Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH DASAR ALAM TANGERANG MEKAR BAKTI

Kegiatan Harian

1. Menuntut Ilmu
ْ ٰٓ ‫ْجلْ بِ ْالقُرْ ٰا ِن ِم ْن قَب ِْل اَ ْن يُّ ْق‬
‫ضى اِلَ ْيكَ َوحْ يُهٗ َۖوقُلْ رَّبِّ ِز ْدنِ ْي ِعل ًما‬ ُّ ۚ ‫ك ْال َح‬
َ ‫ق َواَل تَع‬ ُ ِ‫فَت َٰعلَى هّٰللا ُ ْال َمل‬
114. Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Janganlah engkau (Nabi Muhammad)
tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai pewahyuannya kepadamu483) dan
katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”
483) Nabi Muhammad saw. dilarang oleh Allah Swt. mengikuti bacaan Jibril kata demi kata
sebelum Jibril selesai membacakannya agar beliau menghafal dan memahami betul-betul ayat
yang diturunkan. Allah Swt. menjamin bahwa beliau akan mampu menghafal ayat-ayat yang
diturunkan kepadanya. (Thaha : 114)

2. Shalat Dhuha (Adh-Dhuha : 1-11)


ۙ‫َوالضُّ ٰحى‬
1. Demi waktu duha

ۙ‫َوالَّ ْي ِل اِ َذا َس ٰجى‬


2. dan demi waktu malam apabila telah sunyi,

ۗ‫َما َو َّدعَكَ َربُّكَ َو َما قَ ٰلى‬


3. Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu.

ۗ‫ك ِمنَ ااْل ُوْ ٰلى‬


َ َّ‫َولَاْل ٰ ِخ َرةُ خَ ْي ٌر ل‬
4. Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia).

ٰ ْ‫ك فَتَر‬
ۗ‫ضى‬ [َ ْ‫َولَ َسو‬
َ ‫ف يُ ْع ِط ْي‬
َ ُّ‫ك َرب‬
5. Sungguh, kelak (di akhirat nanti) Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu
sehingga engkau rida.

‫اَلَ ْم يَ ِج ْدكَ يَتِ ْي ًما فَ ٰا ٰو ۖى‬


6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(-mu);

‫ضاۤاًّل فَهَ ٰد ۖى‬


َ ‫ك‬
َ ‫َو َو َج َد‬
7. mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu (tentang syariat), lalu Dia memberimu petunjuk
(wahyu);

ۗ‫ك ع َۤا ِٕىاًل فَا َ ْغ ٰنى‬


َ ‫َو َو َج َد‬
8. dan mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan?

ْ‫فَا َ َّما ْاليَتِ ْي َم فَاَل تَ ْقهَ ۗر‬


9. Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
ْ‫َواَ َّما الس َّۤا ِٕى َل فَاَل تَ ْنهَر‬
10. Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik.

ْ ‫َواَ َّما بِنِ ْع َم ِة َربِّكَ فَ َحد‬


ࣖ ‫ِّث‬
11. Terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur).

3. Pertemanan
ْ ‫ْض َع ُد ٌّو اِاَّل‬
zࣖ ۗ َ‫ال ُمتَّقِ ْين‬ ُ ‫اَاْل َ ِخاَّل ۤ ُء يَوْ َم ِٕى ۢ ٍذ بَ ْع‬
ٍ ‫ضهُْ[م لِبَع‬
“Teman-teman akrab pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang
bertakwa.” (Az-Zukhruf : 67)

4. Berbuat Kebaikan
ۤ
ِ ‫اِ ْن اَحْ َس ْنتُْ[م اَحْ َس ْنتُ ْم اِل َ ْنفُ ِس ُك ْم ۗ َواِ ْن اَ َسْأتُ ْم فَلَهَ ۗا فَاِ َذا َج ۤا َء َو ْع ُد ااْل ٰ ِخ َر ِة لِيَسٗ ـُٔوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْ[م َولِيَ ْد ُخلُوا ْال َمس‬
‫ْج َد َك َما‬
‫َد َخلُوْ هُ اَ َّو َل َم َّر ٍة َّولِيُتَبِّرُوْ ا[ َما َعلَوْ ا تَ ْتبِ ْيرًا‬
“Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat
jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat
(kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk
memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk
membinasakan apa saja yang mereka kuasai.” (Al-Isra : 7)

5. Taat Kepada Orangtua


ْ‫ك اَاَّل تَ ْعبُد ُْٓوا[ آِاَّل اِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن اِحْ ٰسنً ۗا اِ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِع ْندَكَ ْال ِكبَ َر اَ َح ُدهُ َمٓا اَوْ ِك ٰلهُ َما فَاَل تَقُل‬ ٰ َ‫۞ َوق‬
َ ُّ‫ضى َرب‬
‫لَّهُ َمٓا اُفٍّ َّواَل تَ ْنهَرْ هُ َما[ َوقُلْ لَّهُ َما قَوْ اًل َك ِر ْي ًما‬
“Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah
kepada keduanya perkataan yang baik.426)
426) Sekadar mengucapkan kata ah (atau kata-kata kasar lainnya) kepada orang tua tidak
dibolehkan oleh agama, apalagi memperlakukan mereka dengan lebih kasar.” (Al-Isra : 23)

6. Taat Kepada Guru (Al-Kahfi : 66-70)


‫قَا َل لَهٗ ُموْ ٰسى هَلْ اَتَّبِعُكَ ع َٰلٓى اَ ْن تُ َعلِّ َم ِن ِم َّما ُعلِّ ْمتَ ُر ْشدًا‬
66. Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku
(ilmu yang benar) dari apa yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?”
َ ‫قَا َل اِنَّكَ لَ ْن تَ ْستَ ِط ْي َ[ع َم ِع َي‬
‫ص ْبرًا‬
67. Dia menjawab, “Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku.
ْ ‫َو َك ْيفَ تَصْ بِ ُر ع َٰلى َما لَ ْم تُ ِح‬
‫ط بِ ٖه ُخ ْبرًا‬
68. Bagaimana engkau akan sanggup bersabar atas sesuatu yang engkau belum mempunyai
pengetahuan yang cukup tentangnya?”
‫هّٰللا‬
‫ك اَ ْمرًا‬
َ َ‫ص ْي ل‬ َ ُ ‫قَا َل َست َِج ُدنِ ْٓي اِ ْن َش ۤا َء‬
ِ ‫صابِرًا َّوٓاَل اَ ْع‬
69. Dia (Musa) berkata, “Insyaallah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan
aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun.”
َ ‫قَا َل فَاِ ِن اتَّبَ ْعتَنِ ْي فَاَل تَ ْسـَٔ ْلنِ ْي ع َْن َش ْي ٍء َح ٰتّٓى اُحْ ِد‬
ࣖ ‫ث لَكَ ِم ْنهُ ِذ ْكرًا‬
70. Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku, janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang
apa pun sampai aku menerangkannya kepadamu.”

7. Mencintai Alam

‫َواِ ٰلى َم ْديَنَ اَخَاهُ ْم ُش َع ْيب ًۗا قَا َل ٰيقَوْ ِم ا ْعبُدُوا هّٰللا َ َما لَ ُك ْم ِّم ْن اِ ٰل ٍه َغ ْير ُٗۗه قَ ْد َج ۤا َء ْت ُك ْم بَيِّنَةٌ ِّم ْن َّربِّ ُك ْم فَاَوْ فُوا[ ْال َك ْي َل‬
‫ض بَ ْع َد اِصْ اَل ِحهَ ۗا ٰذلِ ُك ْم خَ ْي ٌر لَّ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬ ۤ َ َّ‫َو ْال ِم ْي َزانَ َواَل تَبْخَ سُوا[ الن‬
ِ ْ‫اس اَ ْشيَا َءهُ ْم َواَل تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى ااْل َر‬
‫ُّمْؤ ِمنِي َْۚن‬
“Kepada penduduk Madyan,276) Kami (utus) saudara mereka, Syuʻaib. Dia berkata, “Wahai
kaumku, sembahlah Allah. Tidak ada bagimu tuhan (yang disembah) selain Dia. Sungguh, telah
datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka, sempurnakanlah takaran dan
timbangan, dan janganlah merugikan (hak-hak) orang lain sedikit pun. Jangan (pula) berbuat
kerusakan di bumi setelah perbaikannya.277) Itulah lebih baik bagimu, jika kamu beriman.”
276) Madyan pada mulanya adalah nama putra Nabi Ibrahim a.s. dari istri beliau yang ketiga,
Qatura. Madyan menikah dengan putri Nabi Lut a.s. Selanjutnya, kata Madyan dipakai sebagai
sebutan bagi suku yang berasal dari keturunan Madyan. Mereka tinggal di pantai Laut Merah
sebelah tenggara Gurun Sinai, yaitu antara Hijaz, tepatnya Tabuk Saudi Arabia dan Teluk
Aqabah. -><-277) Yakni perbaikan melalui syariat dan aturan yang dibawa oleh para nabi dan
dilanjutkan oleh para penerusnya.” (Al-A’raf : 85)

8. Tadabbur Alam
‫ب‬ ٍ ‫ار اَل ٰ ٰي‬
ِ ۙ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬ ِ َ‫ف الَّ ْي ِل َوالنَّه‬
[ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫اِ َّن فِ ْي َخ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal” (Al-Imran : 190)
ٍ ‫ض اَل ٰ ٰي‬ ‫ار وما خَ لَ َ هّٰللا‬
َ‫ت لِّقَوْ ٍم يَّتَّقُوْ ن‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ِ ‫ق ُ فِى السَّمٰ ٰو‬ َ َ [ِ َ‫ف الَّي ِْل َوالنَّه‬ ْ ‫اِ َّن فِى‬
ِ ‫اختِاَل‬
“Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang diciptakan Allah di langit
dan di bumi pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi kaum yang bertakwa.” (Yunus : 6)
ِ ۗ َ‫اختِاَل فُ الَّ ْي ِل َوالنَّه‬
َ‫ار اَفَاَل تَ ْعقِلُوْ ن‬ ُ ‫َوهُ َو الَّ ِذيْ يُحْ ٖي َويُ ِمي‬
ْ ُ‫ْت َولَه‬
“Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Bagi-Nyalah (kekuasaan mengatur) pergantian
malam dan siang. Apakah kamu tidak mengerti?” (Al-Mu’minun : 80)
‫هّٰللا‬
ِ ‫ْف الرِّ ٰي‬
‫ح‬ ِ ‫ض بَ ْع َد َموْ تِهَا َوتَصْ ِري‬ ٍ ‫ار َو َمٓا اَ ْنزَ َل ُ ِمنَ ال َّس َم ۤا ِء ِم ْن ر ِّْز‬
َ ْ‫ق فَاَحْ يَا بِ ِه ااْل َر‬ [ِ َ‫ف الَّ ْي ِل َوالنَّه‬ ِ ‫اختِاَل‬ ْ ‫َو‬
َ‫ت لِّقَوْ ٍم يَّ ْعقِلُوْ ن‬ٌ ‫ٰا ٰي‬
“(Pada) pergantian malam dan siang serta rezeki yang diturunkan Allah dari langit, lalu
dihidupsuburkannya bumi (dengan air hujan) sesudah matinya, dan pada perkisaran angin
terdapat (pula) tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.” (Al-Jasiyah : 5)

9. Bersabar dan Bersyukur


ّ ٰ ‫صب ِْر َوالص َّٰلو ِة ۗ اِ َّن هّٰللا َ َم َع ال‬
َ‫صبِ ِر ْين‬ َّ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا ا ْستَ ِع ْينُوْ ا[ بِال‬
“ Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah : 153)

10. Menyayangi Hewan


‫صاَل تَهٗ َوتَ ْسبِي َْحهٗۗ َوهّٰللا ُ َعلِ ْي ۢ ٌم‬ ٰۤ ‫اَلَم تَر اَ َّن هّٰللا يُسبِّ ُح لَهٗ م ْن فى السَّمٰ ٰوت وااْل َرْ ض والطَّ ْي ُ[ر‬
ٍ ۗ ّ‫ص ٰف‬
َ ‫ت ُكلٌّ قَ ْد َعلِ َم‬ َ ِ َ ِ ِ َ َ َ َ ْ
ُ
َ‫بِ َما يَ ْف َعلوْ ن‬
“Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di
langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih.
Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka lakukan.” (An-Nur : 41)

11. Berkebun
‫ت ال َّس ْب ُع َوااْل َرْ ضُ َو َم ْن فِ ْي ِه ۗ َّن َواِ ْن ِّم ْن َش ْي ٍء اِاَّل يُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِد ٖه َو ٰل ِك ْن اَّل تَ ْفقَهُوْ نَ تَ ْسبِ ْي َحهُ ۗ ْم‬ ُ ‫تُ َسبِّ ُح لَهُ السَّمٰ ٰو‬
‫اِنَّهٗ َكانَ َحلِ ْي ًما َغفُوْ رًا‬
“Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya senantiasa bertasbih kepada Allah.
Tidak ada sesuatu pun, kecuali senantiasa bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Al-Isra :
44)

َ‫فَفَهَّ ْم ٰنهَا ُسلَيْمٰ ۚنَ َو ُكاًّل ٰاتَ ْينَا ُح ْك ًما َّو ِع ْل ًم ۖا َّو َس َّخرْ نَا َم َع د َٗاو َد ْال ِجبَا َل يُ َسبِّحْ نَ َوالطَّي ۗ[ َْر َو ُكنَّا ٰف ِعلِ ْين‬
“Lalu, Kami memberi pemahaman kepada Sulaiman (tentang keputusan yang lebih tepat).492)
Kepada masing-masing (Daud dan Sulaiman) Kami memberi hikmah dan ilmu. Kami
menundukkan gunung-gunung dan burung-burung untuk bertasbih bersama Daud. Kamilah yang
melakukannya.” (Al-Anbiya : 79)

492) Menurut riwayat Ibnu Abbas, ada sekawanan kambing yang merusak tanaman pada waktu
malam. Pemilik tanaman mengadukan hal ini kepada Nabi Daud a.s. Ia memutuskan bahwa
kambing-kambing itu harus diserahkan kepada pemilik tanaman sebagai ganti tanaman yang
rusak. Akan tetapi, Nabi Sulaiman a.s. memutuskan agar kambing-kambing itu diserahkan
sementara kepada pemilik tanaman untuk diambil manfaatnya. Pemilik kambing diharuskan pula
mengganti tanaman itu dengan tanaman yang baru. Apabila tanaman yang baru telah dapat
diambil hasilnya, pemilik kambing itu boleh mengambil kambingnya kembali. Putusan Nabi
Sulaiman a.s. inilah yang lebih tepat.

Anda mungkin juga menyukai