Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN GIZI PADA PENYAKIT ANEMIA

RAWAT INAP LAWA NON BEDAH Lt. 2 RSU BAHTERAMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA

OLEH :

PUTRI RISWATI

NIM. 1019200413211028

INSTITUSI AVICENNA KENDARI


PROGRAM S-1 GIZI
2022
KATA
PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena
berkat nikmat dan rahmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa salam
dan salawat senantiasa kami haturkan kepada Junjungan kita Nabi
MUHAMMAD SAW, yang telah membimbing kita kejalan yang benar.
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum
yang dilaksanakan di
sebagai salah satu persyaratan untuk kelengkapan tugas mata
kuliah.

Dalam penyusunan laporan ini, tentunya laporan ini tidak terlepas dari
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca yang dapat bermanfaat bagi penyusun dan sebagai
referensi.
DAFTA ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................

B. Tuuan ..................................................................................................

1. Tujuan Umum .............................................................................

2. Tujuan Khusus ............................................................................

BAB II GAMBARAN UMUM PASIEN ..................................................................

A. Identitas Pasien .................................................................................

B. Riwayat Penyakit ...............................................................................

C. Riwayat Gizi ........................................................................................

BAB III GAMBARAN UMUM PENYAKIT KASUS ...............................................

A. Pengertian Anemia ...........................................................................

B. penyebab Anemia .............................................................................


C. Tanda/gejala .....................................................................................

D. Cakupan .............................................................................................

BAB IV PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDART (PGAT) ................................

A. Assesment Gizi .................................................................................

B. Diagnosa Gizi ....................................................................................

C. Rencana Intervensi ...........................................................................

C. Intervensi Gizi ...................................................................................

D. Monitoring dan Evaluasi ..................................................................

BAB V PEMBAHASAN .........................................................................................

A. Intake Zat Gizi ...................................................................................

B. Status Gizi Pasien ............................................................................

C. Sikap dan Pengetahuan Tentang Diit .............................................

BAB VI PENUTUP ................................................................................................

A. Kesimpulan .......................................................................................

B. Saran ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

LAMPIRAN ...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia merupakan dampak masalah gizi pada remaja putri. Anemia


gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan
hemoglobin, dapat karena kekurangan konsumsi atau gangguan absorpsi.
Zat gizi tersebut adalah besi, protein, vitamin B 6 yang berperan sebagai
katalisator dalam sintesis hem di dalam molekul hemglobin, vitamin C,
yang mempengaruhi absorpsi besi dan vitamin E yang mempengaruhi
stabilitas membran sel darah merah. Sebagian besar adalah anemia gizi besi.
Penyebab anemia gizi besi adalah kurangnya asupan besi, terutama dalam
bentuk besi-hem (Almatsier,2009).
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita
anemia. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi anemia
di Indonesia sebesar 21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia
sebesar 23,9%, sedangkan prevalensi anemia pada wanita umur 5 – 14
tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25 tahun sebesar 18,4%.

Zat besi sangat diperlukan dalam pembentukan darah yaitu untuk


mensintesis hemoglobin. Kelebihan zat besi disimpan sebagai protein
feritin dan hemosiderin di dalam hati, sumsum tulang belakang, dan
selebihnya di simpan dalam limfa dan otot. Kekurangan zat besi akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar feritin yang diikuti dengan
penurunan kejenuhan transferin atau peningkatan protoporfirin. Keadaan
yang terus berlanjut akan menyebabkan anemia defisiensi besi, dimana kadar
hemoglobin turun di bawah nilai normal (Almatsier, 2009).

Menurut penelitian yang dilakukan Tadete dkk (2012), rendahnya


tingkat penyerapan zat besi di dalam tubuh merupakan kesulitan utama
untuk memenuhi kebutuhan zat besi terutama sumber zat besi dari nabati
yang hanya diserap 1-2%. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang dapat
mengganggu penyerapan zat besi (seperti kopi dan teh) secara bersamaan
pada waktu makan menyebabkan penyerapan zat besi semakin rendah.

merupakan zat gizi mikro yang mempengaruhi metabolisme besi.


berinteraksi dengan besi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Interaksi tidak langsung antara dan besi dapat terjadi melalui peran
dalam sintesis berbagai protein termasuk protein pengangkut besi yaitu
transferin. Peranan yang bekerja hampir pada semua metabolisme
tubuh, dalam pembentukkan sel darah merah dengan membantu enzim
esensial untuk menjaga keseimbangan asam basa.
Z membantu enzim merangsang produksi HCl
lambung yang mampu meningkatkan kadar hemoglobin (Linder (2006)
dalam dewi, 2008).
B . Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan asuhan gizi klinik pada pasien Anemia

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan skirining gizi pada pasien ANEMIA
b. Melakukan pengkajian gizi pada pasien penyakit ANEMIA
c. Menetapkandiagnosa gizi pada pasien penyakit ANEMIA
d. Melakukan monitoring dan evaluasi pada pasien penyakit ANEMIA
BAB II

GAMBARAN UMUM PASIEN

1. Identitas Pasien

Nama : Nn.F

Usia : 25 Thn

Tanggal Lahir : 05/03/1997

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Wawonii

Agama : Islam

Tanggal Mrs : 27 mei 2002

Kamar perawatan : Lawa Non Bedah Lt.2 Kamar 15

Diagnosa Medis : Anemia

2. Riwayat penyakit
Riwayat keluarga = tidak ada.
Riwayat penyakit dahulu = Anemia
Riwayat penyakit sekarang = Anemia
Keluhan Utama = pusing, mual, lemah, nyeri perut

3. Riwayat Gizi
 Riwayat gizi terdahulu
Sebelum masuk RS nafsu makan Nn.F baik dengan frekuensi makan Nn.F yaitu
3x sehari. Frekuensi makan pokok yang sering dikonsumsi nasi 3x/hari
sebanyak 100gr setiap kali makan. Lauk nabati 2x/hari (tahu dan tempe)
digoreng setiap kali makan 1-2 potong setara dengan 40 gr Frekuensi makan
sayur bening dan tumis 3x/hari sebanyak 3-4 sendok makan setara dengan
30-50 gr Lauk hewani 2x/mgg ikan kuah seperti (gabus,cakalang,bandeng)
sebanyak 1 potong ukuran sedang setara 50 gr Pasien setiap kali makan
Pasien mengkonsumsi buah semangka atau pisang setara dengan 100 gram

 Riwayat gizi sekarang


Pasien mendapatkan makanan dari rumah sakit dengan Diit TETP bentuk
makanan lunak, dan pasien mengatakan nafsu makan baik ,dan tidak ada alergi
makan. Frekuensi makan 3x/hari, makanan pokok ( bubur ) 3x/hari ( 250 gr ),
lauk hewani seperti ayam dan ikan 3x/hari (300 gr ), lauk nabati tahu tempe
3x/hari ( 80 ), sayur 3x/hari ( 200 gr ), buah 2x/hari ( 200 gr ), dan selingan
2x/hari.
BAB III

Gambar Umum Anemia

1. Pengertian Anemia

Anemia yang disebabkan oleh kurangnya sel darah merah atau sel darah merah
yang tidak berfungsi di dalam tubuh. Ini menyebabkan aliran oksigen berkurang ke
organ tubuh.Gejala dapat berupa kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing, limbung,
atau detak jantung cepat. Pengobatan tergantung pada diagnosis utama. Suplemen
zat besi dapat digunakan untuk kekurangan zat besi. Suplemen vitamin B dapat
digunakan untuk kadar vitamin rendah. Transfusi darah dapat digunakan untuk
kehilangan darah. Obat untuk mendorong pembentukan darah dapat digunakan jika
produksi darah tubuh berkurang

2. Penyebab Anemia
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau
hemoglobin, akibatnya seel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak
berfungsi secara normal ( hipoksemia)

3. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala Anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabpnya,


penderita anemia bias mengalami gejala berupa :

- Lemas dan pucat dan cepat lemas


- Sakit kepala dan pusing
- Sering mengantuk misalnya mengantuk setelah makan
- Kulit terlihat putih atau kekeringan
- Detak jantung tidak teratur
- Nafas pendek
- Nyeri dada
- Dingin di tangan dan kaki
4. Cakupan
- Memperbaiki penyebab dasar
- Suplemen nutrisi (vitamin B¹², asam folat,besi)
- Transfusi darah

BAB IV
Proses Asuhan Gizi Terstandar ( PAGT)

Skrining Menggunakan metode MST

NO PARAMETER SKOR

1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam 6 bulan


terakhir
□ Tidak yakin

□ Ya, ada penurunan sebanyak :

1 – 5 kg

6 – 10 kg

11 – 15 kg

˃ 15 kg

Tidak tau berapa kg penurunannya 1

2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu makan /


kesulitan menerima makanan ?

□ Tidak 0 (√ )

□ Ya 1

Penilaian gizi : total skor pasien 2 pasien tidak beresiko malnutrisi 2

Keterangan : bila skor > , pasien beresiko malnutrisi

Total skor menunjuakan tidak ada resiko malnutrisi

1. Asasmen Gizi
a. Antropometri
BB =40 kg

TB =160 cm

UMUR = 25 THN

BB
IMT =
TB²

40
=
1,6²(2,56)

=15,62 kg/m₂ (Status Gizi kurang)

BBI = (TB-100) – 10% (TB – 100)

= (160 – 100) – 10% (160 – 100)

= 60 – 6

= 54 kg

b. Biokimia

Pemeriksaan Hasil Rujukan Ket

HB 2,8 gr/dl 12-16 gr/dl Rendah

GDS 100mg/dl 70-80 Normal

Keratin darah 0,7mg/dl 70– 180 mg/Dl Normal

Ureum darah 16 mg/dL 15-40mg/dL Normal

Sumber : Rekam Medik RSU Bahteramas 202


Berdasarkan pemeriksaan laboratorim pasien HB Rendah berkaitan dengan adanya
Anemia.

c. Fisik/klinis

Pemeriksaan Hasil Rujukan Ket

Lemah (+ ) (+)
(-)

Mual (+ ) (-) (+)

Pusing (+ ) (-) (+)

Nyeri Perut (+ ) (-) (+)

Nampak pucat (+ ) (-) (+)

TD 120/90 N
120/80 mmhg
MmHg

Nadi 80 60-100 x/menit N

x/menit

Suhu 36,6 36-37 oC N

oC

Respirasi 20 12-20 N

x/menit x/menit

Sumber : Rekam Medik RSU Bahteramas 2022

Berdasarkan pemeriksaan fisik Lemah ( + ), Mual (+),Pusing (+), Nyeri Perut ( + ) dan
Terlihat Pucat ( + ). Pemeriksaan klinis tidak ada masalah semua Normal.
d. Dietary History
1) Riwayat gizi terdahulu

Sebelum masuk RS nafsu makan Nn. F baik dengan frekuensi makan Nn.F yaitu
3x sehari.Frekuensi makan pokok yang sering dikonsumsi nasi 3x/hari
sebanyak 100gr setiap kali makan. Lauk nabati 2x/hari (tahu dan tempe)
digoreng setiap kali makan 1-2 potong setara dengan 40 gr Frekuensi makan
sayur bening dan tumis 3x/hari sebanyak 3-4 sendok makan setara dengan
30-50 gr Lauk hewani 2x/mgg ikan kuah seperti (gabus,cakalang,bandeng)
sebanyak 1 potong ukuran sedang setara 50 gr Pasien sering menggonsumsi
teh setelah habis makan Pasien jarang mengomsumsi Buah seperti pisang atau
semangga sebanyak 200 gram tiap 2 minggu sekali

2) Riwayat gizi sekarang

Pasien mendapatkan makanan dari rumah sakit dengan Diit TETP bentuk
makanan lunak, dan pasien mengatakan nafsu makan baik ,dan tidak ada alergi
makan. Frekuensi makan 3x/hari, makan pagi Nn.f bubur nasi 30 gram, telur
ayam 25 gram, makan siang Nn.f bubur nasi 45 gram, sayur bayam 20 gram,
tahu 20 gram, makan sore Nn.f bubur nasi 45 gram, ekstra putih telur 50 gram,
tumis buncis 30 gram, buah pepaya 50 gram

Hasil recall sebelum studi kasus

E P L KH

Asupan 198.8
12,8 gr 3,9 gr 28,0gr
kkal

Keb. 2.160 28gr 48gr 108gr

% Asp. 9,2% 45,7% 8,12% 25,9%

Ket. DB DB DB DB

Keterangan :

Defisit Berat : ˂ 70 %
Defisit Sedang : 70 – 79 %

Defisit Ringan : 80 – 89 %

Normal : 90 – 110 %

2) Riwayat Personal

1. Aktifitas fisik sehari-hari pasien adalah seorang mahasiswa. Namun dengan


keadaan saat ini kemampuan pasien sangat terbatas. Pasien tidak dapat ikut
belajar dikampus dikarenakan keadaan pasien yang sedang menjalani
perawatan rawat inap di RSU Bahteramas Kendari.
2. riwayat sosial ekonomi : saat ini pasien masih mahasiswa dan tinggal bersama
orang tua, pekerjaan orang tua: Ayah seorang Nelayan, ibu seorang ibu rumah
tangga, adapun penghasilan perbulan orang tua yaitu sebesar 700rb/bulan
3. Riwayat penyakit keluarga tidak ada.
4. Riwayat penyakit sekarang keluhan : pusing, mual, lemah, nyeri perut

5. Obat

Nama obat Fungsi Efek

1. Sucralfate Untuk mengatasi Seperti konstipasi,


tukak lambung, ulkus sakit
duodenum atau kepala,pusing,mual
dastritis kronis, obat atau muntah
ini akan menempel
dibagian lambung
atau usus yang luka
dan melindunginya
dari asam lambung,
enzim pencernaan,
dan garam empedu
2. Antasida Antasida bekerja Seperti perut
dengan cara kembung keram perut
menetralisir asam dan mual dan mutah,
lambung. Obat ini sembelit dan diare
bekerja saat kadar
asam lambung
meningkat. Dengan
bgt, keluhan akibat
naiknya asam
lambung, seperti
nyeri uluhati, mual,
muntah akan mereda.

3. Tablet Berfungsi membantu Memiliki efek samping


Tambah Darah memenuhi tertentu dan sesuai
kebutuhan zat bezi dengan
dan asam folat serta masing-masing
mengatasi anemia individu, jika terjadi
megalobplasti efek yang berlebihan
harap konsul
konsultasi terhadap
tenaga medis,
umumnya akan terjadi,
mual muntah dan
konstifasi

Terapi medis transpusi darah 5 kantong


2. DIAGNOSA GIZI

1.Domain Intake
NI 2.1 Asupan kurang disebapkan adanya mual,pusing,nyeri perut. Ditandai
dengan hasil recall sebelum studi kasus E: 9,2% P : 45,7 %L : 8,12 % KH :
25,9 % Kurang dari kebutuhan
NI 5.1 peningkatan kebutuhan zat gizi khusus FE dan protein berkaitan
dengan enemia ditandai dengan hasil leb HB 2,8 gram/dl
2. Domain Klinis

NC.3.1 berat badan kurang terkait dengan intake energi kurang ditandai
dengan IMT 15,6 kg/m2 (status gizi kurang)

3. Domain Perilaku

NB 1.1 pengetahuan yang kurang terkait dengan makanan dan zat gizi
disebabkan kurangnya informasiditandai dengan pola makan yang
salah suka menggonsumsi teh setelah habis makan

3. Rencana Intervensi
1. Perencanaa menu

Diet TETP
Menu Berat URT Energy Protein Lemak KH
Makanan g Kcal g g g
PAGI (07.00)
Nasi putih 200 1 gelas 317,9 10,2 4,2
Pepes ikan 50 1 btr 77,6 6,3 5,3 0,6
Oseng tempe 40 2 buah 16,6 0,5 0,1
kacang panjang biji 30 1 ikt 10,5 0,6 0,1 2,4

SNACK PAGI (10.00)


Asinan buah dan sayur 150 1 mangkuk 210,1 4,6 5,3
37 1

SIANG (13.00)
nasi putih 150 1 gelas 195 3,6 0,3 42,9
Ayam panggang 75 1 ekor 62,9 11,1 1,7 0
Tahu bacem 75 1 mangkuk 41,9 1,4 2,6
sayur asam 75 ½ mangkuk 135 4,3 10,1
Apel 100 1 buah 59 0,2 0,4 15,3

SORE (16.00)
Puding buah 50 2 ptg 103,5 2,2 1 21,5

MALAM (19.00)
nasi putih 150 1 gelas 195 3,6 0,3 42,9
Ikan bumbu kuning 75 1 ptg 213,7 20,2 14,2 0

Perkedel tahu 75 ½ mangkuk 46,4 1,4 3,8 2,8


sayur bening campur 100 1 mangkuk 33 1,2 0,3
Pepaya 100 1 buah 39 0,6 0,1 9,8

Total 2302,1 82,7 61,9 359,9


Kebutuhan 2334 87,5 64,8 350,1
%Kebutuhan 98% 94% 95% 97%

a. Tujuan Diet
- Memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
- Untuk menaikan kadar HB hingga mencapai normal
- menambah berat badan bisa mencapai normal
- Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi pasien
b. Prinsip diet
- Bentuk makanan lunak
c. Jenis diet TETP
- Cara pemberian lewat oral
d. Frekuensi pemberian
- makan 3 x makanan utama dan 2 x selingan
e. Syarat diet
- Energi tinggi, yaitu 40 kkal/kg
- Protein tinggi, yaitu 20 kg/ kg
- Lemak cukup, yaitu 20 % dari kebutuhan energy total.
- Karbohidrat cukup yaitu 60% sisa dari protein dan lemak
- Vitamin dan Mineral cukup, sesuai kebutuhan normal
- Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
- Makanan yang mengandung zat besi dan asam folat
f. Perhitungan kebutuhan zat gizi
- Protein = 20% x 2.160 : 4 = 28gr
- Lemak = 20% x 2.160 : 9 = 48gr
- KH = 60% x 2.160 : 4 = 108gr
g. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
- Sumber karbohidrat : nasi, bubur, roti, gandum, jagung, kentang, havermout, sereal
dan singkong

- Sumber protein hewani : daging, ayam, telur, susu segar, susu full cream,
yoghurt, keju, mayonaise, es krim, ikan, kerang, udang, cumi, dan sumber
laut lain

- Sumber protein nabati : tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang
kedelai, susu kedelai dll

- Sayuran yang berwarna sebagai sumber vitamin dan mineral seperti


kangkung, daun katuk, bayam, wortel, kembang kol, sawi, selada

- Buah-buahan atau sari buah sebagai sumber vitamin, seperti jeruk, apel,
pepaya, melon, jambu air, salak, semangka, belimbing

- Sumber lemak : minyak, santan, margarin

Bahan makanan yang dihindari :

- Makanan jajanan yang tidak bersih, karena akan menyebabkan sakit


perut/diare

- Minuman yang mengandung alkohol karena akan menyebabkan anak cepat


kenyang dan tidak mau makan makanan utama

- Minuman yang mengandung soda

4. INTERVENSI GIZI/ IMPLEMENTASI GIZI


Implementasi intervensi gizi
Diet yang diberikan selama studi kasus adalah diet TETP makanan yang
diperoleh berupa :
Bubur 3x sehari (bubur beras giling ) pagi 70gr, siang 90 gr, dan malam
90 gr ( 250 gr )
Sayuran 3x sehari 180 gr/hari
Lauk hewani berupa ikan atau ayam 3x sehari 300 gr/hari
Lauk nabati 3xsehari 80 gr/hari
Buah semangka dan pisang 2x sehari 200 gr/hari
Selingan bolu 2x sehari 50gr/hari
Selama monitoring tidak ada perubahan diit.
Selama monitoring pasien tidak pernah mendapatkan makanan dari luar
rumah sakit.
Implementasi intervensi edukasi/konseling
Edukasi yang diberikan kepada pasien/keluarga yaitu mengenai diet
TETP, memberikan pengetahuan tentang makanan yang dianjurkan, dibatasi
dan dihindari untuk dikonsumsi. Keluarga pasien diharapkan memahami tujuan
terapi diet yang diberikan kepada pasien sehingga keluarga bisa turut
membantu dan memotivasi pasien dalam menjalankan diet yang diberikan.
Saat Pelaksaan edukasi dilakukan dengan metode diskusi dan tanya
jawab menggunakan leaflet selama ± 30 menit diruang rawat inap lawa non
bedah Lt 2 kamar 15. Evaluasi yang dilakukan yaitu menanyakan kembali
materi yang diberikan serta menjalankan diet yang telah disarankan/dianjurkan.
5. Monitoring dan Evaluasi
a. Perkembangan berat badan dan status gizi

Monitoring
Jenis pengukuran Data Awal Hari 1 Hari 2 Hari 3
27-05-2022 28-05-2022 29-05-2022
BB (Kg) 40 kg 40 kg 40 kg 40 kg
TB (Cm) 160 cm 160 cm 160 cm 160 cm
St. gizi berdasarkan 15,62 kg/m 15,62 kg/m 15,62 kg/m 15,62 kg/m
IMT ² ² ² ²
Kategori Status
Gizi kurang kurang kurang Kurang

Biokimia

Monitoring
Pemeriksaan Data awal Hari 1 Hari 2 Hari 3
27-05-2022 28-05-2022 29-05-2022
HB 2,8 gr/dl - 8,5 gr/dl 12 gr/dl
100
GDS mg/dl - 100 mg/dl 100 mg/dl
Karatin Darah 0,7 mg/dl - 0,7 mg/dl 0,7 mg/dl
Ureum Darah 16 mg/dl - 16 mg/dl 16 mg/dl
Keterangan : berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama 3 hari
pemeriksaan laboraturium dilakukan 2 kali untuk pemeriksaan HB yaitu di
awal dam diakhir studi kasus. Terjadi kenaikan nilai HB sudah mencapai
normal

Fisik/ klinis

Monitoring
Pemeriksaan Data awal
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Lemah (+) (+) (+) (-)
Mual (+) (+) (+) (-)
Pusing (+) (+) (+) (-)
Nyeri Perut (+) (+) (+) (-)
Nampak Pucat (+) (+) (+) (-)
120/90
TD mmHg (-) (-) 120/90mmHg
80
Nadi x/menit (-) (-) 80 x/menit
Suhu 36,6 (-) (-) 36,6
20 x/
Respirasi menit (-) (-) 20 x/ menit
Dari tabel diatas hasil pemeriksaan fisik dan klinis selama studi kasus dan monitoring
selama 3 hari bahwa dari hasil pengamatan fisik dan klinis normal dihari ke 3, sudah
tidak Lemah, mual, pusing, nyeri perut, Nampak pucat dihari ke 3, dan keadaan sudah
membaik dihari ke 3.

b. Asupan Zat Gizi

Asupan Data Monitoring


Gizi Awal Hari 1 Hari 2 Hari 3
Energi ( 198,8
Kkal ) kkal 109,8 745,1 1000,7
Protein ( 12,8
gr) gram 620 620 480
3,9
Lemak (gr) gram 83,2 95,1 106
KH ( gr ) 28,0 76,6 76,6 83,3
gram

c. Perkembangan sisa makan pasien

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa asupan energi pasien selama


studi kasus diketahui dihari ke satu dan dua yaitu pada hari ke satu 109,8,6kkal
dan hari ke dua 745,1kkal ada peningkatan dan meningkat sedangkan dihari ke
tiga yaitu 1000,7, kkal karena sudah tidak ada mual. Asupan protein hari ke satu
menurun yaitu 480 sedangakan hari ke dua dan hari ke tiga asupan protein
sama yaitu 620. Asupan lemak meningkat dihari ke satu 83,2 gr dan hari ke dua
95,1 gr, kemudian peningkat dihari ke tiga 106 gr. Asupan karbohidrat menurun
dihari ke satu 76,6 gr dan hari ke dua 76,6 gr, kemudian meningkat dihari ke tiga
83,3 gr.
BAB V
PEMBAHASAN
1. INTAKE GIZI

Asupan Energi
5000
坐标轴标题

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Asupan 109.8 745.1 1000.7
Kebutuhan 1,937.52 1,937.52 1,937.52
Column1

Berdasarkan gambar diagram monitoring asupan energi selama studi kasus diketahui
asupan hari ke satu sebanyak 27% pada hari ke dua meningkat sebanyak 38 %
selanjutnya pada hari ke tiga kembali meningkat menjadi 51%. Ini dikarenakan pada
hari ke-3 sudah tidak ada mual
Asupan Protein
1000
坐标轴标题

500

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Asupan 480 620 620
Kebutuhan 82 82 82
Column1 5

Berdasarkan gambar diagram monitoring asupan Protein selama studi kasus


diketahui asupan hari ke satu sebanyak 58% pada hari ke dua meningkat sebanyak
72 % selanjutnya pada hari ke tiga kembali sama dengan hari ke dua menjadi 72%. Ini
dikarenakan pada hari ke-3 sudah tidak ada mual

Asupan Lemak
150
坐标轴标题

100

50

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3
asupan 83.2 95.1 106
Kebutuhan 43 43 43
Series 3 2

Berdasarkan gambar diagram monitoring asupan Lemak selama studi kasus diketahui
asupan hari ke satu sebanyak 19% pada hari ke dua meningkat sebanyak 22 %
selanjutnya pada hari ke tiga kembali meningkat menjadi 24%. Ini dikarenakan pada
hari ke-3 sudah tidak ada mual
Asupan Karbohidrat
400
坐标轴标题

200

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Asupan 76.6 76.6 83.3
kebutuhan 305 305 305
Column1

Berdasarkan gambar diagram monitoring asupan Karbohidrat selama studi kasus


diketahui asupan hari ke satu sebanyak 25% pada hari ke dua kembali sama dengan
hari ke 1 sebanyak 25% selanjutnya pada hari ke tiga kembali meningkat menjadi 27%.
Ini dikarenakan pada hari ke tiga sudah tidak ada mual

2. Status Gizi Pasien

Pengukuran antropometri pada awal studi kasus dilakukan untuk


mengetahui status gizi pasien. Status gizi pasien ditentukan berdasarkan IMT
yaitu :
- Kurus

Kekurangan berat badan tingkat berat (< 17,0)

Kekurangan berat badan tingkat ringan (17,0 – 18,5)


- Normal (18,5 – 25,0) -
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan (25,0 – 27,0)
Kelebihan berat badan tingkat berat (> 27,0)
Berat badan pasien pada awal pengamatan yaitu 40 kg dengan tinggi
badan 160 cm. Pengukuran selanjutnya dilakukan di akhir pengamatan yaitu hasil
pengukuran masih tetap sama yakni 40 kg dan tinggi badan tetap 160 cm.
Perkembangan Status Gizi setelah 3 hari
Pengamatan TB (cm) BB (cm) status gizi Status Gizi
berdarakan
imt
Awal studi kasus 160 40 15,62% Gizi kurang

Akhir studi kasus 160 40 91% Gizi baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa setelah dilakukan asuhan


gizi selama 3 hari berturut-turut, ada perubahan pada status gizi pasien.

C. Sikap dan pengetahuan tentang diit


Perkembangan sikap dan pengetahuan pasien tentang diit pada hari pertama
sampai hari terakhir adalah sebagai berikut :
Perkembangan sikap dan pengetahuan pasien tentang diit
Evaluasi Tanggal
perkembangan
27-05-2022 28-05-2022 29-05-2022

Sikap Baik Baik Baik

P Baik Baik Baik

engetahuan

Penilaian perkembangan sikap dan pengetahuan melalui metode


interview dalam pengetahuan tentang diit yang diberikan oleh petugas gizi
mengenai pertanyaan secara lisan akan kepatuhan diit yang diberikan selama 3
hari

Evaluasi perkembangan dilakukan dengan metode tanya jawab. Untuk menilai


perkembangan sikap dan pengetahuan, pasien dan keluarga pasien diberikan
pertanyaan seputar kasus. Dari jawaban pertanyaan yang diberikan diperoleh hasil
bahwa sikap pasien dan keluarga pasien seputar kasus menunjukkan perkembangan.
Hal ini dikarenakan pasien dan keluarga pasien mulai bereaksi terhadap penyakit yang
dialami pasien. Keluarga pasien sudah mulai tegas dalam menghadapi dan
mengawasi sikap pasien dalam hal memilih makanan yang dikonsumsi pasien.
Keluarga pasien membatasi keinginan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang
tidak dianjurkan bagi penyakit anemia yang diderita pasien.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan dari hasil skrining menggunakan metode MST pasien hanya
mendapat skor 2 yaitu tidak beresiko malnutrisi
2. Bersadarkan pangkajian gizi selama studi kasus dilakukan dan didapatkan
hasil sebagai berikut
Antropometri status gizi pasien masuk dalam kategori gizi kurang dengan
mengunakan perhitungan status gizi berdasarkan IMT yaitu 15,62 kg/m².
Biokimia hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan nilai HB 2,8 g/dl (↓ ),
ini menunjukan adanya animia.
Fisik/klinis pasien mengalami keluhan lemah, mual, pusing, nyeri perut dan
nampak pucat
Tekanan darah 100/70 mmHg (normal), suhu 36° C (normal), nadi 62
x/menit (normal), respirasi 22 x/menit (normal).
Dietery asupan hasil recall 24 jam yaitu Energi: 9,2% (DB) Protein : 45,7%
(DB) Lemak : 8,12% (DB) Karbohidrat : 25,9% (DB)
Berdasarkan hasil studi kasus diketahi diagnosa pasien yaitu :
a) Domain Intake

NI 2.1 Asupan kurang disebapkan adanya mual,pusing,nyeri perut.


Ditandai dengan hasil recall sebelum studi kasus E: 9,2% P : 45,7 %L :
8,12 % KH : 25,9 % Kurang dari kebutuhan
NI 5.1 peningkatan kebutuhan zat gizi khusus FE dan protein
berkaitan dengan enemia ditandai dengan hasil leb HB 2,8 gram/dl
b) Domain Klinis

NC.3.1 berat badan kurang terkait dengan intake energi kurang


ditandai dengan IMT 15,6 kg/m2 (status gizi kurang)

c) Domain Perilaku
NB 1.1 pengetahuan yang kurang terkait dengan makanan dan zat
gizi disebabkan kurangnya informasiditandai dengan pola makan
yang salah suka menggonsumsi teh setelah habis makan

B. SARAN
1. Instalasi Gizi
Tetap meningkatkan pelayanan maksimal.
2. Nutritionist/ Ahli Gizi
Tetap menberikan edukasi dan motivasi ke pasien agar tetap memenuhi
Diet yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai