Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad zaki Mubarak

NIM : 220601024
Kelas : A
MK : Bahasa Indonesia
Jurusan : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Dosen : Duwi Purwati,S.Pd,M.Hum
pembimbing
1).Artikel ke 1

Sekolah Online, Efektifkah?

Sekolah daring atau online menjadi tren terbaru sebagai konsekuensi dari adanya Pandemi


Covid-19. Dengan strategi ini, siswa dan guru tak lagi harus bertatap muka di kelas. Proses
pembelajaran dilakukan secara jarak jauh. Tentu kita perlu mengevaluasi, apakah sekolah
semacam ini efektif?

Dalam hemat penulis, agaknya sulit untuk menerapkan konsep ini secara full di Indonesia.
Soalnya, sekolah online membutuhkan berbagai fasilitas wajib yang belum tentu semua warga
bisa mengaksesnya. Antara lain;

 Smartphone
 Kuota
 Sinyal/jaringan internet memadai
 Listrik yang stabil
Persoalannya, apakah negeri ini sudah mampu menyediakannya? Meskipun katanya jaringan 4G
sudah menjangkau 97% wilayah, tapi bagaimana dengan Smartphone dan Kuota? Banyak
orangtua kelas menengah ke bawah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ini.

Maka, penting bagi pemerintah dan praktisi pendidikan untuk memikirkan upaya lebih kreatif
ketimbang bergantung pada sekolah online.

Kritikan dan perbaikan


Penggunaan konjungsi pada artikel di atas ,semuanya sesuai dengan penempatan konjungsi
yang benar,seperti konjungsi koordinatif dalam penggunaan kata (dan,atau), konjungsi
subordinatif dalam hubugan konsesif contohnya pada kata(meskipun).
Contoh:
a).konjungsi koordinatif
-Sekolah daring atau online menjadi tren terbaru sebagai konsenkuensi dari adanya Pandemi
Covid-19.
-Dengan strategi ini, siswa dan guru tidak lagi bertatap muka di dalam kelas.
b).konjungsi subordinated(hubungan konsesif)
Persoalannya, apakah negeri ini sudah mampu menyediakannya? Meskipun katanya jaringan
4G sudah menjangkau 97% wilayah, tapi bagaimana dengan Smartphone dan Kuota? Banyak
orangtua kelas menengah ke bawah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ini.

2). Artikel ke 2

Mengintip Khasiat Susu Kambing

Kalau mendengar kata susu, kebanyakan orang pasti lebih ingat susu sapi ketimbang
susu kambing. Wajar, dari sisi popularitas, susu sapi memang masih lebih tinggi
pamornya. Padahal, kalau ditelaah, susu kambing juga tak kalah menyehatkan lho!

Ada beberapa keunggulan susu kambing yang perlu kamu perhitungkan. Antara lain:

 Pada beberapa nutrisi, seperti kalsium dan vitamin C, kadarnya lebih tinggi dari
susu sapi.
 Lebih ramah terhadap penderita intoleransi laktosa (Alergi susu)
 Lemak pada susu kambing lebih bagus untuk pencernaan.
Fakta-fakta di atas, mungkin banyak yang belum tahu. 

Seandainya banyak orang tahu, bisa jadi susu kambing akan sama atau bahkan lebih
tinggi popularitas dan tingkat konsumsinya di Indonesia. Kamu mau coba?

3)..Artikel ke 3

Pentingnya Promosi Digital

Zaman sudah berubah. Sudah semestinya, setiap pelaku usaha menyesuaikan diri
dengan keadaan. Termasuk, dalam merancang strategi promosi. Jika tidak, jangan
menyesal bila akhirnya usahanya merugi.

Ada beberapa alasan penting mengapa beralih ke strategi digital itu penting. Kami
merangkumnya dalam tiga poin.

1. Dengan digitalisasi, promosi bisa memiliki jangkauan lebih luas.


2. Secara hitung-hitungan biaya, promosi digital jauh lebih murah ketimbang cara-
cara konvensional.
3. Perilaku konsumen sudah berubah, mereka sangat akrab dengan
belanja online. Bahkan, dalam beberapa produk mereka lebih senang membeli
secara online ketimbang offline.
Dengan tiga alasan di atas, rasa-rasanya semua harus pelaku usaha tak bisa
menganggap remeh promosi dengan cara baru ini. Kecuali, jika sudah siap usahanya
bangkrut. Bagaimana dengan Anda?

4).artikel ke 4

Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Cirebon adalah daerah bersejarah bagi umat Islam Indonesia, terutama Jawa Barat. Dari
kota ini, ajaran Islam menyebar ke seantero Tatar Sunda. Terdapat salah satu masjid
yang jadi saksi sejarahnya, yakni Masjid Sang Cipta Rasa.

Usia masjid ini sudah sangat tua, berdiri sejak 1480 masehi. Berdasarkan catatan sejarah,
arsitekturnya dirancang langsung oleh Sunan Kalijaga. Itu artinya, masjid ini berdiri saat
masa penyebaran Islam oleh Wali Songo.

Meskipun arsiteknya Sunan Kalijaga, namun yang menginisiasi pembangunannya adalah


Syarif Hidayatullah atau yang kita kenal Sunan Gunung Djati. Pada masa itu, Sunan
Gunung Djati adalah pemimpin dakwah hebat yang gerakannya mampu menjangkau
hingga wilayah Banten.

Mengingat kuatnya unsur historis dari masjid ini, sampai sekarang orang-orang sering
menyengaja datang berkunjung. Mereka menjadikan masjid ini sebagai pusat ‘wisata’
religi yang menambah keimanan.

6). Artikel ke 6

Nusa dan Rara, Film Anak Inspiratif

Film Nusa dan Rara menjadi bukti bahwa anak bangsa memiliki kemampuan untuk
berkiprah di level dunia. Pada tahun 2021, film ini berkesempatan untuk tayang di BIFAN
atau Bucheon International Fantastic Film Festival.

Sebenarnya, ini bukan hal yang aneh. Sejak kemunculan serialnya di Youtube beberapa
tahun lalu, film ini sudah menarik perhatian. Selain karena animasinya yang keren dan
enak dilihat, isi ceritanya juga bagus.
Dalam berbagai serinya, tokoh Nusa dan Rara banyak mencontohkan adab-adab atau
perilaku positif yang dapat anak-anak contoh. Misalnya, saat mau tidur, saat makan, saat
bermain, dan banyak lagi.

Tentu saja, di tengah gempuran banyak film yang berpotensi jadi ‘racun’, Nusa dan Rara
seolah hadir sebagai alternatif penyelamat. Orangtua, tak perlu begitu khawatir lagi
anak menonton film jika tontonannya seperti Nusa dan Rara.

7.) Artikel ke 7

Menjaga Imunitas Tubuh Itu Mudah!

Belakang ini, Anda mungkin sering mendengar istilah imunitas tubuh. Tapi, sudah
tahukah Anda apa yang dimaksud istilah tersebut? Secara sederhana, imunitas tubuh
adalah kemampuan kekebalan tubuh melawan suatu penyakit

Belakang ini, Anda mungkin sering mendengar istilah imunitas tubuh. Tapi, sudah
tahukah Anda apa yang dimaksud istilah tersebut? Secara sederhana, imunitas tubuh
adalah kemampuan kekebalan tubuh melawan suatu penyakit.

Sejak lama, para ahli kesehatan membuat penelitian melahirkan berbagai cara agar
manusia memiliki imunitas tubuh kuat. Namun, semua cara sejatinya hanya bermuara
pada dua cara utama saja.

Pertama, menjaga pola makan. Untuk poin pertama, maksudnya Anda perlu
memperhatikan asupan nutrisi harian. Pastikan bahwa makanan dan minuman yang
Anda konsumsi bukan hanya halal, namun juga bergizi dan terjamin higienis.

Kedua, menjaga pola hidup. Sedangkan poin kedua, maksudnya Anda perlu
menghindari perilaku-perilaku yang merusak tubuh. Misalnya merokok, minum alkohol,
keseringan begadang, dan banyak lagi. Selain itu, Anda juga harus banyak berolahraga.

Jika kedua poin ini Anda laksanakan, tubuh Anda pasti akan lebih kuat dalam melawan
potensi penyakit. Siap melaksanakann

8.) Artikel ke 8
Kuliah Bukan Untuk Kerja

Saya sering menyaksikan, teman-teman sekelas sangat antusias membahas kemana 


mereka akan bekerja selepas lulus kuliah. Jujur saja, saya sebenarnya kurang sreg
dengan pembahasan itu. Menurut saya, salah jika ada orang punya tujuan kuliah itu
untuk kerja.

Mungkin ada sebagian Anda yang tidak sependapat. Namun, saya punya landasan yang
menguatkan opini ini.

Pertama, ilmu-ilmu untuk bekerja, sekarang bisa dengan mudah ditemukan meski Anda
tidak kuliah. Di Google, Youtube, Sosial Media, semua bertebaran.

Kedua, data antara 2017 sampai 2019, peningkatan sarjana menganggur angkanya 25%.
Peningkatan ini yang paling tinggi ketimbang jumlah pengangguran dari  lulusan
jenjang lain, bahkan ketimbang SD sekalipun.

Ketiga, sudah banyak perusahaan menomorduakan ijazah. Mereka lebih mengutamakan


skill, pengalaman, dan attitude. 

Dengan tiga alasan itu saja, sudah jelas bahwa sebaiknya Anda jangan kuliah dengan
tujuan ingin bekerja. Tapi, jadikanlah perkuliahan sebagai ajang
menempa skill, pengalaman, dan attitude. Dengan sendirinya, pekerjaan akan
berdatangan.

9).Artikel ke 9

Solusi Tuntas Penanganan Banjir

Setiap musim hujan, banjir pasti menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.
Ancaman bencana ini jelas merugikan kehidupan. Selain bisa melumpuhkan kegiatan
pribadi, bisa juga melumpuhkan kegiatan pendidikan, ekonomi, dan lainnya.

Untuk menyelesaikan masalah banjir, diperlukan upaya yang menyeluruh antar berbagai
pihak.

Bagi individu masyarakat, penting untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan


dari pemicu banjir. Misalnya, membuang sampah sembarangan dan membuat mampet
saluran air.
Sedangkan bagi pemerintah, tak kalah penting untuk mengeluarkan aturan dan
kebijakan strategis. Misalnya menambah daerah resapan, mengatur izin pembangunan,
hingga menindak para pelanggar AMDAL.

Kedua pihak ini tak bisa saling menyalahkan. Sebaiknya, saling introspeksi dan
bergotong royong agar masalah banjir dapat ditangani.

10).Artikel ke 10

Menjaga Keharmonisan dengan STOP HOAX!

Hoax atau berita bohong, seringkali menjadi pemicu gesekan antar masyarakat. Berita
yang tak jelas sumbernya dan diragukan kebenarannya ini, seringkali berseliweran dan
sulit mengendalikannya. Padahal, efeknya ketika menyebar jelas buruk.

Namun sebagai individu, kita sebenarnya bisa turut serta meminimalisir konflik sosial
dengan melakukan berbagai upaya.

Pertama, dengan melakukan cek dan ricek ketika mendapatkan suatu berita. Pastikan
bahwa isinya benar dengan mencari sumber pembanding. Jadi, jangan langsung
percaya.

Kedua, jika sulit dapat sumbernya, kita bisa bertanya langsung kepada penyebarnya.
Kalau ternyata sumbernya bisa kita pastikan benar, maka kita bisa memanfaatkan berita
tersebut.

Dengan dua langkah sederhana di atas, kita turut berkontribusi dalam upaya menjaga
keharmonisan sosial. 

Anda mungkin juga menyukai