Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PEMBIAYAAN DAN PENGANGGARAN KESEHATAN”

DOSEN PEMBIMBING : Sriyani windarti, S.KM., M.Kes.

HASRIANA (202001153)

KELAS D20

PRODI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA KESDAM XIV


HASANUDDIN TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim.Assalamu’alaikumwarohmatullahi
wabarokaatuh.

Puji dan syukur kami hantarkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini yang di tujukan untuk memenuhi tugas dengan judul
“PEMBIAYAAN DAN PENGANGGARAN KESEHATAN”. Tak lupa
pula kita mengirimkan salawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad
SAW yang telah menghantarkan kita kepada agama yang di ridhoi
Allah SWT yakni agama islam.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dsan


kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan,
dan pengalaman yang kami miliki. Namun demikian, banyak pula pihak
yang telah membantu kami dengan menyediakan sumber informasi dan
memberikan bimbingan, dorongan, motivasi dan doa. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini di waktu
yang akan datang.

Selain itu, ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua


pihak yang telah berperan serta dalam menyusun makalah ini mulai dari
awal hinggah akhir. Semoga Allah senantiasa meridhoi segala usaha
kami. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya
penulis dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

A. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN USUS BUNTU

B. PERSEBARAN PENYAKIT USUS BUNTU

C. FAKTOR RESIKO PENYAKIT USUS BUNTU

D. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT USUS BUNTU

E. PENCEGAHAN PENYAKIT USUS BUNTU

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Daftar pustaka
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus,
"buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang
terhubung pada usus penyerapanserta bagian
kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan
padamamalia, burung, dan sedangkan karnivora eksklusif
memiliki sekumyang kecil, yang sebagian atau herbi!oramemiliki
sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki
sekumyang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh
umbai cacingan seluruhnya digantikan oleh umbai cacingan
beberapa jenis reptil. sebagian besar herbi!oramemiliki sekum
yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekumyang
kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai
cacingan.

Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai


appendikx vermiformis, Organ ini ditemukan pada manusia,
mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. pada awalnya organ
ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai
fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah
sebagai organ imunologik dan secara aktif berperandalam sekresi
immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) di mana
memiliki/berisi kelenjar limfoid. Appendicitis merupakan nama
penyakit yang menyerang usus buntu Yang bernama
Appendicitis terjadi Ketika appendiX, nama lain dari usus buntu
telah meradang dan membuatnya rentan pecah, ini termasuk
darurat medis serius.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah penulis buat ,


maka dapat di rumuskan masalah yang akan di bahas. Adapun
rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pengertian Penyakit Usus Buntu?
b. Bagaimana Persebaran Penyakit Usus Buntu?
c. Apa Faktor Resiko Penyakit Usus Buntu
d. Bagaimana Riwawat Alamiah Penyakit Usus Buntu?
e. Bagaimana Pencegahan Penyakit Usus Buntu ?
C. Tujuan penulisan

Berdasarkan rumusan yang telah di tentukan, maka


penulis juga dapat merumuskan tujuan yang hendak dicapai
dalam penulisan makalah tersebut,Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetaui pengertian dari penyakit usus buntu.
b. Untuk mengetahui bagaimana penyebaran penyakit usus
buntu.
c. Untuk mengetahui apa factor resiko penyakit usus buntu .
d. Untuk mengetahui bagaimana Riwayat alamiah penyakit usus
buntu
e. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan penyakit usus
buntu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN USUS BUNTU (ASENDISITIS)

Usus buntu adalah ujung yang tertutup, sempit, cacing


seperti tabung hingga beberapa inci Panjangnya yang mengikatke
cecum (bagian pertama dari usus).
( nama anatomisnya adalah appendix mengandung jaringan
getah bening yang merupakan bagian sistem kekebalan tubuh
yang menghasilkan antibodi.

Usus buntu dalam Bahasa latin di sebut sebagai appendix


vermiformis, organ ini di temukan pada manusia, mamalia, burung
dan beberapa jenis reptil. Pada awalnya organ ini dianggap
sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat
ini diketahui bahwa ungsiapendiks adalah sebagai organ
imunologik dan secara aktif berperan dalamsekresi
immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi
kelenjar limfoid.

B. PERSEBARAN PENYAKIT USUS BUNTU

Insiden apendisitis pada laki - laki tertinggi pada umur 10 -


14 tahun (27.6% PER penduduk), sementara pada Wanita insiden
tertinggi pada umur 15-19 tahun (25,5% per 10.000 penduduk)
(Bernard & David,2005 douglas & david, 2005)
insiden apendisitis akut di negara maju lebih tinggi daripada
di negara berkembang (Pieter ,2005). kejadian ini mungkin
disebabkan akibat perubahan pola makan di negara berkembang
yang banyak mengkonsumsimakanan berserat. Di indonesia insidens
apendisitis akut jarangdilaporkan.4nsidens apendisitis akut pada pria
berjumlah sedangkan pada wanita jumlahnya dari keseluruhan 242
kasus (Ruchiyat dkk,1999). Tahun2 2008, insiden apendisitis
mengalami peningkatan.
Hal ini diakibatkan karena peningkatan konsumsi junk Food dari
pada makanan berserat. Berdasarkan data yang didapatkan menurut
DEPKES RI, jumlah pasien yang menderita penyakit apendiksitis di
Indonesia berjumlah sekitar 27%dari jumlah penduduk di Indonesia,
di Kalimantan Timur bcrjumlah sekitar 26% dari jumlah penduduk
di Kalimantan Timur, sedangkan dari datayang ada pada rekam
medik RS Islam Samarinda untuk bulan Januari Sampai juni 2009
tercatat penderita yang dirawat dengan apendiksitis sebanyak 153
orang dengan rincian 57 pasien wanita dan 104 pasien pria.
hal inimembuktikan tingginya angka kesakitan dengan
kasus apendiksitis. sebagian besar kasus apendiksitis di rumah sakit
islam samarinda diatasi dengan pembedahan. hasil survey pada tahun
2008 angka kejadian appendiksitis disebagian besar wilayah indonesia
hingga saat ini masih tinggi. di indonesia, jumlah pasien yang
menderita penyakit apendiksitis berjumlah sekitar 79 dari jumlah
penduduk di indonesia atau sekitar 170.000 orang. dari hasil srvey
kesehatan rumah tangga (SKRT) di indonesia, apendisitis akut
merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan beberapa
indikasi untuk dilakukan operasi kegawatan darurat abdomen.
insidens apendiksitis di Indonesia menempati urutan tertinggi di
antara kasus kegawatan abdomen lainya(Depkes 2008). jawa tengah
tahun 2009, jumlah kasus appendiksitis dilaporkan sebanyak 5.980dan
177 diantaranya menyababkan kematian. jumlah penderita
appendiksitis tertinggi ada di kota semarang, yakni 770orang. hal ini
mungkin terkait dengan diet serat yang kurang pada masyarakat
modern (Dinkes jateng, 2009),

F. FAKTOR RESIKO PENYAKIT USUS BUNTU

Berikut adalah factor resiko terjadinya usus buntu:

Apendisitis paling umum terjadi pada usia

a. 20-30 tahun

b. Selain itu kebersihan juga mempengaruhi terjadinya


peradangan usus buntu pada keadaan lingkungan yang bersih
maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya peradangan
pada usus yang juga pada akhirnya menyebabkan peradangan
usus buntu.

c. Pola makan yang tidak sehat ,pola makan yang kurang serat
dapat meningkatkan resiko gangguan pencernaan,sehingga
lebih jauh mengakibatkan usus buntu.
C. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT USUS BUNTU
a. ETiologi
Apendisitis akut dapat disebabkan oleh beberapa sebab
terjadinya proses radang bakteria yang dicetuskan oleh beberapa
faktor pencetusan oleh diantaranya hiperplasia jaringan limfe,
fekalith, tumor apendiks, dan cacing askaris yang menyumbat.
Ulserasi mukosa merupakan tahapa awal dari kebanyakan
penyakit ini. namun ada beberapa faktor yang mempermudah
terjadinya radang apendiks, diantaranya : .
1. faktor sumbatan.
2. faktor Bakteri.
3. kecenderungan familiar
4. faktor ras dan diet.
5. faktor infeksi saluran pernapasan
b. patoisiologi.
1. pada umumnya obstruksi pada appendiks ini terjadi karena
hiperplasia dari folikel limfoid ini merupakan penyebab
terbanyak .
2. adanya faekolid dalam lumenappendiks.
3. adanya benda asing seperti bikin bijian, biji lombok, jeruk
DLL.
4. steiktula lumen karena fibrosa akibat peradangan
5. infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E- Coli
dan
streptococcus.
6. Laki-laki lebih banyak pada wanita, yang terbanyak pada
umur 15-30 tahun (remaja dewasa). di sebabkan karena
pembanyakan jaringan limfoid pada masa tersebut.
7. tergantung pada bentuk appendiks.
8. Appendiks yang terlalu panjang.
9. Messo appendiks yang pendek
10. benonjolan jaringan limfoid dalam lumen appendiks.
11. kelainan katup di pangkal appendiks
c. Gejala klinis.
1. yeri mula-mula di epigastrium (nyeri viseral) yang beberapa
waktu kemudian menjalar ke perut kanan bawah.
nyeri berhubungan dengan anatomi ureter yang berdekatan
dengan apendiks oleh inlamasi.
2. muntah dan mual oleh karena nyeri viseral. nutrisi kurang
dan volume cairan yang kurang dari kebutuhan juga
berpengaruh dengan terjadinya mual dan muntah.
3. Suhu tubuh meningkat dan nadi cepat (karena kuman yang
menetapdi dinding usus).
4. Rasa sakit hilang timbul.
5. Diare atau konstipasi.
6. Tungkai kanan tidak dapat atau terasa sakit jika diluruskan.
7. Perut kembung.
8. Hasil pemeriksaan leukosit meningkat 10.000-12 dan
12.000/ ui dan13.000/ui bila sudah terjadi perforasi.

D. PENCEGAHAN PENYAKIT USUS BUNTU


6. mengonsumsi makanan Berserat
radang usus buntu salah satu penyebabnya
adalah karena penyumbatan yang disebabkan oleh feses
yang menumpuk. Dengan mengonsumsi makanan
berserat sistem perncernaan akan lancar dan feses tidak
keras sehingga tidak menyumbat usus.

7. Jangan menahan Buang air Besar


Hal sepele seperti menahan buang air besar
ternyata bisa menyebabkan terjadinya radang usus buntu.
jika anda menahan buang air besar maka akan
menyebabkan penumpukan feses yang dapat menyumbat
usus yang meningkatkan risiko radang usus buntu. tak
hanya itu saja anda harus menghindari menahan buang
gas karena hal ini juga bisamenyebabkan hal yang sama.

8. Banyak minum air putih


Minum delapan gelas sehari dapat membantu
anda untuk mencegah terjadinya radang usus buntu.
apalagi jika anda bekerja selama ber jam-jam di depan
computer sebaiknya sediakan air minum putih di dekat
anda.

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT USUS BUNTU


Topik pembahasan : Pendidikan Kesehatan radang usus
buntu

Sub pokok bahasan : pengetahuan penyakit radang usus


buntu

Sasaran : pasien

Hari / tanggal : Jumat, 10 september 2021

Waktu : 09.00 -11.00 WITA

A . TUJUAN

Setelah mengikuti keiatan penyuluhan di harapkan pasien


dapat memahami dan mengerti tentang Appendicitis

B. MATERI

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan bapak dan ibu


dapat menjelaskan Kembali :

1. Pengertian usus buntu

2. Persebaran penyakit usus buntu

3. Factor resiko penyakit usus buntu

4. Riwayat alamiah penyakit usus buntu

5. Pencegahan penyakit usus buntu

C. PESERTA

Peserta yaitu Pasien terdiri dari 50 Orang

D. METODE

1. Ceramah tanya jawab

2 .tanya jawab

E. MEDIA PENYULUHAN

1. Leaflet

2. Power point
3. Laptop

4. LCD

5. Materi yang akan di sampaikan

F. SUSUNAN ACARA

NO TAHAN KEGIATAN WAKTU PEGIATAN PENYULUHAN RESPON

1. Pembukaan 1. pembukaan mengucapkan salam. Menjawab salam.

2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.

3. sambutan kepada ketua Mendengarkan.


pelaksana.
Mendengarkan.
4. sambutan kepada kepala
puskesmas. Memperhatikam.

5. menyampaikan pokok tujuan Memperhatikan.


pokok materi.
Menjawab.
6. menyampaikan pokok
pembahasan

7. apresiasi

2. Pelaksanaan 9:30-10:10 a. menyampaikan materi Mendengarkan

b. pengertian penyakit usus Tanya jawab


buntu

c. factor resiko penyakit usus


buntu

d. Riwayat alamiah penyakit


usus buntu
e. Pencegahan penyakit usus
buntu

3. Penutup 1. Melakukan efaluasi Menjawab


mendengarkan
2. Menyampaikan Menjawab salam
kesimpulan materi

3. Mengakhiri pertemuan
dan mengucapkan salan

BAB 111

PENUTUP

A. Kesimpulan

kita harus memperhatikan makanan yang kita konsumsi,


karena penyakit usus buntu bermula dari makanan yang
menggunakan lombok yang sangat banyak, karena dengan
mngkonsimsi lombok yang banyak, dapat menyebabkan
penyumbatan di dalam usus yang menimbulkan infeksi dari
bakteri bakteri yang masuk, sehingga menimbulkan penyakit
usus buntu. jagalah pola makan yang baik untuk Kesehatan diri
kita.

B. SARAN
Jagalah pola makan yang baik, hindarilah makanan yang
mengandung Lombok dan minyak yang tinggi, untuk Kesehatan
tubuh kita.

DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera
Utara.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1916

2/4Chapter%2011.pdf Diakes tanggal 05 November 2015

Craig sandy,Lober Wiliam .Appendicitis ,Acute.Diakes dari:


www.emendicine.com,tanggal09November 2015.

Perawat-
heri.2009.Appedisitis.http://perawatheri.blogspot.com/Diakes tanggal
09 november 2015

Aquino Thommy.http:aquino.blogspot.co.id/2011/10makalah
Kesehatan-usus-buntu.html?m=1. Diakestanggal 09 november 2015

Anda mungkin juga menyukai