Anda di halaman 1dari 35

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Modul system bahan bakar injeksi membahas tentang system bahan
bakar injeksi pada kendaraan sepeda motor. Tujuan dari modul ini agar
peserta didik dapat dengan mudah memahami dan memiliki kompetensi pada
system bahan bakar injeksi tersebut. Modul ini juga bisa digunakan sebagai
pegangan dalam pembelajaran secara daring yang sekarang sedang
dilaksanakan. Meteri yang akan diberikan pada modul ini meliputi:
komponen-komponen utama system bahan bakar injeksi, fungsi dari
komponen system bahan bakar injeksi, cara kerja system bahan bakar injeksi,
serta perawatan dan pemeriksaan sistim bahan bakar injeksi
Modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas
tentang menjelaskan fungsi dan komponen system bahan bakar injeksi,
Kegiatan belajar 2 menelaah dan menganalisis prosedur kerusakan/gangguan
pada system bahan bakar injeksi, Kegiatan belajar 3 membahas tentang
membongkar dan memasang system bahan bakar injeksi.
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta didik mencapai
kompetensi mengenai system bahan bakar injeksi dan dapat melaksanakan
perbaikan maupun perbaikan pada system bahan bakar injeksi.

B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Petunjuk Penggunaan Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasi belajar secara maksimal dalam mempelajari
modul ini, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
a. Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang
jelas, siswa dapat bertanya pada guru yang mengampu kegiatan belajar
tersebut.
b. Kerjakanlah setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi
yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar
c. Kegiatan belajar dilaksanakan secara daring, sehingga dalam modul ini
terdapat beberapa link yang harus diakses oleh peserta didik secara
mandiri.
d. Dalam menyelesaikan modul 2 ketrampilan, peserta didik dapat
menyelesaikan kegiatan tersebut dengan memberikan konsep atau
langkah yang dilakukan dalam kegiatan praktek berdasarkan SOP yang
berlaku.
e. Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya, atau bisa menanyakan kepada fasilitator
(guru) dengan menggunakan aplikasi online yang sudah disediakan
(whatsapp, google classroom)
2. Petunjuk penggunaan Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk:
a. Membantu siswa dalam merencanaan proses belajar
b. Membimbing siswa melalui penugasan pelatihan yang sudah dijelaskan
dalam tahapan kegiatan beajar
c. Membimbing siswa dan menanyakan capaian dari setiap kegiatan
belajar melalui aplikasi/platform yang sudah disepakati (whatsapp ,
google classroom)

C. RELEVANSI
Perkembangan teknologi sangatlah pesat, salah satu contoh terletak
pada teknolgi system bahan bakar injeksi yang di mana sebelumnya ada
system bahan bakar konvensional. Penggunaan injeksi bahan bakar akan
meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan
penggunaan karburator, karena injektor membuat bahan bakar tercampur
secara homogen. Hal ini, menjadikan injeksi bahan bakar dapat mengontrol
pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi
dan keseragaman. Selain itu terjadinya pembakaran yang sempurna pada
ruang bakar, sehingga emisi gas buang yang dihasilkan relatif lebih sedikit
apalagi knalpot dilengkapi catalic converter. Serta Teknologi injeksi bahan
bakar berkonsep bebas perawatan. Pada saat servis, pembersihan dilakukan
hanya pada bagian penyaring udara, busi, dan pengaturan klep.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 :
MENGANALISIS GANGGUAN PADA SISTEM BAHAN
BAKAR INJEKSI

A. Tujuan
1. peserta didik dapat menentukan gejala kerusakan pada sistem bahan bakar
bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI)
2. Peserta didik dapat menjelaskan kemungkinan penyebab kerusakan Sistem
Bahan Bakar Bensin Injeksi.
3. Peserta didik dapat menentukan cara pemeriksaan kerusakan sistem bahan
bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/ EFI)
4. Peserta didik dapat memperbaiki kerusakan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi
(EFI)
5. peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil perbaikan komponen sistem
bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/ EFI)

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.16.1 Menentukan [C3] gejala kerusakan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi.
3.16.2 Menguraikan [C4] kemungkinan penyebab kerusakan Sistem Bahan Bakar
Bensin Injeksi.
3.16.3 Menentukan [C3] cara pemeriksaan kerusakan sistem bahan bakar bensin
injeksi (Electronic Fuel Injection).
3.16.4 Menentukan [C3] cara perbaikan pada kerusakan komponen sesuai petunjuk
di Service Book
3.16.5 Memerinci [C4] cara-cara pengecekan hasil perbaikan komponen system EFI

C. Uraian Materi
CAMPURAN BAHAN BAKAR
Campuran bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar mesin harus dalam kondisi
mudah terbakar, agar dapat menghasilkan efisiensi tenaga yang maksimal. Campuran
yang belum sempurna akan sulit terbakar bila tidak dalam bentuk gas yang homogen.
Bensin tidak dapat terbakar dengan sendirinya, harus dicampur dengan udara dalam
takaran yang tepat. Perbandingan campuran udara dan bensin ini sangat mempengaruhi
pemakaian bahan bakar.
Gambar 1 Ratio udara dan bahan bakar

berat dari bagian udara dan bahan bakar. Bensin harus terbakar keseluruhannya untuk
dapat menghasilkan tenaga besar pada mesin dan meminimalkan tingkat emisi gas buang
dari mesin. Secara teori perbandingan udara dan bahan bakar adalah 15 : 1 . yaitu 15
untuk udara berbanding 1 untuk bensin.
Pada kondisi sebenarnya, mesin membutuhkan campuran udara dan besin dalam
perbandingan yang berbeda-beda, tergantung pada temperatur, kecepatan putaran mesin,
beban dan kondisi lainya. Di bawah ini diperlihatkan perbandingan campuran udara dan
bensin secara teoritis yang dibutuhkan mesin sesuai kondisi.

1. Saat mesin di start (dingin) 2-3 : 1 (choke dipergunakan)


2. Hangat 7-8 : 1
3. Pada putaran stationer (idling) 8-12 : 1
4. Berjalan normal dengan beban ringan 15-17 : 1
5. Beban berat 11-13 : 1
6. Saat pecepatan (tarikan) : bervariasi tergantung dari cara percepatan

Prinsip kerja karburator sama dengan prinsip kerja semprotan serangga. Ketika udara di
tekan, maka cairan yang berada dalam tabung akan terisap dan bersama-sama dengan
udara terkarburasi keluar berupa gas, campuran udara dan bensin masuk kedalam ruang
bakar karena adanya hisapan (vacuum) yang dihasilkan oleh langkah piston (langkah
hisap).
Gambar 1 Terjadinya pengabutan

Antara karburator dengan sistem fuel injection ( FI ) sebenarnya mempunyai tujuan yang
sama yaitu memberikan campuran udara dan bensin dalam jumlah yang tepat sesuai
dengan tuntutan kondisi kerja mesin. Hanya metode pencampurannya saja yang berbeda,
sedangkan pada sistem fuel injection penginjeksian dilakukan secara elektronik, bensin
disemprotkan bukan berdasarkan kevakuman pada intake melainkan karena adanya
respon terhadap suatu sinyal listrik dari ECM (engine control modul) ke injector.

Keuntungan fuel injection type


1. Menyempurnakan atomisasi (bahan bakar memaksa masuk ke intake yang membantu
memecah bahan bakar saat disemprotkan yang akan menyempurnakan campuran)
2. Distribusi bahan bakar yang lebih baik (campuran udara bahan bakar disuplai dengan
jumlah yang sesuai ke silinder)
3. Putaran stationer lebih lembut (campuran bahan bakar dan udara yang kurus tidak
menjadikan putaran mesin kasar oleh karena distribusi bahan bakar lebih baik dan
kecepatan atomisasi yang rendah)
4. Irit (efisiensi tinggi oleh karena takaran campuran bahan bakar yang lebih tepat,
atomisasi, distribusi dan adanya sistem pemutus bahan bakar)
5. Emisi gas buang rendah (ketepatan takaran campuran udara dan bahan bakar yang
menjadikan sempurnanya pembakaran dapat mengurangi emisi gas buang)
6. Lebih baik saat dioperasikan pada sesuai kondisi temperatur (adanya sensor yang
mendeteksi temperatur menjadikan pengontrolan penginjeksian lebih baik)
7. Meningkatkan tenaga mesin (ketepatan takaran campuran pada silinder dan aliran
udara yang ditingkatkan dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar)

DASAR – DASAR SISTEM INJEKSI


Sistem pengontrolan penginjeksian bahan bakar saat ini berkembang dengan pesat
terutama pada mesin bensin, walaupun harus kita ingat bahwa penguraian bahan bakar
hasil pembakaran berupa gas buang yang bersih membatasi pemakaian bahan bakar untuk
memenuhi tuntutan tersebut, sepeda motor dengan kemampuan tinggi mempergunaan
electronic control fuel injection yang diatur oleh sensor- sensor yang menerima sinyal
untuk mengatur campuran bahan bakar secara sempurna dan menghasilkan emisi yang
ramah lingkungan.

Gambar di bawah ini adalah sistem injeksi dimana injector dan pompa bahan bakar
terpisah, yaitu bensin dipompa oleh fuel pump dengan tekanan tertentu memalui saluran
bensin masuk ke injector

Gambar 2 Sistem injeksi

Banyaknya bensin yang diseprotkan harus sebanding dengan jumlah udara yang masuk ke
dalam silinder. Semakin banyak udara yang mengalir masuk ke dalam silinder, maka
bensin harus semakin banyak di semprotkan. Semakin sedikit udara yang masuk, maka
volume bensin yang disemprotkan juga sedikit.

Berdasarkan jumlah injector-nya sistem injeksi di bagi menjadi 2 yaitu :


1. Single point injection
Single point injection system biasa di sebut jumlah throttle body injection (TBI) sebuah
injector terletak di throttle body pada intake, bensin disemprotkan ditengah-tengah
intake untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar ke silinder

Gambar 3 Bagan sistem single point inection

2. Multi point injection

Multi point injection, system yang mempunyai injector pada setiap saluran untuk
menyuplai bensin pada masing-masing silinder. Bensin disemprotkan ke masing-
masing saluran pada intake valve. Oleh karena itu istilah multi point (lebih dari satu
lokasi/titik) fuel injection digunakan.

Gambar 4 Bagan sistem multy point injection

Berdasarkan penempatan injector-nya sistem injeksi di bagi menjadi 2 yaitu :


1. Indirect injection
Indirect injection system, menyeprotkan bahan bakar ke intake seperti yang digunakan
pada sistem penginjeksian mesin bensin, bensin disemprotkan tidak langsung kedalam
ruang bakar

Gambar 5 Indirect injection

2. Direct injection

Pada direct injection sistem bahan bakar diseprotkan langsung ke dalam ruang bakar.
Sistem penginjeksian langsung ini umumnya digunakan di sistem penginjeksian mesin
diesel

Gambar 6 Direct injection


Sistem Pengaliran Bahan Bakar

Secara prinsip pengaliran bahan bakar pada semua sistem injeksi bensin adalah
sama, dan bagian dari komponen tertentu dapat dipakai pada sistem injeksi yang
berbeda.

Komponen – Komponen Sistem Pengaliran Bahan Bakar

Secara sederhana bagan pengaliran dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini

Gambar 7 Bagan pengaliran bahan bakar

Keterangan

Sistematika pengaliran bahan bakar : Tangki bensin Filter hisap bensin


pompa bensin Pressure regulator kembali ke tangki bensin
(Pada pressure regulator mengatur tekanan yang masuk ke slang bensin secara konstan
menuju injektor).

Gambar 8 Aliran bahan bakar injeksi

Keterangan
1. Fuel Tank (Tangki bahan bakar)

2. Electric Fuel Pump (Pompa bensin listrik)

3. Fuel pressure regulator (Pengatur tekanan bahan bakar)

4. Fuel suction filter (Saringan hisap bahan bakar)

5. Fuel feed Hose (Slang suplai bahan bakar)

6. Fuel Injector

7. Throttle body

1. Fuel Tank (Tangki Bensin)

Konstruksi tangki sedikit agak berbeda dengan mesin karburator, tapi tangki mesin
karburator masih dapat dipakai untuk sistem injeksi.

Gambar 9 Tangki bahan bakar

Pompa bensin listrik ditempatkan dalam tangki supaya dalam tangki ada tekanan maka
dipasang sebuah katup ventilasi yang terdapat pada tutup tangki, untuk mencegah
terjadinya kevakuman pada ruang tangki, karena karakter pompa tidak mampu menghisap
bahan bakar jika diruang tangki terjadi kevakuman.

Electric Fuel Pump (Pompa bensin listrik)


Gambar 10 Pompa bahan bakar

Berfungsi mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi sehingga bisa diinjeksikan ke
saluran masuk.
Catatan : bensin harus tetap penuh pada ruang pompa, hal ini karena bensin berfungsi
sebagai pelumas dan pendingin pompa oleh sebab itu sepeda motor dengan sistem injeksi
bensin tidak boleh tangki dalam keadaan kosong.
Fuel Pressure Regulator (Pengatur tekanan bahan bakar)

Fuel Pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar yang menuju
injektor agar selalu konstan ( sebesar 294 KPa atau ± 3 bar).

Gambar 11 Posisi regulator

Keterangan :

Kelebihan tekanan bahan bakar yang dihasilkan pompa akan dikembalikan ke tangki lagi
melalui pressure regulator dengan cara menekan membran dan pegas yang ada didalam
pressure regulator. Besar tekanan bahan bakar tergantung pada kekuatan pegas pressure
regulator.
Fungsi lain dari pressure regulator adalah mempertahankan tekanan system meskipun pompa
tidak bekerja lagi. (lihat diagram sifat bensin dibawah ini)
DIAGRAM SIFAT BENSIN
tekanan

3
Tekanan bahan bakar harus
dipertahankan agar bahan bakar
masih tetap berbentuk cair pada
waktu motor panas
2 (lihat grafik )!

cair
Contoh :
Bensin dengan tekanan 2 bar, masih
1 berbentuk cair pada suhu
 120 c
Gas

0
20 40 60 80 100 120
140 160 temperatur

Jadi pada tekanan sistem, ketika mesin mati / pompa bahan bakar tidak aktif, tekanan bahan
bakar harus dipertahankan minimun 2 bar.

Fuel Suction Filter ( saringan hisap bahan bakar)

Untuk menyaring kotoran kasar yang ada pada bensin, agar tidak merusak elemen pompa.
1. Elemen kasa

2. Penahan kasa Gambar 12 Saringan Bahan bakar

Bila penahan kasa rusak, maka akan menyebabkan kasa menyumbat saluran hisap bahan
bakar.

Fuel Injector (Penyemprot bahan bakar)

Berfungsi menginjeksikan (menyemprotkan) bahan bakar pada saluran

masuk, dalam bentuk kabut bensin yang sangat halus.

Pembukaan katup injector diatur secara elektro magnetis oleh ECU

(Electronic Control Unit)

Gambar 13 Injektor

Bentuk semprotan Injektor


Gambar 14 Bentuk semprotan

Katup jarum akan membuka secara elektromagnetis dan terputus-putus.

Volume bahan bakar yang diinjeksikan tergantung pada lamanya pembukaan injektor (
timing injection / injection duration).
Macam-macam bentuk semprotan

Gambar 15 Macam-macam bentuk dan kualitas semprotan

Keterangan
a. bagus b,c, dan d . tidak bagus (jelek).

Throttle Body

Gambar 16 Throtle body


Berfungsi sebagai pengatur jumlah udara masuk, dudukan injektor dan tempat unit sensor,
yaitu:
1. Throtle Position Sensor (TPS) / sensor posisi katup gas.

2. Intake Air Temperature Sensor (IAT) / sensor temperatur udara masuk

3. Manifold Absolut Pressure Sensor (MAP) / Sensor tekanan absolut saluran masuk.

Saluran (selang) bahan bakar

Selang bahan bakar untuk sistem injeksi dirancang khusus agar bisa mengaliran bahan
bakar yang bertekanan, sehingga selang tidak mudah bocor atau pecah ketika digunakan
Adapun tipe dan konstruksi selang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan,
diantaranya seperti gambar di bawah ini :

Gambar 17 Selang menggunakan satu lapisan

Gambar 18 Selang menggunakan dua lapisan

Sumber : Caterpillar Hose and Couplings : caterpillar asia pacific learning

Pemeriksaan Komponen Sistem Bahan Bakar Injeksi (pada sepeda motor Honda)
Pemeriksaan Injektor
Langkah kerja.
1. Putar kunci kontak pada posisi OFF

2. Lapaskan konektor terminal injektor (2P conector) dan konektor ECM (33P conector)
3. Periksa secara visual terhadap kotoran atau kelonggaran sambungan

(sambungan lemah) pada kedua konektor

4. Periksa kontinuitas antara kedua konektor


5. Periksa kontinuitas terminal 2P injektor dengan massa

Keterangan pengukuran
33P Conector Merah
massa keterangan
2P Conector muda/hijau

Merah
ada Tidak ada baik
muda/hijau

6. Periksa besar nilai tahanan injektor

Standar nilai tahanan injektor

R-Injektor = 10,2 – 11,4 ohm (20º)

Hasil pengukuran :________________________

7. Pasang kembali konektor pada ECM (33P conector)

8. Putar kunci kontak pada posisi ON


9. Periksa / Ukur tegangan yang masuk pada injektor pada sisi wire harness.

Keterangan pemeriksaan tegangan sumber


Hubungan Hitam / Biru Hasil pengukuran
Massa Std : minimum 1,1 Volt

periksa tegangan impuls injeksi, dengan menghubungkan kabel 2P conector

injektor ( pink / hijau ) dan lampu LED seperti pada gambar dibawah sambil menstart
mesin.

Pemeriksaan Aliran Bahan Bakar

Catatan : sebelum melakukan pemeriksaan baterai harus dalam kondisi penuh.


1. Membuang Tekanan Bahan Bakar/ Melepaskan Quick Connect
Fitting

CATATAN:

Sebelum melepaskan fuel feed hose slang penyaluran bahan bakar, buanglah tekanan dari
system dengan
Melepaskan quick connect fitting (peralatan pemasangan dengan cepat) pada fuel pump.
Langkah-langkahnya;

1. Lepaskan fuel pump 5P connector (hitam).

2. Hidupkan mesin, dan biarkan berputar stasioner sampai mesin mati sendiri.
3. Putar kunci kontak ke “OFF”. Lepaskan kabel negatif baterai dulu, lalu lepaskan
kabel positif.
4. Periksa fuel quick connect fitting terhadap kotoran, dan bersihkan bila perlu.
Letakkan handuk bengkel bersih diatas quick connect
Fitting.
5. Tariklah penutup karet. Pegang connector dengan satu tangan dan pencet
retainer tabs (lidah penahan) dengan tangan yang lain untuk melepaskannya
dari locking pawls (penahan pengunci). Tarik lepas connector.

Catatan:

1. Cegahlah agar sisa bahan bakar didalam fuel feed hose (slang saluran bahan bakar)
tidak keluar dengan handuk bengkel.
2. Hati-hati agar tidak merusak slang atau bagian lain.

3. Jangan menggunakan kunci perkakas

4. Jika connector tidak bergerak, tekan retainer (alat penahan) tabs terus ke dalam, dan
secara bergantian tarik dan tekan connector sampai ia terlepas dengan mudah.

Untuk mencegah terjadinya kerusakan dan menjaga agar kotoran tidak memasukinya,
tutuplah connector yang telah dilepaskan dan pipe end (ujung pipa) dengan kantong
plastik.

Pemasangan Quick

Connect Fitting CATATAN:


1. Selalu ganti

retainer (alat penahan) dari quick connect fitting dengan yang baru jika fuel feed hose
telah dilepaskan.
2.Jika retainer perlu diganti, pakailah retainer buatan pabrik yang sama seperti yang telah
dilepaskan (masing-masing pabrik pembuat mempunyai spesifikasi yang berbeda).

Bersihkan daerah disekitar fuel hose joint


(penyambung slang bahan bakar). Masukkan sebuah retainer baru ke dalam connector
joint (penyambung connector) dengan menempatkan kedua hooks (kaitan) dari retainer
dengan kedua lubang pada conector joint.
CATATAN:

Jangan menekuk atau memelintir fuel feed hose. Bersihkan disekitar pipe.

Letakkan karet dengan tepat. Tepatkan quick connect fitting dengan pipe dan tepatkan
retainer loocking pawls yang baru dengan alur-alur pada connector. Kemudian tekan quick
connect fitting pada pipe sampai kedua retainer pawls mengunci dengan sebuah “KLIK”.
Jika sulit disambungkan, tetesi sejumlah kecil oli mesin pada pipe end
CATATAN:

Ketika memasang quick connect fitting pada sisi injector dari fuel feed pipe, tepatkan tabs
antara connector damper dan retainer
Pastikan bahwa penyambungan terpasang dengan kokoh dan bahwa pawls terkunci
dengan erat pada tempatnya. Periksa secara visuil dan dengan menarik connector.

Hubungkan fuel pump 5P conector (hitam). Untuk sementara hubungkan kawat positif dan
negatif ke baterai.
CATATAN:

Jangan hidupkan mesin.

Putar kunci kontak ke “ON”.

Fuel pump akan berjalan selama kira-kira 2 detik, dan tekanan bahan bakar akan naik.
Ulangi 2 atau 3 kali, dan periksa bahwa tidak ada kebocoran pada sistem penyaluran
bahan bakar.
Pasang fuel pump cover

Pasang dan kencangkan kedua sekrup khusus dengan torsi yang ditentukan.

TORSI : 4,2 N.m (0,4 kgf.m, 3 lbf.ft)

Pasang dan kencangkan baut pemasangan tangki bahan bakar dengan erat.
2. TES TEKANAN BAHAN BAKAR

LANGKAH KERJA

a) Buang tekanan bahan bakar dan lepaskan quick connect fitting

b) Pasang fuel pressure gauge set dan pressure gauge

c) Pasang fuel pressure gauge set dan pressure gauge

d) Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner.

Baca tekanan bahan bakar.

PUTARAN STASIONER : 1.400 ± 100 min-1 (rpm)

TEKANAN BAHAN BAKAR : 294 kPa (+ 3 bar /43 psi) Jika tekanan bahan akar lebih tinggi
dari pada yang ditentukan. Ganti rakitan pompa bahan bakar. Jika tekanan bahan bakar
lebih rendah dari pada yang ditentukan, Periksa sebagai berikut :
a) Kebocoran pada saluran bahan bakar.
b) Pompa bahan bakar
c) Fuel suction filter tersumbat (perakitan fuel pump)
Setelah pemeriksaan, lepaskan fuel pressure gauge dan pressure gauge set dari fuel pump
kemudian lanjutkan dengan seperti dibawah ini,
Pemeriksaan Debit Bahan Bakar

LANGKAH KERJA

Buanglah tekanan bahan bakar dan lepaskan quick connect fitting.

CATATAN:

Bersihkan bensin yang tertumpah.

Letakkan ujung dari hose kedalam tempat penampung dan ukur Jumlah aliran bahan bakar
dengan kunci kontak yang diputar ke “ON”.
CATATAN:

Fuel pump beroperasi selama 2 detik, jalankan 5 kali sehingga jumlah waktu pengukuran
10 detik. Jumlah aliran bahan bakar :
13,9 cm3 (0,47 US oz, 0,49 Imp oz) minimum/10 detik pada 12 V, jika aliran bahan bakar
kurang dari pada yang ditentukan, periksalah sebagai berikut:
1. Fuel pump

2. Fuel section filter tersumbat (pemasangan fuel pump)

Hubungkan quick connect fitting

Pemeriksaan Pompa Bahan Bakar (Fuel Pump)

LANGKAH KERJA

Putar kunci kontak ke “ON” dan pastikan bahwa fuel pump beroperasi selama beberapa
detik.
Jika fuel pump tidak beroperasi, periksalah sebagai berikut :
Putar kunci kontak ke “OFF”
Lepaskan body cover

Lepaskan fuel pomp cover

Lepaskan fuel pump 5P connector (hitam).

Putar kunci kontak ke “ON” dan ukur tegangan antara terminal-terminal.

HUBUNGAN : Hitam/Biru (+) ,Coklat (-).

STANDARD : Voltase/tegangan baterai 1,1 V minimum.

Jika nilai yang ditentukan sesuai, gantilah fuel pump.

Jika nilai menyimpang dari yang ditentukan, periksalah Sebagai berikut :

1. Sekering utama 15A

2. Rangkaian terbuka pada kawat hitam/biru atau coklat.

3. ECM

PELEPASAN CATATAN:
Fuel pump tidak dapat dibongkar setelah dilepaskan.

Bersihkan daerah di sekitar fuel pump.

Buanglah tekanan bahan bakar dan lepaskan quick connect fitting Lepaskan fuel pump 5P
connector (Hitam).
Lepaskan kawat fuel pump dari klemnya Lepaskan baut-baut
pemasangan fuel pump klem CATATAN :
Lepaskan fuel pump sementara berhati-hati untuk tidak merusak fuel level sensor float
arm.
Lepaskan set plate/rakitan fuel pump unit dan packing.

Cara Pemeriksaan

Periksa fuel pump unit terhadap keausan atau kerusakan.

Periksa fuel section filter terhadap keausan atau kerusakan

Ganti fuel pump unit bila perlu

PEMASANGAN

CATATAN :

1. Selalu ganti packing dengan yang baru.

2. Pasang fuel pump dengan berhati-hati untuk tidak merusak level sensor float arm.
3. Berhati-hatilah untuk tidak menjepit kotoran dan debu diantara fuel pump dan packing.

Pasang sebuah packing baru pada fuel pump unit.

Pasang set plate dengan mentepatkan lubangnya dengan tonjolan pada fuel pump unit.
Pasang set plate/rakitan fuel pump unit pada fuel tank.
Pasang klem dan kencangkan mur-mur pemasangan fuel pump dalam urutan yang
diperlihatkan.

TORSI : 12 N.m (1,2 kgf..m,9 lbf.ft)

Hubungkan fuel pump 5P connector (hitam). Jepit kawat fuel pump dengan klem.
Hubungkan quick connect fitting

D. Aktivitas Pembelajaran

Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi, berbeda dengan sistem yang
menggunakan cara klasikal saja. Pada sistem ini peserta diklat akan bertanggung jawab
terhadap belajarnya sendiri, artinya bahwa peserta diklat perlu merencanakan belajarnya
kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaan

1. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan
tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar.
2. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
3. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
4. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh.
Permulaan dari proses pembelajaran

1. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap
belajar.
2. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.

Implementasi

1. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

2. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.

3. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh

E. Latihan/ Kasus /Tugas

1. Jelaskan keuntungan sistem injeksi dibandingkan dengan sistem karburator


2. Jelaskan perbedaan sistem penyemprotan injektor berdasarkan

a. Jumlah injector

b. Posisi penempatan injector

c. Gambarkan bagan pengaliran bahan bakar EMS

3. Jelaskan Fungsi fuel pressure regulator

4. Apa akibat yang ditimbulkan jika tekanan fuel pressure regulator di bawah
standar

F. Rangkuman

Campuran yang belum sempurna akan sulit terbakar bila tidak dalam bentuk gas yang
homogen. Bensin tidak dapat terbakar dengan sendirinya, harus dicampur dengan
udara dalam takaran yang tepat. Perbandingan campuran udara dan bensin ini sangat
mempengaruhi pemakaian bahan bakar.

Keuntungan fuel injection type


1. Menyempurnakan atomisasi (bahan bakar memaksa masuk ke intake yang membantu
memecah bahan bakar saat disemprotkan yang akan menyempurnakan campuran).
2. Distribusi bahan bakar yang lebih baik (campuran udara bahan bakar disuplai dengan
jumlah yang sesuai ke silinder).
3. Putaran stationer lebih lembut (campuran bahan bakar dan udara yang kurus tidak
menjadikan putaran mesin kasar oleh karena disribusi bahan bakar lebih baik dan
kecepatan atomisasi yang rendah).
4. Irit (efisiensi tinggi oleh karena takaran campuran bahan bakar yang lebih tepat,
atomisasi, distribusi dan adanya sistem pemutus bahan bakar).
5. Emisi gas buang rendah (ketepatan takaran campuran udara dan bahan bakar yang
menjadikan sempurnanya pembakaran dapat mengurangi emisi gas buang).
6. Lebih baik saat dioperasikan pada seuai kondisi temperatur (adanya sensor yang
mendeteksi temperatur menjadikan pengontrolan penginjeksian lebih baik).
7. Meningkatkan tenaga mesin (ketepatan takaran campuran pada silinder dan aliran
udara yang ditingkatkan dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar).
8. Secara prinsip pengaliran bahan bakar pada semua sistem injeksi bensin adalah sama,
dan bagian dari komponen tertentu dapat dipakai pada sistem injeksi yang berbeda.

Sistematika pengaliran bahan bakar : Tangki bensin Filter hisap bensin pompa bensin
menuju Pressure regulator kemudian kembali ke tangki bensin (Pada pressure regulator
mengatur tekanan yang masuk ke slang bensin secara konstan menuju injektor).
Komponen sistem pengaliran bahan bakar adalah sebagai berikut

1. Fuel Tank (Tangki bahan bakar)

Berfungsi sebagai penampung bahan bakar dan rumah pompa bahan bakar.
2. Electric Fuel Pump (Pompa bensin listrik)
Berfungsi memompa bahan bakar dengan tekanan tertentu menuju injector.
3. Fuel pressure regulator (Pengatur tekanan bahan bakar)

Berfungsi untuk membatasi tekanan aliran bahan bakar yang mengalir menuju injektor
4. Fuel suction filter (Saringan hisap bahan bakar)

Berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang akan masuk keinjektor

5. Fuel feed Hose (Slang suplai bahan bakar)

Berfungsi sebagai tempat aliran bahan bakar

6. Fuel Injector
Berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar

7. Throttle body Berfungsi sebagai dudukan injektor dan sensor

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Pada bagian umpan balik dan tindak lanjut peserta diklat secara jujur harus mampu
menilai kemampuan diri sendiri seperti yang tertera pada tabel di bawah:
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya dapat menjelaskan fungsi sistem pengaliran bahan bakar
2 Saya dapat menjelaskan keuntungan sistem injeksi bahan bakar
3 Saya dapat menjelaskan nama komponen sistem pengaliran bahan
bakar
4 Saya dapat menjelaskan fungsi komponen sistem pengaliran bahan
bakar
5 Saya dapat menjelaskan bagan aliran sistem bahan bakar
6 Saya dapat memeriksa komponen aliran sistem bahan bakar
7 Saya dapat mendiagnosa gangguan yang terjadi pada komponen aliran
sistem bahan bakar

Jika semua pernyataan diatas dijawab dengan ya berarti peserta bisa melanjutkan
mempelajari materi berikutnya.

H. Kunci Jawaban

1. Keuntungan fuel injection type

a. Menyempurnakan atomisasi (bahan bakar memaksa masuk ke intake yang


membantu memecah bahan bakar saat disemprotkan yang akan menyempurnakan
campuran)
b. Distribusi bahan bakar yang lebih baik (campuran udara bahan bakar disuplai
dengan jumlah yang sesuai ke silinder)
c. Putaran stationer lebih lembut (campuran bahan bakar dan udara yang kurus tidak
menjadikan putaran mesin kasar oleh karena disribusi bahan bakar lebih baik dan
kecepatan atomisasi yang rendah)
d. Irit (efisiensi tinggi oleh karena takaran campuran bahan bakar yang lebih tepat,
atomisasi, distribusi dan adanya sistem pemutus bahan bakar)
e. Emisi gas buang rendah (ketepatan takaran campuran udara dan bahan bakar yang
menjadikan sempurnanya pembakaran dapat mengurangi emisi gas buang)
f. Meningkatkan tenaga mesin (ketepatan takaran campuran pada silinder dan aliran
udara yang ditingkatkan dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar)

2. Perbedaan injector berdasarkan

a. Jumlah injector-nya sistem injeksi di bagi menjadi 2 yaitu :

Single point injection


Single point injection system biasa di sebut jumlah throttle body injection (TBI)
sebuah injector terletak di throttle body pada intake, bensin disemprotkan
ditengah-tengah intake untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar ke silinder

Multi point injection


Multi point injection, system yang mempunyai injector pada setiap saluran untuk
menyuplai bensin pada masing-masing silinder. Bensin disemprotkan ke masing-
masing saluran pada intake valve. Oleh karena itu istilah multi point (lebih dari
satu lokasi/titik) fuel injection digunakan.

b. Berdasarkan penempatan injector-nya sistem injeksi di bagi menjadi 2 yaitu :


Indirect injection
Indirect injection system, menyeprotkan bahan bakar ke intake seperti yang
digunakan pada sistem penginjeksian mesin bensin, bensin disemprotkan
tidak langsung kedalam ruang bakar

Direct injection
Pada direct injection sistem bahan bakar diseprotkan langsung ke dalam
ruang bakar. Sistem penginjeksian langsung ini umumnya digunakan di
sistem penginjeksian mesin diesel

3. Bagan Sistem Pengaliran Bahan Bakar

Secara sederhana bagan pengaliran dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini
Keterangan

Sistematika pengaliran bahan bakar :Tangki bensin Filter hisap bensin


pompa bensin Pressure regulator kembali ke tangki bensin(Pada pressure regulator
mengatur tekanan yang masuk ke slang bensin secara konstan menuju injektor).

4. Fuel Pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar yang menuju
injector agar selalu konstan

5. Akibat yang ditimbulkan jika tekanan Fuel Pressure regulator adalah bentuk semprotan
tidak sempurna sehingga campuran kurang homogen akibatnya pembakaran tidak
sempurna sehingga daya mesin menjadi berkurang.

Analisa Troubleshooting Sistem Kontrol Electronic Pada Yamaha


Vixion
Self diagnostic function pada sistem kontrol Elektronic digunakan untuk menunjukan gejala
kerusakan atau masalah yang terjadi pada salah satu komponen yang terdapat dalam sistem
kontrol Elektronic. Pengendara akan mengetahui bagian komponen sistem kontrol Elektronic
yang rusak melalui kedipan lampu indikator mesin sesuai dengan kode error yang tersimpan
dalam memori ECU. Tabel berikut menguraikan kerusakan atau masalah sistem kontrol
Elektronic pada Yamaha Vixion untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan cara
mengatasinya.
Tabel 4.3. Troubleshooting Sistem Kontrol Elektronic Pada Yamaha Vixion

No Permasalahan Penyebab Cara mengatasinya

Rangkaian sensor  Kabel putus Sambung kembali dan


tekanan udara masuk atau ganti kabel jika ada yang
tidak bekerja dengan terdeteksi hubungan terkelupas atau rusak.
baik pendek.

 Intake Air pressure Ganti MAQS


rusak (modulated Air quantity
Sensor)

 Connector sensor tidak Pasangkan kembali,


terpasang pastikan klip pengunci
terpasang dengan tepat.
dengan sempurna

 Intake Air pressure Bersihkan throttle body.


sensor tersumbat. Ganti sensor jika perlu.

Rangkaian throttle  Rangkaian unit kabel Perbaiki rangkaian, ganti


Position sensor tidak rusak atau terdeteksi kabel jika ada yang
bekerja dengan baik. hubungan pendek. terkelupas atau rusak.

 Throttle Position Ganti throttle Position


sensor macet. sensor.

 Throttle Position Ganti MAQS (modulated


sensor rusak. Air quantity sensor).

 Connector sensor tidak Pasangkan kembali,


terpasang dengan pastikan klip pengunci
sempurna. terpasang dengan tepat.

Rangkaian sensor  Rangkaian unit kabel Perbaiki rangkaian ganti


Temperature udara rusak atau terdeteksi kabel jika ada yang
tidak bekerja dengan hubungan pendek. terkelupas atau rusak.
baik.  Intake Air Ganti MAQS (modulated
Temperature sensor Air quantity sensor).
rusak.

 Connector sensor tidak Pasangkan kembali,


terpasang dengan pastikan klip pengunci
sempurna. terpasang dengan tepat.

Sensor Temperature  Rangkaian unit kabel Perbaiki rangkaian, ganti


mesin tidak bekerja rusak atau terdeteksi kabel jika ada yang
dengan baik. hubungan pendek. terkelupas atau rusak.

Engine Temperature  Connector sensor tidak Pasangkan kembali,


sensor rusak. terpasang dengan pastikan klip pengunci
sempurna. terpasang dengan tepat.

Fast Idle Solenoid tidak  Rangkaian unit kabel Perbaiki rangkaian, ganti
bekerja dengan baik rusak atau terdeteksi kabel jika ada yang
(putaran langsam hubungan pendek. terkelupas atau rusak.
tidak

sesuai).

 Connector sensor tidak Pasangkan kembali,


terpasang dengan pastikan klip pengunci
sempurna. terpasang dengan tepat.

 Fast Idle Solenoid Bersihkan unit Fast Idle


valve macet. Solenoid, ganti jika
sudah rusak.

 Throttle valve aus, Ganti throttle valve.


atau rusak.

Fuel injector tidak  Rangkaian unit kabel Perbaiki rangkaian, ganti


bekerja dengan baik. rusak atau terdeteksi kabel jika ada yang
hubungan pendek. terkelupas atau rusak.
 Connector Fuel Pasangkan kembali,
injector terpasang tidak pastikan klip pengunci
sempurna. dengan terpasang dengan tepat.

 Lubang injector Bersihkan atau


tersumbat. ganti
Fuel injector.

 Fuel injector rusak. Ganti Fuel injector.

Anda mungkin juga menyukai