B. Dasar Hukum
SLIK dilaksanakan berdasarkan (SE) OJK yang tercantum dalam nomor
50/SEOJK.03/2017 terkait Pelaporan dan Permintaan Informasi Debitur.
Selain itu, dalam UU NO. 21 Tahun 2011 juga sudah diputuskan bahwa pihak
bank sentral Indonesia wajib mengalihkan layanan SID nya kepada pihak OJK. OJK
dengan pihak BI juga memiliki wewenang yang sama dalam mengatur sistem
informasi pihak debitur agar mampu menjaga kesehatan bank.
C. Fungsi SLIK
Fungsi utama dari SLK OJK ini sebenarnya sudah tercantum dengan jelas di
dalam Surat Edaran (SE) OJK Nomor 50/SEOJK.03/2017 tentang Pelaporan dan
Permintaan Informasi Debitur. Di dalamnya sudah dijelaskan bahwa SLIK OJK bisa
digunakan untuk memperlancar proses penyediaan dana, penerapan manajemen
risiko, meningkatkan disiplin pada industri keuangan, dan penilaian kualitas debitur.
Bila kita bandingkan dengan Sistem Informasi Debitur atau SID, SLIK OJK
adalah suatu sistem yang di dalamnya mempunyai cakupan akses yang sangat luas.
Kenapa? Karena sistem yang diterapkan oleh SID dari BI Checking hanya mampu
mengakses lembaga penyedia layanan keuangan atau lembaga perbankan lewat BI
saja. Namun saat ini, semuanya bisa dimudahkan dengan SLIK OJK, karena sudah
tidak lagi melalui BI.
Pihak kreditur yang harus menjadi pelapor adalah Bank Umum, Bank Umum
Syariah, BPR, sampai unit usaha syariah lainnya. Selain itu, beberapa pihak lain juga
diberikan ijin untuk menjadi pelapor, seperti financial technology atau fintech,
lembaga keuangan mikro, sampai koperasi simpan pinjam yang sebelumnya sudah
terdaftar dan memenuhi persyaratan khusus.
Dilansir dari CNBC, terdapat beberapa data pokok di dalam SLIK, seperti
nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan NIK. Lalu, SLIK juga mempunyai data
keuangan debitur yang sangat lengkap yang berasal dari informasi terkait pinjaman
mulai dari jenis pinjaman, kualitas pinjaman, sampai dengan plafon kredit.
Selain itu, informasi terkait fasilitas kredit atau pembiayaan, agunan, penjamin,
surat berharga, hingga transaksi rekening administratif juga terdapat di dalam SLIK.
D. Manfaat SLIK
Slik merupakan sistem yang memiliki manfaat untuk kreditur dan calon debitur,
dilansir dari laman OJK, berikut ini adalah manfaat dari SLIK OJK untuk kreditur:
Untuk setiap nasabah baru, terutama yang tergolong pebisnis UMKM, akan
mampu mendapatkan akses yang lebih luas kepada pihak pemberi pinjam kredit kilat
dengan cara mengandalkan reputasi keuangannya tanpa harus tergantung pada
kemampuan dalam menyediakan agunan.
Selain itu, SLIK OJK juga mampu mendorong penerima tanpa kartu kredit
dalam menjaga reputasi KTA tanpa menggunakan kartu kredit. Ruang lingkup
pelapor SLIK bukan saja pada industri perbankan, tapi bisa juga pada jasa keuangan
atau non lembaga jasa keuangan yang turut berpartisipasi untuk menjadi pelapor
SLIK.
Disisi lain, untuk lembaga keuangan mikro seperti Peer to peer lending dan
lembaga lain diluar OJK seperti koperasi simpan pinjam, mereka bisa menjadi pihak
pelapor bila memang sudah berhasil memenuhi syarat dan memperoleh persetujuan
dari pihak OJK.
Secara umum, OJK sebenarnya sudah menjelaskan bahwa kehadiran SLIK
ini bisa digunakan untuk mendapatkan informasi terkait data pinjam kredit kilat
perbankan seperti data pokok para debitur, baki debet, plafon pinjam kredit kilat,
beban bunga, kualitas KTA tanpa kartu kredit, penalti pinjaman, sampai dengan
cicilan pembayaran.
Selain itu, SLIK juga mampu memberikan informasi terkait status agunan dan
juga rincian penjamin pinjam kredit kilat. Saat ini, karena banyaknya fintech dengan
basis aplikasi pinjaman online, setiap debitur bisa lebih mudah dalam mengambil
cicilan karena prosesnya yang sangat cepat dalam hitungan menit saja.Untuk itu,
setiap debitur harus berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk melakukan
pinjaman online pribadi di fintech. Terlebih lagi, akhir-akhir ini banyak pihak yang
tertipu dengan fintech ilegal.
2. Upaya Represif
Upaya represif merupakan upaya yang dilakukan oleh OJK ketika
telah terjadinya suatu pelanggaran. Apabila telah terjadinya
ketidakakuratan dalam input suatu data informasi debitur, maka pihak
OJK menerapkan sanksi terhadap pelapor yang melakukan pelanggaran
yang tertera dalam POJK Nomor 18/POJK.03/2017 Tentang Pelaporan
dan Permintaan Informasi Debitur Melalui Sistem Layanan Informasi
Keuangan, yaitu:
Dalam pasal-pasal tersebut menjelaskan bahwaOJK hanya akan
memberikan sanksi kepada pelapor, karena kewenangan OJK hanya
mengatur dan mengawasi pihak pelapor. Sanksi yang diberikan kepada
pihak debitur yang melakukan pelanggaran terdapat dalam perjanjian
kredit yang berdasarkan KUH Perdata pasal 1320 yang berisi :
a. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya
b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
c. Suatu pokok persoalan tertentu
d. Suatu sebab yang tidak terlarang
Sistem Layanan Informasi Keuangan memiliki beberapa kelebihan yang
tidak terdapat dalam Sistem Informasi Debitur yang sebelumnya dikelola
oleh Bank Indonesia. Beberapa kelebihan yang ada dalam SLIK yaitu:
a. SLIK memiliki infrastruktur yang lebih handal. Karena dengan
adanya SLIK, proses pelaporan berlangsung dengan cepat tanpa
mengganggu proses permintaan informasi
b. SLIK memiliki jaringan komunikasi data dengan internet, sehingga
coverage komunikasi data menjadi lebih luas dan biaya yang lebih
murah. Sedangkan SID melalui ekstranet. Sistem Layanan
Informasi Keuangan bisa diakses dimanapun melalui internet hanya
dengan menggunakan username yang telah diberikan, sedangkan
SID membuka jaringan khusus kepada bank untuk memberikan
akses terkait informasi debitur, sehingga tidak bisa secara online.
c. Monitoring SLIK lebih lengkap dan komprehensif. Sehingga
memudahkan dalam mengontrol dan menjaga ketersediaan,
kelangsungan dan kinerja pelayanan SLIK
d. SLIK dinilai cepat tanggap, karena apabila terdapat gangguan maka
terdapat warning sehingga dapat segera ditindak lanjuti. Dalam
SLIK, apabila terdapat warning akan terdeteksi otomatis secara
online melalui sistem yang telah dibuat.
e. Integritas data lebih baik dibandingkan dengan SID. Hal ini
dikarenakan beberapa hal, dari mulai penerapan single identitas
untuk debitur validasi lebih komprehensif sehingga integritas data
lebih baik. Untuk SLIK, data debitur diperoleh melalui Nomor Induk
Kependudukan (NIK) yang tertera dari Kartu Tanda Penduduk,
sedangkan SID menggunakan Debtor Identification Number (DIN).
Dengan menggunakan NIK, maka akan meminimalisir kesalahan
dalam informasi debitur, karena saat masih menggunakan DIN,
banyak terjadinya kesalahan dalam informasi debitur. Misalnya,
nasabah melakukan kegiatan kredit terhadap bank, kemudian
secara otomatis debitur tersebut akan mendapatkan nomor unik
untuk identitas debitur melalui sistem yang ada. Walaupun berbeda
setiap din yang didapatkan oleh debitur, terkadang terdapat
kemiripan antara data debitur yang diminta dengan data debitur
yang sudah ada dalam database SID Bank Indonesia. Dari sinilah
banyaknya terjadi ketidakakuratan dalam laporan informasi debitur.
BAB II.
MEKANISME SLIK
Anda dapat memilih kartu kredit berdasarkan batas kredit yang tersedia.
Sebaiknya gunakan kurang dari batas yang ditentukan. Lebih baik lagi,
jangan gunakan lebih dari 30% dari kartu kredit Anda.
4. Hindari membayar tagihan kartu kredit di nominal minimum
Membayar tagihan kartu kredit menggunakan pembayaran minimum
memang diperbolehkan, tapi hal ini akan mempengaruhi nilai BI checking
yang buruk. Pemasukan yang berlebih akan menambah nominal
pembayaran sehingga hutang dapat cepat terlunasi.
5. Simpan bukti transaksi untuk pemantauan laporan kredit
Bank dapat melakukan kesalahan sehingga berakibat adanya
ketidaksesuaian tagihan kredit, untuk itu sangat disarankan untuk
menyimpan bukti pembayaran kartu kredit untuk mencegah situasi ini.
Dengan adanya bukti tertulis, bank akan memperbaiki kesalahan ini, dan
pembayaran tagihan kredit tidak melebihi kemampuan.
6. Ambil kredit berdasarkan kebutuhan dan kemampuan Anda
Saat memutuskan untuk menggunakan kartu kredit, pertimbangkan limit
dari kartu kredit yang dipilih. Ketahuilah batasan kemampuan finansial diri.
Misalkan saat akan membeli rumah dan mengambil KPR. Pastikan telah
membaca rincian dan perkiraan KPR rumah tersebut.
B. CARA MEMBERSIHKAN BLACKLIST BI CHECKING ALIAS IDEB
SLIK
C. PEMERINGKATAN BI CHECKING