anda di halaman 1dari 5

Muhammad Arya Bima

24318495
4TB05
LEMBAR JAWABAN UTS
PENELITIAN ARSITEKTUR

I. ABSTRAK

Bangunan masjid yang baik umumnya dapat memberikan ruang untuk


beraktivitas yang nyaman baik kepada jamaah maupun kepada masyarakat
yang ingin menggunakan masjid untuk aktivitas lainnya. Dalam hal ini,
Aspek kenyamanan merupakan faktor yang penting khususnya untuk
kekhusyukan dalam beribadah di Masjid. Masjid Amir Hamzah merupakan
salah satu dari sekian rancangan arsitek ternama di Indonesia, yakni Andra
Matin. Masjid ini memiliki keunikan sendiri yakni mengusung konsep ramah
lingkungan dan minimalis, salah satu dari penerapan konsep ke dalam
bangunan ini yakni terletak pada dinding Masjid Amir Hamzah yang
semuanya menggunakan kaca. Namun, dari penggunaan dinding kaca
tersebut memunculkan suatu pertanyaan yang patut untuk diteliti apakah
penggunaan dinding kaca tempered berpengaruh pada penghawaan dan
pencahayaan alami pada Masjid Amir Hamzah. Penelitian ini dilakukan
dengan pendekatan kualitatif. Hasil Observasi menunjukkan bahwa rata-
rata suhu udara di dalam Masjid Amir Hamzah berkisar di antara 26 C o
hingga 29 Co serta rata-rata suhu udara di luar ruang sholat masjid yakni
sekitar 26 Co-32 Co yang menandakan bahwa suhu udara di dalam ruangan
masjid sedikit lebih sejuk dibandingkan dengan rata-rata suhu luar, perlu
diingat bahwa Masjid Amir Hamzah menggunakan AC sebagai pengganti
penghawaan alami sehingga suhu udara dan kelembapan di dalam ruang
sholat masjid tetap stabil. Sedangkan untuk rata- rata kualitas pencahayaan
alami pada Masjid Amir Hamzah sudah memenuhi standar SNI (200 lux)
yakni berkisar diantara 800 lux – 2500 lux.

II. PENDAHULUAN

1. Rumusan masalah dari penelitian tentang penghawaan dan


pencahayaan masjid yang saya lakukan yakni meliputi :

- Apa pengaruh dinding kaca terhadap penghawaan dan


pencahayaan di dalam Masjid Amir Hamzah?
- Bagaimana kualitas penghawaan dan pencahayaan yang ada di
Masjid Amir Hamzah?

2. Adapun pertanyaan yang diberikan kepada responden yakni


diantaranya :

- Menurut Bapak / Ibu, bagaimana kondisi penghawaan udara ketika


melakukan sholat 5 waktu di dalam ruang sholat Masjid Amir
Hamzah?
Muhammad Arya Bima
24318495
4TB05
- Apakah menurut bapak/ibu bahwa penggunaan material kaca
tempered sebagai dinding pada Masjid Amir Hamzah berpengaruh
khususnya terhadap kondisi penghawaan di dalam ruang sholat
masjid?

3. Adapun tujuan dari penelitian yang saya lakukan yaitu diantaranya :

- Mengetahui pengaruh bukaan bangunan terhadap penghawaan


dan pencahayaan di dalam Masjid Amir Hamzah.
- Mengetahui kualitas penghawaan dan pencahayaan yang ada di
Amir Hamzah.

III. KAJIAN TEORI

Pengertian Penghawaan

Ventilasi udara / penghawaan adalah bagian dari bangunan yang berfungsi


sebagai saluran pengaliran udara. Aliran udara yang melalui ventilasi dapat
dari dalam bangunan menuju ke luar bangunan maupun sebaliknya.
Keberadaan ventilasi udara memungkinkan terjadinya pertukaran udara di
dalam dan di luar bangunan secara terus-menerus. Sebenarnya udara yang
ada di dalam ruangan harus senantiasa bergerak supaya terjadi pertukaran
udara dan perpindahan panas secara terus menerus. Aliran udara tersebut
harus diatur sedemikian agar tidak macet yang mengakibatkan pengap,
atau terlalu cepat yang mengakibatkan penguni rumah gampang masuk
angin. (Wikipedia)

Pengertian Pencahayaan

Pencahayaan didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang jatuh pada


sebuah bidang permukaan. Tingkat pencahayaan pada suatu
ruangan didefinisikan sebagai tingkat pencahayaan rata - rata pada
bidang kerja, dengan bidang kerja yang dimaksud adalah sebuah
bidang horisontal imajiner yang terletak setinggi 0,75 meter di atas
lantai pada seluruh ruangan (SNI Tata Cara Perancangan Sistem,
Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung, 2000).

IV. METODE PENELITIAN

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengukuran lapangan


dan observasi yang kemudian diolah secara kualitatif. Penelitian ini akan
menguji kinerja termal dan pencahayaan alami pada ruan-ruang sholat
masjid Amir Hamzah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif.
Data analisis yang digunakan adalah hasil dari pengukuran lapangan.
Muhammad Arya Bima
24318495
4TB05
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Langkah dalam pengumpulan data di lapangan :

- Reduksi Data

Reduksi data merupakan tahap dari teknik analisis data kualitatif.


Reduksi data merupakan penyederhanaan, penggolongan, dan
membuang yang tidak perlu data sedemikian rupa sehingga data
tersebut dapat menghasilkan informasi yang bermakna dan
memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Banyaknya jumlah data
dan kompleksnya data, diperlukan analisis data melalui tahap
reduksi. Tahap reduksi ini dilakukan untuk pemilihan relevan atau
tidaknya data dengan tujuan akhir.

- Display Data

Display data atau penyajian data juga merupakan tahap dari teknik
analisis data kualitatif. Penyajian data merupakan kegiatan saat
sekumpulan data disusun secara sistematis dan mudah dipahami,
sehingga memberikan kemungkinan menghasilkan kesimpulan.
Bentuk penyajian data kualitatif bisa berupa teks naratif (berbentuk
catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan ataupun bagan. Melalui
penyajian data tersebut, maka nantinya data akan terorganisasikan
dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah
dipahami.

- Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir


dalam teknik analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil
reduksi data tetap mengacu pada tujuan analisis hendak dicapai.
Tahap ini bertujuan untuk mencari makna data yang dikumpulkan
dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan untuk
ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan


memungkinan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung
oleh bukti-bukti yang valid, maka kesimpulan yang dihasilkan
merupakan kesimpulan yang kredibel. Verifikasi dimaksudkan agar
penilaian tentang kesesuaian data dengan maksud yang terkandung
dalam konsep dasar analisis tersebut lebih tepat dan obyektif. Salah
satu cara dapat dilakukan adalah dengan Peer debriefing.
Muhammad Arya Bima
24318495
4TB05

2. Fokus dalam penelitian saya yakni menganalisa pengaruh penggunaan


dinding kaca terhadap penghawaan dan pencahayaan alami Masjid
Amir Hamzah.

Data analisis yang digunakan adalah hasil dari pengukuran lapangan.

Variabel yang akan diteliti terdiri dari 2 yaitu variabel bebas yang meneliti
fasad bangunan khususnya persentase bukaan bangunan dan variabel
terikat meneliti 2 topik yakni :

a) Kondisi pencahayaan alami (intensitas cahaya, keseragaman


cahaya, kontras pencahayaan)
b) Kondisi penghawaan (penghawaan alami) berupa suhu udara,
kelembaban udara, dan kecepatan angin,

VI. KESIMPULAN

Dinding dengan material kaca yang terpasang pada Masjid Amir Hamzah
tidak terlalu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kondisi
penghawaan khususnya kondisi thermal di dalam ruang sholat Masjid Amir
Hamzah. Hal ini dikarenakan radiasi panas matahari yang masuk kedalam
Masjid Amir Hamzah dapat disambangi dengan AC yang terpasang di sisi
kanan, kiri dan area imam masjid sehingga suhu dan kelembapan di dalam
ruang sholat Masjid Amir Hamzah tetap stabil jika dibandingkan dengan
suhu dan kelembapan di luar ruang sholat masjid ini.

Namun Dinding kaca pada Masjid Amir Hamzah sangat berpengaruh


terhadap pencahayaan alami khususnya di dalam ruang sholat masjid. Hal
ini dikarenakan dengan dinding yang terbuat dari kaca yang terpasang pada
setiap sisi masjid menyebabkan sinar matahari baik yang langsung maupun
tidak langsung dapat masuk ke setiap sisi Masjid Amir Hamzah.

Sebagian besar responden setelah di wawancara mengatakan bahwa


mereka masih merasa cukup sejuk baik ketika sholat maupun ketika sedang
melakukan kegiatan lainnya meskipun kondisi suhu udara di dalam Masjid
Amir Hamzah dinilai sedikit panas jika dibandingkan dengan standar suhu
yang dijabarkan pada Bab Kajian Teori. Sebagian besar responden masih
merasa sejuk karena selain penghawaan buatan yang dihasilkan oleh AC
di dalam Masjid Amir Hamzah, responden juga masih merasa sejuk karena
ketiga pintu di sisi kiri, kanan dan depan masjid sering dibuka setengah dari
ukuran pintu masjid sehingga tetap ada sedikit pertukaran udara dari luar
ke dalam masjid, sekaligus menjaga kelembapan di ruang sholat Masjid
Amir Hamzah.
Muhammad Arya Bima
24318495
4TB05

VII. DAFTAR PUSTAKA

Riska saha. (2019). Rahmayanti Ulfirah, Irma Rahayu. Pencahayaan Alami


pada Masjid Amirul Mukminin Makassar, Jurnal Timpalaja. Volume 1,
Nomor 1, hlm 122-129

Afra Hana Melita, M. Satya Adhitama, Agung Murti Nugroho. Pengaruh


Bukaan Terhadap Kenyamanan Suhu Pada Masjid Jakarta Islamic Centre

Hidjaz, T. (2018). Arsitektur Mesjid Sebagai Adaptasi Dan Orientasi Ruang.


Jurnal Arsitektur Zonasi, 1(1), hlm 1–15

Atmaja, dkk. (2014). Pengaruh Bukaan Jendela Terhadap Kinerja Termal


Rumah Tinggal.

Toisi, n. H., & kussoy, j. W. (2012). Pengaruh luas bukaan ventilasi terhadap
penghawaan alami dan kenyamanan thermal pada rumah tinggal hasil
modifikasi dari rumah tradisional minahasa. Jurnal arsitektur daseng, 1(1),
hlm 66-73

Badan Standarisasi Nasional. 2001. SNI 03-6572-2001 Tata Cara


Perancangan Sistem Ventilasi Dan Pengkondisian Udara Pada Bangunan
Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Syamsiyah, Nur Rahmawati & Suharyani. (2013). Kenyamanan Ruang


Dalam Masjid Dan Pembentukan Generasi Islam, Seminar dan Training
Kepemimpinan: Peran Islam dalam Membangun Peradaban Umat: Bidang
Politik, Sosial, Ekonomi, Pendidikan & Teknologi.

Arifin, Ikhwan Nur dan Hidayat, M Syarif. Pengaruh Bukaan Terhadap


Kinerja Termal Pada Masjid Jendral Sudirman, Jurnal Vitruvian. Vol.7 No.2
Februari 2018 p.67-76.

Anda mungkin juga menyukai