Sumber Penulisan Feature
Sumber Penulisan Feature
Nur Zain (1992) menyebutkan kekurangan data dalam proses pengumpulan akan
menyebabkan tulisan feature menjadi hambar serta kering. Padahal tulisan feature
membutuhkan banyak rasa karena perlu menyentuh emosi pembaca.
Observasi (Pengamatan)
Observasi yang baik akan menghasilkan data yang memahami keinginan komunitas atau
pembaca, memiliki tema utama dan mengandung informasi yang unik
Vox Pop (Teknik mengumpulkan informasi untuk berita dengan cara bertanya pada anggota
masyarakat tentang pandangan mereka mengenai masalah yang menyangkut kepentingan
umum).
Wawancara
OBSERVASI
Observasi yang baik akan menghasilkan data yang mencakup tiga aspek yakni :
Memahami keinginan komunitas (Harus mendapatkan informasi yang sekiranya ingin diketahui
pembaca). Contohnya halaman Evergreen di Harian Jawa Pos ditujukan pada pembaca berusia
lanjut
Memiliki tema utama : Temukan pokok pikiran yang utama dan carilah fakta pendukung sebanyak
mungkin. Meskipun ketika di lapangan, kita bisa mengubah tema Jika sekiranya ada yang menarik.
Dengan observasi, penulis mengajak pembaca untuk mengetahui situasi yang terjadi di
lapangan
Meski demikian, observasi bukan satu-satunya cara untuk menulis feature. Jika hanya
mengandalkan observasi, maka informasinya akan dangkal. Hanya sebatas apa yang diketahui
oleh penulis.
VOX POP
Merupakan teknik mengumpulkan informasi untuk berita dengan cara bertanya pada anggota
masyarakat tentang pandangan mereka mengenai masalah yang menyangkut kepentingan
umum
Peristiwa yang bisa dijadikan Vox Pop, biasanya peristiwa yang dijadikan topik adalah
peristiwa yang terkait dengan permasalahan umum dan bisa menimbulkan dampak sosial
secara meluas.
Misalnya terkait kenaikan BBM, Minyak Goreng, PPN 11 persen, Tarif Dasar Listrik, dll
WAWANCARA
Merupakan teknik yang paling penting dan lazim untuk mendapatkan informasi
Mencatat peristiwa apapun yang terjadi selama wawancara untuk dijadikan bumbu pelengkap dalam tulisan (seperti
suasana, nada suara, mimik wajah, pakaian yang dikenakan, gestur tubuh, dll).
Meminta narasumber mengulang fakta, statistik atau data yang anda tidak mengerti dengan baik
Memeriksa setiap data yang sudah ditulis dan memastikan ulang kebenarannya
Wawancara pribadi
Konferensi Pers
Riset Dokumentasi
Partisipasi (Misalnya dalam penulisan feature how to atau perjalanan). Jurnalis harus dapat
memilah antara perasaan dan fakta yang ada di lapangan
CONTOH KASUS
‘
TERIMA KASIH