Anda di halaman 1dari 54

Lembar Kerja Peserta Didik

Evi Martina Ningsih, S.Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan Lemba Kerja Peserta Didik (LKPD) mengenai persamaan dasar akuntansi dengan
baik. Dengan adanya LKPD ini diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar yang tidak
membosankan dan peserta didik mampu meningkatkan pemahamannya dari segi pengetahuan maupun
keterampilan

Penulis menyadari bahwa LKPD yang penulis buat masih jauh dari kata sempurna,
dan masih banyak kekurangan dari segi penjelasan materi dan juga soal latihannya. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menjadi acuan agar penulis
bisa lebih baik lagi kedepannya.

Penulis

Sinabang, 15 Juli 2020


KOMPETENSI INTI

KI 1 dan KI 2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan


Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggungjawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak dilingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar,bangsa,negara,kawasan regional, dan kawasan internasional.

KI3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri,bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR

3.3 Menganalisis penyusunan siklus akuntansi pada perusahaan jasa


4.3 Membuat laporan keuangan perusahaan jasa
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.3.1 Menjelaskan Karakteristik perusahaanjasa


3.3.2 Menjelaskan Bukti transaksi
3.3.3 Menjelaskan Aturan debet-kredit dan aturan saldo normal
3.3.4 Menjelaskan Penggolongan akun
3.3.5 Memahami Tahapan pencatatan akuntansi pada perusahaan jasa
3.3.6 Memahami Tahapan pengikhtisaran akuntansi pada perusahaan jasa
3.3.7 Memahami Tahapan pelaporan akuntansi pada perusahaan jasa
4.3.1 Menyajikan laporan keuangan pada perusahaan jasa dan menyajikannya
melalui media lisan dan tulisan

PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Baca dan cermatilah Lembar Kerja Peserta Didik ini dengan teliti dan jelas
2. Jika Anda mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu materi, diskusikan dengan
teman Anda atau berkonsultasilah dengan guru atau fasilitator
3. Kerjakan semua latihan atau tugas-tugas dengan seksama oleh diri Anda sendiri.
4. Jika Anda merasa kesulitan dalam mengerjakan latihan atau tugas maka Anda
diperbolehkan untuk mendiskusikan dengan teman Anda.
5. Hitungskor Anda bersama guru atau fasilitator secara jujur untuk mengukur
kemampuan Anda dalam menguasai suatu kompetensi.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dan manfaat akuntansi dengan benar
dan percaya diri.
2. Peserta didik mampu menganalisis pengguna informasi akuntansi dengan benar.
3. Peserta didik mampu menjelaskan karakteristik kualitas informasi akuntansi dengan
benar dan tepat.
4. Peserta didik mampu menjelaskan asumsi,prinsip, dan konsep dasar akuntansi
dengan benar.
5. Peserta didik mampu menganalisis bidang-bidang spealisasi akuntansi dan profesi
akuntan dengan benar, jujur,dan percaya diri

PEMAPARAN MATERI

A. Karakteristik Perusahaan Jasa


Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya ekonominya menjual dalam bentuk
jasa. Contoh perusahaan jasa adalah perusahaan travel, salon, dan asuransi.
Perusahaan jasa merupakan sebuah jenis usaha yang memberikan pelayanan dan tidak
menjual produk dalam wujud barang. Produk yang dihasilkan perusahaan semacam ini lebih
bersifat tangible atau tidak terlihat. Selain itu, nilai dari produk yang dihasilkan tidak bisa
diukur secara kuantitatif, melainkan hanya bisa dirasakan secara kualitas.
Aktivitas yang terjadi di perusahaan jasa meliputi :
• Hanya jual jasa
• Tidak memiliki persediaan jasa
• Jika ada persediaan, hanya berupa bahan habis pakai untuk menghasilkan jasa.
Ciri-ciri perusahaan jasa :
1. Ketidakberwujudan (intangibility) : jasa tidak dalam bentuk fisik sehingga tidak dapat
disimpan dan harus segera dikonsumsi pada saat diperoleh.
2. Ketakterpisahkan (inseparability) : konsumen tidak terlibat dalam jasa tersebut tetapi jasa
diberikan dalam hal tertentu seperti acara televisi.
3. Keanekaragaman (heterogenity) : jenis dan kualitas layanan berbeda –beda.
4. Keterlenyapan (perishability) : manfaat mereka pada jasa akan habis dengan cepat
sehingga konsumsi jasa akan dilakukan konsumen secara berulang. Misal jasa cuci motor.
B. Bukti Transaksi
Sebelum diadakan pencatatan dalam jurnal, setiap transaksi harus didukung dengan
dokumen-dokumen usaha (business documents). Dokumen sumber transaksi tersebut
digunakan sebagai bukti pencatatan. Sebelum mengenal macam-macam bukti pencatatan,
perlu diingat kembali pengertian transaksi dan kejadian. Adanya dokumen sumber atau
bukti pencatatan itu karena transaksi dan kejadian.

a. Transaksi (transaction ) adalah peristiwa ekonomis suatu unit ekonomi yang mengubah
harta, utang, dan modal, yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan. Contohnya
adalah pembayaran, pembelian, penjualan, serta penerimaan uang.
b. Kejadian adalah peristiwa ekonomis suatu unit ekonomi yang mengubah harta, utang,
dan modal, yang terjadi di lingkungan intern perusahaan. Contohnya adalah penyusutan
aktiva tetap, pemakaian perlengkapan, pembetul an kesalahan, serta premi asuransi yang
kedaluarsa.
Kegunaan utama dari bukti transaksi/pencatatan ini adalah menyediakan bukti tertulis tentang
transaksi yang telah dilaksanakan, sekaligus untuk menghindari kemungkinan terjadinya
persengketaan di masa yang akan datang. Bukti transaksi/pencatatan dilihat dari asalnya
dibedakan menjadi dua, yaitu bukti intern dan ekstern.
1. Bukti intern, yaitu pencatatan kejadian dalam intern perusahaan itu sendiri, biasanya
berupa memo dari pimpinan atau orang yang ditunjuk.
2. Bukti ekstern, yaitu bukti pencatatan transaksi yang terkait dengan pihak luar perusahaan.
Misalnya: faktur, kuitansi, nota debit, nota kredit, cek dan memo.
a. Faktur
b. Kuitansi
c. Nota debit

d. Nota kontan
e. Cek
f. Memo
Perhatikan contoh memo berikut.
Selain bukti-bukti pencatatan tersebut dalam praktik masih sering dijumpai jenis bukti
pencatatan yang lain. Misalnya pengeluaran yang sifatnya sementara atau yang tidak ada tanda
bukti transaksinya (pembelian perangko/materai di kantor pos dan lain-lain), perlu dibuatkan
sendiri bukti pencatatannya (bon atau bukti kas keluar) yang diketahui oleh pimpinan atau
petugas.

C. Aturan Debit, Kredit dan Aturan Saldo Normal


Sisi kiri suatu akun disebut debit, sedangkan sisi kanannya disebut kredit. Penambahan
dan pengurangan yang terjadi dalam akun dapat dinyatakan dalam debit atau kredit. Debit di
sini tidak hanya berarti bertambah, tetapi dapat juga berarti berkurang. Demikian pula kredit
bias berarti bertambah atau berkurang, tergantung akun apa yang terpengaruh. Dasar
pemikirannya adalah posisi sebuah neraca. Perhatikan rumus persamaan akuntansi berikut ini.

HARTA = UTANG + MODAL


Dengan demikian, jika harta bertambah, sisi kiri bertambah (debit) dan sebaliknya. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.
Contoh: Mendebit dan mengkredit akun beserta akun lawannya.
Apabila dibuat dalam suatu skema dengan mengingat persaman akuntansi, akan tampak
sebagai berikut.

Berikut contoh mendebit dan mengkredit akun beserta akun lawannya.


a. Harta
Kas ................................................ bertambah D, berkurang K
Peralatan .............................. ........ bertambah D, berkurang K
Akumulasi penyusutan peralatan .. bertambah K, berkurang D
(merupakan akun lawan dari peralatan)
b. Utang
Utang usaha .................................. bertambah K, berkurang D
Modal Ali ..................................... bertambah K, berkurang D
Prive Ali ........................................ bertambah D, berkurang K
(bersifat mengurangi modal, maka cara mendebit dan mengkredit berlawanan dengan
modal)
c. Pendapatan
Pendapatan jasa ............................. bertambah K, berkurang D
(bersifat menambah modal, maka cara mendebit dan mengkreditnya sama
dengan modal)
d. Beban
Beban gaji ..................................... bertambah D, berkurang K
(bersifat mengurangi modal, maka cara mendebit dan mengkredit berlawanan
dengan, modal)

D. Penggolongan Akun
1. Harta adalah sejumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat dinilai
dengan uang. Harta dapat dikelompokan berdasarkan tingkatan liquiditasnya:
a. Harta Lancar (Current Assets)
Kekayaan perusahaan berupa uang tunai serta kekayaan lain yang dapat
dicairkan dan habis pakai dalam satu tahun.
b. Investasi (Investment)
Penanaman modal jangka panjang dalam perusahaan lain, misal : saham dan
obligasi.
c. Harta Tetap dan Berwujud (Tangible Fixed Assets)
Kekayaan yang secara ekonomis dapat digunakan lebih satu tahun.
d. Harta Tetap Tidak Berwujud (Intangible fixed Assets)
Harta yang secara fisik tidak ada dalam perusahaan tetapi memiliki nilai
tertentu. Misal : Good Will, Patent, Formula dll.
e. Harta Lain-lain (Other Assets)
2. Kewajiban/Utang (Liabilities)
Utang dapat dikelompokan berdasarkan jangka waktu, maka :
a. Utang Jangka Pendek, yaitu kewajiban yang harus dipenuhi dalam waktu
kurang dari satu tahun.
b. Utang Jangka Panjang, yaitu kewajiban harus dilunasi dalam jangka lebih
dari satu tahun.
3. Modal / Equitas
Modal adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik perusahaan. Modal dapat
dikelompokkan berdasarkan sumber modalnya :
a. Modal sendiri; modal yang berasal dari pemilik perusahaan.
b. Modal asing; modal yang berasal dari pihak ketiga/kreditor.
4. Pendapatan (Revenue/Income)
Hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaan. Pendapatan dapat dibedakan :
a. Pendapatan Usaha, pendapatan yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan.
b. Pendapatan di Luar Usaha, pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan
utama perusahaan. Misalnya; perusahaan penggergajian kayu bisa menjual
kayu bakar.
5. Beban (Expense)
Adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.
Dibedakan :
a. Beban Usaha, beban yang dikeluarkan dalam aktivitas utama perusahaan.
b. Beban di Luar Usaha, beban yang dikorbankan untuk bukan kegiatan
utama perusahaan.
1. TAHAPAN PENCATATAN AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA
2.
1. JURNAL UMUM
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis
(berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukkan akun/perkiraan yang harus di debit dan di
kredit beserta jumlahnya masing-masing.

Jurnal merupakan catatan pertama setelah adanya bukti transaksi sebelum dilakukan
pencatatan dalam buku besar sehingga jurnal sering dikatakan sebagai catatan asli (book of
original entry). Pencatatan trnsaksi ke dalam jurnal dilakukan sedemikian rupa sehingga
memudahkan peringkasan transaksi tersebut dalam akun buku besar. Pencatatan transaksi
dalam jurnal dilakukan secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi yang
tercantum dalam bukti transaksi. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan berdasarkan
data yang terdapat dalam bukti transaksi.

A. Fungsi Jurnal Umum

Setelah kalian memahami batasan atau pengertian jurnal serta cara-cara dalam membuat
jurnal, selanjutnya akan dipelajari fungsi jurnal
Jurnal termasuk salah satu proses pencatatan dalam akuntansi dan merupakan penghubung
antara transaksi dengan buku besar. Fungsi jurnal adalah sebagai berikut:
a) Fungsi pencatatan
Yaitu semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokumen yang ada harus dicatat.
b) Fungsi historis
Yaitu transaksi yang terjadi harus dicatat sesuai dengan urutan waktu (kronologis).
c) Fungsi analisis
Yaitu setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan hasil analisis dari bukti-
bukti transaksi hingga jelas letak debit/kredit perkiraan beserta jumlahnya.
d) Fungsi instruktif
Yaitu pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi atau perintah untuk melakukan posting
atau memindahkan debit/ kredit ke dalam buku besar.
e) Fungsi informatif
Yaitu jurnal dapat memberikan informasi/ pemberitahuan mengenai transaksi yang terjadi.
B. Bentuk Jurnal Umum

Pencatatan transaksi ke dalam jurnal biasanya menggunakan bentuk yang telah


ditetapkan dalam standar akuntansi Indonesia. Bentuk standar jurnal umum adalah sebagai
berikut:
Jurnal Umum Halaman:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Keterangan:
1 Nomor halaman, diisi dengan nomor halaman jurnal.
2 Kolol tanggal, digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, tahun terjadinya transaksi
3 Kolom keterangan, diisi dengan nama akun dan penjelasan singkat tentang transaksi yang
dicatat dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Akun yang dicatat di sisi debit ditulis terlebih dahulu
b. Akun yang dicatat pada sisi kredit ditulis pada baris berikutnya dengan penulisan agak
menjorok ke kanan.
c. Di bawah baris akun kredit dituliskan penjelasan singkat tentang transaksi.
4 Kolom referensi digunakan untuk mencatat kode akun ketika ayat jurnal dipindahkan ke
buku besar. Sebelum posting dilakukan biarkan kolom referensi kosong.
5 Kolom debit dan kredit digunakan untuk mencatat nilai transaksi
C. Cara Pengisian Ke Dalam Jurnal
Proses pemindahan dari transaksi ke jurnal disebut “penjurnalal (journalizing). Agar
dapat memahami secara jelas bagaimana mencatat transaksi ke dalam jurnal, berikut ini
diberikan cara-cara pengisian ke dalam jurnal umum.
a. Mencatat tanggal
1. Tahun dicatat di kolom tanggal paling atas (pada baris pertama) dan hanya ditulis satu
kali pada setiap halaman.
2. Bulan ditulis di baris kedua pada kolom tanggal.
3. Tanggal ditulis di baris kedua pada kolom tanggal yang berlajur kecil.
b. Mendebit perkiraan
Nama perkiraan yang harus di debit dicatat sebelah atas dan menjorok ke sebelah kiri
pada kolom keterangan.
c. Mengkredit perkiraan
Nama perkiraan yang harus dikredit dicatat sebelah bawah perkiraan yang didebit,
menjorok ke sebelah kanan dan ditulis pada kolom keterangan.
d. Lajur referensi
Lajur ini diisi dengan nomor kode perkiraan apabila jurnal itu telah dipindahkan ke buku
besar.
e. Halaman jurnal
Halaman jurnal diisi sesuai dengan lembaran jurnal.
f. Memindahkan jumlah jurnal
Apabila suatu halaman jurnal yang dipakai sudah penuh, pencatatan transaksi akan
dilanjutkan ke halaman berikutnya dengan menuliskan kata “jurnal dipindahkan” dalam
lajur keterangan. Setelah itu jumlahkan lajur debit dan kredit (jumlahnya harus sama).
Beri tanda dicek dalam lajur referensi.
D. Membuat Jurnal Dari Transaksi Keuangan
Misalkan terjadi transaksi keuangan pada tanggal 1 Januari 2012, Tuan Ali menyetor uang
tunai ke perusahaan Rp 10.000.000,- sebagai modal untuk memulai usahanya.
Transaksi tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:
Harta berupa kas bertambah dicatat sebelah debit sebesar Rp 10.000.000,-
Modal Tuan Ali bertambah, dicatat disebelah kredit sebesar Rp 10.000.000,-
Hasil analisis tersebut dicatat dalm jurnal umum sebagai berikut.
Jurnal Umum Halaman: 1
Tanggal Keterangan Debit
. Kredit
Januari 2012 Kas 1 10.000.000
Modal Tuan Ali 10.000.000
(penyetoran modal awal)
2. BUKU BESAR

Buku besar / Ledger adalah kumpulan perkiraan/ akun-akun yang saling berhubungan dan
merupakan satu kesatuan yang merupakan sumber data utnuk menyusun laporan keuangan.
Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry
yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikanyang berasal
dari jurnal.

Buku besar digunakan untuk mengklasifikasikan perkiraan sesuai dengan jenisnya.


Buku besar ini sangat penting diselenggarakan untuk mengetahui kondisi saldo perjenis
perkiraan. Jumlah buku besar biasanya tergantung kepada jumlah jenis perkiraan yang ada.
Jika ada 20 jenis perkiraan yang berbeda maka berarti kita memerlukan 20 buku besar sesuai
dengan jenis perkiraan. Penamaan buku besar sesuai dengan jenis perkiraan. Misalnya kas,
maka sering disebut dengan buku besar kas. Piutang usaha maka sering disebut dengan buku
besar piutang usaha dan seterusnya.
A. Bentuk Buku Besar
1. Bentuk T (sebelah menyebelah)
Nama Akun Nomor
Debit Kredit

2. Bentuk Dua Kolom (Skontro)


Nama Akun Nomor

3. Bentuk Tiga Kolom


Nama Akun Nomor
4. Bentuk Empat Kolom
Nama Akun Nomor

B. Pengertian Posting
Posting merupakan proses pencatatan perkiraan yang berasal dari jurnal umum ke buku
besar. Posting ke buku besar sering dilakukan dengan berbagai alternatif proses waktu.
Posting bisa dilakukan secara “on-line” maupun secara “batch”. Posting yang dilakukan
secara on-line artinya adalah begitu setelah dibuatnya jurnal umunya, maka langsung
dipostingkan ke buku besar yang sesuai. Sedangkan posting yang dilakukan secara batch
tidak langsung dicatatkan ke buku besar umum begitu jurnal umumnya dibuatnya melainnya
ditunda dulu sampai waktu tertentu, baru dicatatkan ke dalam buku besar. Satuan waktu
penundaan bisa perhari, perminggu, perbulan dan lainnya sesuai dengan kondisi perusahaan.
Biasanya memilih apakah perusahaan mau pakai on-line ataupun batch , sangat bergantung
kepada kondisi transaksi perusahaan. Apabila frekuensi transaksi sangat tinggi maka
sebaiknya menggunakan on-line dan sebaiknya apabila frekuensi transaksinya rendah.
Namun demikian faktor lainnya juga bisa menentukan apakah perusahaan akan
menggunakan on-line ataupun batch.
C. Cara Melakukan Posting Ke Buku Besar
1. pertama, pindahkan tanggal kejadian dalam jurnal ke lajur perkiraan yang bersangkutan pada
buku besar;
2. kedua, pindahkan jumlah debit atau kredit dalam jurnal ke lajur debit atau kredit perkiraan buku
besar;
3. ketiga, catat nomor kode akun ke dalam kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal telah
dipindahkan ke buku besar;
4. keempat catat nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi buku besar setiap
pemindahbukuan.
2. TAHAP PENGIKHTISARAN AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA

1. NERACA SALDO
Neraca saldo diartikan sebagai suatu daftar yang berisi saldo-saldo perkiraan buku besar
yang terdapat di dalam suatu perusahaan. Neraca saldo ini sendiri terbagi dua, yaitu neraca
saldo sebelum disesuaikan (unadjusted trial balance) dan neraca saldo yang telah disesuaikan
(adjusted trial balance). Fungsi neraca saldo adalah untuk menguji ketepatan pencatatan
transaksi ke dalam jurnal dan buku besar. Neraca saldo harus menunjukkan jumlah yang sama
antara jumlah debet dan jumlah kredit. Sedangkan tujuan neraca saldo adalah mempersiapkan
penyusunan laporan keuangan, untuk menguji keseimbangan saldo debit dan saldo kredit
sebagai konsekuensi dari persamaan dasar akuntansi, mengetahui kekeliruan yang mugkin
terjadi selama periode pencatatan.
Prosedur penyusunan neraca saldo adalah susun kode akun, nama-nama akun dan saldonya
berdasarkan akun-akun pada buku besar, menjumlahkan kolom debit dan kolom kredit,
membuktikan keseimbangan antara debit dan kredit. Contoh bentuk dan isi neraca saldo
adalah sebagai berikut :

NAMA PERUSAHAAN
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 20....
KODE NAMA AKUN DEBIT KREDIT
AKUN
Harta Rp.................
Hutang Rp...............
Modal Rp..............
Pendapatan Rp.............
Beban Rp..................
Total Rp.................. Rp..............

Meskipun jumlah debit dan kredit seimbang belum tentu neraca saldo benar, karena
ada transaksi yang tidak dicatat atau suatu ayat jurnal tidak diposting, mencatat suatu
jumlah uang yang sama-sama salah, baik didebit maupun dikredit baik dalam jurnal atau
akun buku besar, mencatat dua kali suatu transaksi baik dalam jurnal maupun buku besar,
memposting suatu transaksi baik didebit maupun dikredit tetapi dalam akun akun yang
salah.
Langkah-langkah untuk menemukan kesalahan, adalah sebagai berikut :
a. Memastikan penjumlahan neraca saldo dengan menghitung kembali jumlah kolom
debit dan kolom kredit.
b. Membandingkan daftar saldo-saldo akun dalam neraca saldo dengan saldo-saldo
akun dalam buku besar, pastikan bahwa tidak ada saldo akun yang tidak dicatat dalam
neraca saldo.
c. Menghitung kembali saldo-saldo akun buku besar
d. Telusuri kembali proses posting secara terbalik, yaitu catatan dalam akun dicocokkan
dengan ayat jurnal dan berilah tanda cek (√)
e. Pastikan bahwa catatan jurnal debit sama dengan catatan yang dikredit
2. JURNAL PENYESUAIAN
Penyesuaian dilakukan pada akhir suatu periode akuntansi. Jurnal Penyesuaian disusun
dengan alasan perlunya penyesuaian terhadap kelompok akun-akun yang memang diperlukan
penyesuaian untuk mendapatkan saldo yang benar. Agar saldo akhir sesuai dengan saldo yang
sesungguhnya (riil), pendapatan dan beban harus sesuai jumlah dengan pendapatan dan beban
periode yang bersangkutan. Perlu diinventarisasi data akhir periode yang dijadikan sebagai
dasar penyesuaian (adjustment). Pencatatan penyesuaian dalam bentuk jurnal umum ini
disebut juga dengan jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian adalah jurnal untuk
menyesuaikan atau memperbaiki saldo akun-akun ke saldo yang sebenarnya pada akhir suatu
periode akuntansi. Fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk koreksi kesalahan,
pemindahbukuan untuk mencatat akun-akun yang masih harus diterima/dibayar, untuk
mencatat akun-akun yang diterima lebih dahulu atau dibayar lebih dulu
Tujuan dari jurnal penyesuaian adalah untuk memisahkan akun-akun yang sifatnya masih
campuran (mixed account) menjadi dua macam, yaitu akun riil dan akun nominal, agar pada
akhir periode, akun-akun riil khususnya aktiva dan utang di dalam neraca menunjukkan
jumlah yang sebenarnya, agar pada akhir periode, akun-akun nominal yaitu akun pendapatan
dan beban menunjukkan jumlah uang yang benar-benar menjadi pendapatan dan beban dalam
periode yang bersangkutan.
Berikut ini adalah akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian yaitu
1. Perlengkapan (Bahan Habis Pakai/BHP)
Perlengkapan adalah barang yang habis dalam satu kali pemakaian.
Jurnal Penyesuaian :
Beban Perlengkapan Rp....
Perlengkapan Rp....

2. Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expense)


a. Metode harta (aktiva)
Dalam metode harta (aktiva) pencatatan transaksi awal, dicatat dalam harta (asuransi
dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka)
Jurnal Umum :
Asuransi dibayar dimuka Rp.........
Kas Rp........
Jurnal penyesuaian :
Beban asuransi Rp.........
Asuransi dibayar dimuka Rp.........

b. Metode Beban
Dalam metode beban, pencatatan transaksi awal akan dicatat langsung dalam beban,
meskipun sebenarnya sewa atau asuransi tersebut belum digunakan sama sekali.
Jurnal umum :
Beban asuransi Rp.........
Kas Rp.........
Jurnal penyesuaian :
Asuransi dibayar dimuka Rp.......
Beban asuransi Rp.....

3. Pendapatan Diterima Dimuka (deferred /unearned revenue)


Pendapatan diterima dimuka (utang pendapatan) adalah pendapatan yang sudah diterima
tetapi perusahaan belum memberikan produk atau jasanya kepada pelanggan/konsumen. Oleh
karena itu maka pada akhir periode harus diperhitungkan nilai pendapatan yang seharusnya
diterima untuk periode tersebut. Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk
menentukan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum
menjadi hak perusahaan.
a. Metode utang (kewajiban) (yang sudah menjadi hak perusahaan)
Jurnal penyesuaian :
31 Des Pendapatan diterima dimuka Rp.....
Pendapatan Rp......
b. Metode Pendapatan (yang belum menjadi hak perusahaan)
Jurnal penyesuaian :
Pendapatan Rp....
Pendapatan diterima dimuka Rp.....
4. Beban yang Masih Harus Dibayar (Accured Expense)
Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang belum dibayar oleh suatu perusahaan pada
akhir periode.
Jurnal penyesuaian :
Beban gaji Rp.....
Utang gaji Rp....
5. Pendapatan yang masih harus diterima (Accured revenue)
Pendapatan yang masih harus diterima adalah suatu pendapatan yang seharusnya diterima,
tetapi belum dibayarkan, sehingga timbul piutang pendapatan dengan kata lain
perusahaansudah memeberikan jasa kepada konsumen, tetapi perusahaan tersebut belum
mendapatkan pembayaran.
Jurnal penyesuaian :
Piutang pendapatan jasa Rp.....
Pendapatan jasa Rp.....
6. Penyusutan (Depresiasi) Aktiva Tetap
Aktiva tetap memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Aktiva tetap jika dipakai
dalam kegiatan normal, akan berkurang nilai ekonomisnya secara berangsur-angsur.
Berkurangnya nilai aktiva tersebut merupakan kerugian yang akan dicatat dalam laporan
akuntansi dalam akun penyusutan (depresiasi). Untuk menghitung penyusutan tetap kita dapat
menggunakan beberapa metode, salah satunya adalah metode penyusutan garis lurus (straigh
lines method) dengan rumus:
Penyusutan = (nilai perolehan-nilai residu)/umur ekonomis
Jurnal penyesuaian :
31 Des Beban penyusutan Rp.....
Akumulasi penyusutan mesin Rp....
3. KERTAS KERJA
1. Pengertian kertas kerja
Kertas kerja merupakan suatu lembaran berlajur yang dirancang untuk
mengikhtisarkan semua data akuntansi sehingga memberikan gambaran tentang laba
rugi perusahaan serta saldo harta, utang dan modal perusahaan.
2. Tujuan pembuatan kertas kerja
Tujuan pembuatan kertas kerja adalah sebagai berikut :
a. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
b. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data
penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan
keuangan yang formal
c. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam
membuat jurnal penyesuaian
3. Bentuk-bentuk /format kertas kerja
Kertas kerja terdiri dari empat bentuk/format, yaitu sebagai berikut :
a. Kertas kerja bentuk 6 kolom

NO NAMA NERACA LABA /RUGI NERACA


SALDO
AKUN AKUN D K D K D K

b. Kertas kerja bentuk 8 kolom


NO NAMA NERACA AYAT JURNAL LABA /RUGI NERACA
SALDO PENYESUAIAN
AKUN AKUN D K D K D K D K
c. Kertas kerja bentuk 10 kolom

NO NAMA NERACA AYAT JURNAL NERACA SALDO LABA /RUGI NERACA


SALDO PENYESUAIAN SETELAH
AKUN DISESUAIKAN
AKUN D K D K D K D K D K

Keterangan :
Terdapat kolom nomor akun, nama akun, neraca saldo yang mempunyai kolom debit dan kredit, ayat jurnal penyesuaian yang
mempunyai kolom debit dan kredit, neraca saldo setelah disesuaikan yang mempunyai debit dan kredit, laba/rugi yang mempunyai
kolom debit dan kredit kemudian neraca yang mempunyai kolom debit dan kredit.

d. Kertas kerja bentuk 12 kolom


NO NAMA NERACA AYAT JURNAL NERACA LABA /RUGI LAPORAN NERACA
SALDO PENYESUAIAN SALDO PERUBAHAN
AKUN SETELAH MODAL
AKUN DISESUAIKAN
D K D K D K D K D K D K
Keterangan :
Terdapat kolom nomor akun, nama akun, neraca saldo yang mempunyai kolom debit dan kredit, ayat jurnal penyesuaian yang
mempunyai kolom debit dan kredit, neraca saldo setelah disesuaikan yang mempunyai debit dan kredit, laba/rugi yang mempunyai
kolom debit dan kredit, laporan perubahan modal yang mempunyai kolom debit dan kredit kemudian neraca yang mempunyai
kolom debit dan kredit.
3. TAHAP PENGIKHTISARAN AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA

1. LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN JASA


Setelah kalian menyusun kertas kerja, berikutnya adalah menyusun laporan keuangan
sebagai langkah akhir proses akuntansi. Laporan yang pertama-tama disusun adalah laporan
laba/rugi. Secara umum, isi dari laporan laba/rugi terdiri dari dua unsur, yaitu
1. revenue (hasil) atau pendapatan, dan
2. expenses (beban-beban).
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaan, seperti penjualan barang
dagangan, memberikan jasa kepada pelanggan, sewa dari hak milik, penerimaan bunga dari
meminjamkan uang, dan pekerjaan lain yang dilakukan untuk mendapatkan hasil. Karena
pendapatan merupakan hasil perusahaan yang mengakibatkan bertambahnya kapital/modal,
pendapatan dicatat di sisi kredit. Beban adalah pengeluaran uang atas prestasi yang diterima
untuk menjalankan perusahaan atau untuk membiayai proses produksi yang digunakan dalam
rangka mendapatkan hasil. Beban perusahaan mengakibatkan berkurangnya kapital/modal
maka dicatat di sisi debit. Laporan laba/rugi dapat disusun dalam dua langkah.
a. Single step (langkah tunggal)
Penyajiannya dibuat dengan menjumlahkan semua pendapatan kemudian dikurangi seluruh
beban yang ada pada periode laporan.
b. Multi step (langkah ganda)
Penyajiannya dibuat dengan mengelompokkan pendapatan atas pendapatan usaha dan
pendapatan di luar usaha. Beban dikelompokkan menjadi beban usaha dan di luar usaha. Dari
penyajian dengan langkah ganda akan dapat dilihat laba yang diperoleh dari usaha dan laba
yang diperoleh dari luar usaha.
Laporan laba/rugi harus memuat hal-hal berikut.
1. Nama perusahaan.
2. Jenis laporan, dalam hal ini laporan laba/rugi.
3. Periode laporan.
4. Pendapatan dan beban; beban ditulis secara rinci dan lengkap dari beban yang terbesar
ke beban terkecil, kecuali beban lain-lain ditulis paling bawah.
2. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (PERUBAHAN MODAL)
Laporan perubahan modal sangat erat kaitannya dengan laporan laba/rugi perusahaan
karena laba bersih akan menambah akun modal. Atau, sebaliknya rugi bersih akan mengurangi
akun modal. Laporan perubahan modal adalah suatu ikhtisar tentang perubahan modal yang
terjadi selama jangka waktu tertentu (periode tertentu). Laporan perubahan modal dapat disusun
setelah ada laporan laba/rugi. Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal:
1. Adanya setoran tambahan/investasi dari pemilik,
2. Adanya laba usaha,
3. Adanya kerugian, dan
4. Pengambilan untuk keperluan pribadi (prive).
Laporan perubahan modal berisi beberapa hal, yaitu
1. modal awal, yaitu modal pada awal tahun;
2. tambahan investasi pemilik, yaitu setoran modal dari pemilik selama satu periode
akuntansi;
3. perolehan laba atau rugi, yaitu hasil bersih perusahaan selama satu periode akuntansi;
4. pengambilan pribadi, yaitu pengambilan uang untuk keperluan pribadi pemilik
perusahaan selama satu periode akuntansi;
5. modal akhir, yaitu modal yang terdapat pada akhir tahun.
Laba bersih yang terdapat pada laporan perubahan modal harus sama dengan laba bersih yang
terdapat pada laporan laba/rugi. Langkah-langkah untuk penyusunan laporan perubahan modal
adalah sebagai berikut.
1. Menuliskan nama perusahaan.
2. Menuliskan jenis laporan, dalam hal ini laporan perubahan modal.
3. Menuliskan periode laporan dan tanggal berakhirnya periode.
4. Menyajikan modal awal.
5. Ditambah dengan investasi dan laba bersih.
6. Dikurangi pengambilan pribadi dan rugi perusahaan.
7. Menghitung hasil akhir dan dinyatakan sebagai modal akhir.
Sumber penyajian laporan perubahan modal adalah kertas kerja (work sheet).
1. Modal awal dapat dilihat pada neraca saldo
2. Tambahan investasi, jika ada, dapat diambil dari lajur penyesuaian sebelah kredit
3. Laba bersih dapat dilihat pada lajur laba/rugi sebelah debit, atau dapat juga diambil dari
hasil laporan penghitungan laba/rugi.
4. Data pengambilan pribadi, dapat diambil dari lajur neraca sebelah debit.
5. Rugi perusahaan dapat diambil dari lajur laba/rugi sebelah kredit atau hasil penghitungan
laba/rugi
3. LAPORAN NERACA
Setelah menyusun laporan perubahan modal, berikutnya kalian akan menyusun laporan
neraca. Untuk kali ini yang akan kalian pelajari adalah laporan neraca yang diambil dari kertas
kerja. Tentu kalian memahami bahwa neraca terdiri dari tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban,
dan modal. Kelompok aktiva diklasifikasikan dari tingkat likuiditasnya (mudah diuangkan),
yaitu aktiva lancar (current assets), dan aktiva tetap (fixed assets). Maka neraca adalah suatu
daftar yang memuat unsur harta, utang dan modal yang disusun secara sistematis sehingga
menggambarkan keadaan kauangan pada suatu saat tertentu.
Sumber penyusunan neraca diambil dari kertas kerja lajur neraca dengan ketentuan sebagai
berikut.
a. Aktiva berada di lajur neraca sebelah debit.
b. Data kewajiban di lajur neraca sebelah kredit.
c. Modal diambil dari modal akhir hasil laporan perubahan modal.
4. LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan perubahan kas selama satu
periode akuntansi. Laporan kas memuat sumber perolehan kas dan pos-pos pengeluaran kas.
Jadi, berdasarkan laporan arus kas dapat diketahui sumber dan penggunaan kas.
Perubahan yang menunjukkan sumber kas adalah sebagai berikut:
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
2. Berkurangnya harga perolehan aktiva tetap (aktiva tetap bruto)
3. Akumulasi penyusutan aktiva tetap
4. Bertambahnya utang
5. Penambahan ekuitas
Sementara, perbedaan besarnya masing-masing pos dalam dua neraca yang menunjukkan
penggunaan kas, adalah sebagai berikut.
1. Bertambahnya aktiva selain kas
2. Berkurangnya utang
3. Berkurangnya ekuitas
Berdasarkan keterangan di atas, langkah-langkah yang diperlukan dalam penyusunan laporan
arus kas, adalah sebagai berikut.
1. Menyusun daftar perubahan pos-pos neraca dengan membandingkan neraca awal dan akhir
suatu periode. Atau antara neraca akhir suatu periode dengan akhir periode yang lalu.
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan hasil langkah pertama di atas menjadi kelompok
yang mengkibatkan kas bertambah (sumber dana) dan kelompok yang mengkibatkan kas
berkurang (penggunaan dana).
3. Mengelompokkan perubahan pada pos modal menjadi kelompok yang menjadi sumber
dana dan kelompok yang menunjukkan penggunaan dana.
4. Menyusun hasil langkah ke-2 dan ke-3 di atas dalam bentuk laporan arus kas.
UJI KOMPETENSI

KEGIATAN 1

Dokumen Transaksi No.1

BENGKEL ADI PERMANA


Jln. Sultan Agung No. 120
0275-851234475 (AdiPermana@gmail.co.id)

BUKTI SETORAN BANK


Nomor : SB-1200
Tanggal:14 April 2021

Disetor ke Bank

Jumlah Rp 10.000.000

Dengan Huruf Sepuluh Juta Rupiah

Keterangan Menyetor uang ke bank

Disetujui oleh: Dibayar oleh: Dibukukan oleh:


AdiPermAnA Fenny
(Adi Permana) (Fenny Dia) (........................)

Dokumen Transaksi No. 2

BENGKEL ADI PERMANA


Jln. Sultan Agung No. 120
0275-851234475 (AdiPermana@gmail.co.id)
BUKTI PENERIMAAN KAS

Nomor : BKM241
Tanggal:18 April 2021
Diterima dari PT. Dwi Praja

Jumlah Rp 8.000.000

Dengan Huruf Delapan Juta Rupiah

Keterangan Pelunasaan utang service kendaraan

Disetujui oleh: Dibayar oleh: Dibukukan oleh:


AdiPermAnA Fenny
(Adi Permana) (Fenny Dia) (........................)
Dokumen Transaksi No3

BENGKEL ADI PERMANA


Jln. Sultan Agung No. 120
0275-851234475 (AdiPermana@gmail.co.id)

BUKTI PEGELUARAN KAS


Nomor : BKK211
Tanggal:20 April 2021

Dibayar kepada Toko Abadi

Jumlah Rp 3.500.000

Dengan Huruf Tiga Juta Lima Ratus Rupiah

Keterangan Pembelian perlengakapan service sepeda motor

Disetujui oleh: Dibayar oleh: Dibukukan oleh:


AdiPermAnA Fenny
(Adi Permana) (Fenny Dia) (........................)

Dokumen Transaksi No. 4

BENGKEL ADI PERMANA


Jln. Sultan Agung No. 120 COPY

0275-851234475 (AdiPermana@gmail.co.id)
FAKTUR
Nomor : F133
Kepada Yth.
Tanggal 24 April 2021
Travel Indah Jaya
Nomor F133

Jumlah Rp 1.800.000

Dengan Huruf Satu Juta Delapan Ratus Rupiah

Keterangan Pembayaran jasa service mobil


Dokum
en
Tertanda, Diterima oleh: Transak
AdiPERMANA si
Manajer Keuangan Adi PermanaNo. 5
Dokumen Transaksi No. 5

TOKO MAJU JAYA


Jln. Lancar No. 122
Surabaya

FAKTUR
Nomor : F133
Kepada Yth.

Tanggal 27 April 2021


Bengkel Adi Permana
Nomor R122

Jumlah Rp 2.500.000

Dengan Huruf Dua Juta Lima Ratus Rupiah

Keterangan Pembelian perlengkapan service

Tertanda, Diterima oleh:


AdiPERMANA
Manajer Keuangan Adi Permana

Dokumen Transaksi No. 6


BENGKEL ADI PERMANA
Jln. Sultan Agung No. 120
0275-851234475 (AdiPermana@gmail.co.id)
NOTA KONTAN
Nomo: NK145
Tanggal:28 April 2021

Diterima dari Bapak Suherman

Jumlah 400.000

Dengan Huruf Empat Ratus Rupiah

Keterangan Pendapatan service sepeda motor


D
o
Disetujui oleh: Dibayar oleh: Dibukukan oleh: k
AdiPermAnA Fenny u
(Adi Permana) (Fenny Dia) (........................)
m
e
n
Dokumen Transaksi No. 7
BENGKEL ADI PERMANA
Jln. Sultan Agung No. 120
0275-851234475 (AdiPermana@gmail.co.id)

BUKTI MEMORIAL

Nomor : BM-005
Tanggal:30 April 2021

Kepada Bagian Akuntansi

Dari Tn. Adi Permana

Isi Memo Pembayaran gaji dan upah bulan April untuk dua orang -
karyawan

Jumlah Rp 3.300.000

Dengan Huruf Tiga Juta Tiga Ratus Rupiah

Disetujui oleh: Dibukukan oleh:


AdiPermAnA
(Adi Permana) (........................)

Buatlah jurnal umum disertai deskripsi singkat di bawahnya berdasarkan dokumen


dokumen transaksi diatas
KEGIATAN 2

Perusahaan jasa “Salon Indah” didirikan pada tanggal 1 Januari 2006 oleh Ibu Nuri dengan
transaksi sebagai berikut:
1 Januari 2006 Ibu Nuri, pemilik Salon Indah menyetor uang tunai sebesar
Rp7.500.000 sebagai modal kerjanya.
2 Januari 2006 Dibeli peralatan salon sebesar Rp2.300.000 dari Toko Sarana secara
tunai
3 Januari 2006 Dibeli perlengkapan untuk salon sebesar Rp700.000 dari Toko Monita
secara kredit
5 Januari 2006 Ibu Nuri menyewa tempat untuk tiga bulan sebesar Rp750.000
7 Januari 2006 Salon Indah menerima pembayaran dari jasa potong rambut sebesar
Rp350.000 dan sewa pakaian pengantin sebesar Rp400.000
9 Januari 2006 Ibu Nuri memperoleh pinjaman dari bank sebesar Rp3.000.000
20 Januari 2006 Biaya-biaya usaha yang dibayar Ibu Nuri adalah gaji karyawan
Rp350.000, listrik Rp150.000 dan serba serbi Rp100.000
23 Januari 2006 Pendapatan Salon Indah dari cuci muka sebesar Rp450.000
25 Januari 2006 Diangsur utang ke Toko Monita sebesar Rp250.000
27 Januari 2006 Salon Indah telah menyelesaikan pengritingan rambut untuk beberapa
orang atas jasanya tersebut, Salon Indah akan menerima pembayaran
sebesar Rp300.000 yang akan diterima dua minggu kemudian.
29 Januari 2006 Ibu Nuri mengambil uang sebesar Rp100.000 dari Salon Indah karena
adanya kebutuhan yang mendesak
30 Januari 2006 Untuk menjamin ketenangan dalam menjalankan usahanya, Salon Indah
membayar asuransi Rp150.000 untuk satu bulan ke depan.
31 Januari 2006 Diselesaikan pekerjaan pelurusan rambut dan perawatan kulit atas
Nyonya Berta sebesar Rp200.000 yang akan diterima pembayarannya
dalam dua hari.
Anda diminta untuk menjurnal transaksi-transaksi diatas yang terjadi selama bulan Januari pada
Salon Indah
KEGIATAN 3

1. Setelah menjurnal transaksi yang terjadi pada Salon Indah selama bulan Januari 2006, Anda
diminta untuk melakukan posting kedalam buku besar

KEGIATAN 4

1. Setelah melakukan posting ke buku besar, buatlah neraca saldo per 31 Januari 2006.
2. Data penyesuaian Salon Indah per 31 Januari 2006 sebagai berikut :
a. Dari hasil penghitungan, perlengkapan yang masih tersedia sebesar Rp200.000
b. Sewa dibayar dimuka sebesar Rp750.000 untuk jangka waktu tiga bulan
c. Peralatan disusutkan dengan metode-metode lurus dengan umur ekonomis 10 tahun
dengan nilai sisa Rp80.000
d. Bank membebani bunga sebesar Rp15.000 atas pinjaman yang diberikan.
Berdasarkan data diatas buatlah ayat jurnal penyesuaiannya

KEGIATAN 5

1. Setelah melakukan kegiatan 4 (neraca saldo dan ayat jurnal penyesuaian), anda diminta
membuat kertas kerja 10 kolom.

KEGIATAN 6

1. Berdasarkan data-data yang telah diselesaikan pada kegiatan-kegiatan sebelumnya, maka


susunlah laporan keuangan salon indah
a. Neraca bentuk laporan/staffel
b. Laporan laba rugi
c. Laporan perubahan modal
d. Laporan arus kas
LEMBAR JAWABAN
KEGIATAN 1

Bengkel Adi Permana


Jurnal Umum
Periode April 2021

Tanggal No.Bukti Nama Akun Pos Reff Debit Kredit


LEMBAR JAWABAN
KEGIATAN 2

Bengkel Adi Permana


Jurnal Umum
Periode April 2021

Tanggal No.Bukti Nama Akun Pos Reff Debit Kredit


LEMBAR JAWABAN
KEGIATAN 3

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
LEMBAR JAWABAN
KEGIATAN 4

Salon Indah
Neraca Saldo
Periode 31 Januari 2006

Kode Nama Akun Debit Kredit

Total

Salon Indah
Jurnal Penyesuaian
Periode 31 Januari 2006

Tanggal Pos
No.Bukti Nama Akun Debit Kredit
31/01/2006 Reff

Jumlah
LEMBAR JAWABAN
KEGIATAN 6
LEMBAR JAWABAN
KEGIATAN
KUNCI JAWABAN
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Januari 2006 1 Kas 100 7.500.000 -
Modal Nuri 300 - 7.500.000
2 Peralatan 110 2.300.000 -
Kas 100 2.300.000
3 Perlengkapan 102 700.000 -
Utang Usaha 200 - 700.000
5 Sewa dibayar dimuka 104 750.000 -
Kas 100 - 750.000
7 Kas 100 750.000 -
Pendapatan Sewa 402 - 400.000
Pendapatan Salon 400 - 350.000
9 Kas 100 3.000.000 -
Utang Bank 210 - 3.000.000
20 Kas 100 600.000 -
Beban Gaji 501 - 350.000
Beban listrik 502 - 150.000
Beban serba-serbi 510 - 100.000
23 Kas 100 450.000 -
Pendapatan Salon 400 - 450.000
25 Utang Usaha 210 250.000 -
Kas 100 - 250.000
27 Piutang Usaha 101 300.000 -
Pendapatan Salon 400 - 300.000
29 Prive Nuri 305 100.000 -
Kas 100 - 100.000
30 Asuransi dibayar dimuka 106 150.000 -
Kas 100 - 150.000
31 Piutang usaha 101 200.000 -
Pendapatan salon 400 - 200.000
Jumlah 17.050.000,- 17.050.000,-
Kas No :100
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 Ju 1 Rp7.500.000 - Rp7.500.000 -
2 Ju 1 - Rp2.300.000 Rp5.200.000 -
5 Ju 1 - Rp 750.000 Rp4.450.000 -
7 Ju 1 Rp 750.000 - Rp5.200.000 -
9 Ju 1 Rp3.000.000 - Rp8.200.000 -
20 Ju 1 - Rp 600.000 Rp7.600.000 -
23 Ju 1 Rp 450.000 - Rp8.050.000 -
25 Ju 1 - Rp 250.000 Rp7.800.000 -
29 Ju 1 - Rp 100.000 Rp7.700.000 -
30 Ju 2 - Rp 150.000 Rp7.550.000 -

Piutang Usaha No :101


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 27 Ju 1 Rp 300.000 - Rp 300.000 -
31 Ju 2 Rp 200.000 - Rp 500.000 -

Perlengkapan No : 102

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 3 Ju 1 Rp 700.000 - Rp 700.000

Sewa Dibayar di Muka No : 104

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 5 Ju 1 Rp 750.000 - Rp 750.000
Asuransi Dibayar di Muka No : 106

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 30 Ju 2 Rp 150.000 - Rp 150.000 -

Peralatan No : 110

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 2 Ju 1 Rp2.300.000 - Rp2.300.000 -

Utang Usaha No : 200

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 3 Ju 1 - Rp 700.000- - Rp 700.000
25 Ju 1 Rp 250.000 - - Rp 450.000

Utang Bank No : 210

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 9 Ju 1 - Rp3.000.000- - Rp3.000.000

Modal Nuri No : 300

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 9 Ju 1 - Rp3.000.000- - Rp3.000.000
Prive No : 305

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 29 Ju 1 Rp100.000 - Rp100.000 -

Pendapatan Salon No.400

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 7 Ju 1 - Rp 350.000 - Rp 350.000
Jan 23 Ju 1 - Rp 450.000 - Rp 800.000
Jan 27 Ju 1 - Rp 300.000 - Rp1.100.000
Jan 31 Ju 2 - Rp 200.000 - Rp1.300.000

Pendapatan Sewa No. 402

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 4 Ju 1 - Rp400.000 - Rp400.000

Beban Gaji No : 501

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 20 Ju 1 Rp350.000 - Rp350.000 -

Beban Listrik No : 502

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 20 Ju 1 Rp150.000 - Rp150.000 -
Beban Serba-Serbi No : 510

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 20 Ju 1 Rp100.000 - Rp100.000 -

Salon Indah
Neraca Saldo
Periode 31 Januari 2006

Kode Nama Akun Debit Kredit


100 Kas Rp 7.550.000 -
101 Piutang usaha Rp 500.000 -
102 Perlengkapan Rp 700.000 -
104 Sewa dibayar di muka Rp 750.000 -
106 Asuransi dibayar di muka Rp 150.000 -
110 Peralatan Rp 2.300.000 -
200 Utang usaha - Rp 450.000
210 Utang bank - Rp 3.000.000
300 Modal Nuri - Rp 7.500.000
305 Prive Nuri Rp 100.000 -
400 Pendapatan salon - Rp 1.300.000
402 Pendapatan sewa - Rp 400.000
501 Beban gaji Rp 350.000 -
502 Beban listrik Rp 150.000 -
510 Beban serba-serbi Rp 100.000 -
Total Rp 12.650.000 Rp 12.650.000
Salon Indah
Jurnal Penyesuaian
Periode 31 Januari 2006

Tanggal
Nama Akun Reff Debit Kredit
Jan Beban perlengkapan 503 Rp 500.000 -
Perlengkapan 102 - Rp 500.000
Beban sewa 504 Rp 250.000 -
Sewa dibayar di muka 104 - Rp 250.000
Beban penyusutan peralatan 505 Rp 18.500 -
Akumulasi penyusutan peralatan 111 - Rp 18.500
Beban bunga 506 Rp 15.000 -
Utang bunga 202 - Rp 15.000
Jumlah Rp 783.500 Rp 783.500
SALON INDAH
KERTAS KERJA
BULAN JANUARI 2006

Neraca saldo Perhitungan


Neraca Saldo Penyesuaian Neraca
No Nama Rekening disesuaikan Laba/Rugi
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
100 Kas Rp 7.550.000 - - - Rp 7.550.000 - - - Rp 7.550.000 -
101 Piutang usaha Rp 500.000 - - - Rp 500.000 - - - Rp 500.000 -
102 Perlengkapan Rp 700.000 - - Rp 500.000 Rp 200.000 - - - Rp 200.000 -
104 Sewa dibayar dimuka Rp 750.000 - - Rp 250.000 Rp 500.000 - - - Rp 500.000 -
106 Asuransi dibayar dimuka Rp 150.000 - - - Rp 150.000 - - - Rp 150.000 -
110 Peralatan Rp 2.300.000 - - - Rp 2.300.000 - - - Rp 2.300.000 -
200 Utang usaha - Rp 450.000 - - - Rp 450.000 - - - Rp 450.000
210 Utang bank - Rp 3.000.000 - - - Rp 3.000.000 - - - Rp 3.000.000
300 Modal Nuri - Rp 7.500.000 - - - Rp 7.500.000 - - - Rp 7.500.000
305 Prive Nuri Rp 100.000 - - - Rp 100.000 - - - Rp 100.000 -
400 Pendapatan salon - Rp 1.300.000 - - - Rp 1.300.000 - Rp 1.300.000 - -
402 Pendapatan sewa - Rp 400.000 - - - Rp 400.000 - Rp 400.000 - -
501 Beban gaji Rp 350.000 - - - Rp 350.000 - Rp 350.000 - - -
502 Beban listrik Rp 150.000 - - - Rp 150.000 - Rp 150.000 - - -
510 Beban serba-serbi Rp 100.000 - - - Rp 100.000 - Rp 100.000 - - -
Rp 12.650.000 Rp 12.650.000 -
503 Beban perlengkapan - - Rp 500.000 - Rp 500.000 - Rp 500.000 - - -
504 Beban sewa - - Rp 250.000 - Rp 250.000 - Rp 250.000 - - -
505 Beban peny.perlengkapan - - Rp 18.500 - Rp 18.500 - Rp 18.500 - - -
111 Akumulasi.peny.peralatan - - - Rp 18.500 - Rp 18.500 - - - Rp 18.500
506 Beban bunga - - Rp. 15.000 - Rp. 15.000 - Rp. 15.000 - - -
202 Utang bunga - - - Rp. 15.000 - Rp. 15.000 - - - Rp. 15.000
Rp 783.500 Rp 783.500 Rp 12.683.500 Rp 12.683.500 Rp 1.383.500 Rp 1.700.000 Rp 11.300.000 Rp 10.983.500
Rp 316.500 Rp 316.500
SALON INDAH
NERACA
PER 31 JANUARI 2006

Aktiva
Aktiva lancar

Kas Rp 7.550.000
Piutang usaha Rp 500.000
Perlengkapan Rp 200.000
Sewa dibayar dimuka Rp 500.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 150.000
Jumlah aktiva lancar Rp 8.900.000

Aktiva tetap
Peralatan Rp 2.300.000
Akumulasi Peny. Peralatan Rp 18.500
Jumlah aktiva tetap Rp 2.281.500
Total aktiva Rp11.181.500

Passiva
Kewajiban lancar

Utang usaha Rp 450.000


Utang bunga Rp 15.000
Jumlah kewajiban lancar Rp 465.000

Kewajiban jangka panjang


Utang bank Rp 3.000.000
Jumlah Kewajiban Rp 3.465.000

Modal
Modal Nuri Rp 7.716.500
Jumlah Passiva Rp.11.181.500
SALON INDAH
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 JANUARI 2006

Pendapatan

Pendapatan jasa salon Rp 1.300.000


Pendapatan sewa Rp 400.000
Jumlah Pendapatan Rp 8.900.000

Beban usaha
Beban gaji Rp 350.000
Beban listrik Rp 150.000
Beban perlengkapan Rp 500.000
Beban sewa Rp 250.000
Beban penyusutan peralatan Rp 18.500
Beban bunga Rp 15.000
Beban serba serbi Rp 100.000
Jumlah beban usaha Rp 1.383.500
Laba bersih sebelum pajak Rp 316.500

SALON INDAH
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PER 31 JANUARI 2006

Modal Nuri, 1 Januari 2006 Rp 7.500.000


Laba bersih Rp 316.500
Prive Nuri Rp 100.000
Penambahan modal Rp 216.500
Modal Nuri, 31 Januari 2006 Rp 7.716.500
SALON INDAH
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE JANUARI 2006

Arus kas dari kegiatan usaha


Penerimaan kas dari pelanggan Rp 1.200.000
Pengeluaran untuk membayar utang dan beban (Rp1.400.000)
Pengeluaran kas untuk membayar gaji (Rp 350.000)
Jumlah kas dari kegiatan usaha (Rp 550.000)

Arus kas dari kegiatan investasi


Pembelian peralatan Rp (2.300.000)
Penjualan aktiva tetap Rp -
Jumlah kas dari kegiatan usaha (Rp2.300.000)

Arus kas dari kegiatan pembelanjaan


Setoran modal pemilik Rp 7.500.000
Pinjaman bank Rp 3.000.000
Pengambilan pemilik Rp 100.000)
Jumlah kas dari kegiatan pembelanjaan Rp 10.400.000
Kenaikan kas Rp 7.550.000
Saldo awal kas Rp -
Rp 7.550.000

Anda mungkin juga menyukai