Anda di halaman 1dari 14

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Tentang Teknologi Informasi Dalam Perspektif Pendidikan E-Learning

Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata SIM Pendidikan

Dosen Pembimbing :
Dr. Ismail Marzuki,M.Pd

Disusun Oleh :
Devyna Eka Sisiani 1986208046
Nandini Kharisma Putri 1986208175
Putrida Ningsih 1986208040
Siska Hermawati 1986208085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2021 M/1442 H

1
Kata Pengantar

‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِحيم‬


ْ ِ‫ب‬

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia-
Nya makalah yang berjudul “Tentang Teknologi Informasi Dalam Perspektif Pendidkan E-
Learning”.

Ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah SIM
Pedidikan di Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Dr. Ismail Marzuki,M.Pd sebagai dosen SIM Pendidikan yang telah memberikan
kesempatan dan bimbingan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
lancar dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis yang masih dalam proses pembelajaran
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi. Untuk itu, penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya sampaikan
terimakasih.

Tangerang, 9 Maret 2022


25 Rajab 1442

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................................

BAB 1........................................................................................................................................................

PENDAHULUAN....................................................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................................

D. Manfaat Penelitian........................................................................................................................

BAB II........................................................................................................................................................

PEMBAHASAN.......................................................................................................................................

A. Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan E-Learning..............................................

B. Faktor pendukung dan penghambat dalam Pendidikan............................................................

C. Model Pembelajaran E-Learning.................................................................................................

BAB III......................................................................................................................................................

PENUTUP.................................................................................................................................................

A. Kesimpulan.......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi yang sarat akan perubahan dan perkembangan telah banyak
mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat. Perkembangan yang luar biasa cepat
terjadi di berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut misalnya sosial, ekonomi, kesehatan, dan
tak tertinggal adalah bidang pendidikan. Perkembangan yang dialami oleh berbagai bidang
tersebut tidak dapat dipungkiri salah satu penyebabnya adalah terjadinya perkembangan Ilmu
pengetahuan dan Tekonologi (IPTEK).

Teknologi informasi merupakan sebutan lain dari teknologi komputer, yang


dikhususkan untuk pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat baik untuk individu
maupun untuk kelompok atau organisasi. Organisasi yang begitu banyak jumlahnya di
Indonesia dan berbagai bidang juga banyak menerapkan teknologi informasi untuk
mengefektifkan serta mengefisiensikan kinerja organisasi. Salah satu organisasi yang banyak
memanfaatkan dan menerapkan teknologi informasi adalah organisasi pendidikan.

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting
untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan
wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring
dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di
Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi manajemennya agar mampu
mengikuti perubahan jaman.

E learning sendiri merupakan pembelajaran jarak jauh yang dimana peserta didik dan
pendidik tidak harus bertatap muka secara langsung untuk melakukan sebuah pembelajaran.
E learning sudah banyak diterapkan dalam pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan.
Tujuan dari E learning adalah untuk mempermudah pembelajaran dan dapat menghemat
waktu dan biaya. Dalam penerapannya, E learning dapat efektif dalam menyampaikan
pembelajaran namun terdapat juga kendala dalam penerapan E learning terhadap
pembelajaran.

4
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan E-Learning ?
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam Pendidikan ?
3. Manfaat Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan E-Learning ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan
E-Learning.
2. Untuk mengetahui Faktor pendukung dan penghambat dalam Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Manfaat Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan E-
Learning.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan E-Learning.


Teknologi Informasi (Information Technology, IT) adalah sarana dan
prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh,
mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan
danmenggunakan data secara bermakna. Oleh karena itu, teknologi informasi
menyediakan begitu banyak kemudahan dalam mengelola informasi dalam arti
menyimpan, mengambil kembali, dan pemutahiran informasi.
Selain itu, teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah, memproses, mendapat, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (Wardiana, 2002).
Artinya, informasi relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan
pribadi, bisnis, dan pemerintahan, serta merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan.
Teknologi informasi dan internet sudah merasuk ke dalam kehidupan sehari-
hari, termasuk dalam bidang pendidikan. Maksudnya, saat ini internet bukan lagi
menjadi barang mahal, bahkan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
aktivitas sehari-hari baik sebagai pelajar, mahasiswa, maupun pebisnis. Pelajar dan
mahasiswa memanfaatkan internet sebagai salah satu sumber belajar (learning
resource).
Sedangkan E adalah singkatan dari electronic yang berarti elektronik dan
learning yang artinya adalah proses belajar, artinya E learning merupakan system
pembelajaran yang menggunakan media elektronik seperti internet, computer, dan file
multimedia. Seiring perkembangan zaman E learning terus berkembang dan
mengalami semacam alih fungsi, pandangan orang saat ini E learning adalah
pembelajaran berbasis web atau menggunakan jaringan internet. Keadaan ini terjadi
karena perkembangan internet yang terus pesat sehingga lebih memudahkan setiap
insane manusia untuk saling berinteraksi dalam tempat dan waktu yang berbeda.

6
E learning adalah pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi
computer, oleh sebab itu juga sekarang ini E learning yang dikembangan adalah E
learning berbasis web aplikasi. E learning berbasis web muncul dan berkembang
dengan pesat karena memang lebih mudah diakses dan juga tidak membutuhkan
kapasitas yang besar untuk membuatnya. Beda halnya dengan E learning yang
berbentuk file gambar pada computer yang saat ini sudah dianggap tidak efektif lagi.

B. Faktor pendukung dan penghambat dalam Pendidikan


E-learning sendiri adalah hasil nyata untuk sebuah kemajuan pada bidang teknologi
yang sangat bermanfaat salah satunya untuk mendukung proses pelatihan tenaga kerja atau
karyawan sebuah perusahaan. E-learning bisa semaksimal mungkin diaplikasikan secara
langsung untuk mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
yang membutuhkan model pengajaran dalam skala yang cukup besar. Ada beberapa manfaat
dan alasan kenapa sebaiknya memang saat ini perusahaan E-learning sendiri adalah hasil
nyata untuk sebuah kemajuan pada bidang teknologi yang sangat bermanfaat salah satunya
untuk mendukung proses pelatihan tenaga kerja atau karyawan sebuah perusahaan. E-learning
bisa semaksimal mungkin diaplikasikan secara langsung untuk mengembangkan sumber daya
manusia yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang membutuhkan model pengajaran dalam
skala yang cukup besar. Ada beberapa manfaat dan alasan kenapa sebaiknya memang saat ini
perusahaan.
1. Faktor pendukung Pendidikan E- Learning
a. Adanya izin dari kepala sekolah.
Izin dari pihak sekolah merupakan faktor yang paling
terpenting dalam melaksanakan pembelajaran secara daring. Jika tidak
mendapat izin dari kepala sekolah maka pembelajaran secara daring
tidak tidak dapat dilakasanakan.
b. Tersedianya gawai dan komputer jinjing.
Menurut Garini (2017) gawai adalah perangkat alat elektronik
kecil yang memiliki banyak fungsi bagi penggunanya sehingga dinilai
lebih memudahkan. Sedangkan pengertian komputer jinjing menurut
Blisssmer adalah perangkat elektronik yang mampu melakukan
beberapa tugas seperti menerima input, proses input sesuai dengan
program, penyimpanan dan pengolahan perintah dan menyediakan
output dalam bentuk informasi. Jika gawai dan komputer jinjing tidak

7
ada, maka pembelajaran secara daringakan terhambat karena materi
tidak akan tersampaikan kepada siswa deangan baik.
c. Tersedianya aplikasi pembelajaran secara daring.
Menurut Supriyanto (2005) aplikasi adalah program yang
memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk
melaksankan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu.
Tersedianya aplikasi pembelajaran secara daring baik dari gawai
maupun komputer jinjing digunakan guru adalah Zoom Meeting atau
Google Meet yang digunakan guru untuk melakukan pembelajaran
tatap muka secara virtual dengan siswa. Google Classroom untuk
menyampaikan materi ataupun latihanlatihan soal yang dikirimkan
melalui Google Classroom. Google Form yang dikirimkan guru untuk
memberi tugas kepad siswa mengisi latihan-latihan soal. Dan guru
berkomunikasi dengan orangtua siswa melalui chat WhatsAap.
Terakhir guru mengabsen siswa dengan menggunakan Google
Classroom. Sedangkan aplikasi untuk membuat video itu sendiri
dengan menggunakan aplikasi Kinemaster dan Flimora.
2. Faktor penghambat Pendidikan E- Learning.
a. Terbatas gawai dan kouta siswa.
Faktor penghambat dalam melaksanakan pembelajaran secara
daring adalah terbatasnya gawai dan kuota siswa sehingga siswa baru
bisa mengikuti pembelajaran sehingga siswa baru bisa mengikuti
pembelajaran melalui Google Classroom setelah orangtuanya pulang
dari bekerja, dan apabila guru melaksanakan Zoom Meeting atau
Google Meet di pagi hari maka siswa yang tidak mempunyai gawai
pribadi tidak mengikuti Zoom Meeting ataupun Google Meet. Kalau
kuota siswa pada semester satu dapat kuota belajar dari kemendikbud
itu sangat membantu orangtua tetapi saat semester dua kuota beli dan
dibebankan kepada orangtua termasuk dalam ekonomi orangtua.
b. Kurangnya minat dan motivasi belajar pada siswa.
Menurut Slameto (2015) minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh, (h.180). minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semangkin

8
kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semangkin besar minat yang
dimiliki. Sedangkan Motivasi belajar menurut Sardiman (2016) adalah
dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai, (h.75). Motivasi dan
dukungan diberikan oleh guru dan orangtua siswa sangat penting bagi
siswa dan berpengaruh pada pelaksanaan pembelajaran secara daring
bagi guru dan siswa. Meskipun peserta didik sudah diberikan faslitas
oleh orangtua siswa terkadang siswa malas untuk mengerjakan tugas
yang sudah diberikan oleh guru sehingga harus di tagih terlebih dahulu
atau orangtuanya dihubungi dulu.
c. Keterbatasan waktu dalam menyampaikan materi.
Tidak semua pelajaran dapat dimengerti dengan baik alasannya
adalah kerena tidak bertatapan langsung dengan guru keterbatasan
waktu dalam menyampaikan materi dan tidak semua materi
disampaikan oleh guru sehingga tugas yang diberikan guru kadang
susah dijawab kemudian untuk mnjawabnya harus mancari 9 dari
sumber lain.

C. Manfaat Teknologi Informasi dalam Perspektif Pendidikan E-Learning.

Ada beberapa manfaat dan alasan lembaga pendidikan harus menggunakan


Pembelajaran E-Learning :

a. Pengalaman Belajar yang Lebih Praktis dan Menyenangkan


Belajar di kelas terkadang bisa membosankan dan membuat
siswa stres sehingga materi pembelajaran yang diberikan oleh pengajar
menjadi tidak efektif. Tetapi, melalui E-Learning, proses belajar
menjadi lebih fleksibel dan nyaman sehingga meningkatkan motivasi
siswa untuk belajar.
Siswa dapat mengakses materi E-Learning nya kapan pun dan
di mana pun menggunakan berbagai jenis gadget yang mereka miliki.

9
Mereka dapat mengulang materi apa pun sesuka hati jika mereka
belum benar-benar memahaminya. Siswa juga dapat memilih materi
yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
b. Pendekatan yang Lebih Personal ke Setiap Siswa
Kita semua tahu bahwa sulit bagi seorang pengajar untuk
memenuhi kebutuhan unik setiap siswa, apalagi ketika ada banyak
siswa dalam satu kelas. E-Learning memungkinkan pengajar untuk
beralih dari model pembelajaran “satu untuk semua” ke model
pembelajaran yang terfokus pada kebutuhan setiap siswa. Dengan
sistem pembelajaran yang bertahap dan dan format konten yang
beragam, pengajar dapat memberikan pengalaman belajar yang unik
dan personal, yang tidak dapat dilakukan di kelas tradisional.
c. Performa Siswa Dapat Dimonitor dengan Lebih Mudah
E-Learning memberikan kemampuan bagi pengajar untuk
melacak kemajuan siswa dan memastikan bahwa mereka memenuhi
pencapaian kinerja mereka. Misalnya, jika siswa tidak berhasil lulus
dalam ujian online mereka, maka pengajar dapat menawarkan mereka
metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan kepribadian mereka
sehingga mereka akan lebih mudah menyerap materi pembelajaran dan
pada akhirnya meningkatkan performa belajar mereka.
Sistem E-Learning yang canggih menyediakan fitur alat
pelaporan dan analisis yang juga memungkinkan pengajar untuk
menentukan area E-Learning mana yang masih kurang dan mana yang
sudah sangat baik. Jika misalnya ada banyak siswa Anda yang
kesulitan dalam menguasai materi pembelajaran tertentu misalnya,
maka pengajar dapat mengevaluasinya dan melakukan perbaikan jika
diperlukan.
d. Menghemat Biaya Pembelajaran
E-Learning memungkinkan lembaga pendidikan untuk
mengurangi biaya tenaga pengajar, peralatan kelas, penyewaan situs
pelatihan online, dan percetakan buku. Lembaga pendidikan tidak
perlu menghadirkan tenaga pengajar yang berbeda untuk setiap kelas,
mencetak ratusan buku, dan merenovasi ruangan kelas.
e. Database Siswa yang Terpusat

10
Seluruh informasi detail mengenai siswa disimpan dalam satu
sistem terpusat secara aman. Sekolah dapat menentukan siapa saja
yang bisa mengakses data siswa. Biodata, kelas yang diikuti, tugas dan
ujian yang diselesaikan, status pembayaran mereka, dan berbagai
aktivitas pembelajaran mereka, semuanya dapat dengan mudah
dipantau dalam satu layar

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan-perkembangan teknologi informasi dunia harus menjadi bahan
pertimbangan dalam perancangan sistem informasi dalam lingkungan pendidikan.
Trend teknologi informasi saat ini yang memberikan kebebasan kepada pengguna
untuk memilih solusi teknologi yang optimal untuk mengatasi problem
informatikanya merupakan langkah yang sebaiknya diikuti karena akan
mengoptimasikan biaya, sumber daya dan pemakaian teknologi. Timbulnya
heterogenitas sistem memerlukan dipertimbangkannya perancangan yang mengikukti
standard open systems. Sebuah jaringan komunikasi data yang baik merupakan
fondasi utama dalam pembangunan sistem heterogen ini karena menfasilitaskan
integrasi, konektivitas, dan interoperabilitas sistem-sistem komputer yang berbeda.

a. Biaya yang Lebih


Murah
b. Bisa kita katakan
bahwa pelatihan
dengan memanfaatkan
E-learning sangat jauh

12
c. lebih hemat
dibandingkan dengan
metode klasik tatap
muka yang selama ini
masih
d. banyak digunakan
baik di perusahaan
besar maupun kecil.
Jika dengan model
tatap
e. muka maka
perusahaan masih
harus mengeluarkan
banyak biaya seperti
biaya

13
f. tempat training,
biaya pengajar,
perjalanan dinas,
konsumsi, transportasi,
dll yang
g. dalam satu kali
training saja bisa
menghabiskan biaya
hingga puluhan atau
bahkan
h. ratusan juta rupia

14

Anda mungkin juga menyukai