KEL 4. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
KEL 4. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata SIM Pendidikan
Dosen Pembimbing :
Dr. Ismail Marzuki,M.Pd
Disusun Oleh :
Devyna Eka Sisiani 1986208046
Nandini Kharisma Putri 1986208175
Putrida Ningsih 1986208040
Siska Hermawati 1986208085
2021 M/1442 H
1
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia-
Nya makalah yang berjudul “Tentang Teknologi Informasi Dalam Perspektif Pendidkan E-
Learning”.
Ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah SIM
Pedidikan di Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Dr. Ismail Marzuki,M.Pd sebagai dosen SIM Pendidikan yang telah memberikan
kesempatan dan bimbingan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
lancar dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis yang masih dalam proses pembelajaran
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi. Untuk itu, penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya sampaikan
terimakasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................................
BAB 1........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................................
D. Manfaat Penelitian........................................................................................................................
BAB II........................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................
BAB III......................................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi yang sarat akan perubahan dan perkembangan telah banyak
mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat. Perkembangan yang luar biasa cepat
terjadi di berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut misalnya sosial, ekonomi, kesehatan, dan
tak tertinggal adalah bidang pendidikan. Perkembangan yang dialami oleh berbagai bidang
tersebut tidak dapat dipungkiri salah satu penyebabnya adalah terjadinya perkembangan Ilmu
pengetahuan dan Tekonologi (IPTEK).
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting
untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan
wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring
dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di
Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi manajemennya agar mampu
mengikuti perubahan jaman.
E learning sendiri merupakan pembelajaran jarak jauh yang dimana peserta didik dan
pendidik tidak harus bertatap muka secara langsung untuk melakukan sebuah pembelajaran.
E learning sudah banyak diterapkan dalam pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan.
Tujuan dari E learning adalah untuk mempermudah pembelajaran dan dapat menghemat
waktu dan biaya. Dalam penerapannya, E learning dapat efektif dalam menyampaikan
pembelajaran namun terdapat juga kendala dalam penerapan E learning terhadap
pembelajaran.
4
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan E-Learning ?
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam Pendidikan ?
3. Manfaat Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan E-Learning ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan
E-Learning.
2. Untuk mengetahui Faktor pendukung dan penghambat dalam Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Manfaat Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan E-
Learning.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
E learning adalah pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi
computer, oleh sebab itu juga sekarang ini E learning yang dikembangan adalah E
learning berbasis web aplikasi. E learning berbasis web muncul dan berkembang
dengan pesat karena memang lebih mudah diakses dan juga tidak membutuhkan
kapasitas yang besar untuk membuatnya. Beda halnya dengan E learning yang
berbentuk file gambar pada computer yang saat ini sudah dianggap tidak efektif lagi.
7
ada, maka pembelajaran secara daringakan terhambat karena materi
tidak akan tersampaikan kepada siswa deangan baik.
c. Tersedianya aplikasi pembelajaran secara daring.
Menurut Supriyanto (2005) aplikasi adalah program yang
memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk
melaksankan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu.
Tersedianya aplikasi pembelajaran secara daring baik dari gawai
maupun komputer jinjing digunakan guru adalah Zoom Meeting atau
Google Meet yang digunakan guru untuk melakukan pembelajaran
tatap muka secara virtual dengan siswa. Google Classroom untuk
menyampaikan materi ataupun latihanlatihan soal yang dikirimkan
melalui Google Classroom. Google Form yang dikirimkan guru untuk
memberi tugas kepad siswa mengisi latihan-latihan soal. Dan guru
berkomunikasi dengan orangtua siswa melalui chat WhatsAap.
Terakhir guru mengabsen siswa dengan menggunakan Google
Classroom. Sedangkan aplikasi untuk membuat video itu sendiri
dengan menggunakan aplikasi Kinemaster dan Flimora.
2. Faktor penghambat Pendidikan E- Learning.
a. Terbatas gawai dan kouta siswa.
Faktor penghambat dalam melaksanakan pembelajaran secara
daring adalah terbatasnya gawai dan kuota siswa sehingga siswa baru
bisa mengikuti pembelajaran sehingga siswa baru bisa mengikuti
pembelajaran melalui Google Classroom setelah orangtuanya pulang
dari bekerja, dan apabila guru melaksanakan Zoom Meeting atau
Google Meet di pagi hari maka siswa yang tidak mempunyai gawai
pribadi tidak mengikuti Zoom Meeting ataupun Google Meet. Kalau
kuota siswa pada semester satu dapat kuota belajar dari kemendikbud
itu sangat membantu orangtua tetapi saat semester dua kuota beli dan
dibebankan kepada orangtua termasuk dalam ekonomi orangtua.
b. Kurangnya minat dan motivasi belajar pada siswa.
Menurut Slameto (2015) minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh, (h.180). minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semangkin
8
kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semangkin besar minat yang
dimiliki. Sedangkan Motivasi belajar menurut Sardiman (2016) adalah
dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai, (h.75). Motivasi dan
dukungan diberikan oleh guru dan orangtua siswa sangat penting bagi
siswa dan berpengaruh pada pelaksanaan pembelajaran secara daring
bagi guru dan siswa. Meskipun peserta didik sudah diberikan faslitas
oleh orangtua siswa terkadang siswa malas untuk mengerjakan tugas
yang sudah diberikan oleh guru sehingga harus di tagih terlebih dahulu
atau orangtuanya dihubungi dulu.
c. Keterbatasan waktu dalam menyampaikan materi.
Tidak semua pelajaran dapat dimengerti dengan baik alasannya
adalah kerena tidak bertatapan langsung dengan guru keterbatasan
waktu dalam menyampaikan materi dan tidak semua materi
disampaikan oleh guru sehingga tugas yang diberikan guru kadang
susah dijawab kemudian untuk mnjawabnya harus mancari 9 dari
sumber lain.
9
Mereka dapat mengulang materi apa pun sesuka hati jika mereka
belum benar-benar memahaminya. Siswa juga dapat memilih materi
yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
b. Pendekatan yang Lebih Personal ke Setiap Siswa
Kita semua tahu bahwa sulit bagi seorang pengajar untuk
memenuhi kebutuhan unik setiap siswa, apalagi ketika ada banyak
siswa dalam satu kelas. E-Learning memungkinkan pengajar untuk
beralih dari model pembelajaran “satu untuk semua” ke model
pembelajaran yang terfokus pada kebutuhan setiap siswa. Dengan
sistem pembelajaran yang bertahap dan dan format konten yang
beragam, pengajar dapat memberikan pengalaman belajar yang unik
dan personal, yang tidak dapat dilakukan di kelas tradisional.
c. Performa Siswa Dapat Dimonitor dengan Lebih Mudah
E-Learning memberikan kemampuan bagi pengajar untuk
melacak kemajuan siswa dan memastikan bahwa mereka memenuhi
pencapaian kinerja mereka. Misalnya, jika siswa tidak berhasil lulus
dalam ujian online mereka, maka pengajar dapat menawarkan mereka
metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan kepribadian mereka
sehingga mereka akan lebih mudah menyerap materi pembelajaran dan
pada akhirnya meningkatkan performa belajar mereka.
Sistem E-Learning yang canggih menyediakan fitur alat
pelaporan dan analisis yang juga memungkinkan pengajar untuk
menentukan area E-Learning mana yang masih kurang dan mana yang
sudah sangat baik. Jika misalnya ada banyak siswa Anda yang
kesulitan dalam menguasai materi pembelajaran tertentu misalnya,
maka pengajar dapat mengevaluasinya dan melakukan perbaikan jika
diperlukan.
d. Menghemat Biaya Pembelajaran
E-Learning memungkinkan lembaga pendidikan untuk
mengurangi biaya tenaga pengajar, peralatan kelas, penyewaan situs
pelatihan online, dan percetakan buku. Lembaga pendidikan tidak
perlu menghadirkan tenaga pengajar yang berbeda untuk setiap kelas,
mencetak ratusan buku, dan merenovasi ruangan kelas.
e. Database Siswa yang Terpusat
10
Seluruh informasi detail mengenai siswa disimpan dalam satu
sistem terpusat secara aman. Sekolah dapat menentukan siapa saja
yang bisa mengakses data siswa. Biodata, kelas yang diikuti, tugas dan
ujian yang diselesaikan, status pembayaran mereka, dan berbagai
aktivitas pembelajaran mereka, semuanya dapat dengan mudah
dipantau dalam satu layar
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan-perkembangan teknologi informasi dunia harus menjadi bahan
pertimbangan dalam perancangan sistem informasi dalam lingkungan pendidikan.
Trend teknologi informasi saat ini yang memberikan kebebasan kepada pengguna
untuk memilih solusi teknologi yang optimal untuk mengatasi problem
informatikanya merupakan langkah yang sebaiknya diikuti karena akan
mengoptimasikan biaya, sumber daya dan pemakaian teknologi. Timbulnya
heterogenitas sistem memerlukan dipertimbangkannya perancangan yang mengikukti
standard open systems. Sebuah jaringan komunikasi data yang baik merupakan
fondasi utama dalam pembangunan sistem heterogen ini karena menfasilitaskan
integrasi, konektivitas, dan interoperabilitas sistem-sistem komputer yang berbeda.
12
c. lebih hemat
dibandingkan dengan
metode klasik tatap
muka yang selama ini
masih
d. banyak digunakan
baik di perusahaan
besar maupun kecil.
Jika dengan model
tatap
e. muka maka
perusahaan masih
harus mengeluarkan
banyak biaya seperti
biaya
13
f. tempat training,
biaya pengajar,
perjalanan dinas,
konsumsi, transportasi,
dll yang
g. dalam satu kali
training saja bisa
menghabiskan biaya
hingga puluhan atau
bahkan
h. ratusan juta rupia
14