Anda di halaman 1dari 7

Nomor : YM.02.01/VI.

1/2503/2022 23 September 2022


Hal : Penjelasan dan Template RAB Menu Akreditasi
FKTP DAK NF TA 2023

Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
di seluruh Indonesia

Menindaklanjuti Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor


PR.01.01/I/7997/2022 tanggal 13 September 2022 hal Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Nonfisik
Bidang Kesehatan TA 2023, bersama ini kami sampaikan penjelasan dan template RAB menu akreditasi
FKTP sebagai acuan Saudara dalam pengisian usulan pada aplikasi e renggar. Kami harapkan agar
Saudara dapat mengisi usulan paling lambat tanggal 16 Oktober 2022.

Demikian kami sampaikan, informasi lebih lanjut dapat menghubungi narahubung Ira Irianti
(081519415430) atau Indi Susanti (085216215321). Atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan
terima kasih.

Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan


Kemenkes,

dr. Kalsum Komaryani, MPPM

Tembusan:
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 1
Nomor : YM.02.01/VI.1/2503/2022
Tanggal : 23 September 2022

PENJELASAN MENU
AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)
DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK (DAK NF) TA 2023

Menu akreditasi FKTP dengan rincian menu peningkatan mutu FKTP dan akreditasi puskesmas
untuk DAK Non Fisik TA 2023 memiliki 2 komponen yakni: 1) penguatan kapasitas FKTP melalui
pemantauan mutu, dan 2) survei akreditasi puskesmas, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Penguatan kapasitas FKTP melalui pemantauan mutu


Tujuan dari kegiatan adalah untuk penguatan kapasitas FKTP dalam upaya perbaikan mutu
secara berkesinambungan melalui pengukuran indikator mutu, pengendalian penyakit infeksi (PPI),
manajemen risiko, audit internal dan pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP), sehingga mutu
pelayanan kesehatan secara bertahap dapat dicapai. Sasaran dari kegiatan Penguatan Kapasitas
FKTP melalui Pemantauan Mutu adalah Puskesmas, Klinik Pratama dan TPMD/TPMDG.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota dengan tanggung
jawab pelaksanaan kegiatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/kota. Dengan
sasaran dari kegiatan ini meliputi:
a. Puskesmas lokus;
b. Klinik Pratama yang berada di wilayah kerja puskesmas lokus;
c. TPMD/ TPMDG yang berada di wilayah kerja puskesmas lokus

Narasumber kegiatan adalah narasumber yang sudah mendapatkan pelatihan dan/ atau
workshop pengukuran indikator mutu, pengendalian penyakit infeksi (PPI), manajemen risiko, audit
internal dan/atau pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) dari Kementerian Kesehatan.
Narasumber berasal dari internal Kabupaten/Kota. Adapun metode kegiatan dilakukan secara offline
selama 2 hari efektif karena ada materi yang memerlukan praktikum langsung.

Dengan adanya keterbatasan pagu anggaran pada dana alokasi khusus non fisik TA 2023
maka pemilihan lokus diprioritaskan pada:
a. puskesmas yang belum melaporkan INM Puskesmas, dan
b. kabupaten/kota sudah pernah melaporkan INM puskesmas pada tahun 2021 minimal 1
puskesmas melalui aplikasi mutufasyankes, dan
c. puskesmas dengan karakteristik wilayah kerja di perdesaan, dan
d. puskesmas dengan kelulusan akreditasi madya

Persyaratan teknis untuk memperoleh alokasi menu akreditasi FKTP pada komponen
penguatan kapasitas FKTP melalui pemantauan mutu yakni:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
a. Surat pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang memuat bahwa fasyankes
yang menjadi lokus DAK Non Fisik TA 2023:
1) telah teregistrasi di Kementerian Kesehatan;
2) bersedia melakukan upaya peningkatan mutu secara berkesinambungan melalui
pengukuran indikator mutu, pengendalian penyakit infeksi (PPI), manajemen risiko, audit
internal dan pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP);
3) bersedia melaporkan hasil pengukuran indicator mutu nasional (INM) dan insiden
keselamatan pasien (IKP) melalui aplikasi mutu fasyankes sesuai dengan periode yang
ditetapkan
b. Kerangka acuan kegiatan (TOR) penguatan kapasitas FKTP melalui pemantauan mutu;
c. RAB sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia mengikuti standar biaya masukan daerah.

Untuk komponen belanja dan pola pembiayaan kegiatan penguatan kapasitas FKTP melalui
pemantauan mutu mengikuti standar biaya masukan APBN ataupun standar harga satuan regional
daerah sebagai berikut:

Lokasi
Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
1 Penguatan Kab/Kota  Kegiatan dilakukan selama Belanja perjalanan paket
kapasitas 2 hari efektif secara offline meeting dalam kota:
FKTP melalui  Peserta pertemuan masing  Paket meeting
pemantauan - masing puskesmas dan fullboard/fullday 2 hari
mutu jejaring yang dapat berasal disesuaikan dengan SBM
dari: daerah
- Puskesmas (kepala  Uang harian 2 hari
puskesmas, kasubbag disesuaikan dengan SBM
TU, PJ UKM, PJ UKP, daerah
PJ Mutu, Koordinator  Transportasi 2 hari
KP, AI, MR, PPI, K3, disesuaikan dengan SBM
Mutu) daerah
- Klinik pratama (kepala
klinik, PJ Mutu, PJ
UKP)
- Dokter/ dokter gigi
praktik mandiri
 Rincian pembiayaan
meliputi:
- Paket meeting
- Uang harian peserta
- Transport peserta
 Pemilihan paket meeting
fullboard atau fullday
dipengaruhi:
- Jarak lokasi peserta
dengan tempat
pertemuan
- ketersediaan alokasi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lokasi
Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
anggaran
- ketentuan daerah

2. Survei Akreditasi Puskesmas


Tujuan dari kegiatan adalah untuk menilai sejauh mana Puskesmas memenuhi standar
akreditasi. Sasaran kegiatan adalah survei Puskesmas perdana dan survei ulang (re-akreditasi).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota dengan penanggung jawa
Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/kota.

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan adanya persiapan survei yang
dimaksudkan agar Puskesmas memenuhi ketentuan kriteria siap survei. Kegiatan persiapan survei
tersebut adalah merupakan tugas dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota melalui pembinaan
puskesmas oleh TPCB. Output yang diharapkan dari kegiatan tersebut adalah Puskesmas yang
sudah siap survei yang selanjutnya dinyatakan dalam bentuk surat pernyataan Kepala Dinas
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota tentang Puskesmas yang siap survei. Selanjutnya surat
pernyataan tersebut akan dijadikan salah satu kelengkapan berkas pengajuan survei yang
disampaikan kepada Lembaga Penyelenggaran Akreditasi.

Narasumber kegiatan ini adalah Surveior yang ditugaskan oleh Lembaga Penyelenggaran
Akreditasi. Survei akreditasi Puskesmas dilakukan oleh 2 (dua) orang surveior dengan waktu
pelaksanaan survei selama 3 (tiga) hari efektif dengan metode hybrid (1 hari online, 2 hari offline).
Namun apabila terdapat kendala jaringan atau lokasi yang tidak memungkinkan dilakukan survei
secara hybrid maka kegiatan dapat dilakukan sepenuhnya dengan metode offline. Sebagai
persyaratan dari pelaksanaan secara offline adalah surat keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat yang menerangkan adanya kendala jaringan pada lokasi Puskesmas
yang akan di survei.

Sehubungan dengan adanya keterbatasan pagu anggaran DAK non fisik TA 2023 untuk survei
akreditasi Puskesmas maka dilakukan pemilihan lokus dengan kriteria :
a. akreditasi perdana puskesmas;
b. akreditasi ulang (reakreditasi) puskesmas pada:
1) kabupaten/kota di provinsi papua dan papua barat
2) puskesmas dengan karakteristik wilayah kerja di terpencil/ sangat terpencil di
kabupaten/kota dengan kapasitas fiskal daerah sangat rendah, rendah dan sedang

Persyaratan teknis untuk memperoleh alokasi menu akreditasi FKTP pada komponen survei
akreditasi puskesmas yakni:
a. Surat pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang memuat yang memuat bahwa
puskesmas yang menjadi lokus DAK Non Fisik TA 2023:
1) telah teregistrasi di Kementerian Kesehatan;
2) memiliki perijinan berusaha yang masih berlaku;
3) memiliki dokter umum;
4) jabatan Kepala Puskesmas sesuai Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
5) tenaga medis memiliki Surat Izin Praktik (SIP) yang masih berlaku;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
6) tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih
berlaku;
7) telah melakukan pengisian ASPAK bagi lokus survei perdana atau telah melakukan
pemenuhan SPA minimal 60% bagi lokus survei reakreditasi;
8) telah melakukan pelaporan INM dan IKP melalui aplikasi mutufasyankes;
9) tidak sedang dilakukan pembangunan/rehabilitasi menggunakan DAK Fisik TA 2023 yang
berakibat pada terkendalanya persiapan dan survei akreditasi puskesmas
b. Kerangka acuan kegiatan (TOR) survei akreditasi puskesmas
c. RAB sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia mengikuti standar biaya masukan daerah
d. Roadmap Puskesmas yang akan disurvei tahun 2022-2024, disertai keterangan pada masing-
masing Puskesmas meliputi:
1) jenis survei (perdana atau reakreditasi)
2) status akreditasi terakhir (untuk puskesmas yang sudah terakreditasi)
3) masa berlaku sertifikat (untuk usulan survei reakreditasi)
4) target kelulusan akreditasi (untuk masing-masing puskesmas)
e. Kriteria Puskesmas daerah terpencil/sangat terpencil mengacu pada peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 90 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan kawasan terpencil dan sangat terpencil

Komponen belanja dan pola pembiayaan kegiatan survei mengikuti standar biaya masukan
APBN ataupun standar harga satuan regional daerah sebagai berikut:

Lokasi
Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
1 Survei Puskesmas  Kegiatan survei 1) Belanja Bahan:
akreditasi lokus dilakukan selama 3 hari  Konsumsi rapat di
perdana dan akreditasi efektif puskesmas 3 hari survei
re-akreditasi perdana dan - Hybrid: 1 hari online disesuaikan dengan
reakreditasi dan 2 hari offline SBM daerah
- Luring: 3 hari offline
 Keseluruhan hari yang 2) Belanja jasa profesi:
dibutuhkan oleh surveior  honorarium 2 surveior
adalah mulai dari selama 3 hari @ 3 jam
keberangkatan dari @ Rp 900.000,-
tempat domisili sampai (2 org x 3 hari x 3 jam x
dengan kepulangan di Rp. 900.000,-)
tempat domisili
termasuk 3 hari efektif (besaran honor perjam
survei sesuai honorarium
 Rincian pembiayaan narasumber eselon III
meliputi: kebawah/yang
- Biaya konsumsi rapat disetarakan sesuai SBM
di Puskesmas APBN)
- Honor surveior
- Uang harian surveior 3) Belanja perjalanan dinas
- Transportasi surveior biasa:
 Jumlah uang harian
- Biaya penginapan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lokasi
Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
surveior surveior yang diberikan
sesuai dengan
waktu yang dibutuhkan
oleh surveior untuk
sampai pada tujuan
lokasi survei sampai
dengan kepulangan ke
tempat asal. Uang harian
disesuaikan dengan
SBM daerah
 Pada saat pelaksanaan
survei 3 hari tidak
diberikan uang harian
karena surveior sudah
menerima uang honor
 Transportasi surveior
diberikan at cost
 Penginapan surveior
disesuaikan dengan
SBM daerah

Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenkes,

dr. Kalsum Komaryani, MPPM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 2
Nomor : YM.02.01/VI.1/2503/2022
Tanggal : 23 September 2022

TEMPLATE MENU
AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)
DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK (DAK NF) TA 2023

1. Penguatan kapasitas FKTP melalui pemantauan mutu


TEMPLATE RAB PENGUATAN KAPASITAS PUSKESMAS DAN FKTP NON PUSKESMAS MELALUI PEMANTAUAN MUTU
DAK NF TA 2023

Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota : …..............................

URAIAN SUB OUTPUT/KOMPONEN/SUB HARGA


NO RINCIAN PERHITUNGAN JUMLAH
KOMPONEN/DETAIL SATUAN
1 2 3 4 5
PENGUATAN KAPASITAS PUSKESMAS
DAN FKTP NON PUSKESMAS MELALUI
PEMANTAUAN MUTU -

Belanja Perjalanan Dinas Biasa


- Paket Meeting Fullboard/Fullday 14 or x 1 tr x 2 hr 28 OT - sesuai SBM Daerah
- Uang Harian 14 or x 1 tr x 2 hr 28 OH - sesuai SBM Daerah
- Transport 14 or x 1 tr x 2 hr 28 OH - sesuai SBM Daerah

2. Survei Akreditasi Puskesmas

TEMPLATE RAB SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS


DAK NF TA 2023

Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota : …..............................

URAIAN SUB OUTPUT/KOMPONEN/SUB HARGA


NO RINCIAN PERHITUNGAN JUMLAH
KOMPONEN/DETAIL SATUAN
1 2 3 4 5
SURVEI (2 ORANG @ 3 HARI EFEKTIF) 16.200.000
Belanja Bahan
- Biaya Konsumsi Rapat di Puskesmas pt x 1 tr x 1 pkm x 3 hr - PT - sesuai SBM Daerah

Belanja Jasa Profesi


- Honor Surveior 2 or x 3 hr x 3 jam x 1 pkm 18 OJ 900.000 16.200.000

Belanja Perjalanan Dinas Biasa


- Transport Surveior 2 or x 1 tr x 1 pkm 2 OT - sesuai SBM Daerah
- Uang Harian Surveior 2 or x 1 tr x 1 pkm x 2 hr 4 OH - sesuai SBM Daerah
- Biaya Penginapan Surveior 2 or x 1 tr x 1 pkm x 3 hr 6 OH - sesuai SBM Daerah

Ket:
Survei dilakukan dengan metode hybrid (1 hari online, 2 hari offline)

Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenkes,

dr. Kalsum Komaryani, MPPM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai