Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permenkes RI No 43 tahun 2019 menjelaskan Pusat Kesehatan

Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat

yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu

kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan

untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan

penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. Tenaga

Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan

serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di

bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan.

Permenkes RI No: 269/MenKes/PER/III/2008 pada BAB I Pasal 1

Ayat 2 tentang Pengertian Rekam Medis, menjelaskan bahwa rekam medis

1
2

adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan dan tindakan yang telah di berikan pada pasien.

Rekam medis bersifat rahasia, oleh karena itu harus di simpan dan dijaga di

tempat yang husus. Secara fisik rekam medis adalah milik institusi kesehatan,

namun isinya adalah milik pasien.

Informed Concent  adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau

keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis

yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Informed consent adalah suatu

proses yang menunjukkan komunikasi yang efektif antara dokter dengan

pasien, dan bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak

akan dilakukan terhadap pasien. Informed consent dilihat dari aspek

hukum bukanlah sebagai perjanjian antara dua pihak, melainkan lebih ke arah

persetujuan sepihak atas layanan yang ditawarkan pihak lain.

Puskesmas Karangmoncol merupakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

(FKTP) tingkat 1 dengan sistem penyimpanan rekam medis secara

sentralisasi. Di Puskesmas masih banyak masalah yang berkenaan dengan

rekam medis, salah satunya dalam pengisian lembar informed concent. Sering

kali di temukan lembar informed concent yang pengisisnnya tidak lengkap,

mulai dari nama penanggung jawab, nama petugas, tanda tangan dan lain

sebagainya. Dari sampel data yang di kumpulkan pada tanggal 13 Agustus

2020, dari 10 (sepuluh) lembar infomed cocent di dapatkan data sebagai

berikut :
3

No Identitas Keluarga Tanggal Ttd. Dokter Nama Dokter

1 - √ - √

2 √ - √ -

3 √ √ √ √

4 - √ - √

5 - √ √ √

6 √ - √ √

7 - √ √ √

8 √ √ √ √

9 √ √ √ √

10 √ √ √ √

Tabel 1.1 Ceklis Kelengkapan Pengisian Informed Concent

Berdasarkan tabel 1.1. tersebut diatas dari 10 informesd concent di

temukan

4 (empat) lembar incormed concent tanpa identitas keluarga


2 (dua) lembar incormed concent tanpa tanggal pengisian
2 (dua) lembar incormed concent tanpa tanda tangan dokter
1 (satu) lembar incormed concent tanpa nama dokter
Hanya 4 (empat) lembar informed concent yang di isi lengkap
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian di Puskesmas Karangmoncol dengan mengangkat judul


4

“Analisis Kelengkapan Pengisian Lembar informed concent Pasien di

Puskesmas Karangmoncol Tahun 2020”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana analisis tingkat kelengkapan

pengisian informed concent di Puskesmas Karangmoncol tahun 2020 ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis tingkat kelengkapan pengisian lembar informed concent

pasien di Puskesmas Karangmoncol

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui prosentase kelengkapan pengisian identitas penanggung

jawab pasien.

b. Mengetahui prosentase kelengkapan jenis tindakan yang akan

dilakukan.

c. Mengetahui prosentase kelengkapan identitas pasien.

d. Mengetahui prosentase kelengkapan autentifikasi

e. Mengetahui prosentase kelengkapan waktu penandatanganan Informed

Concent.
5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit / Puskesmas

a. Sebagai bahan pengambilan keputusan bagi pimpinan dalam

mengevaluasi pengisian dokumen rekam medis terutama lembar

informed concent.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan bagi

pimpinan dan pihak pihak terkait.

c. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu rekam medis di

Puskesmas

2. Bagi Institusi

a. Dapat menjalin kerjasama dengan institusi kesehatan khususnya

Puskesmas dalam menyediakan tenaga kerja yang berkompeten

terutama di bidang rekam medis.

b. Sebagai media publikasi dan promosi kepada masyarakat tentang

Poltekkes Kemenkes Semarang dengan Prodi D III RMIK nya.

c. Sebagai bahan evaluasi untuk memantau sejauh mana pemahaman

mahasiswa dalam menyerap mata kuliah


6

3. Bagi Mahasiswa

a. Menambah ilmu, pengetahuan dan ketrampilan yang tidak di peroleh

di bangku kuliah.

b. Menambah pengalaman dunia kerja terutama tentang rekam medis.

c. Melatih tanggung jawab terhadap pekerjaan.

E. Keaslian Penelitian

No Nama Judul Hasil Penelitian Perbedaan


Peneliti Penelitian
1 Febe Tinjauan Dari 70 sampel, rata-rata kelengkapan pengisian Penelitian ini di
Kelengk identifikasi pasien sebanyak 92,28%. Item yang laksanakan di
Agustin
paling tinggi tidak lengkap adalah item
a apan ruang/kelas sebanyak 25.72%.
Rawat Inap
Samosi Pengisia Dari 70 sampel,rata-rata kelengkapan RSUD
r n pengisian laporan yang penting adalah Prambanan
Lembar 84.89%. Item yang paling tinggi tahun 2017,
Informed pengisian tidak lengkap adalah pada item sedangkan
Consent penerima informasi sebanyak 75.72%. penelitian ini
Rawat rata-rata kelengkapan pengisian laporan saya laksanakan
Inap di yang penting adalah 84.89%. Item yang di Puskesmas
RSUD paling tinggi pengisian tidak lengkap karangmoncol
Pramban adalah pada item penerima informasi tahun 2020
an sebanyak 75.72%.
Dari 70 sampel, rata-rata kelengkapan
pengisian Autentikasi laporan yang
penting adalah 69.99% Item yang paling
tinggi pengisian tidak lengkap adalah
pada item nama terang pasien/keluarga
sebanyak 85.72%.
2 Selamet Evaluasi Dari 45 lembar persetujuan di lakukan Penelitian yang
Setiadi Kelengk pembedahan (infirmed concent), tingkat dilakukan oleh
Selamet setiadi
apan kelengkapan analisis kuantitatif pada adalah Evaluasi
Pengisia identitas pasien sebesar 75,55 % dan berarti ada proses
n tingkat ketidak lengkapan sebesar 24,44 untuk
Lembar %. membandingkan
informasi dengan
7

Informed Dari 45 lembar persetujuan di lakukan kriteria kemudian


Concent pembedahan (informed concen), tingkat membuat
pertimbangan.
bulan analisis kuantitatif pada identitas Sedangkan yang
April di penanggung jawab atau keluarga sebesar saya lakukan adalah
ruang 75,55 % dan tingkat ketidak lengkapan analisis yaitu proses
Anyelir 24,44 % untuk mengetahui
tahun Dari 45 lembar persetujuan pembedahan informasi
Selamet setiadi
2013 (informed concet) tingkat kelengkapan melaksanakan
RSUD analisis kuantitatif pada tanda tangan penelitian di
Banjarne dokter 64,44 %, dan serta ketidak ruang anyelir
gara lengkapan sebesar 35,55 %. Pada Nama RSUD
Dokter tingkat kelengkapannya 68,88 % Banjarnegara
dan tingkat ketidak lengkapannya sebesar tahun 2013
Kabupat 31,11 %, Pada tanda tangan keluarga Sedangkan
en tingkat kelengkapanya sebesar 62,22 dan penelitian ini
Banjarne tingkat ketidak lengkapannya sebesar saya laksanakan
gara 37,77 %. Dan tanggal pengisian tingkat di Puskesmas
kelengkapannya 66,66% sedangkan karangmoncol
tingkat ketidak lengkapannya 33,33 %. tahun 2020
Dari 45 lembar persetujuan di lakukan
pembedahan ,tingkat jelasnya sebesar
73,33% dan tingkat tidak jelasnya
sebesar 26,66.

Tabel 1.2 Keaslian Penelitian

Anda mungkin juga menyukai