Anda di halaman 1dari 5

3.

2 Kegiatan Magang
1.1.1. Observasi Lahan Perkebunan Kopi Arabika
Berikut ini merupakan beberapa dokumentasi mengobservasi lahan perkebunan
kopi arabika, pohon kopi arabika, serta fenologi kopi arabika:

Gambar 1. Lahan Kopi Arabika Gambar 2. Pohon Kopi Arabika

Gambar 3. Putik Bunga Gambar 4. Bungga kuncup

Gambar 5. Bunga Mekar Gambar 6. Putik Buah

Gambar 7. Buah Kopi Arabika Gambar 8. Buah Hijau

Gammbar 9. Buah Kuning Gambar 10. Buah Merah


Gambar 11. Buah Merah Tua Gambar 12. Buah Hitam

Adapun klasifikasi tanaman kopi (Coffea sp.) menurut Rahardjo (2012), sebagai berikut:

Kigdom : Plantae

Subkigdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida Sub

Kelas : Asteridae

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

Spesies : Coffea sp. (Cofffea arabica L., Coffea canephora var. robusta, Coffea

liberica, Coffea excelsa) (Rahardjo, 2012).

Buah kopi yang masih mentah berwarna hijau muda. Kemudian berubah menjadi hijau tua,
lalu kuning. Buah kopi matang (ripe) berwarna merah atau merah tua. Ukuran panjang buah kopi
jenis arabika sekitar 12-18 mm. Sementara itu, kopi jenis robusta 8-16 mm. Daging buah kopi
yang sudah matang penuh mengandung lendir dan senyawa gula yang rasanya manis. Kulit
tanduk buah kopi memiliki tekstur sedikit keras dan membungkus sepasang biji kopi. Kulit
tanduk merupakan kulit yang menyelimuti masing-masing biji kopi. Buah pada kopi termasuk
buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja.
Buah ini berisi satu biji dalam satu ruang. Sedangkan dalam satu buah terdapat dua ruang,
sehingga juga terdapat dua biji. Buah kopi memiliki buah sejati tunggal yang berdaging
(carnosus), yaitu dinding buahnya menjadi tebal berdaging (Anggari, 2018).

Buah kopi terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri dari tiga lapisan yaitu
lapisan kulit luar (exocarp), daging buah (mesocarp), dan kulit tanduk (endocarp) yang tipis,
tetapi keras. Kulit luar terdiri dari satu lapisan tipis. Kulit buah yang masih muda berwarna hijau
tua yang kemudian berangsuran menjadi hijau kuning, kuning, dan akhirnya menjadi merah,
merah hitam jika buah tersebut sudah masak sekali. Daging buah yang sudah masak akan
berlendir dan rasanya agak manis. Biji terdiri dari kulit biji dan lembaga (Najiyati dan Danarti,
2007).

1.1.2. Penangan Pasca Panen Kopi Arabika

PT. Agrotropic Nusantara mengolah bahan baku menjadi barang jadi (green bean).
Kegiatan produksi dilakukan dari bahan baku cerry kopi yang akan diolah dengan jenis
pengolahan yang sudah ditentukan, proses produksi buah cerry kopi menggunakan mesin dan
tenaga manusia. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi sampai menjadi green bean,
sebagai berikut :

a. Mesin Pulper
Mesin pulper adalah mesin yang digunakan untuk mengupas kulit terluar dari
kopi. Mesin pulper pengoprasiannya masih menggunakan tenaga manusia. Kulit biji
cerry kopi akan keluar pada area penampung yang terletak di luar. Biji kopi akan
dikeluakan terpisah dari kulit ke bak penampung.

Gambar 13. Mesin Pulper


b. Mesin Huller
Huller berfungsi mengupas kulit tanduk kopi penggunaan mesin ini juga dibantu
oleh tenaga manusia mesin ini memiliki suara yang bising sehingga harus menggunakan
pengaman telinga atau alat kebisingan.

Gambar 14. Mesin Huller


c. Kanopi
Kanopi merupakan tempat pengeringan setelah biji kopi di huller, rancangan
kanopi menggunakan plastik UV (Ultraviolet) untuk metode pengeringanya. Setelah
dihuller biji kopi akan dikeringkan di dalam kanopi hingga kadar air yang telah
ditentukan pengecekan kadar air dilakukan setiap hari.
Gambar 15. Kanopi
d. Mesin Suton
Mesin suton digunakan untuk memisahkan grade (grean bean) kopi arabika, mesin ini
memiliki 4 corong out put dengan hasil sebagai berikut :
1. Corong 1 dan 2 hasil berupa grean bean yang akan disortassi kembali secara
manual
2. Corong 3 akan dilakukan pengulangan suton hingga menghasilkan fixel atau
cabutan
3. Corong 4 hasil berupa fixel dan cabutan

Gambar 16. Mesin Suton


e. Sortasi Manual
Penyortiran dilakukan menggunakan tenaga manusia penyortiran dilakukan
setelah biji kopi selesai disuton dan dihasilkan grade yang nantinya akan di sortir sesuai
dengan ketentuan hasil grade.
Adapun tujuan dari sortasi dan grading, yaitu :
1. Memperoleh mutu yang lebih baik dan seragam
2. Menawarkan beberapa mutu kepada konsumen dengan harga yang sesuai

Gambar 17. Sortasi Manual


1.1.3. Proses Pengolahan Kopi Arabika
Ada beberapa metode proses pengolahan kopi arabika yang ada di PT.
AgroTropic Nusantara yaitu proses wet-hulled (semi-wash), proses dry-hulled (full
wash), proses honey dan proses natural. Berikut ini merupakan beberapa proses
pengolahan kopi pada PT. AgroTropic Nusantara, sebagai berikut :
1. Proses wet-hulled
Proses wet-hulled merupakan proses yang membutuhkan banyak air. Hasil
pengolahan menggunakan cara ini menghasilkan kopi greenbean yang
berwarna hijau.
2. Proses dry-hulled
Proses dry hulling di proses dengan menggunakan lebih sedikit air.
Tahapannya sama seperti proses lainnya namun setelah proses pulping, kopi
langsung dijemur tanpa dilakukan fermentasi dan pencucian. Pada proses ini
beberapa lendir masih menempel pada kopi, sehingga pengeringan lebih lama
dibandingkan dengan proses natural. Penjemuran dilakukan di atas lantai,
terpal, kanopi dan para-para. Penjemuran bisa mencapai dua minggu. Setelah
penjemuran proses selanjutnya adalah penggilingan kulit gabah.
3. Proses Honey
Proses honey di proses dengan menggunakan lebih sedikit air. Tahapannya
sama seperti proses lainnya namum setelah proses pulping, kopi harus
dilakukan fermentasi selama 2-3 malam, dan dilakukan tanpa mencuci kopi
terlebih dahulu. Proses ini lendir masih menempel pada kopi, sehingga
pengeringan menjadi lebih lama dibandingkan dengan dry hulled. Penjemuran
dilakukan di atas lantai, terpal, kanopi dan para-para. Setelah penjemuran
proses selanjutnya adalah penggilingan gabah dengan menggunakan mesin
huller.
4. Proses Natural
Proses ini merupakan proses yang paling sederhana. Proses ini dilakukan
dengan langsung menjemur seluruh kopi dibawah sinar matahari. Kopi yang
telah dipanen di sortasi untuk menghilangkan kopi yang hijau kopi hitam dan
benda- 15 benda asing yang ada pada kopi tersebut, lalu di sortasi kopi
langsung dijemur di lantai, terpal, kanopi dan para-para. Setelah penjemuran
kopi di-resting yaitu disimpan dalam karung, setelah resting dilakukan
penjemuran kembali.

Anda mungkin juga menyukai