Anda di halaman 1dari 3

Nam : Yenni Zanuba Arafah

Nim : 210241296

Kelas : PJKR 2A

Mata Kuliah : Pedagogik Olahraga

Dosen Pengampuh MK : Dzihan khilmi Ayu Firdausi, M.Pd.

Soal:

1. Pedagogik olahraga penting untuk dipelajari.


2. Kebijakan kegiatan Pembelajaran PJOK (kurikulum) di Indonesia yang harus di regulasi.
3. Strategi guru penjas melaksanakan Kebijakan pemerintah tentang new normal dalam
pembelajaran pendidikan jasmani
4. Keterkaitan antara gaya mengajar, metode, kurikulum dan evaluasi terhadap pedagogik
olahraga
5. Carilah 1 artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah pendidikan hasil penelitian
dengan tema “pembelajaran penjas di masa pademi covid”. Berikan pendapat anda inti
dari hasil penelitian tersebut mengenai hasil dan saran anda untuk pembelajaran penjas
kedepan. (lampirkan artikel )

Jawaban:

1. Pedagogik olahraga penting untuk dipelajari karena mempunyai manfaat diantaranya,


dapat menjelaskan dan memahami gejala-gejala psikologik seperti aktivitas dan
pengalaman yang terjadi dalam kegiatan olahraga. Dan juga mampu meramalkan
kemungkinan yang akan terjadi dalam aktivitas olahraga sehingga para atlet memiliki
kesiapan yang matang untuk menghadapi kemungkinan yang akan terjadi. Serta dapat
mengontrol gejala-gejala perilaku yangakan menjuruskan para atlet ke dalam hal-hal
yang dapat mengganggu perkempangan para atlet
2. Kebijakan kegiatan pembelajaran PJOK (kurikulum) di indonesia yang harus di regulasi
yaitu prosedur mengajar yang berkaitan dengan kegiatan mengajar guru. Kegiatan
mengajar diartikan sebagai segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam
mengorganisasi atau mengatur lingkungan mengajar dengan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Proses dan
keberhasilan belajar peserta didik turut ditentukan oleh peran yang dibawakan guru
selama interaksi kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Guru menentukan apakah
kegiatan belajar-mengajar berpusat kepada guru dengan mengutamakan metode
penemuan, atau sebaliknya. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa keberhasilan
peserta didik sebagai salah satu indikator efektivitas mengajar dipengaruhi oleh perilaku
mengajar guru dalam mewujudkan peranan itu secara nyata.
3. Strategi guru penjas melaksanakan kebijakan pemerintah tentan new normal dalam
pembelajaran pendidikan jasmani yaitu penentuan strategi diawali dengan pembuatan
perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran diawali dengan analisis yang
meliputi :
 Analisis hulu-hilir, merupakan analisis kurikulum yang berlaku, dalam konteks ini
analisis yang di lakukan yaitu kurikulum 2013 yang dikontekstualisasikan dengan SE
Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020.
 Analisis peserta didik, terkait dengan keampuan akademik peserta didik,
perkembangan psikis, motivasi, pengalamanan dan daya dukung lingkungan.
 Analisis tugas, terkait dengan tugas yang diberikan peserta didik; tugas terstruktur,
tugas tidak terstruktur dan tugas proyek.
 Analisis konsep, terdiri dari konsep-konsep utama yang pada kompetisi dasar,
pengembangan yang mengasah keterampilan berpikir, dan relevansinya dengan
kecakapan hidup.
 Perumusan tujuan pembelajaran, sebagai akhir analisis dan dirumuskan berdasarkan
analisis-analisis sebelumnya.
4. Keterkaitan antara gaya mengajar, metode, kurikulum dan evaluasi terhadap pedagogik
olahraga tentu ada. Setiap guru tentu mempunyai gaya mengajar yang berbeda,
muridpun terkadang melihat gaya mengajar seorang guru dan menyukai gaya mengajar
yang di inginkan. Selain gaya mengajar ada juga metode, metode pembelajaran
khususnyadalam pembelajaran motorik sebtulnya sangat banya, yang terpenting
diantaranya yaitu motode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode
demontrasi, metode eksperimen, serta metode bermain peran. Selanjutnya yaitu
kurikulum, sebagai suatu sistem memiliki komponen-komponen pokok diantaranya;
tujuan, isi, organisasi, strategi atau kegiatan belajar dan pembelajara. Yang terakhir
yaitu evaluasi, melalui evaluasi dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai
komponen pembelajaran. Biasanya guru menggunakan bentuk evaluasi yang terdiri atas
tes tulisan, tes lisan dan tes praktek
5. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang di lakukan Fatkhur Rozi dkk adalah
aspek aman telah dilaksanakan selama perkuliahan penjas di IAIN Salatiga dengan
pelaksanaan kuliah daring, aspek imun dilaksanakan melalui program kebugaran
mandiri, dan aspek iman dengan melaksanakan do’a bersama.
Menurut pendapat saya mengenai inti dari hasil penelitian tersebut yaitu sangat bagus
untuk ditiru tiga aspek yang di terapkan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yaitu aspek aman, aspek imun dan aspek iman.
Saran saya untuk pembelajaran penjas kedepan yaitu dosen pengampu mata kuliah
penjas diharapkan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan ketika dalam
proses pembelajaran. Sebab suasana yang menyenangkan dapat memberikan dampak
berupa semangat belajar dan mahasiswa juga akan mudah memahami materi yang
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai